Anda di halaman 1dari 51

Nutrisi Klinik

Rahma Prastasari
Kebutuhan Nutrisi
Kebutuhan gizi ditentukan:
- Umur
- Jenis Kelamin
- Aktivitas fisik
- kondisi khusus

Penuntun Diet
Kebutuhan Nutrisi
Kebutuhan gizi :
- Energi / kalori
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Vitamin & mineral

Penuntun Diet
Kebutuhan Nutrisi
Kebutuhan energi ditentukan olehBerat Badan
ideal, menggunakan rumus Brocca

BBI (kg) = (Tinggi Badan dlm cm -100)-10%


± 10%

Penuntun Diet
Kebutuhan Kalori
Angka metabolisme basal/ Basal Metabolic Rate
- Rumus Harris Benedict
perempuan = 655 + (9,6 x BB) +(1,8 x TB) – (6,8 x U)
BB dalam kg, TB dalam cm, U dalam tahun
- Cara cepat
- Perempuan: 0,95 kkal x kgBBx 24 jam
- Perempuan: 25 kkal x kgBBx 24 jam
- Cara WHO Kelompok Umur Perempuan (kkal/hari)
18-30 14,7 B + 496
30-60 8,7 B +829
≥ 60 10,5 B + 596

Penuntun Diet
Kebutuhan Kalori
Aktivitas Fisik

Aktivitas Perempuan
Sangat ringan 1,3
Ringan 1,55
sedang 1,7
berat 2,0

Penuntun Diet
Kebutuhan Kalori
Faktor aktivitas & trauma/stress
Aktivitas F Trauma/stress F
Istirahat di 1,2 Tidak stress, gizi baik 1,3
tempat tidur
Tak hanya di 1,3 Stres ringan: peradangan sal cerna, kanker, 1,4
tempat tidur bedah elektif, trauma kerangka
Stress sedang: sepsis, bedah tulang, luka bakar, 1,5
trauma kerangka mayor
Stress berat: trauma multipel, sepsis, bedah 1,6
multisistem
Stress sangat berat: luka kepala berat, luka 1,7
bakar, sepsis
Luka bakar sangat berat 2,1
Penuntun Diet
Kebutuhan Kalori
Komposisi:
- Karbohidrat
- 60-75% atau sisa energi setelah dikurangi protein &
lemak
- Protein
- Normal: 10-15%  0,8-1 g/kgBB
- Demam, sepsis, operasi, trauma  1,5-2 g/kgBB
- Lemak
- Normal: 10-25%
- Lemak sedang : 15-20%
Lemak rendah : ≤ 10%
Penuntun Diet
Kebutuhan Kalori

Cairan
-kebutuhan cairan
-30-35 ml/kg BB
-1-1.5mL/kkal
- untuk 10 kg pertama 100mL/kg, 10 kg
kedua 50mL/kg, satu kilo selanjutnya
20mL/kg

Buku Saku nutrisi Klinik


Nutritional assessment

• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Antropometri
• Lab
 untuk mengetahui masalah nutrisi
Nutritional assessment
Anamnesis
- Untuk mengidentifikasi mekanisme yang menyebabkan pasien dalam keadaan
kekurangan atau kelebihan nutrisi,
- Mekanisme ini mencakup intake yang kurang, gangguan absorbsi, penggunaan
yang kurang, kehilangan yang bertambah dan peningkatan kebutuhan nutrisi.
Pasien yang berisiko tinggi untuk mengalami kekurangan nutrisi:
Nutritional assessment
Pemeriksaan Fisik
Nutritional assessment

Antropometri:
- Informasi massa otot & cadangan lemak
- Berat badan, Tinggi Badan, lemak otot triseps,
Lingkar lengan atas
- Standar : BMI = BB/TB
- BMI < 18,5 gizi kurang
- BMI 18.5-24.9 normal
- BMI 25-29.9 overweight
- BMI ≥ 30 obesitas
Nutritional assessment
LABORATORIUM
Nutritional assessment
Nutritional assessment
Protein Energy Malnutrition
Nutrition Support
• Definisi : pemberian nutrien secara
enteral/parenteral untuk pasien tertentu
yang bertujuan menjaga atau
mengembalikan status nutrisi tertentu
• Nutrisi Enteral: pemberian nutrien melalui
selang/ kateter
• Nutrisi Parenteral: pemberian nutrien
melalui intravena

Krause’s Food & Nutrition Therapy:Intervention Enteral & Parenteral Nutrition


Support
Nutrition Support
Kondisi: Gangguan neurologis, HIV/ AIDS
Trauma wajah, Trauma oral/esofagus
- Gangguan asupan makanan Gagal nafas,Cedera kepala
Hiperemesis, Koma, Hipermetabolik:
- Tidak dapat mengkonsumsi nutrisi luka bakar, Anoreksia ec CHF,kanker
adekuat
Gastroparesis, Chrons disease
- Gangguan absorpsi, metabolisme Short bowel syndrome
dan gangguan sal cerna Short bowel syndr, reseksi besar
Severe acute pancreatitis
- Gizi kurang Severe liver failure
Operasi sal cerna besar
- Keadaan kritis dg toleransi enteral Multiorgan system failure
buruk Acute respiratory failure
w/ ventilator dependency
Nutrisi enteral
Manfaat:
- Mempertahankan fungsi usus
- Mempertahankan integritas mukosa usus
- Mempertahankan fungsi imunologik
mukosa usus
- Menurunkan risiko infeksi
- Menurunkan insiden hiperglikemia
dibanding parenteral
- Lebih hemat
Nutrisi enteral
Indikasi:
1. Asupan oral terbatas-pasien tidak mau makan
- anoreksia, depresi, nausea, lemah, odinofagi
2. Asupan oral tidak cukup- pasien tidak bisa makan
- disfagia, gastroparesis
3. Asupan nutrisi  –pasien tak cukup makan
- Luka bakar, trauma, sepsis
Nutrisi enteral
Kontraindikasi:
1. Gangguan saluran cerna
Obstruksi total, perdarahan sal cerna
2. Gangguan perfusi saluran cerna
syok septik, hemodinamik tidak stabil

Buku Saku Nutrisi Klinik . 2008


Nutrisi enteral
Jalur Pemberian:
- Oral: suplementasi
- Enteral & tube feeding:
- Gastric: NGT, faringostomi, esofagostomi, gastrostomi
- Duodenal: nasoduodenal, extended gastrostomy
- Jejunal: nasojejunal, surgical jejunostomy

Cara pemberian:
- Melalui oral
- Melalui hidung
- Endoskopik: PEG, PEJ
- Pembedahan: gastrostomi, jejunostomi

Buku Saku Nutrisi Klinik . 2008


Nutrisi enteral
Metode pemberian:
- Bolus: spuit, 5-20’, 3-4x/ @ sd 500cc
- Intermiten: pemberian selama 24 jam, namun
terdapat waktu istirahat:4-6x/hr, 20-60’,@100-150 cc
- Kontinu: terus menerus tanpa istirahat
Komplikasi:
- Komplikasi sal cerna: mual, muntah, malabsorbsi
- Komplikasi pulmonal: aspirasi
- Komplikasi metabolik: dehidrasi, kelebihan cairan,
hiperglikemia
Buku Saku Nutrisi Klinik . 2008, Krause’s Food and nutrition therapy
Nutrisi enteral
Monitoring:
- BB (min 3x/mgg)
- Tanda & gejala edema (/hari)
- Tanda & gejala dehidrasi (/hr)
- Intake & output cairan (/hr)
- Kecukupan intake enteral (2x/mgg)
- Distensi abdomen/discomfort
- Residu lambung
- Elektrolit, kreatinin, Bun (2x/mgg)
- GDS, Ca, Mg, P (/mgg)
- BAB & konsistensi
Krause’s Food & Nutrition Theraphy
Nutrisi enteral
Formula komersial
Polimerik: makronutrien, vitamin, trace elemen, serat
 Nutrisi komplit, paling banyak digunakan

Setiap 52 g/bungkus
Setiap 40 gr/bungkus Bubuk kedelai 25,5 g
Energi 212 kkal
Energi 200 kkal Protein 10 g
Protein 6,12 g Karbohidrat 27,7 g
Karbohidrat 21,81 g Lemak 5,8 g
Lemak 10,28 g Fiber 1,4 g
Vitamin, Mineral Vitamin, Mineral
 8-10x/hari  2-6x/hr

Buku Saku Nutrisi Klinik . 2008


Nutrisi enteral
Nutrisi enteral
Nutrisi enteral
Nutrisi enteral
Formula komersial
Oligomerik & monomerik: elemental/ semielemental
Komponen sudah terhidrolisa secara enzimatis, proses
pencernaan lebih ringan, diabsorbsi menyeluruh,
bebas laktosa, residu rendah
Formula khusus
Pasien dengan kondisi khusus
-Penyakit hati : aminoleban
-Penyakit saluran cerna
-Imunomodulator: neomun

Buku Saku Nutrisi Klinik . 2008


Nutrisi Parenteral
Indikasi:
Tidak mampu mendapatkan asupan cukup secara oral
atau enteral atau pemberian enteral tidak memungkinkan
• Obstruksi saluran cerna
• Ileus
• Short bowel syndrome
• Enteritis radiasi
• Abses intraabdomen
• Fistula enterokutan
• Pankreatitis
 Jika >7-10 hari , akses sentral

Te Linde : Postoperative complication


Nutrisi Parenteral
Cara Pemberian:
- Vena sentral
- > 7 hari
- V subklavia, v j ugularis, v cava superior
- Vena perifer
- Osmolaritas tidak lebih dari 900 mOsm/L
- Transisi ke enteral/ oral

Komplikasi:
- Akses sentral:
- Infeksi
- Emboli
- Pneumo & hemotoraks
- Overload cairan
- Gangguan elektrolit
- Gangguan metabolik

Te Linde : Postoperative complication


Nutrisi Parenteral
Komponen TPN:
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Elektrolit
5. Vitamin
6. Trace element

Te Linde : Postoperative complication


Nutrisi Parenteral
Karbohidrat
• Sebagian sumber adalah dextrosa 3.4 kcal/g,
yg lain: sorbitol, manitol xylitol 4kkal/g
• Dosis: tidak lebih 7 g/kgBB/hr, tetesan tidak
lebih 5-7 mg/kg/menit
– > agar tidak melebihi kemampuan tubuh
memetabolisme
• Konsentrasi >10%  vena sentral
Buku Saku Nutrisi Klinik
Krause’s Food & Nutrition Therapy
Nutrisi Parenteral
Karbohidrat:
Glu–Fru-Xyl Kalori Elektrolit Osmolaritas

50-0-0 200 - 278


- D5
100-0-0 400 - 506
- D10
0-0-0 400 - 284
- Martos
100-0-0 400 Na 50 K 20 695
- KaEnMg3
60-30-15 420 Na 35 K 20 800
- Triofluid
133-67-33 932 Na,K, Cl, Ca, 1458
- Triparen1 Mg
167-83-42 1168 1889
- Triparen 2
33-60-30 500 - 700
- Triofusin 66-120-60 1000 1400
Nutrisi Parenteral
Protein
- Sumber protein : asam amino kristalin sintetik
- 1 gram asam amino 1 gram protein
- 1 gram protein – 4kkal
- BCAA: leusin, isoleusin, valin
- BCAA tinggi pada stress metabolik & gagal hepar ,
dioksidasi di luar hepar, bahan bakar otot pada
trauma/luka
- Larutan standar asam amino 20-25% BCAA
Nutrisi Parenteral
Protein
Aminovel Amiparen

Rp 27.000,00 Rp 42.000,00
Asam amino 3% Asam amino 5% asam amino 10%
Karbohidrat 50 g/L Karbohidrat 100 g/L BCAA 30%
BCAA 29% elektrolit&vit 911 mOsm/L
507 mOsm/L 1145mOsm/L Kecepatan 10 g/jam, 100ml/j
200 kkal 400 kkal
Nutrisi Parenteral
Lipid
- Sumber kalori : 20-35% kalori
- 1 gram lemak, 9 kalori
- Komposisi:
- 35% asam lemak jenuh (SFA)
- 40% asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA)
- 15% asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA)
- Fungsi: sumber energi, bantu absorbsi vitamin larut lemak, asam lemak
esensial, regulasi suhu tubuh
- Perhatian: as linoleat ganggu metabolisme PG  proinflamasi &efek
imunosupresi
- Pemberian: 1gr/kg/24 jam
- Sediaan : 10-20%, 10%  1,1 kkal/mL, 20% 2 kkal/mL
- Contoh: Intralipid, Liposyn, Lipofundin, Ivelip
Nutrisi Parenteral
Lipid
Lipofundin
-5-10 mL Lipofundin = 1-2 gram lemak
-Kebutuhan lemak 1-2 gr/kg/hr
-Kalori 1908 kkal/liter

Kecepatan infus:
15 menit pertama ≤ 0.05-0.1/kg/BB/jam
Maksimum : 0,75 mL Lipofundin/kg/j

Dapat melalui perifer


osmolaritas 380 mOsm/L

Rp 85.000,00 Rp 85.000,00
Nutrisi Parenteral
Nutrisi Parenteral
CLINIMIX Combiflex peri Kabiven 1440 cc
Kandungan: 1000cc 3 chambers:
2 chamber: - Glukosa
- Asam amino 28 gr
- Asam amino
- Glukosa 75 g - atas : protein - Lemak
- Na, K, Mg, Ca, Cl - Bawah: glukosa Kandungan/ liter:
Total kalori 400 kkal Kandungan: - Asam amino 24 gr
- Asam amino 40 g - Karbohidrat 68 gr
Kalori dr gluk 300kkal
- Lemak 35 gr
Osmolaritas 845 mOsm/L - Glukosa 88 g
- E: Na, K, Cl, Ca, P, Mg
Kecepatan 3 mL/kg/j - Na, K, Cl, Ca, Mg, asetat Energi total 720 kkal
Energi non protein 320 kkal Energi non prot 620 kkal
Maks 2800 ml/hr
Osmolaritas 900mOsm/L pH 5.6
- Kecepatan 2 mL/kg/j Osm 750 mOsm/L
Kecepatan 27-40 mL/kg/hr

Rp 301.169,00 Rp 266. 200,00 Rp 537.240,00


Persiapan Usus Preoperatif
Tujuan:
- Mengurangi volume usus dan jumlah bakteri
- Paparan yang lebih baik saat operasi
- Mengurangi komplikasi infeksi
- Mempercepat penyembuhan anastomosis
Agents :
- castor oil, senna, bisacodyl, and magnesium citrate kurang bersih
- isotonic & osmotic agents seperti mannitol lebih efektif, efek
samping: gangguan elektrolit & cairan, mual, muntah, distensi
abdomen
- Polyethylene glycol  efektif, cairan osmotik seimbang, gangguan
elektrolit & cairan sedikit, butuh 4 L
- Sodium phosphate  butuh 90 cc cairan

Te Linde Operative Gynecology. Intestinal tract in Gynecologic Surgery. 2008


Persiapan Usus Preoperatif
Metaanalysis 7 RCT, 1,297 patients
angka bocor 5.6% pasien dg persiapan kolon
dibanding 2.8% tanpa persiapan (p = 0.03)

???
Tetap dilakukan pada kasus
onkologi ginekologi

Te Linde Operative Gynecology. Intestinal tract in Gynecologic Surgery. 2008


Persiapan Usus Preoperatif
Hari ke 2 sebelum operasi: diet cair (clear liquid)
Hari ke 1 sebelum operasi: diet cair (clear liquid)
persiapan mekanik:
- fleet phospo soda saline laxative (pk 1&7)
- fleet enema sd tdk terdapat feses padat (opt)
persiapan antibiotik(opt):
- neomisin po, eritromisin
Hari operasi : fleet enema sampai bersih (opt)

Berek & Novak’s Gynecology. Preoperative evaluation & postoperative management. 2007
Persiapan Usus Preoperatif

Te Linde Operative Gynecology. Intestinal tract in Gynecologic Surgery. 2008


Contoh Kasus
• Psn usia 50 th post operasi histerektomi SOB
ai adenomiosis & kista endometriosis bilateral,
hari ke-2 didapatkan ileus paralitik sehingga
direncakan TPN
• BB 60 kg TB 155 cm BMI 24.9
Albumin 3.4 Hb 10
Penilaian nutrisi: dg IMT 24,9  normal
Kebutuhan kalori/energi
- Basal :
perempuan = 655 + (9,6 x BB) +(1,8 x TB) – (6,8 x U)
= 655 + (9,6x 60) + (1.8 x 155) – (6,8x50)
= 655 + 576 + 279 – 340
= 1170 kkal
- Tambah Faktor stress BMRx1.5 = 1755 kkal
• Total kebutuhan kalori 1755 kkal
• Karbohidrat: 60%-75%/sisa  1100 - 1220 kkal
• Protein: 1.5 - 2 gram  90-120 gram  360- 480
kkal
• Lemak: 10%  175 kkal
• Cairan 1-1.5 cc/kkal  1755 cc – 2500 cc

Parenteral:
Komponen
kombinasi
Komponen
Alternatif 1

Jumla Kalori Volume Harga osmolarit


h as
Karbohidrat
Triofusin 2 1000 1000 82.000 1400
1000
KaEnMg3 2 400 1000 16.700 695

Protein
Amiparen 1 400 (non 500 96.000 911
KH)
Total 1800 kkal 2500 cc
Komponen
Alternatif 2

Jumlah KH Protein Kalori Volume Harga


Combiflex 2 176 gr 80 gr 960 kkal 2000 532.400
KaEnMg3 1 50 - 200 kkal 500 16.700
Lipofundin 1 190 kkal 100 85.000
1350 2600

Alternatif 3
Kabiven 2400 mL Rp 600.000
-Glukosa 11%
-Intralipid 20%
-Kalori total 1700 kkal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai