Anda di halaman 1dari 3

Nilai Ambang Batas Standar Zona Kebisingan

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan & Zona Kebisingan menjadi suatu hal
sangat penting dilakukan di lingkungan kerja dan proses industri jika dikaitkan dengan masalah
kesehatan. Setiap hari minimal 8 jam kita berada di lingkungan kerja yang menuntut kita untuk
beradaptasi dalam kondisi apapun.

Kondisi lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan yang tinggi jika berlangsung dalam jangka
waktu lama dan terus menerus maka dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi
kesehatan orang orang yang berada di lingkungan tersebut.

Daftar Isi
1. Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan metode titik sampling
2. Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan metode Contour Map
3. Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan Grid
4. Nilai Ambang Batas Tingkat Kebisingan
4.1. Standar Batas Tingkat Kebisingan Berdasar Zona Kebisingan
5. Zona Kebisingan menurut IATA (International Air Transportation Association)
5.1. Produk Produk Pengukur Tingkat Kebisingan :

Untuk meminimalisir dan pencegahan hal tersebut maka dalam setiap lingkungan kerja terutama
yang berhubungan dengan proses industri diharuskan melakukan pengukuran tingkat kebisingan
suara yang dihasilkan dari proses industrinya untuk menjaga kesehatan orang orang yang berada
dilingkungan tersebut. Ada tiga macam cara atau metode pengukuran tingkat kebisingan di
lokasi kerja.

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan metode titik sampling

Pengukuran ini dilakukan jika tingkat kebisingan yang diduga melebihi ambang batas hanya
pada satu atau beberapa titik lokasi saja. Pengukuran ini juga dapat dilakukan dalam rangka
mengevalusai kebisingan yang disebabkan oleh suatu peralatan sederhana seperti
Kompresor/generator.

Pada pengukuran dengan metode ini, jarak pengukuran dari titik sumber suara harus
dicantumkan, misalnya 3 meter dari ketinggian 1 meter. Selain itu juga harus diperhatikan arah
mikrofon pada alat pengukur yang digunakan.

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan metode Contour Map

Pengukuran dengan membuat Contour Map / peta kontur sangat bermanfaat dalam mengukur
tingkat kebisingan, karena peta tersebut dapat menentukan gambar tentang kondisi kebisingan
dalam cakupan area. Pengujian ini dilakukan dengan membuat gambar isoplet pada kertas
berskala yang sesuai dengan pengukuran yang dibuat.

Biasanya dibuat kode pewarnaan untuk menggambarkan tingkat kebisingan, warna hijau untuk
menggambarkan tingkat kebisingan dengan intensitas dibawah 85 dBA warna orange untuk
menggambarkan tingkat kebisingan yang tinggi diatas 90 dBA, warna kuning untuk kebisingan
dengan intensitas antara 85 – 90 dBA.

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan Grid

Metode pengukuran dengan Grid adalah pengukuran tingkat kebisingan dengan cara membuat
contoh data kebisingan pada lokasi yang di inginkan. Titik–titik sampling harus dibuat dengan
jarak interval yang sama disemua lokasi.

Jadi dalam pengetesan lokasi dibagi menjadi beberpa kotak dengan ukuran dan jarak yang sama,
misalnya : 10 x 10 m. kotak tersebut ditandai dengan baris dan kolom untuk memudahkan
penandaan.

Nilai Ambang Batas Tingkat Kebisingan

Nilai ambang Batas Kebisingan adalah dalam level 85 dB yang dianggap aman untuk sebagian
besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Nilai Ambang Batas untuk
kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata yang masih dapat
diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu terus-
menerus tidak lebih dari dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggunya. Waktu maksimum bekerja
dengan tingkat kebisingan maksimal digambarkan pada tabel dibawah ini:

No. TINGKAT KEBISINGAN (dBA) PEMAPARAN HARIAN


1. 85 8 jam
2. 88 4 jam
3. 91 2 jam
4. 94 1 jam
5. 97 30 menit
6. 100 15 menit
Standar Batas Tingkat Kebisingan Berdasar Zona Kebisingan

Kebisingan lingkungan diklasifikasikan dalam beberapa kelompok sesuai dengan tingkat


kebisingan yang dihasilkan seperti dibawah ini :

Zona A : Intensitas 35 – 45 dB. Zona yang diperuntukkan bagi tempat penelitian, Rumah Sakit,
tempat perawatan kesehatan/sosial & sejenisnya.

Zona B : Intensitas 45 – 55 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perumahan, tempat Pendidikan
dan rekreasi.

Zona C : Intensitas 50 – 60 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perkantoran, Perdagangan dan
pasar.

Zona D : Intensitas 60 – 70 dB. Zona yang diperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun KA,
terminal bis dan sejenisnya.

Zona Kebisingan menurut IATA (International Air Transportation Association)

Zona A : intensitas > 150 dB → daerah berbahaya dan harus dihindari

Zona B : intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu memakai pelindung telinga
(earmuff dan earplug)

Zona C : 115-135 dB → perlu memakai earmuff

Zona D : 100-115 dB → perlu memakai earplug

Anda mungkin juga menyukai