Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIK EPIDEMIOLOGI (STUDI KOHORT RETROSPEKTIF TERHADAP

HUBUNGAN ANTARA CACAT BAWAAN DAN LIMBAH BERBAHAYA)


Nama Kelompok:
Anggit auliaud duha 195050061 1.
Emi Rahmia 195050079 1. Apa yang dimaksud dengan kontrol dalam
Sopinawati 195050067 suatu studi penelitian dan bagaimana cara
Vienessia Puspita Sari 195050075 menggunakannya? Bagaimana kontrol
digunakan dalam studi ini?
Jawab : Kontrol dalam suatu studi penelitian adalah  studi analitik yang menganalisis hubungan
kausal dengan menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih
dahulu kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Kontrol yang digunakan dalam studi
yaitu dilakukan pengumpulan data tentang penyakit disekitar lokasi limbah berbahaya.

2. Apakah yang dimaksud dengan variabel pengganggu? Bagaimana pengaruh variabel


tersebut terhadap studi penelitian? Apakah masalah dan keterbatasan variabel
pengganggu dalam studi ini?
Jawab : Variabel pengganggu adalah variabel yang mengganggu pengaruh atau
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menjadi tidak langsung. Pengaruh
variabel tersebut terhadap studi penelitian yaitu pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi
secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan tergantung yang
sedang diteliti. Masalah dan keterbatasan variabel pengganggu dalam studi ini adalah
faktor genetik serta obat obatan yang dikomsumsi semasa kehamilan.

3. Cacat manakah yang memiliki odds ratio paling tinggi dalam tabel V.2? Cacat manakah
yang memiliki odds ratio paling rendah? Bagaimanakah signifikan masing – masing
cacat?
Jawab:
odds ratio paling tinggi adalah cacat bawaan sistem integumen, odds ratio paling rendah
adalah cacat bawaan sistem pencernaan. Signifikan masing – masing cacat adalah semua
cacat digabung, cacat bawaan sistem saraf, sistem otot rangka, sistem integumen mulut
sumbing, kelainan kromosom dan sindrom memiliki nilai odds ratio diatas 1,01 yang
dimana menunjukan hubungan secara positif antara kedekatan lokasi toksik dan tempat
kediaman ibu.

4. Berdasarkan tabel V.3 sistem tubuh manakah yang paling berisiko terpajan oleh
kebocoran bahan kimia? Apakah signifikan dari keputusan tersebut?
Jawab:
Sistem tubuh yang paling berisiko terpajan oleh kebocoran bahan kimia adalah sistem
integumen karena didapat nilai 1,38 lebih besar nilainya daripada sistem tubuh yang lain
yang berisko terpajan oleh kebocoran kimia. Siginifikan adalah sistem integumen
berisiko terpajan karena terjadinya kebocoran bahan kimia. Apabila terjadi kebocoran
bahan kimia maka bahan kimia akan kontak kulit akibat pajanan lingkungan seperti air.

5. Berdasarkan tabel V.4 ketiga kombinasi manakah dari “bahan kimia yang dihubungkan
dengan cacat bawaan” yang tertinggi? Bahan kimia apakah yang dihubungkan dengan
cacat bawaan menurut nilai odds ratio? Jelaskan pengkajian dan makna dari tabel V.4!
Jawab
Pada tabel V.4 kombinasi antara bahan kimia yang dihubungkan dengan cacat bawaan
paling timggi adalah limbah plastik yang menyebabkan kelainan kromosom dengan OR
1,46.
a) Orang yang terpapar pestisida berisiko memiliki peluang 1,27 kali untuk terkena
mulut sumbing dibandingkan dengan yang tidak terpapar pestisida.
b) Orang yang terpapar pestisida berisiko memiliki peluang 1,20 kali untuk terkena
kelainan sistem otot rangka dibandingkan dengan yang tidak terpapar pestisida.
c) Orang yang terpapar logam berisiko memiliki peluang 1,34 kali untuk terkena
kerusakan sistem saraf dibandingkan dengan yang tidak terpapar logam.
d) Orang yang terpapar pelarut berisiko memiliki peluang 1,24 kali untuk terkena
kelainan sistem saraf dibandingkan dengan yang tidak terpapar pelarut.
e) Orang yang terpapar pelarut berisiko memiliki peluang 0,91 kali untuk terkena
gangguan pencernaan dibandingkan dengan yang tidak terpapar pelarut.
f) Orang yang terpapar pelastik berisiko memiliki peluang 1,46 kali untuk terkena
kelainan kromosom dibandingkan dengan yang tidak terpapar pelastik.
6. Dari Ketiga Tabel Diatas Dan Pengkajian Terakhir sebutkan temuan dari studi ini yang
berkaitan dengan pajanan dan kedekatan dengan lokasi limbah berbahaya dan cacat
bawaan?
Jawab
Pada kasus ini contohnya orang yang sering terpapar oleh pestisida atau orang yang
memiliki rumah dekat dengan perkebunan atau pertanian pada radius 1 mill, memiliki
risiko terkena penyakit mulut sumbing. Pestisida merupakan zat kimia yang sangat
berbahaya efeknya bila berakumulasi dalam tubuh manusia. Pada konsentrasi yang cukup
tinggi pestisida dapat menyebabkan perubahan fungsi sistem reproduksi dan
menimbulkan efek taratogenik sebagai akibat adanya efek mutasi pada sel-sel gamet
induk atau mutasi pada awal masa kehamilan.
7. Pilih salah satu bentuk cacat bawaan, kembangkan dan susunlah satu jaring penyebab
(web of causation) untuk kelainan tersebut, termasuk decision tree yang sesuai?
Web of cause pestisida

Pengetahuan Ibu
Host
Lama paparan
Autisme

Penyerompotan pestisida
Lingkungan

Tempat tinggal dengan


perkebunan

Decision Tree
Pestisida

Menggunakan Tidak menggunakan

Anak memiliki Anak Sehat


Cacat Bawaan

8. Program pencegahan dan pengendalian apakah yang dapat diterapkan untuk mengurangi
cacat bawaan akibat pajanan lingkungan?

Jawab
Jalur panjanan yang mungkin dialami manusia adalah melalui pernapasan, ingesti dan kontak
kuliat akibat panjana lingkungan melalui transmisi udara, air tanah, permukaan, air atau
tanah. Pencegahan lokasi limbah berbahaya dutetapkan dengan menggunakan hazardous
waste site inspection program (HWSIP) yang mengestimasi kemungkinan pajanan terhadap
manusia.
Semua koordinat kasus dan control dipasangkan dengan lokasi limba berbahaya
menggunakan program pemasangan.

Anda mungkin juga menyukai