Anda di halaman 1dari 4

Soal UTS Toksikologi Lingkungan | 31/12/2022

Semester 2

1. Tuliskan apa dimaksud dengan Toksisitas obat dan jelaskan tahapan uji toksisitas
pada obat?
Jawaban :
Toksisitas obat diartikan sebagai tingkat kerusakan yang dapat disebabkan oleh
suatu obat terhadap organisme. Efek toksik suatu obat bergantung pada dosis dan
dapat memengaruhi seluruh sistem tubuh.

tahap uji toksisitas pada obat :


 Uji toksisitas akut, yaitu uji untuk mengetahui nilai LD50 dan dosis maksimal
yang masih dapat ditoleransi oleh binatang percobaan, yang hasilnya akan
ditranformasi pada manusia.
 Uji toksisitas sub akut, adalah suatu uji untuk menentukan organ sasaran
(organ yang rentan) atau tempat kerjanya.
 Uji toksisitas kronik, adalah suatu uji yang tujuannya hampir sama dengan uji
toksisitas sub akut, menggunakan hewan rodent dan non rodent selama 6
bulan atau lebih.
 Uji efek pada organ reproduksi, suatu uji untuk melihat perilaku yang berkaitan
dengan reproduksi (perilaku kawin), perkembangan janin, kelainan janin, proses
kelahiran, dan perkembangan janin setelah dilahirkan.
 Uji karsinogenik, adalah uji untuk mengetahui apakah suatu zat jika dipakai
dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kanker.
 Uji mutagenik, adalah suatu uji untuk melihat adanya perubahan gen jika zat
digunakan jangka panjang.

2. Jelaskan apa pengertian dan tujuan dari CBIA (Community Based Interactive
Approach) dan apa saja kegiatannya dan hasil dari kegiatannya?
Jawaban :
CBIA merupakan salah satu jenis metode edukasi dengan cara komunikasi yang
dilakukan secara face-to-face
Tujuan CBIA untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat menelaah
informasi secara kritis dan mandiri dalam mencari informasi obat, sehingga
penggunaan obat menjadi lebih aman dan efisien.
 Kegiatanya adalah mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam
mengedukasi masyarakat dalam menggunakan dan mengkonsumsi obat sesuai
dengan dosis dan takaran yang benar pada swamedikasi yaitu dengan
mengawasi kemasan obat mempelajari informasi yang tertera didalam kemasan
tsb. baik nama dagang , nama obat, dosis pemakaian dan mengelompokkan
obat tersebut dll.
 Hasil yang diperoleh dalam kegiatan tersebut masyarakat memeperoleh
pengetahuan tentang obat, Masyarakat melakukan swamedikasi dengan benar
dan rasional

3. Jelaskan pengertian dari intoksikasi atau keracunan ?


Jawaban :
Keracunan atau intoksikasi adalah suatu kejadian apabila substansi yang berasal
dari alam ataupun buatan yang pada dosis tertentu dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan hidup yang bisa menyebabkan cedera atau kematian.

4. Apa yang dimaksud dengan Toksisitas? 


Jawaban :
Toksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan terhadap
organisme. Toksisitas dapat mengacu pada dampak terhadap seluruh organisme,
seperti hewan, bakteri, atau tumbuhan, dan efek terhadap substruktur organisme,
seperti sel (sitotoksisitas) atau organ tubuh seperti hati (hepatotoksisitas).

5. Jelaskan pengertian dari Toksikologi Lingkungan ?


Jawaban :
toksikologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu toksikologi yang membahas
mengenai efek-efek toksikan (racun) lingkungan terhadap kesehatan (makhluk
hidup) dan lingkungan. Dapat dikatakan, toksikologi lingkungan adalah suatu
cabang ilmu yang mempelajari sifat, penyebaran dan perilaku zat racun (polutan) di
dalam lingkungan, serta efeknya terhadap flora, fauna dan manusia (Sudarjat &
Siska Rasiska, 2006: 1).

6. Jelaskan kemampuan yang diharapkan dari seorang Ahli Toksikologi lingkungan?


Jawaban :
 Menilai risiko adanya racun dalam lingkungan secara objektif/ilmiah. Hasil
penilaian digunakan untuk prediksi hanya terhadap populasi at risk (Metode
analis risiko)
 Memberi berbagai saran untuk mencegah terjadinya efek yang tidak diinginkan
dengan mengendalikan konsentrasi racun dalam lingkungan
 Dapat meminimalisasi kerusakan efek dengan menggunakan teknologi bersih.
termasuk terhadap implikasi sosioekonomi dan budaya
 Dapat menganalisis, menilai dan menginterpretasikan hasil uji toksikologi
(bioesei)

7. Jelaskan justifikasi (dasar) dibetuknya system klasifikasi zat kimia secara global,
yaitu “Globally Harmonized System for Classification and Labeling of Chemical”,
yang dilaksanakan secara global?
Jawaban :
Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia (Globally
Harmonized System of Classification and Labeling of Chemicals), disingkat GHS,
adalah suatu sistem klasifikasi bahan-bahan kimia terpadu yang disepakati secara
internasional untuk menggantikan standar-standar klasifikasi dan pelabelan bahan
kimia yang digunakan secara berbeda-beda oleh berbagai negara. Pengembangan
sistem klasifikasi global ini dimulai pada tahun 1992 oleh badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
Dalam sistem ini ditetapkan aturan mengenai bahan kimia berbahaya yang dipakai
dalam bidang transportasi, di tempat kerja, untuk konsumen, maupun untuk
pestisida. Penetapan standar GHS ini meliputi:
– Klasifikasi bahan kimia.
– Penggunaan simbol bahaya.
– Syarat untuk pelabelan.
– Persyaratan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Dengan adanya Globally Harmonized System ini dimaksudkan untuk
menyelaraskan sistem kontrol klasifikasi bahan kimia yang sebelumnya berbeda di
tiap negara. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah sistem standar dalam
mengklasifikasi bahan berbahaya secara internasional. Sehingga tidak ada lagi
kerancuan apakah sebuah bahan kimia itu berbahaya atau tidak. Dengan adanya
standar ini, juga lebih mudah dalam memberi peringatan bagi karyawan. Sebab
hanya ada satu acuan apakah sebuah bahan kimia itu berbahaya atau tidak.
Tujuan akhir dari GHS ini tentu tak lain untuk meningkatkan keselamatan dan
keamanan pekerja. Harapannya juga untuk memastikan semua pekerja di seluruh
dunia mendapat tingkat perlindungan yang sama saat menggunakan suatu bahan
atau produk kimia

Anda mungkin juga menyukai