Anda di halaman 1dari 32

Diet pada Penyakit Kanker

Program Studi Gizi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Widya Nusantara Palu
2021
Definisi

• Kanker merupakan penyakit kronik yang


terjadi karena perubahan pertumbuhan sel
yang tidak terkendali, menyerang jaringan
biologis terdekat dan bermigrasi ke jaringan
tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau
sistem limfatik (metastasis).
• Metastasis dapat disebabkan dari dalam
tubuh (faktor mutasi genetik, hormonal atau
metabolisme) dan luar tubuh (faktor
lingkungan).
Dampak Penyakit Kanker

• Dampak kemoterapi:
Asupan makan
tidak adekuat Malnutrisi
atau kakesia
Manifestasi kanker
Sulit mukositis :
mengunyah, Inflamasi glossitis,
asites mukosa stomatitis,
membrane seilitis
saluran cerna
(mukositis)
Edema dan lainnya
Kakeksia
• Asupan zat gizi< 70%
• BB turun drastis
• Hilang masa lemak otot
• Retensi cairan

• Dampak kakeksia : peningkatan lama rawat, biaya rawat dan


kondisi klinis yang semakin parah (infeksi, imunitas menurun),
respon terhadap terapi tidak signifikan, menghambat kelancaran
terapi, masuk rawat inap tanpa rencana dan menurunkan
kualitas hidup pasien.
Asesmen Gizi

Antropometri Biokimia Fisik dan Klinis

• TB, BB, IMT, riwayat BB • Profil darah lengkap • Dysgeusia, anoreksia,


Turun karena penyakit, (Hb, Ht dkk) muntah, mual, sulit
kesulitan makan, LILA • Protein serum darah, menelan, trismus,
• Jika IMT sulit diukur, elektrolit, gula darah, odinosfagia,
diukur tinggi lutut dan enzim SGOT SGPT, keseimbangan cairan
lingkar betis bilirubin, ureum, • Kemampuan/
kreatinin, CRP, BUN, fungsional fisik dan
kolesterol darah tanda vital
• Rontgen, USG
abdomen, CT scan,
endoskopi dkk
Asesmen Gizi (2)

Dietary Personal

• Pola makan (bentuk • Sosial ekonomi


makanan, konsistensi • Riwayat penyakit dan
makanan, jadwal, frekuensi) durasinya
• Asupan per oral, asupan
suplemen, obat dan
interaksinya dengan zat gizi
• Kemampuan pasien
mengonsumsi makanan
Tujuan Diet

Mempertahankan Meningkatkan
Mengurangi gejala
dan memperbaiki kualitas hidup
kanker kakeksia
status gizi pasien, dan

Membantu upaya
medis dalam
mencegah
komplikasi (sepsis
dan infeksi)
Syarat dan Prinsip Diet

Energi
• Sesuai kebutuhan individu sehat (25-30kkal/BB/hari)
• Atau dilihat pada tabel berikut menurut ASPEN
Kondisi Kebutuhan Energi
Kanker, BB kurang 30-40 kkal/kg/hari
Kanker, inactive, normometabolik 25-30 kkal/kg/hari
Kanker, hipermetabolik, stress 35 kkal/kg/hari
Hematopoietic cell transplant (HTC) 30-35 kkal/kg/hari
Sepsis 25-30 kkal/kg/hari
Syarat dan Prinsip Diet (2)

Protein
• Target asupan : 1,2 sd 1,5 g/kg BB/hari pada usia lanjut
• Minimal : 1 g/kg BB/hari
• Ginjal normal, asupan protein 2 g/kg BB/hari tergolong aman
• Gangguan ginjal akut, tidak dianjurkan melebihi 1g/kg BB/hari
dan maksimal 1,2 g/kg/hari
Syarat dan Prinsip Diet (3)

Lemak dan karbohidrat


• Pasien kanker yang turun BB drastis dan resistensi insulin
disarankan asupan lemaknya ditingkatkan.
• Pasien kanker kakeksia dengan asupan & daya terima makanan
rendah dianjurkan makanan enteral/cair dengan densitas E
tinggi dan kandungan lemak 60-80% (terutama lemak esensial)
• Contoh : minyak zaitun dengan kandungan omega-3
Syarat dan Prinsip Diet (4)
Vitamin dan Mineral
• Dianjurkan sesuai kebutuhan normal atau RDA
• Pada kondisi BB turun drastis, peningkatan hormone diuretic
menyebabkan air keluar dari tubuh dan kehilangan mineral serta vitamin
• Koreksi defisiensi :
1) Suplementasi vitamin B1 200-300 mg
2) Kalium (2-4 mmol/kg BB/hari)
3) Fosfat (0,3 – 0,6 mmol/kg)
4) Magnesium 0,2 mmol/kg BB/hari (intravena) atau 0,4 mmol/kg BB/hari
via oral
Syarat dan Prinsip Diet (5)

Cairan dan Serat


 Kebutuhan air 20-40 mL/kg sesuai
balans cairan
 Kebutuhan air sehari : 1 mL/kkal
kebutuhan energy
 Kebutuhan serat : 30 g/hari setara
dengan 400 gram buah dan sayur 400 gram
=
5 porsi buah dan sayur
Pembagian Makanan Sehari
Makan Pagi (06.00) Makan Siang (12.00) Makan Malam (18.00)
Nasi /bubur 1P Nasi 1 ½ P Nasi 1 ½ P
Lauk hewani 1P Lauk hewani 2P Lauk hewani 2P
Lauk nabati ½ P Lauk nabati 1P Lauk nabati 1P
Sayur 1 P Sayur 1 P Sayur 1 P
Minyak 1 P Minyak 2 P Minyak 2 P
Buah 1 P Buah 1 P Buah 1 P

Selingan pagi (10.00) Selingan sore (15.00) Selingan Malam (21.00)


Bubur kacang hijau Lemper 1 buah Susu 1 gelas
Gula aren (kuah)
Santan encer
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Sumber Dianjurkan Tidak dianjurkan
KH Nasi putih, nasi merah, kentang, talas, ubi. Havermut, Mie
spageti, roti
Protein Hewani Daging sapi tanpa lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan, Protein hewani yang
telur (kuning telur dibatasi maksimal 3 butir /hari) diawetkan/dikalengkan

Protein Nabati Tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah, kc kedelai, kc Protein nabati yang
polong diawetkan/dikalengkan
Lemak Minyak zaitun, minyak tak jenuh seperti minyak jagung, -
minyak kedelai
Sayuran Kol, labu, pare, pepaya muda, rebung, terong, ketimun, Sayuran yang diawetkan/
selada, bayam, bit, buncis, jagung muda, kc panjang, dikalengkan
daun katuk, brokoli, kembang kol
Buah Semua buah dalam kondisi segar karena kaya mineral Buah diawetkan/dikalengkan
dan anti-oksidan atau diasamkan (manisan
buah, asinan buah dst)
Cara Memesan Diet

Macam Diet Indikasi


Diet ETPT 2200 kkal Protein 90 gram Jika ada mual, muntah atau gangguan saluran
(ditulis bentuk makanan yg sesuai) : cerna
bentuk makanan cair via NGT/
NJFT/PEG/Oral bentuk makanan saring

Bentuk makanan lunak


Bentuk makanan boasa Jika tidak ada masalah saluran cerna
Puasa atau nothing per oral (NPO) atau Tindakan operasi atau masa transisi post
Total Parenteral Nutrition (TPN) operasi, atau ada hematemesis melena,
berisiko aspirasi (contoh pasien KNF dengan
masalah disfagia)
Anjuran dan Prinsip Diet
Kasus 1
Asupan <60% dalam seminggu atau sangat
minimal dalam 5 hari
• Solusi : nutrisi enteral (EN) : diet makanan
cair tinggi kalori via NGT atau jika masih bisa
oral (oral nutrition support)
• Jika ada enteritis karena radiasi (terapi
kanker) sehingga berisiko malabsorpsi zat
gizi maka diberikan parenteral nutrition (PN)
Kasus 2 : Risiko Refeeding Syndrome

• Refeeding syndrome : kondisi • Solusi


karena perubahan mendadak 1) Pemberian makanan
pada metabolisme tubuh dan diawali dengan energi 5-10
elektrolit dengan dampak kkal/kg BB/hari.
komplikasi berupa dehidrasi 2) Ditingkatkan secara
atau kelebihan cairan tubuh, bertahap pada hari ke-4 sd
tekanan darah rendah, gagal 7 rawat hingga kebutuhan
jantung atau ginjal, asidosis terpenuhi
metabolik, koma hingga
kematian.
Kasus 3 : Gigi Tanggal

• Pasien menjadi lebih sensitif


terhadap suhu makanan ekstrim
(terlalu dingin atau panas) dan
rasa manis.
• Makanan sebaiknya dihidangkan
dengan kondisi hangat
Kasus 4 : Xerostomia
• Definisi : mulut kering karena atrofi
membran mukosa, sulit menelan dan
mengunyah
• Mengunakan : lip balm, pengganti kelenjar
ludah, permen rendah kalori, saus/gravie
• Meningkatkan asupan cairan, makanan
halus dan berkuah (sup, semur dst)
• Makanan dihidangkan semenarik mgkin
dengan potongan kecil-kecil
• Dibantu sedikit minuman tiap suapan
Kasus 5 : Karies Gigi dan lain-lain

Hindari gula

Makanan manis

Diberi natrium florida 3x per hari

Perlu perawatan di sekitar mulut tiap


hari
Kasus 6 : Saliva Kental yang memperburuk Karies

• Hindari pemberian roti dan makanan berminyak terlalu sering


• Makanan diberikan dalam bentuk halus
Kasus 7 : Stomatitis, Mukositis, Esofagitis karena
local bleeding

• Makanan saring dengan bumbu yg tidak


merangsang dan tajam
• Mulut pasien dalam kondisi bersih
sebelum makan (bilas dgn air dan
NaHCO3)
• Hindari makanan asam dan asin
• Cairan/minuman diberikan teratur dgn
bantuan sedotan, baik dingin atau hangat
• Porsi kecil
Kasus 8 : Dysgeusia (Mouth blindness)
• Definisi : Penolakan terhadap makanan
• Penampilan, warna dan aroma makanan harus
menarik
• Makanan asam/segar bisa membantu
stimulasi indera perasa pasien
• Hidangkan makanan yg rasanya enak,
makanan yg disukai biasanya adalah sayuran
segar, makanan ringan, buah zaitun, acar dan
daging bersama saos
Kasus 9 : Anoreksia Nervosa
• Umumnya terjadi karena depresi, defisiensi Zn, dan
berefek pada perubahan indera pengecap.
• Dianjurkan konsumsi makanan sumber EPA atau
omega-3 (minyak ikan)
• Suplementasi minyak ikan 4-6 g/hari (1-2 mg EPA/
hari)
• Dapat meningkatkan selera makan dan mencegah
inflamasi lebih lanjut
• Modifikasi pemberian makanan, porsi kecil
frekuensi sering
• Diupayakan menghidangkan makanan baru,
makanan yg disukai
• Menciptakan suasana makan yg nyaman
Kasus 10 : Diare, intake serat kasar dibatasi

• Kurangi makanan berlemak


• Tingkatkan asupan cairan dan kalium
• Makanan dihidangkan dalam suhu ruang/dingin
• Anjuran pemberian probiotik belum terbukti
secara ilmiah membantu kondisi tsb, namun
dapat dikonsumsi dlm jumlah cukup bagi
pasien kolitis radiasi
Kasus 11 : Konstipasi

• Diberikan makanan tinggi serat dan cairan


• Tingkatkan konsumsi sayur, buah, susu dan
biji-bijian
• Jika kondisi berlanjut lebih dari 3 hari,
konsultasi ke dokter
• Tanda konstipasi :
1) Konsistensi feses keras
2) Sulit buang besar selama 2 – 3 hari
Tambahan Anjuran Pemberian Makan

Anemia: diet
Makan bersama seimbang protein dgn
Makanan dingin lebih
pasien lain/ nilai biologis tinggi,
disukai
pengunjung penuhi kebutuhan vit
B kompleks dan vit C
Contoh Kasus: Tatalaksana Gizi pada Pasien
Cancer Buli di Ruang Rawat Inap Lantai 3 RSCM
• Sebuah pria berusia 28 tahun menderita Batu Buli dan telah dioperasi
sebulan yang lalu. Saat buang air kecil (BAK) terasa nyeri dan berdarah.
Berat badan dan nafsu makan menurun.
• Berat badan actual 42 kg, tinggi badan 160cm. Kondisi pada saat rawat
inap adalah compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, laju nafas
20x/menit, denyut nadi 80x/menit, dan suhu tubuh 36,5°C
• Pasien mampu menelan makanan dengan baik, tidak ada edema di
kaki atau bagian tubuh lain.
• Pasien tidak menyukai tahu/tempe, dan tidak memiliki alergi makanan
tertentu.
• Hasil asupan recall 24 jam  pagi: nasi 1 penukar, telur 1
penukar digoreng; siang: nasi 1 penukar, ikan lele goreng 1 ekor
sedang; malam: nasi 1 penukar, rendang 1 porsi. Konsumsi
sayur ½ mangkok /hari (kangkung tumis) dan jeruk 1 buah.
Pasien suka mengonsumsi gorengan potong (bakwan) 3 buah
dan 3-4 keping biskuit/hari.

• Dikumpulkan di kertas Folio Bergaris. Dikumpulkan maksimal


hari selasa, 12 April 2022 pukul 12.00 siang di ruangan saya.
Contoh Kasus : lanjutan…

Parameter Kadar normal 04 Mei 2021


Hb 13 – 16 mg/dL 9,4
Albumin 3,4 – 4,8 g/dL 2,4
Ureum 10 – 50 mg/dL 380
Kreatinin 0,5 – 1,5 mg/dL 10,1
Na 135-147 mEq/L 111
K 3,5 – 5,5 mEq/L 7,99
Cl 100 – 106 mEq/L 86,2
Buatkan Asuhan Gizi untuk Pasien tsb
(ADIME)
Hasil Monitoring Pemeriksaan Lab
Parameter Kadar normal 04 Mei 08 Mei 11 Mei 14 Mei
Hb 13 – 16 mg/dL 9,4 7,3 7,3 9,2
Albumin 3,4 – 4,8 g/dL 2,4 1,4 - 2,3
Ureum 10 – 50 mg/dL 380 239 222 210
Kreatinin 0,5 – 1,5 mg/dL 10,1 7,5 6,9 5,8
Na 135-147 mEq/L 111 130 130 134
K 3,5 – 5,5 mEq/L 7,99 4,06 4,06 3,86
Cl 100 – 106 mEq/L 86,2 102,6 102,6 104,7

Anda mungkin juga menyukai