DISUSUN OLEH :
Kelompok 3 (Tingkat 1 A)
D-III Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Makassar
Tahun Ajaran 2020/2021
KONSEP DASAR FARMAKOLOGI
Perawat harus belajar farmakologi karena ini berkaitan dengan tugas perawat dalam
pelayanan kesehatan, menyangkut intervensi pengobatan dan pembrian obat.
Farmakologi berasal dari kata Pharmacon yang artinya obat dan Logos artinya ilmu, jadi
farmakologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari obat.
PENGERTIAN FARMAKOLOGI
ARTI SEMPIT : Ilmu tentang penggunaan obat untuk diagnosa, pencegahan (Propilaktis),
dan penyembuhan (Terapeutik) Suatu penyakit.
ARTI LUAS : Ilmu tentang sejarah, sumber, sifat kimia-fisika, komposisi, cara kerja, efek
fisiologis, penggunaan klinis, dan efek toksik dari obat-obatan.
FARMASI
Ilmu yg mempelajari tentang cara pembuatan, cara penyediaan, cara pemcampuran, formulasi
obat ( Dosage form ), termasuk juga penyerahan obat kepada pasien, standar dosis dan
kontrol kualitas obat.
1. Farmakognosi
Mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat
aktifnya, begitu pula yang berasal dari mineral dan hewan.
Banyak phytoterapeutika baru telah mulai digunakan lagi (Yunani ; phyto = tanaman),
misalnya tinctura echinaceae (meningkatkan imunitas tubuh), ekstrak Ginkoa biloba
(meningkatkan daya ingat), bawang putih (antikolesterol), tingtur hyperici (antidepresi) dan
ekstrak feverfew (Chrysantemum parthenium) sebagai obat pencegah migrain.
2. Biofarmasi
Meneliti pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya. Dengan kata lain dalam
bentuk sediaan apa obat harus dibuat agar menghasilkan efek yang optimal.
3. Farmakokinetika
Mempelajari perjalanan obat mulai dari saat pemberiannya, bagaimana absorpsi dari usus,
transpor dalam darah dan distribusinya ke tempat kerjanya dan jaringan lain. Singkatnya
farmakokinetika mempelajari segala sesuatu tindakan yang dilakukan oleh tubuh terhadap
obat.
4. Farmakodinamika
Mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama cara dan mekanisme kerjanya,
reaksi fisiologi, serta efek terapi yang ditimbulkannya. Singkatnya farmakodinamika
mencakup semua efek yang dilakukan oleh obat terhadap tubuh.
5. Farmakoterapi
6. Toksikologi
Ilmu yg mempelajari tentang efek toksis dari berbagai racun, zat kimia ( termasuk obat )
lainnya pada tubuh manusia yg dapat menimbulkan Kelainan dan kematian.
OBAT
Obat adalah semua zat kimiawi, hewani, nabati, yang dalam dosis layak dapat
menyembuhkan, meringankan,dan mencegah penyakit/ gejalanya, yang diberikan kepada
pasien dengan maksud tertentu sesuai dengan guna obat tersebut.
1. Obat Jadi :Obat dlm keadaan murni /campuran dlm bentuk serbuk,cairan, salep,
pil, suppositoria, Tablet, atau bentuk lain yg mempunyai nama teknis sesuai FI atau
buku2 lain yg ditetapkan oleh pemerintah.
2. Obat Patent: obat jadi dengan nama dagang yg terdaftar atas nama si pembuat atau
yg dikuasakannya dan di jual dalam bungkus asli dari pabrik yg memproduksinya.
4. Obat generik adalah Obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti.
Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo
yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya.
Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif
amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B”
memberi nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai
merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin.
OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN PADA TERAPI TERBAGI 3 GOLONGAN
YAITU :
2. Obat kemoterapeutis, dapat membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh tuan
rumah. Obat – obat neoplasma (onkolitika, sitostatika, obat–obat kanker) juga
dianggap termasuk golongan ini.
SUMBER-SUMBER OBAT
TERAPI OBAT
Proses perjalanan obat ke dalam tubuh hingga memberikan efek yang mengalami 3 fase/tahap
yaitu :
3. Fasa Farmakodinamik
FASE BIOFARMASI/FARMASEUTIKA
Umum :
Segala sesuatu proses yang dilakukan oleh tubuh terhadap obat, yaitu ABSORPSI-
-- DISTRIBUSI----- METABOLISME/Biotransformasi---- EKSKRESI (ADME).
Khusus :
1. ABSORPSI
Absorpsi adalah proses penyerapan obat dari tempat pemberian kedalam plasma (kecuali i.v
dan inhalasi) sebelum mencapai tempat kerjanya.
2. DISTRIBUSI
Adalah proses penyebaran obat melalui pembuluh darah menuju sistem sirkulasi sistemik
dalam tubuh. Faktor yang mempengaruhi distribusi :
d. Transport aktif
3. BIOTRANSFORMASI/METABOLISME
b. Obat yang diabsorpsi dalam usus akan diangkut melalui pembuluh porta ke
hati. Kecuali Pemberian secara sublingual, parenteral dan rektal tidak melalui
porta & hati.
Tempat proses :
Tempat lain : Usus, ginjal, paru 2, limfa, otot, kulit, darah (Hanya sebagian
kecil atau kadar yang rendah).
Fungsi hati
Faktor genetika,
Pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur, kelengkapan beberapa enzim
yang terlibat dalam biotransformasi masih tidak mencukupi.
Sebaliknya pada usia anak 1-8 tahun laju biotransformasi lebih cepat
dibandingkan orang dewasa, hal ini disebabkan oleh perbandingan berat hati
terhadap berat badan lebih besar.
Adalah proses pengeluaran obat dan atau metabolitnya dari tubuh. Alat ekskresi :
FASE FARMAKODINAMIK
Fase terjadinya interaksi obat dengan tempat aksinya dalam sistem biologi. Mempelajari
cara/mekanisme kerja dan efek biokimia dan fisiologi obat.
1. Secara Kimiawi
Contoh : Antasida dapat mengikat dan menetralkan asam lambung secara kimiawi, logam
berat diikat oleh chelat secara ikatan kimia hingga terbentuk senyawa kompleks yang
mudah diekskresikan oleh ginjal dan tidak toksis (EDTA)
2. Secara Fisika
Contoh : diuretik osmosis (Mg-sulfat), karena lambat sekali diresorpsi usus, akan mengalami
proses osmosis menarik air dari lingkungan sekitar.
Contoh : Parasetamol
4. Kerja yg nonspesifik
Mekanisme kerja :
INTERAKSI OBAT-RESEPTOR
K1
D + R ------------------DR------------ efek
(Drug) (Reseptor) K2
Langley : “Obat bereaksi pada tempat spesifik yang reaktif yaitu molekul atau bagian
molekul dalam tubuh.
Ehrlich : “ Tempat yang reaktif merupakan bagian makromolekul, dan efek biologi itu
ditimbulkan oleh ikatan obat pada letaknya”.
Reseptor Obat :
4. Obat yang menduduki reseptor fisiologik dan menimbulkan efek => AGONIS,
atau tanpa efek => ANTAGONIS / BLOKER
Bilogical availability :
persentase obat yg diabsorpsi oleh tubuh dari suatu dosis yg diberikan dan tersedia untuk
melakukan efek terapeutiknya.
Pharmaceutical availability :
ukuran utk bag obat yg dilepaskan dari bentuk pemberiannya dan tersedia utk proses
absorpsi
POKOK-POKOK FARMAKODINAMIKA
EFEK TERAPI :
1. Efek samping
2. Idiosinkrasi
3. Allergi
4. Fotosensitasi
5. Efek toksis
6. Efek teratogen
Efek yang tidak diinginkan dari suatu pengobatan. Hampir semua obat mempunyai efek
samping.
Contoh :
Tetapi pada saat lain efek samping dapat menjadi reaksi yang merugikan (efek yang tdk
diharapkan dan terjadi pada dosis normal).
Contoh :
Interkasi dapat terjadi jika terdapat dua atau lebih obat yang diberikan sehingga memberikan
efek yang tidak diinginkan atau memberikan efek saling mengganggu.
Contoh : Asetosal dan dikumarol kedua obat tersebut memberikan efek penguatan sehingga
dpt menimbulkan perdarahan Luminal dan antikoagulan interaksi kedua obat tersebut dpt
menurunkan akvitas khasiatnya
Interaksi obat dengan makanan sebagian besar mengakibatkan penurunkan absorpsi obat
tersebut sehingga aktivitasnya menurun.
Contoh : Captopril dan makanan dapat menurunkan absorpsi captopril, demikian halnya
dengan tetrasiklin dan susu (logam bervalensi dua, kalsium) dapat mengakibatkan ikatan
kompleks yang dapat mengganggu proses pembentukan gigi dan tulang
INTERVENSI KPERAWATAN
1. Anjurkan pasien untuk tdk memakan makanan yg berlemak sebelum minum tablet
bersalut enterik, karena dapat menurunkan kecepatan absorpsi
2. Periksa keterangan obat - obat untuk persentase pengikatan dengan protein, obat –
obat yg efek pengikatan yg tinggi dengan protein sebagian besar obatnya berikatan
dengan protein sehingga obat menjadi in aktif sampai dilepaskan oleh protein
3. Laporkan kepada perawat lain atau dokter jaga, apabila ada obat dengan waktu paruh
yg panjang ( lebih 24 jam ) dan diberikan hanya sekali sehari.
Bentuk-bentuk Obat:
RESEPTOR
Dalam biokimia dan farmakologi, reseptor adalah molekul protein yang menerima sinyal
kimia dari luar sel. Ketika sinyal kimia semacam itu berikatan dengan reseptor, mereka
menyebabkan beberapa bentuk respons seluler/jaringan, misalnya perubahan aktivitas listrik
sel.
Obat reseptor adalah komponen makromolekul fungsional yang mencakup 2 konsep yaitu :
b. Obat tidak menimbulkan suatu fungsi baru,tetapi memodifikasi fungsi yang baru
TERAPI OBAT
FASE BIOFARMASI
Fase biofarmasi melibatkan seluruh unsur yang berkaitan mulai dari saat pemberian obat
hingga terjadinya penyerapan zat aktif. Fase biofarmasi dapat diuraikan dalam tiga tahap
utama yaitu LDA yang berarti Liberasi (pelepasan), Disolusi (pelarutan), dan absorpsi
(penyerapan).
ABSORSI METABOLISME DISTRIBUSI EKSRESI
Proses farmakokinetika dimulai dari penyerapan (absorpsi), lalu tersebar melalui ke seluruh
jaringan tubuh melalui darah (distribusi), selanjutnya dimetabolisi dalam organ-organ tertentu
terutama hati (biotransformasi), lalu sisa atau hasil metabolisme ini dikeluarkan dari tubuh
FASE FARMAKOKINETIK
Merupakan proses pergerakan obat yg mencakup nasib obat di dalam tubuh Mempelajari
perubahan-perubahan konsentrasi obat dalam tubuh terhadap waktu Dimana dan berapa cepat
suatu obat di ABSORPSI, bagaimana obat ter DISTRIBUSI dalam tubuh, bagaimana enzim
FASE FARMAKODINAMIK
Proses ini merupakan pengaruh tubuh pada obat (Katzung, 2007). Fase ini menjelaskan
bagaimana obat berinteraksi dengan reseptornya ataupun pengaruh obat terhadap fisiologi
tubuh.
SEDIAN OBAT
Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk tertentu sesuai dengan
kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai
1. Aspek biofarmasi
2. Aspek farmakokinetik
Obat siap untuk bekerja interaksi dengan reseptor ditempat kerja (mekanisme
kerja)efek
Perlu seseorang perawat mengingat behwa obat-obat dalam bentuk cair diabsorsi lebih
Kaji efek samping obat yang non sfesifik,misalnya: atropin untuk takikardia,mulut
Periksi kadar puncak dan terendah dari obat-obat yang mempunyai batas terapeutik
toksis
INTERVENSI KEPERAWATAN
Anjurkan pasien untuk tidak memakan makan yang berlemak sebelum meminum
yang berefek besar obatanya berikatan dengan protein sehingga obat menjadi aktif
Laporkan kepada perawat lain atau dokter jaga,apabila ada obat dengan waktu paruh
yang panjangng ( lebih 24 jam ) dan diberikan hanya satu kali sehari
Efek samping obatadalah efek yang tidak diinginkan dari suatu pengobatan .hampt semua
Contohnya :
ngantuk
darah,osteoporosis,cushing syndroin
Tetapi pada saat lain efek samping dapat menjadi reaksi yang merugikan (efek yang tidakk
Contohnya :
Interaksi obat dengan makanan sebagian besar mengakibtakan penurunan sebagian besar
dengan tetrasiklin dan susu (logam bervalensi dua,kalsium) dapat mengakibatkan ikatan
Sublingual 3 – 5 menit
Intramuscular10-20 menit
Subcutaneous15-30 menit
DOSIS OBAT
Dosis suatu obat adalah dosis pemakaian sekali untuk peroral atau injeksi
Dosis obat merupakan faktor yang penting dalam menghasilkan efek yang diinginkan,bahkan
dapat membahayakan jika terjadi over dosis untuk menetapakan dosis yang tetap ,perlu
DOSIS TERAPI (DT) : Dosis individual yang tertulis di resep dengan tujuan pengobatan
DOSIS LAZIM (DL) : Dosis yang tercamtum di leteratur yang lazimnya dapat
menyembuhkan ,dosis tersebut sebagai acuan dalam menetapkan dosis terapi per individual
DOSIS MINIMAL (DM): Batas minimal obat sudah memberikan efek terapi
DOSIS MAKSIMUM (DM):dosis terbesar yang dapat memberikan efek terapi tampa
A. PER ORAL
Rute ini merupakan rute yang sering digunakan . Rute yang paling umum adalah
Rute yang pemberian obatnya dengan cara disuntikkan kedalam tubuh pada berbagai
tempat dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih cepat.obat yang rusak atua
dinonaktifkan dalam sel cerna atau tidak diabsorsi diberikan dalam bentuk sediaan
parental.suatu hal yang merugikan adalah sekali obat sudah disuntikkan tidak dapat
lagi dikeluarkan.
Pemberian obat dengan cara memasukkan sediaan obat kedalam dubur atau vagina
diaman obat melunak atau melebur melepaskan zat aktif dab memberikan aksinya.
D. INHALASI/AEROSOL
Rute pemberian dengan cara memsemprotkan sadiaan obat yang diberi tekanan untuk
E. TETES/DROPS
Rute pemberian obat dengan cara meneteskan masuk kedalam ; mulut( obat tetes
F. KUMUR / GARGEL
Kumur /gargel : pemberian obat dengan cara memasukkan larutan obat kedalam
G. TOPIKAL
Rute pemberian obat dengan cara menggosokan atau mengoleskan obat kepermukaan
TABLET
pencernaanatau pingsang.
JENIS TABLET
KAPSUL
obat,bentuknya menarik.
JENIS KAPSUL
Kapsul yg terbuat dari gelatin (lunak) : Minyak ikan kapsul (vitamin) (berisi
minyak).
INJEKSI
JENIS INJEKSI
Vial/Flacon : Dosis ganda (digunakan beberapa kali), Adidryl injeksi
(antihistamin)
lokal)
Infus intravenus : Dosis tunggal dalam jumlah besar, Ringer laktat infus
SIRUP / ELIKSIR
Sediaan obat dalam bentuk cair dg rasa dan bau yang enak, biasanya
diberikan pada anak-anak atau orang dewasa yang tidak dpt minum obat dlm
kering.
EMULSI / SUSPENSI
Sediaan obat dalam bentuk cair (zat aktif yang tidak larut)dg rasa dan bau
yang enak, biasanya diberikan pada anak-anak atau orang dewasa yang tidak
SUPPOSITORIA
TETES
Sediaan obat dalam bentuk cair, diteteskan pada mata, mulut, hidung, telinga
JENIS TETES
Visine tetes mata, Otrivin tts hidung, Kloramfenikol tetes telinga, Mycostatin
tetes mulut.
OINTMENT/KRIM
Sediaan obat dalam bentuk setengah padat diberikan pada bg yang sakit
(lokal)
JENIS OINTMENT/KRIM
KUMUR/GARGEL/ MOUTHWASH
Sediaan obat dalam bentuk cair dimasukkan kedalam mulut utk dikumur
AEROSOL
Sediaan obat dalam bentuk gas bertekanan dimasukkan kedlm mulut utk
disemprotkan
JENIS AEROSOL
P.No.1, Awas obat keras, Bacalah aturan pakainya Contoh : Sirup Komix
P. No.2, Awas obat keras, hanya untuk dikumur, jangan ditelan Contoh: Albothyl
P. No.3, Awas obat keras, hanya untuk bagian luar dari badan Contoh: Betadin
P. No.4, Awas obat keras, hanya untuk dibakar Contoh: Serbuk untuk obat asma
P. No. 5, Awas obat keras, tidak boleh ditelan Contoh: Betadin Vagina Douche
P. No.6, Awas obat keras, Obat wasir jangan ditelan Contoh: Anusol Suppositoria
TUGAS FARMAKOLOGI
1. Pemberian obat yang dimasukkan melalui mulut adalah pengertian dari?
B. Obat subkuntan
C. Obat oral
D. Obat sublingual
E. Parenteral
2. Lambang dari penggolongan obat dengan baris hitam dipinggir serta hijau didalamnya
adalah?
A. Obat bebas
B. Obat psikotropika
C. Obat narkotika
D. Obat bebas
E. Obat keras
4. Sediaan obat dalam bentuk setengah padat diberikan pada bagian yang sakit (lokal),
merupakan pengertian dari?
A. Aerosol
B. Kumur / gergel
C. Oitment / krim
D. Suppostoria
E. Emulsi / suspeesi
5. Segala sesuatu proses yang dilakuan oleh tubuh terhadap obat yaitu?
A. ADME
B. TERAPEUTIK
C. EDMA
D. TOKSIS
E. TERAPI
6. Pemberian obat yang digunakan dengan cara menyemprotkan sediaan obat yang
diberikan tekanan untuk masuk melalui mulut, sebagai terapi untuk mengobati
gangguan pada saluran pernapasan disebut?
A. PARENTERAL/INJEKSI
B. PER ORAL
C. TETES/DROPS
D. INHALASI/AEROSOL
E. TROPIKAL
7. Dibawah ini yang merupakan jenis obat keras yang digunakan hanya untuk bagian
luar tubuh adalah?
A. Betadin
B. Anusol suppositoria
D. Albothyl
E. Sirup komix
A. Semua zat kimiawi dan nabati yang dapat menyembuhkan dan mencegah penyakit
B. Semua zat kimiawi, hewani, nabati yang dapat menyembuhkan penyakit dan
gejalanya
C. Semua zat kimiawi, hewani, nabati yang dalam dosis layak dapat
menyembuhkan, meringankan dan mencegah penyakit/ gejalanya
D. Semua jenis hewani yang dapat menyembuhkan dan meringankan dan mencegah
penyakitnya
10. Pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena
disebut?
A. Obat subkutan
B. Obat intravena
C. Obat oral
D. Obat sublingual