Anda di halaman 1dari 4

FARMAKOLOGI DASAR

STIKES 17 SURAKARTA

Farmakologi (pharmacology) berasal dari bahasa Yunani, yaitu :


Pharmacon = obat dan Logos = ilmu.

Defenisi Farmakologi

 Farmakologi adalah Ilmu yang mempelajari cara dan bagaimana fungsi sistem hidup di
pengaruhi oleh obat
 Farmakologi adalah Ilmu yang mempelajari sejarah, asal usul obat, sifat fisika dan
kimiawi, cara mencampur dan membuat obat, efek terhadap fungsi biokimia dan faal,
cara kerja, absorpsi, biotransformasi dan eksresi, penggunaan dalam klinik dan efek
toksiknya
 Farmakologi adalah Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk diagnosa,
pencegahan dan penyembuhan penyakit
 Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh
aspeknya, baik sifat atau kegiatan fisiologinya dan juga nasibnya dalam organisme hidup

Dalam arti yang lebih sederhana, farmakologi bisa didefinisikan sebagai ilmu yang membahas
mengenai kerja obat dalam tubuh seperti mekanisme obat dan juga interaksi serta khasiat obat
pada tubuh.
Obat adalah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup pada tingkat molekular.
Karena cakupan ilmu farmakologi yang sangat luas, maka ilmu farmakologi dibagi lagi menjadi
beberapa bagian dengan pembahasan yang lebih spesifik dan mendasar, antara lain ilmu tersebut
adalah:
1. Farmakognosi, adalah ilmu yang membahas mengenai obat yang berasal dari tanaman,
mineral dan hewan.
Istilah awam dari Farmakognosi bisa disebut sebagai ilmu herbal.
Peranan Farmakognosi ini sangat penting, karena memang tanaman obat merupakan salah satu
alternatif pengobatan yang aman dan juga alami. Kata Farmakognosi berasal dari Yunani yaitu
"Pharmakon" yang berarti obat dan "Gnosis" yang berarti ilmu atau pengetahuan. Karena
farmakognosi berkaitan erat dengan tanaman obat, maka pembahasannya pun juga seputar
tanaman obat. Baik itu cara pengolahan, peracikan, penggunaan, bahkan juga identifikasi dan
penelitian tanaman obat.
2. Biofarmasi, adalah ilmu yang membahas pengaruh formulasi (racikan) atau pembuatan
sediaan farmasi obat terhadap khasiatnya.
Dengan kata lain biofarmasi mempelajarai bagaimana cara pembuatan atau peracikan obat agar
dapat memberikan efek yang optimal bagi tubuh. Jika berbicara mengenai racikan dan
pembuatan obat, maka hal utama yang perlu diperhatikan ialah dosis. Dosis yang terlalu rendah
tidak akan efektif atau memberikan khasiat, sebaliknya jika dosis berlebih maka efek yang
ditimbulkan bukan lagi berupa penyembuhan tetapi justru menjadi racun, akibatnya terjadilah
over dosis yang sering berbuah kematian.

3. Farmakokinetika, adalah ilmu yang membahas tentang proses obat di dalam tubuh.

Dengan kata lain, ilmu ini menjelaskan tentang proses yang dilewati obat selama di dalam
tubuh hingga menghasilkan efek atau khasiat.
Mekanisme obat dalam tubuh terbagi menjadi beberapa proses, yang meliputi :
A. Absorpsi (Penyerapan), merupakan proses pertama yang sangat penting, karena
tanpa adanya proses absorpsi maka proses-proses lainnya tidak akan terjadi. Obat
yang dikonsumsi, kemudian di dalam tubuh akan terpecah dan diserap oleh
saluran cerna. 
Proses penyerapan ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
 Kelarutan obat
 Konsentrasi (jumlah) obat
 Kemampuan obat melintasi sel membrane
 Luas permukaan obat
 Bentuk sediaan obat
 Cara dan waktu pemakaian obat
Untuk obat luar tubuh, proses penyerapannya melalui kulit atau selaput lendir.

B. Distribusi (Penyaluran), Setelah obat diserap oleh tubuh, proses yang terjadi
selanjutnya adalah penyaluran obat tersebut ke seluruh tubuh atau bagian tubuh
yang diobati.  Proses penyaluran ini umumnya melalui darah. Adapun jika yang
dipakai adalah obat luar tubuh (topikal) maka distribusinya adalah melalui kulit.
C. Metabolisme (Pengolahan), Setelah sebelumnya melewati proses penyerapan
dan juga penyaluran ke seluruh tubuh atau bagian yang diobati, kemudian obat
akan memunculkan efek atau khasiatnya.  Disinilah peranan proses metabolisme,
setelah obat menghasilkan efek yang diinginkan kemudian obat akan diolah
sedemikian rupa agar bisa dikeluarkan dari tubuh. Proses pengolahan ini biasa
terjadi di dalam ginjal, kecuali pada obat luar. Karena memang obat luar tidak
dikonsumsi sehingga proses metabolisme tidak terjadi. 

Adapun hal- hal yang mempengaruhi proses metabolisme obat, antara lain:
a. Usia
b. Fungsi hati
c. Faktor genetic
d. Adanya pemakaian obat lain secara bersamaan
D. Ekskresi (Pengeluaran), merupakan proses terakhir, dari yang awalnya obat
diserap tubuh, kemudian di distribusikan, lalu timbul efek pengobatan, setelah itu
zat sisa obat di metabolisme atau diolah agar bisa dikeluarkan, dan yang terakhir
adalah proses pengeluaran zat sisa obat tersebut. 

Proses pengeluaran terjadi melalui beberapa organ, yaitu :

a. Kulit (bersama keringat)


b. Paru-paru (bersama penafasan)
c. Hati (bersama saluran empedu)
d. Air Susu Ibu (misalnya alkohol, obat tidur, nikotin rokok, dll)
e. Ginjal (bersama air seni)

4. Farmakodinamika, adalah ilmu yang membahas mengenai pengaruh atau efek yang
dihasilkan obat terhadap sel hidup, organ tubuh, atau makhluk. 
Contoh gampangnya seperti ketika obat yang dipakai kemudian memberikan efek
kesembuhan atau justru merusak organ atau sel dalam tubuh.
Efek obat terhadap tubuh ini dibagi menjadi 8 bagian, yaitu :
1. Efek terapi, yaitu efek obat yang diinginkan seperti menyembuhkan penyakit atau
meringankan dan meniadakan gejalanya.
2. Efek samping, yaitu efek obat yang tidak diinginkan yang berlainan dengan efek terapi .
3. Efek toksik, yaitu efek obat yang tidak diinginkan karena bersifat toksik atau racun,
biasanya terjadi karena dosis obat yang terlalu tinggi.
4. Toleransi, yaitu peristiwa dimana dosis obat harus dinaikan terus menerus untuk
mencapai efek terapi yang sama.
5. Habituasi, yaitu ketergantungan fisik akibat kebiasaan dalam mengonsumsi suatu obat.
6. Adisi, yaitu ketergantungan atau ketagihan obat secara fisik dan mental dan apabila
pemakaian obat dihentikan maka akan menimbulkan efek hebat yang menyakitkan.
7. Alergi, yaitu peristiwa hipersensitif atau kepekaan berlebih terhadap suatu obat sehingga
menimbulkan efek yang berlainan seperti gatal, kemerahan, dan sebagainya. 
8. Idiosinkrasi, yaitu peristiwa dimana suatu obat memberikan efek yang sangat berlainan
dari efek terapinya.

Selain hal diatas, Farmakodinamika juga membahas mengenai waktu pemakaian obat,
indeks terapi, kombinasi obat, serta interaksi obat terhadap obat lain ataupun makanan dan
minuman.

5. Farmakoterapi, adalah ilmu yang membahas mengenai penggunaan obat untuk


mengobati penyakit dan gejalanya dengan didasarkan pada khasiat dan sifat obat serta
penyakit yang ingin diobati.
Kelima cabang farmakologi yang jelaskan diatas sebenarnya belum mewakili ilmu
farmakologi secara luas.  Jadi jangan beranggapan bahwa ilmu farmakologi hanya sebatas
kelima hal diatas, masih banyak pembahasan dalam ilmu farmakologi seperti
pembahasan penyakit, fungsi organ tubuh serta obatnya, dan juga hubungan anatomi
makhluk dengan obat.

Anda mungkin juga menyukai