Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DIET PENYAKIT GINJAL

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Muhammad Hafis 17693

Santi Novita

Vicky Ramadhani 17706


BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ginjal adalah organ vital manusia yang berfungsi mengatur volume
dan komposisi cairan tubuh dan juga sebagai alat pembuangan sisa
metabolisme dalam tubuh sehingga PH darah tetap stabil.

Penyakit pada ginjal seperti : batu ginjal, sindroma nefrotik,


glomerulonefritis akut, gagal ginjal akut, infeksi ginjal,dan peradangan ginjal.
Yang dewasa ini marak menjadi topik pembicaraan masyarakan karena
jumlahnya yang terus meningkat sehingga perlu perhatian dan pengetahuan
informasi tentang pentingnya asupan cairan bagi orang yang belum terjangkit
penyakit ini dan diet yang tepat bagi orang yang sudah terjangkit penyakit ini.
BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian Gagal Ginjal


Gagal ginjal kronis adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih,
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit
ginjal tahap akhir dan kematian (Susan Martin Tucker, 1998).

Gagal ginjal kronis adalah pelan dan biasanya ditandai dengan


hilangnya fungsi yang terjadi dalam periode bulan atau tahun dan menjadi
irreversible. (Joan Luckman, 1997)

Gagal ginjal kronis adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif


dan tak reversible yang disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. (Stein, 2001
: hal.180).

Pada gangguan fungsi ginjal terjadi usaha-usaha untuk mengkom-


pensasi kekurangan ini, yang di tandai dengan hiperfiltrasi, hipertensi, yang
kemudian dapat menyebabkan kerusakan pada glomerulus, dan pada akhirnya
terjadi gagal ginjal terminal.

2. Diet Pada Penderia Gagal Ginjal


Diet Retriksi Protein (DRP) merupakan diet yang bisa digunakan bagi
penderita gagal ginjal yang dapat memperlambat kemunduran fungsi ginjal
pada penderita – penderita yang sudah mengalami gangguan ginjal. Hal ini
sangat diperhatikan karena dapat memperlambat penderita masuk kedalam
tahap Gagal Ginjal Terminal (GGT).
Konsep dasar diet rendah protein adalah memberikan protein dalam
jumlah terbatas bersama dengan jumlah energi yang cukup.

Dalam DRP ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian :

 Protein yang diberikan tidak boleh terlalu kurang atau terlalu tinggi.
Hal ini dapat dinilai antara lain dengan pengukuran asupan nitrogen
agar stabil keadaannya,
terdapat korelasi antara rasio ureum/kreatinin serum
dengan asupan nitrogen. Walaupun cara ini cukup akurat dan mudah
ada beberapa keadaan yang membuat kesalahan perhitungan yaitu
antara lain pada keadaan katabolic, dieresis kurang dari 1500 ml
(produksi ureum meninggi.
 Harus diperhatikan kecukupan kalori, zat-zat nutrisi lainnya agar tidak
mengganggu metabolism aktivitas atau pertumbuhan. Penurunan berat
badan, atau bahkan malnutrisi yang dapat terjadi karena dit ini harus
dicegah. Sering di perlukan penambahan vitamin
 Diet harus dapat diterima atau disesuaikan dengan selera penderita.

3. Tujuan Diet
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal.
b. Menurunkan kadar ureum dan creatinine darah.
c. Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh.
4. Syarat Diet
a. Banyak protein disesuaikan dengan keadaan fungsi ginjal. Ini dapat
diketahui dari ”nilai uji penjernihan creatinine” (Creatinine clearance test
= CCT atau GFR)
b. Lemak terbatas diutamakan penggunaan lemak tak jenuh
c. Kalium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin
kurang dari 400 ml/hari.
d. Natrium diabatasi pada gegalan faal ginjal dengan hipertensi berat,
hiperkalemia, udema, uliguria/anuria.
e. Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi.
f. Banyak cairan adalah banyak urin maksimal sehari ditambah banyak
cairan yang keluar melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml/hari)

5. Macam Diet dan Indikasi Pemberian


Menurut keadaan penderita dan berat penyakit dapat diberikan :

a. Diet terendah protein I : 20 g protein


Bentuk makanan tergantung pada keadaan penderita dapat cair, saring
atau lunak, makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi dan
thiamin. Diet diberikan selama beberapa hari saja sementara menunggu
tindakan yang lebih tepat misalnya dialisa.
b. Diet rendah protein II : 40 g protein
Bentuk makanan lunak/biasa, makanan cukup kalori dan semua zat
gizi kecuali protein dan thiamin.
c. Diet protein sedang : 60 g protein.
Makanan diberikan dalam bentuk lunak/biasa makanan cukup kalori
dan semua zat-zat gizi pada penderita yang mengalami dialisa.

Disamping ketiga macam diet diatas dapat pula diberikan diet rendah
protein dengan 30g protein dan diet protein sedang 50g protein.
6. Anjuran Makanan Penderita Gagal Ginjal
a. Diet Rendah Protein I
 Bubur Maezena
 Susu
 Bubur / nasi tim
 Tumis sayuran papaya
 Sup sayuran.
 Pisang
 The manis
 Pukul 10.00, pukul 16.00 dan pukul 20.00
 Kue talam
 Teh manis
 Teh manis sirup
 Telur Ceplok saus tomat
b. Diet Rendah Protein II dan Protein sedang
 Pagi, Siang, Sore
 Nasi tim
 Telur ceplok
 Tumis labu siam
 Susu Nasi tim
 Ikan panggang saos tomat
 Sayur
 Pepaya
 Teh manis Nasi tim
 Daging bistik
 Sup sayuran
 Pisang
 Teh manis
 Pukul 10.00, 16.00 dan pukul 20.00
 Kue talam
 Teh manis ager nenas
 Teh manis pisang susu

TABEL KEBUTUHAN KALORI DAN PROTEIN YANG DIANJURKAN


Umur dan jenis Berat Kalori Protein
kelamin (kg) (kkal) GFR:10-20 5-10 <5
Pria dan Wanita
0-2 bulan 4 120 1,7 1,5 1,3
2-6 bulan 7 110 1,6 1,4 1,2
6-12 bulan 9 100 1,4 1,2 1,0
1-2 12 91 1,6 1,4 1,2
2-3 14 85 1,3 1,1 1,0
3-4 16 87 1,4 1,2 1,1
4-6 19 84 1,2 1,0 0,9
6-8 23 86 1,2 1,0 0,9
8-10 28 78 1,1 0,9 0,8
Pria
10-12 35 71 1,0 0,9 0,7
12-14 43 62 0,8 0,7 0,6
14-18 59 50 0,8 0,7 0,6
Wanita
35 35 64 1,1 0,9 0,7
44 44 52 0,9 0,7 0,6
52 52 46 0,8 0,7 0,6
54 54 42 0,8 0,7 0,6
BAB 3 PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari permasalahan yang kami bahas mengenai “ diet pada penyakit
ginjal”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Gagal Ginjal adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible
yang disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. yang ditandai dengan usaha
kompensasi seperti hiperfiltrasi, hipertensi, hiperperfusi, yang
kemudian dapat menyebabkan Diit rendah kalsium tinggi sisa asam
Diberikan pada penderita dengan batu kalsium, seperti kalsium pospat,
kalsium karbonat dan kalsium oksalat.

Makanan ini cukup kalori, protein, besi, vitamin A, tiamin dan vitamin C.
kerusakan pada glomerulus, dan
pada akhirnya terjadi gagal ginjal terminal.

b. Penyebab gagal ginjal ada 3 yang meliputi: prerenal, renal, dan postrenal.
c. Diit gagal ginjal dapat dilakukan dengan Diit Retriksi Protein (DRP),
misalnya dengan pemberian Protein 0,55 – 0,60 gram/kg dengan protein
nilai biologik tinggi, atau 0,4 g/kg pada gangguan ginjal yang lebih berat,
dengan kalori 35 Kkal/kg.

2. SARAN
a. Berharap agar mahasiswa lebih memahami tentang penyakit gagal ginjal
b. Bisa memberi pemahaman untuk mahasiswa
c. Dan terakhir, makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu agar
pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran kepada kami.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta :
EGC

Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC

Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan) Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan

Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-
proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Supartondo. ( 2001 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai