KELOMPOK 4
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas Makalah Akhlak Mahmudah
Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah AIK. Makalah ini telah diupayakan agar dapat sesuai apa yang
diharapkan dan Dengan terselesainya Makalah ini sekiranya bermanfaat bagi setiap
pembacanya. Makalah ini saya sajikan sebagai bagian dari proses pembelajaran
agar kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami betul tentang perlunya
sebuah tugas agar menjadi bahan pembelajaran.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak mahmudah adalah akhlaq yang terpuji, yaitu segala macam bentuk perbuatan,
ucapan, dan perasaan seseorang yang bisa menambah iman dan mendatangkan pahala.
Karena setiap akhlak terpuji ini telah ada tuntunan dan ajarannya baik dalam Al-Qur’an
ataupun Hadits nabi. Dari Imam Malik berkata “setiap agama memiliki akhlak, dan
akhlak islam ialah malu”. Malu merupakan dasar akhlak manusia, karena dengan
memiliki rasa malu pada Allah SWT maka akan takut untuk melakukan perbuatan-
perbuatan tercela dan keji
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Akhlak mahmudah?
2. Apa Klasifikasi Akhlak mahmudah ?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Akhlak mahmudah adalah akhlaq yang terpuji, yaitu segala macam bentuk perbuatan,
ucapan, dan perasaan seseorang yang bisa menambah iman dan mendatangkan pahala.
Akhlak mahmudah merupakan akhlak yang mencerminkan ajaran Rosulullah SAW,
sebagaimana Beliau bersabda :
Karena setiap akhlak terpuji ini telah ada tuntunan dan ajarannya baik dalam Al-Qur’an
ataupun Hadits nabi. Dari Imam Malik berkata “setiap agama memiliki akhlak, dan
akhlak islam ialah malu”. Malu merupakan dasar akhlak manusia, karena dengan
memiliki rasa malu pada Allah SWT maka akan takut untuk melakukan perbuatan-
perbuatan tercela dan keji
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mendapatkan banyak sekali contoh akhlak
mahmudah atau akhlak yang terpuji, seperti berikut ini :
2.ُHaya’ُatauُMalu
Maksud “malu” di sini adalah memiliki sifat malu untuk melakukan sebuah keburukan, baik
untuk diri sendiri maupun kepada orang lain. Orang yang mempunyai sifat tidak hanya dari
perasaan hati saja, tetapi uga ditunjukkan pada perkataan dan perbuatan. Sifat haya’ atau
malu merupakan salah satu cari 99 cabang iman :
3.ُTa’awunُatauُSalingُMenolong
Komunitas manusia yang sifatnya homogen pastinya menuntut mereka untuk saling
membutuhkan satu sama lain, inilah mengapa manusia disebut “homo sapien”, yaitu tidak
bisa hidup tanpa manusia lain. Di sinilah fungsi saling menolong dan saling membantu
sesama.
ُان
ِ س ِ يُح ْف ِظ
َ ُالل ِ ِانُف
ِ س ِ ْ ُس ََل َمة
َ ُاِل ْن َ
Artinya :
“Keselamatan manusia tergantung dari bagaimana menjaga lisannya”
7. Adil
Sifat adil memang bisa diartikan dengan berbagai macam versi, yaitu tidak berat sebelah,
tidak memihak, mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya, seimbang, dan lain-lain. Sifat
adil merupakan akhlak yang harsu dimiliki oleh setiap muslim, terutama bagi pemimpin,
karena sifat inilah yang bisa menjadi salah satu faktor kerukunan dan perdamaian.
8.ُTa’dhimُatauُMenghormatiُOrangُLain
Dalam berhubungan sosial, semua orang pasti ingin dihormati dan dihargai. Di sinilah tempat
sifat ta’dhim kepada orang lain, yaitu menghormati orang lain apalagi kepada orang yang
lebih tua. Sedangkan orang yang lebih tua juga harus mampu menghargai orang yang lebih
muda. Dengan demikian, maka akan tercipta saling tolerasi antara sesama.
9.ُTawadhu’ُatauُSopanُSantun
Sifat tawadlu’ adalah perwujudan dari sifat ta’dhim. Demikian, orang yang bisa menghormati
orang lain pasti akan bertindak sopan santun kepadanya, tidak berbuat sesuka hati, tidak
semenah-menah, dan mampu memberikan hak orang lain dalam berhubungan sosial.
10.ُTadarru’ُatauُRendahُhati
Orang yang memiliki sifat rendah hati pasti mampu menghargai orang lain dan karyanya,
tidak merasa lebih baik melebihi orang lain, tidak suka menyombongkan diri, dan tidak suka
membanggakan diri. Sedangkan lawan dari sifat rendah hati adalah sifat tinggi hati atau
sombong.
14.ُSakho’ُatauُPemurah
Sifat pemurah adalah suka memberi adan berbagi atas apa yang dimiliki kepada orang lain,
baik jika diminta maupun tanpa diminta. Sifat ini memiliki banyak fadhilah dan keutamaan
sebagai orang yang ahli bershodaqoh.
15.ُI’tsarُatauُMengutamakanُKepentinganُOrangُLain
Agama islam sangat menyerukan untuk mengutamakan kepentingan orang lain di atas
kepentingan sendiri dalam berhubungan sosial, tanpa memandang siapa orang tersebut.
Sebagaimana Allah SWT menceritakan sahabat Anshor dan sahabat Muhajirin dalam
potongan Surat Al-Hasyr ayat 9 berikut ini :
ُصة
َ صا
َ خ َ علَىُأ َ ْنفُس ِِه ْم
َ ُولَ ْوُك
َُ َُانُبِ ِه ْم َ َُويُ ْؤ ِث ُر ْو َن
Artinya :
“Dan mereka (sahabat Anshor) mengutamakan (kepentingan sahabat Muhajirin) di atas diri
mereka sendiri, sekalipun mereka sangat membutuhkan (atas apa yang mereka berikan itu)”.
16. Sabar
Sabar diartikan sebagai sifat tabah dalam menghadapi segala macam bentuk cobaan hidup
dan musibah yang menimpa. Sifat sabar memang sangat berat kecuali bagi orang-orang yang
memiliki pondasi hati kuat, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 45 :
ِ علَىُا ْل َخا
ُش ِع ْي َن َ ُو ِإنَّ َهاُلَ َك ِب
َ ُيرةُ ِإ َِّل َ ص ََل ِة
َّ ُوال َّ ست َ ِعينُ ْواُ ِبال
َ ص ْب ِر ْ َوا
Artinya :
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat. Dan sesungguhya hal itu
sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”.
17.ُQona’ahُatauُMenerimaُDenganُLapang
Qona’ah adalah menerima dengan lapang baik apapun takdir yang dituliskan Allah SWT,
baik itu baik ataupun buruk, misalnya kebahagiaan, penderitaan, kesejahteraan, musibah,
nasib baik, dan nasib buruk. Tentu saja sangat berat untuk mempraktekkan sifat ini di dalam
hati, kecuali bagi mereka yang memiliki keyakinan kuat untuk mendapatkan ridlo Allah
SWT.
18. Syukur
Syukur diartikan sebagai wujud dari rasa berterima kasih kepada Allah SWT atas segala
rohmat dan nikmat yang Dia berikan dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Wujud rasa syukur diungkapkan dengan perkataan, perbuatan, dan hati.
Sedangkan lawan dari syukur adalah kufur.
19. Ikhlas
Ikhlas dalam bahasa diartikan sebagai tulus atau murni, yaitu melaksanakan setiap aktivitas
(baik aktivitas yang berhubungan dengan dunia maupun aktivitas yang berhubungan dengan
akhirat) semata-mata hanya untuk mendapatkan ridlo Allah SWT. Sebagaimana pada doa
iftitah dalam sholat yang sering kita baca :
20. Taqwa
Taqwa adalah memelihara diri dari murka dan siksa Allah SWT dengan senantiasa
menjalankan segala apa yang Dia perintahkan dan menjauhi segala apa yang Dia larang.
23. Zuhud
Zuhud adalah mengutamakan kepentingan akhirat di atas kepentingan dunia. Orang-orang
yang zuhud adalah orang-orang yang enggan berurusan dengan urusan dunia kecuali urusan
dunia yang bisa mendukung urusan akhirat, seolah-olah mereka benar-benar tidak perduli
atas segala macam kemewahan dunia yang bersifat semu, serta menghabiskan segenap waktu
untuk beribadah, berdzikir, bermunajah, dan lain-lain.
24.ُRoja’ُatauُBerharap
Roja’ adalah keinginan untuk mendapatkan rohmat, ampunan, dan ridlo Allah SWT sebagai
bentuk harapan di dalam hati. Bahkan bagi orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar
sekalipun, roja’ adalah harapan disertai keyakinan kuat bahwa rohmat dan ampunan Allah
SWT lebih luas. Lawan dari roja’ adalah ya’su atau putus asa atas rohmat Allah SWT.
25.ُWira’iُatauُBerhati-hati
Wirai adalah menjaga diri dengan senantiasa menghindari hal-hal yang bersifat dosa, haram,
dan syubhat. Orang yang memiliki sifat wira’i senantiasa meneliti serta berhati-hati untuk
tidak melakukan perbuatan dosa, memakan barang haram dan barang syubhat, orang seperti
ini disebut wara’.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Akhlak mahmudah adalah akhlaq yang terpuji, yaitu segala macam bentuk perbuatan, ucapan,
dan perasaan seseorang yang bisa menambah iman dan mendatangkan pahala. Akhlak
mahmudah merupakan akhlak yang mencerminkan ajaran Rosulullah SAW. Contoh ;
pemaaf,sabar,adil,dll.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pelangiblog.com/2017/05/pengertian-dan-macam-macam-akhlaq.html
http://www.masjidjami-alittihad-citraindah.com/nara-sumber/ustad-teguh-s/12-sikap-
terpuji-akhlakul-karimah.html