Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sasi suci

Nim : 201808077
Prodi : S1 Farmasi 6B

Resume Toksikologi Klinik

Materi 1 Toksikologi klinik

Toksikologi merupakan ilmu yang mepelajari pengaruh yang merugikan suatu zat atau
senyawa kimia pada organisem hidup atau ilmu tentang racun. Bahan toksik atau racun adalah
baha n kimia yang dalam jumlah relatif sedikit , berbahaya bagi kesehatan atau jiwa manusia.
Toksisita adalah kemampuan suatau bahan tiksik untuk menimbulkan kerusakan pada organisme
hidup.
Jenis jenis toksikologi:
1. toksikologi deskriptif merupakan pengujian tksisitas untuk medpata informasi yang digunakan
untuk mengevaluasi resiko yang timbul oleh bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan
2. toksikologi mekanistik menentukan bagaimana zat kimia menimbulkan efek yang merugikan
pada organisem
3. toksikologi regulatif menentukan suatu obat memiliki rseiko yang rendah untuk dipakai
sebagai tujuan terapi
4. toksikologi forensik mempelajari aspek hukum kedokteran akibat penggunaan bahan kimia
berbahaya dan membantu mengakkan diagnosa padsa pemeriksaan postmortem ( sisk
jari,golongan darah,DNA, konstruksi gigi)
5. toksikologi klinik mempelajari gangguan yang disebabkan substansi toksik, merawat penderita
yang keracunan dan menemukan cara baru dalam penanggulangannya.
6. toksikologin kerja mempelajari bahan kimia pada tempat kerja yang membahayakan pekerja
dalam proses pembuatan,transoprtasi, penyimpanan maupun penggunaannya
7. toksikologi lingkungan mempelajari dampak zat kimia yang berpotensi merugikan sebagai
polutan lingkungan.
8. ekotoksikologi mempelajari efek toksik zat kimia terhadap populasi masyartakat
Obat adalah suatu zat atau campuran bahan yang digunakan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit. Racun adalah zat atau bahan apabila digunakan dengan dosis
relatif besar akan merusak suatu organ atau jaringan.
Klasifikasi keracunan :
1. menurut organ
2. cara terjadi keracunan
Istilah dala toksikologi:
1. 1.LD50/LC50 : dosis atau konsentrasi yang menunjukkan 50% kematian
2. 2.ED/EC : dosis efektif atau konsentrasi efektif tertentu memberikan pengaruh pada hewan uji
dalam keadaan normal
3. MLC(Minimum lethal concentration) konsentrasi yang mematikan seekor hewan uji atau
sebatang tanaman
4. MAC (Maximum allowable concentration) dosis maksimum untuk dipakai atau dikonsumsi
5. 5.MDAF (minimum dosis always fatal) dosis minimum yang mematikan 100% (LD-100)
6. MDNF24(Maximum dosis never fatal) dosis maximum yang hampir mematikan
7. toksisitas akut: pengujian untuk mendeteksi efek toksisitas dalam jangka waktu singkat (24
jam)
8. toksisitas subkronis : pengujian untuk mendeteksi efek toksisitas dengan dosis perkelompok
selama 28 atau 90 hari
9. toksisitas kronis : pengujian toksisitas oral untuk mendeteksi efek toksik yang mucul setelah
pemberian sediaan uji secara berulang selama tidak kurang dari 12 bulan
10. Aklimatisasi : tindaka pembiasaan hewan coba dalam lingkunhgan baru dengan
menempatkannya dalam kandang percobaan selama tidak kurang dari 5 hari
Materi 2 faktor yang mempengaruhi toksisitas

Faktor yang mempengaruhi toksisitas adalah faktor instrinsik zat beracun. Faktor intinsik

zat beracun dapat dipengaruhi dari faktor kimia dan kondisi pemejanan. Faktor kimia zar

beracun bersifat kimi-fisika dan kimia. Sifat kimkia-fisika dikarenakan adanya tingkat ionisasi

dan keterlarutan dalam lipid yang dapat mrempengaruhi translokasi obat, efektivitas obat,

yang mengakibatkan toksisitas obat. Sifat kimia dikarenakan adnya struktur kimia yang dapat

menimbulkan reaksi atau interaksi. Reaksi kimia dapat berupa aksi kimia sepsifik- non

spesifik dan biotranformasi.

Biotransformasi merupakan perubahan struktur kimia zat beracun dikatalisir oleh sistem

enzim teretntu didalam sel hidup. Proses biotransformasi terjadi di sejumlah jaringan tetapi

domonan terjadi di liver. Perubahan biotransformasi dilakukan oleh beberapa kelompok

penting enzim yang terlibat dalam biotransformasi xenobiotic. Lokasi dan jenis enzim

biotransformasi obat meliputi enzim Microsomal fraction (or microsomes) dan enzymes

found in the cystosolic fraction.

Faktor kondisi pemejanan adalah jenis pemejanan, jalur pemejanan, saat pemejanan,

takaran pemejanan. Jenis pemejanan yaitu akut, subkronis, dan kronis yang dipengaruhunoleh

adanya keberadaan zat beracun pada sel sasaran sehingga mengakibatkan ketoksikan zat

beracun. Jalur pemejanan terdapat intravaskular dan ekstravaskular. Jalur pemejanan dapat

mempengaruhi ketoksikan akut (LD50). Takaran pemejanan terdapat normal dan tak normal.

Takaran pemejanan normal dikarenankan adanya zat beracun sedangkan takaran pemejanan

tak normal dapar dikarenakan hipersensitif atau alergi, faktor instriksik makhluk

hidup,kondisi fisologi maupun patofisiologi dapat mempengaruhi toksisistas.


Ketoksisakan zat beracun dipengaruhi oleh faktor intrinsik zat beracun dan instrinsik

makhluk hidup yang dapat mempengaruhi translokasi zat beracun dan antaraksi zat beracun

Materi 3 Uji toksisitas khas

Contoh uji ketksikan khas:

1. Uji potensiasi

Uji potensiasi merupsakan uji tata cara pdelaksanaan pemilihan hewan uji,

pengelompokan dosis dan pengamatan kemudiaan dilakukakan analisa dan

evaluasi hasil

2. Uji kemutagenikan

Meliputi tata cara pelaksanaan secara invitro dan in vivo, yang terdapat uji

penetapan letak dominan, penetapan inang penegah dan uji sitigenetika

3. Uji kekarsinogenikan

Terdapat 2 tata cara laksana yaitu uji jangka pendek dan uji jangka panjang. Uji

jangka pendek yaitru uji kemutagenikan sedangkan iji jangka panjang terhadap

hewan uji yang meliputi dosis, pengamatan, analisa dan evaluasi.

4. Uji perilaku

Jenis uji roda berputar,lapangan terbuka, sangkar hewan piaraan,sanhgkat rumit,

uji khas.

5. Uji reproduksi

Uji reproduksi meliputi uji tata cara pelaksanaan,pemilihan hewan uji,pelaksaan

dan pemeriksaan.

6. Uji keteratogenetikan
Tata cara pelkasaanaan uji ketaeratogentikan yaitu pemilihan hewan uji,

pengelompokan, pengawinan dan penetapan masa bunting, dosis, dan

pengamatan.

7. Uji kulit dan mata

Uji kulit dan mata meliputi uji iritasi primer kulit, uji sensitasi kuatan, uji

fototoksik alergi, uji iritasi mata

Zat beracun yang mengakibatkan toksikologi dapat berupa obat, zat toksik alamiah, zat

tambahan makanan, pestisida, zat kimia industri, zat pecemar lingkungan, racun rumah

tangga. Toksikologi dapat mempengaruhi kondisi,mekanisme kerja, dan wujud sifat

efek toksik. Uji toksikologi dilakukan dengan evaluasi keamanan dan penilaian resiko.

Anda mungkin juga menyukai