6. Jelaskan Interaksi obat secara farmakodinamik dan Farmakokinetik jelaskan dengan contoh?
Menurut jenis mekanisme kerja, interaksi obat dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Interaksi farmakodinamik
Interaksi ini terjadi jika zat berkhasiat yang saling mempengaruhi bekerja sinergis atau antagonis
pada suatu reseptor, pada suatu organ membran atau pada suatu rangkaian pengaturan.
Pada prinsipnya interaksi obat dapat menyebabkan dua hal penting. Yang pertama, interaksi obat
dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat obat, baik melalui penghambatan
penyerapannya atau dengan mengganggu metabolisme atau distribusi obat tersebut di dalam
tubuh. Yang kedua, interaksi obat dapat menyebabkan gangguan atau masalah kesehatan yang
serius, karena meningkatnya efek samping dari obat-obat tertentu. Risiko kesehatan dari interaksi
obat ini sangat bervariasi, bisa hanya sedikit menurunkan khasiat obat namun bisa pula fatal.
Contoh :
Obat asma kelompok epinefrin dan teofilin. Keduanya merupakan stimulan sistem saraf pusat. Bila
obat jenis ini diberikan bersama stimulan sistem saraf pusat lainnya, dapat terjadi rangsangan
berlebihan
2. Interaksi Farmakokinetika
Interaksi obat bisa ditimbulkan oleh berbagai proses, antara lain perubahan dalam farmakokinetika
obat tersebut, seperti Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi (ADME) obat.
Contoh:
Pil KB jika diberikan bersama antibiotika golongan penisislin, tertasiklin, sulfonamid, dan antibiotik
tunggal (kloramfenikol, Neomisin, rifampin), maka antibiotik tersebut akan mengurangi absorpsi
hormon yang terkandung dalam pil KB, sebagian lagi akan menyebabkan tubuh lebih cepat
menghilangkan zat tersebut.
7. Diktetahui pasien dengan TD, menurut anda penyakit apa yg diderita, bagaimana rekomendasi’a?
8. Bagaimana cara/ langkah2 yg dilakukan untuk penegakkan diagnosa pasien?
Subjektiv
Mengidentifikasi masalah pasien yang ada yang berpotensi menimbulkan masalah medis.
Data ini tidak bisa diukur dengan tepat
• Keluhan utama : sakit kepala,sesak
• Status mental : senang,depresi, gelisah
• Kebiasaan2 : makan, tidur
Objektiv
Mengidentifikasi secara lebih lengkap masalah pasien untuk mengetahui seberapa besar kondisi
pasien telah dipengaruhi oleh penyakit atau pengobatan. Data bisa diukur
• TB,BB, suhu , TD,RR,
• Asupan cairan & urine output
• Data laboratorium
• Cultur/sensivity test
Assessment
Analisa data yang telah terkumpul untuk mengetahui respons pasien terhadap pengobatan
Tentukan DRUG RELATED PROBLEM (DRP)
Plan
Membuat rekomendasi terhadap setiap masalah obat yang ada.
Komunikasikan dan follow up