Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MATA KULIAH PRAKTIK EPIDEMIOLOGI


Dosen Akhmad Muttaqin, SKM, M.Epid

Nama Kelompok 2 : 1. Novia Anjani Putri. R (195050033)


2. Eri Prasetyo Wati (195050032)
3. Neni Astuti (195050072)
Prodi/Peminatan : Kesehatan Masyarakat/Epidemilogi
Fakultas : Ilmu Kesehatan Universitas Respati Indonesia
Sifat Penugasan : Kelompok

STUDI KASUS V.
STUDI KOHORT RESTROSPEKTIF TERHADAP HUBUNGAN ANTARA CACAT
BAWAAN DAN LIMBAH BERBAHAYA

SOAL!

1. Apa yang dimaksud dengan control dalam suatu studi penelitian dan bagaimana cara
menggunakannya? Bagaimana control digunakan dalam studi ini?
Jawaban:
Studi kasus control yang digunakan dari subjek penelitian yang terpapar dan tidak
terpapar diamati sampai mereka mengembangkan hasil penelitian yang diinginkan.
Studi kasus-kontrol awalnya dianalisis dengan menguji apakah ada perbedaan yang
signifikan antara proporsi subjek yang terpajan antara kasus dan kontrol.
Dalam studi ini peniliti terhadap hubungan antara cacat bawaan dengan limbah
berbahaya adalah mereka yang tidak memiliki faktor resiko yaitu tempat tinggalnya
tidak berdekatan dengan lokasi limbah toksik dan kelompok bahan kimia berbahaya.
2. Apakah yang dimaksud dengan variable pengganggu? Bagaimana pengaruh variable
tersebut terhadap studi penelitian? Apakah masalah dan keterbatasan variable
pengganggu dalam studi ini?
Jawaban:
Variabel pengganggu adalah variable yang mengganggu pengaruh atau hubungan
antara variable bebas degan variable terikat.
Variable pengganggu dalam penelitian ini adalah dalam penelitian usia ibu, berat
lahir, lama kehamilan, komplikasi kehamilan, jenis kelamin anak, ras, paritas, dan
tingkat pendidikan, variabel pengganggu dalam studi ini mempengaruhi hasil dan
paparan dalam penelitian ini
3. Cacat manakah yang memiliki odds ratio paling tinggi dalam Tabel V.2? Cacat
manakah yang memiliki odds ratio paling rendah? Bagaimanakah signifikansi
masing-masing cacat?
Jawaban:
Cacat bawaan yang memiliki odds ratio paling tinggi yaitu system integument sebesar
OR 1,32, dan cacat bawan yang memilii odds ratio paling rendah yaitu system
pencernaan sebesar 0,89. karena odds ratio digunakan untuk mengkaji hubungan
antara kedekatan lokasi toksik dan tempat kediaman ibu. Nilai odds ratio di atas 1,01
menunjunkan adanya hubungan yang positif, dan semakin tinggi nilai tersebut
semakin kuat hubunganya.

4. Berdasarkan Tabel V.3, system tubuh manakah yang paling berisiko terpajan oleh
kebocoran bahan kimia? Apakah signifikansi dari keputusan tersebut?
Jawaban:
sistem tubuh yang paling beresiko terpajan oleh kebocoran bahan kimia yaitu sistem
integument karebna memiliki hasil odds ratio dan indeks risiko paling tinggi yaitu
sebesar 1.38 (1,17-1,62)

5. Berdasarkan Tabel V.4, ketiga kombinasi manakah dari bahan “kimia yang
berhubungan dengan cacat bawaan” yang tertinggi? Bahan kimia apakah yang
dihubungkan dengan cacat bawaan menurut nilai ods ratio? Jelaskan pengkajian dan
makna dari Tabel V.4?
Jawaban:
Bahan kimia dan cacat yang berhubungan yang tertinggi yaitu berhubungan dengan
plastik Kelainan kromosom (26-29) yaitu dengan nilai odds ratio 1,46 CF 1,01-2,11.
Pengkajian dari makna dari table tersebut adalah….
6. Dari ketiga table diatas dan pengkajian terakhir, sebutkan temuan dari studi ini yang
berkaitan dengan pajanan dan kedekatan dengan lokasi limbah berbahaya dan cacat
bawaan? Jelaskan jawaban Anda!
Jawaban:
- Pajanan kesehatan reproduksi, masih banyaknya bahan kimia toksik yg
mempengaruhi perumbuhan kembang bagi janin yg sedang dikandung, masih
adanya anak2 yang terpajan bahan kimua seperti (merkuri dan bahan kimia toksik
lainny).
- Kediaman/lokasi masyarakat yg dialami akibat faktor lingkunganya seperti tempat
tinggal dekat dengan lokasi bahan kimia, yg bisa mempengaruhi lingkungany
melalui air, udara dan tanah.

7. Pilih salah satu bentuk cacat bawaan, kembangkan dan susunlah suatu jaringan
penyebab (web of causation) untuk kelainan tersebut, termasuk decision tree yang
sesuai!
Jawaban:

genetik, berat badan


ibu, kurang konsumsi
asam folat, ibu
konsumsi obat-obat
faktor ibu
semasa hamil (obat
antikejang, steroid),
merokok, konsumsi
alkohol
tempat tinggal dekat
bibir sumbing faktor lingkungan lokasi bahan kimia
berbahaya / toksik

komplikasi selama
faktor persalinan
persalinan
8. Program pencegahan dan pengendalian apakah yang dapat diterapkan untuk
mengurangi cacat bawaan akibat pajanan lingkungan?
Jawaban:
a. Cara pengendaliannya:
1. Tidak membuang sampah sembarangan
2. Mengurangu penggunaan pestisida
3. Memilih kendaraan ramah lingkungan
4. Memastikan sirkulasi udara lancer
5. Tidak membiarkan rmah dalam kondisi lembab

Anda mungkin juga menyukai