Anda di halaman 1dari 11

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

 NAMA : DWI IRAMA SARI

 NIM : 52019050124
1.MATERI
FARMAKOEPIDEMIOLOGI
 A. Pengertian

 Farmakoepidemiologi berasal dari kata “Pharmacon” ( obat ),” Epi” ( pada ),” Demos” ( penduduk)
& “logos”(ilmu). Adl ilmu yg mempelajari ttg penggunaan obat dan efek sampingnya pd sejumlah
besar manusia serta menerapkan ilmh tsb unuk memecahakn masalah.(penggunaan dan efek
samping obat dlm suatupopulasi manusia.
 B. Manfaat

 Memberikan informasi tentang efek merugikan dan menguntungkan dari obat ------- memungkinkan
penilaian yg lbh baik ttg keseimbangan rasio resiko / keuntungan dari penggunaan obat pd pasien
tertentu.
 C. Ruang Lingkup

 Farmakologi : ilmu yg mempelajari efek obat


 Farmakologi klinik : ilmu yg mempelajari efek obat pd tubuh manusia
FARMAKOLOGI—FAREPI—
FARMAKOLOGI KLINIK
 Untuk mengoptimalkan penggunaan obat,salah satu prinsip farmakologi klinik : terapi scr
individual atau disesuaikan dg kebutuhan spesifik tiap px.
 Keuntungan dan efek merugikan dari obat dan antisipasi bahwa status klinik pasien dpt
mempengaruhi efek hasil terapi
 Contoh : pd px dn infeksi serius,gagal hati serius dan penurunan fungsi ginjal dlm
mempertimbangkan terapi dg gentamisin ,tdk ckp hnya dg mengetahui bahwa gentamicin
berpeluang kcl menyebabkan kerusakan ginjal – krn px dg kegagalan fungsi hti beresiko besar
thd efek samping kerusakan ginjal dibanding pasien normal.
 Farepi berguna untk memberikan informasi ttg efek mrrugikan dan mnguntungkan dari obat –
memungkinkan peneliain yg lbh bk ttg keseimbangan rasio resiko keuntungan
 FarEpi terutama mempelajari efek samping obat
 Efek samping obat di bedakan tipe A dan tipe B
 Tipe A : reaksi umum ,berhubungan dg dosis di prediksi dan kurang serius
 Tipe B : membutuhkan penghentian terapi ,disebabkan reaksi hipersensitivitas atau
imunoligi ,dll.
2. PENGELOMPOKAN
PENYAKIT DALAM
FARMAKOEPIDEMIOLIGI
 Type A
 Toxicity of overdose : ex hepatic failure with high dose paracetamol
 Side effects : ex sedation with antihistamines
 Secondary effects : ex development of diarrhea with antibiotic therapy due to altered
gastrointestinal bacterial flora
 Drug interactiion : ex theophylline toxicity in the presence of erythromycin therapy
 Type B
 Intolerance : ex tinnitus with use of aspirin
 Hypersensitivity : immunological reaction ( ex anaphylaxis with penicillin administration.
 Pseudoallergic : ( non-immunological ) reaction ( ex radio contraast dye reaction)
 Idiosyncratic reaction : ( ex development of anemia with the use of anti- oxidant drugs in the
presence of glucose 6 phospate dehydrogenase deficiency ).
3. MACAM MACAM METODE
PENGELOMPOKAN PENYAKIT DALAM
FARMAKOEPIDEOLOGI
 1. Studi Desain Ekspermental
 Tujuan untuk mengukur dari suatu interverensi thd hasil tertentu yg diprediksi sebelumnya.
( metode utama utk menginvestigasi terapi baru).
Ex : - misal efek dari obat x dan obat y terhadap kesembuhan penyakit z atau efektivitas suatu
program kesehatan thd peningkatan kesehatan masyarakat.
 - mengukur efetivitas penggunaan antibiotik thd perawatan wanita dg gejala infeksi saluran
urin dg hasil tes urin negatif.dll
 Kelebihan penelitian ekspermental : memungkinkan untk di lakukan randomisasi dan
melakukan penilaian penelitian dg double bind.
 Kelemahan penelitian eksprmental : berkaitan dg masalah etika,waktu dan masalah
pengorganisasian penelitian.
 2. Studi Desain Observasional
 Studi observasional terbagi mjdi 2 : studi deskriptif dan studi analitik.
 Studi deskriptif di gunakan untk menggabarkan pola penyakit & untk mengukur kejadian dari
faktor resiko untk penyakit pd satu populasi.
 Studi analitik di gunakan untk mengetahui asosiasi antara kejadian penyakit dan faktor resiko
 Studi deskriptif Merupakan langkah awal dlm melakukan investigasi epidemiologi metode ini bs
menjwab pertanyaan berkaitan dg aspek epidemiologi yg meliputi orang,tempat dan waktu.dan
aspek ini dipergunakan untk menjawab pertanyaan siapa?,apa?,dimana?,dan ketika.termasuk
sebagai studi deskriptif adl survey prevalensi, studi migrant dan seri penyakit .survey pravelensi
di lakukan untk Menggambarkan kondisi kesehatan suatu populasi atau faktor resiko kesehatan ,
misal riset kesehatan dasar di indonesia dilakukan secara rutin setiap 2-3 th sekali,untk melibat
kondisi kesehatan masyarakat di indonesia dan berguna untk melakukan perencanaan kesehatan.
 Contoh studi lain misal kejadian patah tulang pinggul pd wanita lansia di indonesia,studi
deskriptif yg bs kta investigasi? Yaitu
1. Gambaran dimensi tulang pinggul lansia hasil x-ray
2. Prevalensi patah tulang pinggul pd wanita
3. Tren kejadian patah tulang pd wanita lansia
4. Proporsi konsumsi vit D,kalsium dan penggunaan hormon steroid pd wanita lansia
5. Gambaran kebiasaan aktifitas fisik wanita lansia di indonesia

Bagaimana stufi analitik? Menghubungkan beberapa variabel misalnya :


1. Identifikasi perbedaan umur dan kepadatan tulang pd wanita lansia
2. Analisa hubungan konsumsi kalsium dan vitamin D terhadap kejadian patah tulang pinggul
3. Identifikasi hubungan aktifitas fisik dan pencegahan patah tulang pinggul wanita lansia.
4. KONSEP KEBIJAKSANAAN OBAT &
KEBUTUHAN RS BERDASARKAN STUDI
KOHOR
 Studi cohort merupakan studi yg mengindentifikasi kelompok populasiyg telah di tentukan
dan mengikuti hingga waktu perbedaan efeknya.
 Studi cohort umumnya dilakukan untuk membedakan pasien terpapar dg pasien tak terpapar
atau pasien terpapar A dan pasien terpapar B
 Exp studi perbandingan wanita usia reproduksi penggguna kontrasepsi oral dg pengguna
kontrasepsi merode lain,untk mncri perbedaan frekuensi kejadian tromboembolisme vena.
 Penelitian ini bertujuan untk mengkonfirmasi hasil temuan dri studi kecenderungan sekuler /
studi case –control
 Studi cohort dpt di lakukan scr prospektif / retrospektif ( dri rekam medis,interview atau
kuesioner )

Anda mungkin juga menyukai