Anda di halaman 1dari 10

BAB 

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ginjal adalah organ vital manusia yang berfungsi mengatur volume dan
komposisi cairan tubuh dan juga sebagai alat pembuangan sisa metabolisme dalam
tubuh sehingga PH darah tetap stabil.

Penyakit pada ginjal seperti : batu ginjal,sindroma nefrotik, glomerulonefritis


akut, gagal ginjal akut, gagal ginjal akut infeksi ginjal,dan peradangan ginjal. Yang
dewasa ini marak menjadi topik pembicaraan masyarakan karena jumlahnya yang
terus meningkat sehingga perlu perhatian dan pengetahuan informasi tentang
pentingnya asupan cairan bagi orang yang belum terjangkit penyakit ini dan diit yang
tepat bagi orang yang sudah terjangkit penyakit ini.

Dari latar belakang di atas, makalah yang berjudul Diet pada klien dengan
gangguan fungsi ginjal ini dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan baik pada
orang yang belum terkena penyakit ginjal maupun orang yang sudah terkena penyakit
ginjal yang akan lebih jelasnya akan dibicarakan pada bab selanjutnya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud gagal ginjal?


2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya diet pada orang yang
menderita penyakit ginjal.
3. Meningkatnya jumlah penderita penyakit ginjal dari tahun Ketahun.
4. Akses yang terbatas bagi orang yang menderita penyakit ginjal untuk
mendapatkan informasi tentang diet tersebut.
5. Lingkungan yang tidak mendukung bagi penderita penyakit ginjal untuk
berperilaku agar penyakitnya menjadi lebih baik.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Pengertian dari penyakit gagal Ginjal


2. Makan pentingnya diet pada penderita penyakit ginjal.
3. Meminimalkan jumlah penderita penyakit ginjal.
4. Mendapatkan informasi tentang diet pada penyakit ginjal.
5. Mendapatkan informasi agar penderita penyakit ginjal lebih menjaga kesehatan dan
berperilaku agar penyakitnya lebih baik.

BAB 2

PEMBAHASAN

2
2.1 Pengertian Gagal Ginjal

Gagal ginjal kronis adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih, ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap akhir
dan kematian (Susan Martin Tucker, 1998). Gagal ginjal kronis adalah pelan dan
biasanya ditandai dengan hilangnya fungsi yang terjadi dalam periode bulan atau
tahun dan menjadi irreversible. (Joan Luckman, 1997)

Gagal ginjal kronis adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif dan tak
reversible yang disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. (Stein, 2001 : hal.180).
Pada gangguan fungsi ginjal terjadi usaha-usaha untuk mengkompensasi kekurangan
ini, yang di tandai dengan hiperfiltrasi, hipertensi, yang kemudian dapat menyebabkan
kerusakan pada glomerulus, dan pada akhirnya terjadi gagal ginjal terminal.

1. Penyebab Gagal Ginjal

Ada tiga penyebab gagal ginjal , yaitu:

1. Prerenal:

 Hipovolemia (luka bakar, diare dengan dehidrasi berat, gagal jantung,


perdarahan karena trauma bedah atau obstetri dan ketoasidosis diabetik)
 Hipotensi atau hipoperkusi (syok karena sepsis, kardiogenik, dan anafilaktik,
operasi jantung, sindroma nefrotik berat, sirosis hepatik, dan sidroma
hepatorenal)

2. Renal

 Semua kelainan renal (GNA, sindroma uremik hemolitik, vaskulitis sistemuk,


nefritis interstisial akut, obstruksi tubular dan nekrosis tubular akut)
 Nefrotoksin (obat – obatan, antara lain : amino glikosit sefalosporin,
ampoterisin B; agen radio kontras, logam berat, bahan organik dan mioglobin
pada crush sindrome)
 Kelainan pembuluh darah (trombosis atau emboli arteri renalis, vena renalis,
dan oleh karena obat indometasin).
 Kelainan post renal yang menimbulkan iskemi ginjal.

3
3. Post renal

 Obstruksi ureter(kalkuli, bekuan, tumor, kelainan kongenital antara lain:


ureteropelvic junction dan ureterovesical junction).
 Obstruksi uretra (pada klep uretra posterior, adanya divertikulum, striktur,
uretrokel, hidrokolpos dan tumor).

2.2 Diet Pada Penderita Gagal Ginjal

Diet Restriksi Protein (DRP) merupakan diet yang bisa digunakan bagi penderita
gagal ginjal yang dapat memperlambat kemunduran fungsi ginjal pada penderita –
penderita yang sudah mengalami gangguan ginjal. Hal ini sangat diperhatikan karena
dapat memperlambat penderita masuk ke dalam tahap Gagal Ginjal Terminal (GGT).

Konsep dasar diet rendah protein adalah memberikan protein dalam jumlah terbatas


bersama dengan jumlah energi yang cukup. Dalam DRP ini ada beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian :

Protein yang diberikan tidak boleh terlalu kurang atau terlalu tinggi. Hal


ini dapat dinilai antara lain dengan pengukuran asupan nitrogen agar stabil keadaannya,
terdapat korelasi antara rasio ureum/kreatinin serum,dengan asupan nitrogen.
Walaupun cara ini cukup akurat dan mudah ada beberapa keadaan yang membuat
kesalahan perhitungan yaitu antara lain pada keadaan katabolik, diuresis kurang dari
1500 ml (produksi ureum meninggi.

 Harus diperhatikan kecukupan kalori, zat-zat nutrisi lainnya agar tidak mengganggu


metabolisme aktivitas atau pertumbuhan. Penurunan berat badan, atau bahkan malnutrisi
yang dapat terjadi karena dit ini harus dicegah. Sering di perlukan penambahan vitamin
 Diet harus dapat diterima atau disesuaikan dengan selera penderita.

 Tujuan Diet

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal.

4
2. Menurunkan kadar ureum dan creatinine darah.
3. Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh.

 Syarat Diet
1. Banyak protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat diketahui dari ”nilai
uji penjernihan creatinine” (Creatinine clearance test = CCT atau GFR)
2. Lemak terbatas diutamakan penggunaan lemak tak jenuh
3. Kalium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari
400 ml/hari.
4. Natrium diabatasi pada gegalan faal ginjal dengan hipertensi berat, hiperkalemia,
udema, uliguria/anuria.
5. Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi.
6. Banyak cairan adalah banyak urin maksimal sehari ditambah banyak cairan yang
keluar melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml/hari)

2.3 MACAM – MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

Menurut keadaan penderita dan berat penyakit dapat diberikan :

-Diit terendah protein I : 20 g protein

Bentuk makanan tergantung pada keadaan penderita dapat cair, saring atau lunak,
makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, zat besi dan vitamin. Deit diberikan
selama beberapa hari saja sementara menunggu tindakan yang lebih tepat misalnya dialisa.

-Diit rendah protein II : 40 g protein

Bentuk makanan lunak/biasa, makanan cukup kalori dan semua zat gizi kecuali
protein dan thiamin.

– Diit protein sedang : 60 g protein.

5
Makanan diberikan dalam bentuk lunak/biasa makanan cukup kalori dan semua zat-zat
gizi pada penderita yang mengalami dialisa. Disamping ketiga macam diit diatas dapat
pula diberikan diit rendah protein dengan 30g protein dan diit protein sedang 50g protein.

1. ANJURAN MAKANAN PENDERITA GAGAL GINJAL


2. Diit Rendah Protein I

 Bubur Maezena
 Susu
 Bubur / nasi tim
 Telur Ceplok saus tomat
 Tumis sayuran papaya
 Sup sayuran.
 Pisang
 Teh manis
 Pukul 10.00, pukul 16.00 dan pukul 20.00
 Kue talam
 Teh manis ager nenas
 Teh manis sirup

1. Diit Rendah Protein II dan Protein sedang

 Pagi, Siang, Sore


 Nasi tim
 Telur ceplok
 Tumis labu siam
 Susu Nasi tim
 Ikan panggang saos tomat
 Ca sayur
 Pepaya
 Teh manis Nasi tim
 Daging bistik

6
 Sup sayuran
 Pisang
 Teh manis
 Pukul 10.00, 16.00 dan pukul 20.00
 Kue talam
 Teh manis ager nenas
 Teh manis pisang susu

1. TABEL KEBUTUHAN KALORI DAN PROTEIN YANG DIANJURKAN

Umur dan Berat Kalori Protein    


jenis (kg) (kkal) GFR:10-20 5-10 <5
kelamin
 

Pria dan Wanita di bawah 1 tahun :

0-2 bulan 4 120 1,7 1,5 1,3


2-6 bulan 7 110 1,6 1,4 1,2
6-12 bulan 9 100 1,4 1,2 1,0

Pria dan Wanita lebih dari 1 tahun :

1-2 12 91 1,6 1,4 1,2


2-3 14 85 1,3 1,1 1,0
3-4 16 87 1,4 1,2 1,1
4-6 19 84 1,2 1,0 0,9
6-8 23 86 1,2 1,0 0,9
8-10 28 78 1,1 0,9 0,8
 

Umur lebih dari 10 tahun

7
Pria :

10-12 35 71 1,0 0,9 0,7


12-14 43 62 0,8 0,7 0,6
14-18 59 50 0,8 0,7 0,6

Wanita :

10-12 35 64 1,1 0,9 0,7


12-14 44 52 0,9 0,7 0,6
14-16 52 46 0,8 0,7 0,6
16-18 54 42 0,8 0,7 0,6
 

BAB 3
PENUTUP

8
3.1 Kesimpulan

Dari permasalahan yang kami bahas mengenai “ diit pada penyakit ginjal”,
maka penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Gagal Ginjal adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible yang
disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. yang ditandai dengan usaha kompensasi
seperti hiperfiltrasi, hipertensi, hiperperfusi, yang kemudian dapat menyebabkan
Diet rendah kalsium tinggi sisa asam diberikan pada penderita dengan batu
kalsium, seperti kalsium pospat, kalsium karbonat dan kalsium oksalat. Makanan
ini cukup kalori, protein, besi, vitamin A, tiamin dan vitamin C.
kerusakan pada glomerulus, dan pada akhirnya terjadi gagal ginjal terminal.

2. Penyebab gagal ginjal ada 3 yang meliputi: prerenal, renal, dan postrenal.
3. Diet gagal ginjal dapat dilakukan dengan Diit Retriksi Protein (DRP), misalnya
dengan pemberian Protein 0,55 – 0,60 gram/kg dengan protein
nilai biologik tinggi, atau 0,4 g/kg pada gangguan ginjal yang lebih berat,
dengan kalori 35 Kkal/kg.

3.2 SARAN
1. Berharap agar mahasiswa lebih memahami tentang penyakit gagal ginjal
2. Bisa memberi pemahaman untuk mahasiswa
3. Dan terakhir, makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu agar
pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran kepada kami.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC

9
Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC

Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan) Jilid
3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan

Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-proses
Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Supartondo. ( 2001 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Balai Penerbit FKUI

10

Anda mungkin juga menyukai