Santi Novita
1. Latar Belakang
Ginjal adalah organ vital manusia yang berfungsi mengatur volume
dan komposisi cairan tubuh dan juga sebagai alat pembuangan sisa
metabolisme dalam tubuh sehingga PH darah tetap stabil.
Dalam DRP ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian :
Protein yang diberikan tidak boleh terlalu kurang atau terlalu tinggi.
Hal ini dapat dinilai antara lain dengan pengukuran asupan nitrogen
agar stabil keadaannya,
terdapat korelasi antara rasio ureum/kreatinin serum
dengan asupan nitrogen. Walaupun cara ini cukup akurat dan mudah
ada beberapa keadaan yang membuat kesalahan perhitungan yaitu
antara lain pada keadaan katabolic, dieresis kurang dari 1500 ml
(produksi ureum meninggi.
Harus diperhatikan kecukupan kalori, zat-zat nutrisi lainnya agar tidak
mengganggu metabolism aktivitas atau pertumbuhan. Penurunan berat
badan, atau bahkan malnutrisi yang dapat terjadi karena dit ini harus
dicegah. Sering di perlukan penambahan vitamin
Diet harus dapat diterima atau disesuaikan dengan selera penderita.
3. Tujuan Diet
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal.
b. Menurunkan kadar ureum dan creatinine darah.
c. Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh.
4. Syarat Diet
a. Banyak protein disesuaikan dengan keadaan fungsi ginjal. Ini dapat
diketahui dari ”nilai uji penjernihan creatinine” (Creatinine clearance test
= CCT atau GFR)
b. Lemak terbatas diutamakan penggunaan lemak tak jenuh
c. Kalium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin
kurang dari 400 ml/hari.
d. Natrium diabatasi pada gegalan faal ginjal dengan hipertensi berat,
hiperkalemia, udema, uliguria/anuria.
e. Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi.
f. Banyak cairan adalah banyak urin maksimal sehari ditambah banyak
cairan yang keluar melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml/hari)
Disamping ketiga macam diet diatas dapat pula diberikan diet rendah
protein dengan 30g protein dan diet protein sedang 50g protein.
6. Anjuran Makanan Penderita Gagal Ginjal
a. Diet Rendah Protein I
Bubur Maezena
Susu
Bubur / nasi tim
Tumis sayuran papaya
Sup sayuran.
Pisang
The manis
Pukul 10.00, pukul 16.00 dan pukul 20.00
Kue talam
Teh manis
Teh manis sirup
Telur Ceplok saus tomat
b. Diet Rendah Protein II dan Protein sedang
Pagi, Siang, Sore
Nasi tim
Telur ceplok
Tumis labu siam
Susu Nasi tim
Ikan panggang saos tomat
Sayur
Pepaya
Teh manis Nasi tim
Daging bistik
Sup sayuran
Pisang
Teh manis
Pukul 10.00, 16.00 dan pukul 20.00
Kue talam
Teh manis ager nenas
Teh manis pisang susu
1. Kesimpulan
Dari permasalahan yang kami bahas mengenai “ diet pada penyakit
ginjal”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Gagal Ginjal adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible
yang disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. yang ditandai dengan usaha
kompensasi seperti hiperfiltrasi, hipertensi, hiperperfusi, yang
kemudian dapat menyebabkan Diit rendah kalsium tinggi sisa asam
Diberikan pada penderita dengan batu kalsium, seperti kalsium pospat,
kalsium karbonat dan kalsium oksalat.
Makanan ini cukup kalori, protein, besi, vitamin A, tiamin dan vitamin C.
kerusakan pada glomerulus, dan
pada akhirnya terjadi gagal ginjal terminal.
b. Penyebab gagal ginjal ada 3 yang meliputi: prerenal, renal, dan postrenal.
c. Diit gagal ginjal dapat dilakukan dengan Diit Retriksi Protein (DRP),
misalnya dengan pemberian Protein 0,55 – 0,60 gram/kg dengan protein
nilai biologik tinggi, atau 0,4 g/kg pada gangguan ginjal yang lebih berat,
dengan kalori 35 Kkal/kg.
2. SARAN
a. Berharap agar mahasiswa lebih memahami tentang penyakit gagal ginjal
b. Bisa memberi pemahaman untuk mahasiswa
c. Dan terakhir, makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu agar
pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran kepada kami.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta :
EGC
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-
proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC
Supartondo. ( 2001 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Balai Penerbit FKUI