Anda di halaman 1dari 29

KEBISINGAN

MUHAMMAD NICOLAS MARTIOSO


215059004

Prodi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Indonesia
PENGERTIAN

SISWANTO GABRIEL

2002 1996

• Kebisingan adalah • Bising didefinisikan


terjadinya bunyi yang sebagai bunyi yang
keras sehingga tidak dikehendaki
mengganggu dan yang merupakan
atau membahayakan aktivitas alam dan
kesehatan buatan manusia
PENGERTIAN
JENIS BISING
(Suma’mur 1999)

Kebisingan kontinue dengan spektrum frekuensi yang luas (steady state,


wide band noise)
mesin-mesin produksi, kipas angin, dapur pijar
Kebisingan kontinue dengan spektrum frekuensi sempit (steady state,
narow band noise)
gergaji sirkuler, katup gas

Kebisingan terputus-putus (intermitent).

lalu-lintas darat, suara kapal terbang

Kebisingan impulsif (impact or impulsive noise)

pukulan mesin kontruksi, tembakan senapan, atau suara ledakan.

Kebisingan impulse berulang

penempaan besi di perusahaan besi.


Frekuensi

Tingkat Tekanan Bunyi


KEBISINGAN
Tingkat Bunyi

Tenaga Bunyi
Gabriel (1996)

BISING BISING
PENDENGARAN IMPLUSIVE

31,5 – 8000 Hz
KATAGORI Pukulan Palu,
Ledakan Meriam
BUNYI BISING YANG Tembakan Bedil
BERHUBUNGAN DENGAN
KESEHATAN

Mesin Tempat Kerja


BISING YANG BERPENGARUH
TERHADAP MANUSIA

Bising yang mengganggu

( Irritating Noise )

Bising yang menutupi


(Masking Noise)

Bising yang merusak


(damaging/Injurious Nosie)
NILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN

NAB Kebisingan tidak melebihi


8 jam sehari
atau
40 jam seminggu adalah 85 dB
(A)

Sumber: Permenaker No 13/Men/X/2011


Baku tingkat kebisingan
KEP-48/MENLH/II/1996
Identifikasi Sumber Bising
Pengukuran derajat kebisingan pada suatu lokasi tempat
kerja.

Survey awal
• Tidak dimaksudkan untuk mengetahui derajat dan lamanya pajanan
bising secara mendalam,

sumber bising
• Untuk menentukan terjadinya pajanan bising yang membahayakan di
suatu lokasi tempat kerja

• Memperoleh informasi pasti mengenai besarnya derajat bising


• Mengidentifikasi mesin atau peralatan yang menghasilkan derajat
kebisingan tinggi

Survey bising • Mengidentifikasi para pekerja yang terpajan derajat kebisingan tinggi
• Merencanakan pedoman pengendalian Teknik atau pengendalian

definitif administratif.
• Memastikan bahwa peraturan pelaksanaan
• kesehatan dan keselamatan kerja yang ditetapkan pemerintah telah
dilaksanakan dengan baik
Efek Kebising

Gangguan Fisiologi Gangguan Psikologi

• Trauma akustik • Gangguan (annoyance)


• Temporary threshold shift • Gangguan tidur (sleep
(TTS) disturbance)
• Noise-induced permanent • Berkurangnya kemampuan
threshold shift (NIPTS) berkomunikasi (speech
interference)
• Berkurangnya konsentrasi.
• Gangguan performa.
Pengukuran kebisingan
Sound Level Meter

Tekanan
Micropone Arus Listrik Amplifier
Suara

Memperlihatkan perbedaan kepekaan yang besar

A pada frekuensi rendah dan tinggi yang menyerupai


telinga manusia untuk intensitas rendah.

B
Memperlihatkan kepekaan telinga untuk bunyi
dengan kepekaan sedang

Digunakan untuk intensitas tinggi, skala C juga

C digunakan ketika signal akan ditransfer ke


instrumen lain atau untuk analisa yang lebih detail.
Pengukuran Peta Kontur
Peta tersebut dapat menentukan gambar tentang kondisi kebisingan
dalam cakupan area. Pengukuran ini dilakukan dengan membuat
gambar isoplet pada kertas berskala yang sesuai dengan pengukuran
yang dibuat.

Hijau = 85 dBA
Kuning = 85-90 dBA
Orange = >90 dBA
Kontrol Kebisingan dan
Program Konservasi Pendengaran
A. Pengendalian Sumber

Subtitusi
• Mengganti seluruh mesin atau alat produksi yang menimbulkan suara bising tinggi dengan mesin
atau alat produksi yang menimbulkan suara rendah.

Modifikasi
• Mengganti komponen yang terdapat pada mesin atau alat produksi dengan komponen yang dapat
menghasilkan suara rendah.

Silencer
• Memasang peredam suara pada mesin produksi yang bising.

Maintenance
• Melakukan perawatan berkala pada mesin atau alat produksi.
Kontrol Kebisingan dan
Program Konservasi Pendengaran
B. Pengendalian Media

Enclosure
• Menutup sumber bising dalam sungkup yang dilengkapi dengan peredam
suara

Accoustic wall&ceiling

• Memasang bahan akustik di dinding dan plafon.

Remote Control
• Pengoperasian jarak jauh dengan meletakkan panel room terpisah/ jauh dari
bising dengan dinding kaca ganda.
Kontrol Kebisingan dan
Program Konservasi Pendengaran
C. Pengendalian Receiver
APD : ear plug dapat mengurangi kebisingan: 15-20 dB, ear
muff dapat mengurangi kebisingan sebesar 35 dB

Pengaturan waktu kerja (shift)

Training

Pemeriksaan sebelum kerja dan berkala minimal 1 kali


setahun

Memindahkan Tenaga Kerja dari tempat bising ke tempat


yang lebih aman.
Pengukuran

1. Ruang terbuka, dan berjarak 3,5 meter dari dinding, untuk menghindari pantulan
2. Ketinggian SLM 1,2-1,5 meter
3. Menggunakan tripod
4. Jarak operator minimal 0,5 m
5. Micropon diarahkan kearah kebisingan
6. cuaca yang cerah, dengan kecepatan angin yang tidak terlalu besar.
Pengukuran
Pemetaan Titik Lokasi
Lokasi sumber kebisingan
Lokasi pengukuran sumber kebisingan
Lokasi receptor (penerima) kebisingan
Lokasi pengukuran sampel kebisingan di receptor.
Topografi antara sumber kebisingan dengan receptor.

SNI 8427:2017

1. Tentukan titik pengukuran di sekitar perbatasan industri dengan kawasan


lainnya (di dalam lingkungan industri yang diukur tingkat kebisingannya),
diutamakan di perbatasan yang ada pemukiman
1. Ambil titik pengukuran seefektif mungkin yang dapat menggambarkan tingkat
kebisingan yang terjadi pada daerah
Pengukuran

Kebisingan di Tempat Kerja

1. Pengukuran dilakukan dengan memperkirakan posisi


telinga pekerja
2. SLM diarahkan ke mesin yang menimbulkan
kebisingan
1. Di oprasikan selama 10 menit, kemudian catat hasil
Pengukuran

Pembacaan kebisingan tiap 5 detik selama 10 menit, maka didapat 120 data
tingkat kebisingan. Data-data ini selanjutnya di input ke dalam sebuah tabel
untuk mempermudah analisis hasil pengukuran.
Pengukuran

Kebisingan di Area Industri

Kebisingan selama 24 jam (LSM) diperoleh de ngan cara melakukan pengukuran di siang hari
(LS) selama 16 jam pada pukul 06.00-22.00, dan di malam hari (LM) selama 8 jam pada pukul
22.00-06.00, dilakukan selama 10 menit
Pengukuran

Pembacaan kebisingan tiap 5 detik selama 10 menit, maka didapat 120 data
tingkat kebisingan. Data-data ini selanjutnya di input ke dalam sebuah tabel
untuk mempermudah analisis hasil pengukuran.
Pengukuran

Waktu
Leq (10 menit) Waktu dB(A) Keterangan
Pengkuran
L1 07.00 06.00 -09.00 65 T1 = 3
L2 10.00 09.00 - 14.0 68 T2 = 5
L3 15.00 14.00 - 17.0 63 T3 = 3
L4 20.00 17.00.- 22.00 67 T4 = 5
L siang 16 Jam Siang Hari
L5 23.00 22.00 - 24.00 60 T5 = 2
L6 01.00 24.00 - 03.00 54 T6 = 3
L7 04.00 03.00 - 06.00 59 T7 = 3
L malam 8 Jam Malam Hari
L SM 24 Jam
Daftar Pustaka

• Abidin, Zaenal. 2020. Petunjuk Praktikum Pengukuran Kebisingan. https://www.resear


chgate.net/publication/344313040_PENGUKURAN_KEBISINGAN diakses pada 28 Fe
bruari 2022
• Ramdan, Ivan Muhammad. 2013. Higiene Industri. Yogyakarta : Penerbit Bimotry.
• Setyaningsih, Yuliani. 2018. Buku Ajar Higiene Lingkungan Industri. Semarang: FKM U
NDIP Press.
• Al-Wahad, Tsabit Walad. 2018. Metoda Pengukuran dan Analisa Kebisingan Lingkunga
n. Ganeca Environmetal Services. https://www.gesi.co.id/metoda-pengukuran-dan-anal
isa-kebisingan-lingkungan/#:~:text=Tingkat%20kebisingan%20dapat%20diukur%20me
nggunakan,%2C%20yaitu%20deciBel%20(dB). Diakses pada 6 Maret 2022.
• Badan Standar Nasional. 2017. Pengukuran Tingkat Kebisingan Lingkungan SNI 8427:
2017. Jakarta.
• Ramadona, Amalia, Anisa Nur Aini dkk. 2021. Pengukuran Kebisingan Menggunakan
Alat Sound Level Meter. Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Kemenkes Jakarta II. https:
//www.youtube.com/watch?v=EzK4m5Mm5pE. Diakses pada 6 Maret 2022
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai