Anda di halaman 1dari 23

GIZI PADA LANSIA

Oleh:
Zulfikar M,Skep.Ns
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES KEPANJEN
Pendahuluan
Aging Proses

Perubahan fisik
dan Psikologis BMR, Kebutuhan kalori

IMT
STATUS GIZI
Nafsu makan

Faktor-faktor yang
mempengaruhi Menu/Diet seimbang

MASALAH GIZI LANSIA


KEBUTUHAN GIZI LANSIA

Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena


berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik.
Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk
malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan
istirahat, misalnya : untuk jantung, usus,
pernafasan dan ginjal.
Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak
1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700
kal
Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal,
karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya.
Kecukupan gizi pada lansia prosentase untuk zat
gizi makro adalah sebagai berikut: 20 25%
protein, 20% lemak, 55 60% karbohidrat.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
gizi pada lansia

1. Berkurangnya kemampuan mencerna


makanan akibat kerusakan gigi atau
ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan
mengakibatkan penurunan terhadap cita
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
3. Berkurangnya koordinasi otot.
4. Keadaan fisik yang kurang baik
5. Faktor ekonomi dan sosial
6. Penyerapan makanan di usus menurun.
Semakin berkurangnya indera penciuman dan
perasa sehingga umumnya lansia kurang dapat
menikmati makanan dgn baik. Hal itu sering
menyebabkan kurangnya asupan atau
penggunaan bumbu, seperti kecap atau garam
yang berlebihan berdampak kurang baik bagi
kesehatan lansia. (Krause dan Katahunleen
(1984)
Berkurangnya sekresi saliva yang dapat
menimbulkan kesulitan dalam menelan dan dapat
mempercepat terjadinya proses kerusakan pada
gigi (Webb & Copeman, 1996)
Kehilangan gigi. Separuh lansia banyak
kehilangan gigi, hal ini mengakibatkan
terganggunya kemampuan dalam mengkonsumsi
makanan dengan tekstur keras, sedangkan
makanan yang lunak kurang mengandung vit A,
vit C, dan serat sehingga menyebabkan mudah
mengalami konstipasi. (Rusilanti , 2006)
Menurunnya Sekresi HCL. HCL merupakan faktor
ekstrinsik yang membantu penyakiterapan vit B
12 dan kalsium, serta utilisasi protein.
Kekurangan HCL dapat menyebabkan lansia
mudah terkena osteoporosis, defisiensi zat besi
yang menyebabkan anemia, sehingga oksigen
tidak dapat diangkut dengan baik.
Menurunnya sekresi pepsin dan enzim proteolitik
yang mengakibatkan pencernaan protein tidak
efisien.
Menurunnya sekresi garam empedu, sehingga
mengganggu proses penyakiterapan lemak dan
vitamin A,D,E,K.
Menurunya motilitas usus, sehingga
memperpanjang transit time dalam saluran
gastrointestinal mengakibatkan pembesaran
perut dan konstipasi. (Rusilanti , 2006)
Menu Harian

Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung


zat gizi sesuai dengan persyaratan
kebutuhan lansia.
Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya
Membatasi konsumsi lemak
Membatasi konsumsi gula dan minuman
yang banyak mengandung gula
Menghindari konsumsi garam yang terlalu
banyak, merokok dan minuman beralkohol
Cukup banyak mengkonsumsi makanan
berserat (buah-buahan, sayuran dan sereal)
untuk menghindari sembelit atau konstipasi
Minuman yang cukup
KOMPOSISI

Kelompok makanan pokok (utama) :


nasi (beras 1.5 gelas = 200 gram)
Kelompok lauk pauk : daging/ikan (1
potong= 50 gram), tahu (1 potong =
50 gr)
Kelompok sayuran : bayam (1
mangkok = 100 gr)
Kelompok buah-buahan : pepaya (1
potong = 100 gr) dan susu (1 gelas =
100 gr)
Pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga
kesehatan. 2003. Direktorat gizi masyarakat DJBKM.
Depkes RI
Komposisi
KOMPOSISI LAKI-LAKI PEREMPUAN

Energi (kal) 1960 1700


Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 700
Thiamin (mg) 0,8 0,7
Riboflavin (mg) 1,0 0,9
Niasin (mg) 8,6 7,5
Vitamin B12 (mg) 1 1
Asam folat (mcg) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mcg) 150 150
Contoh Bahan Makanan

Bahan makanan sumber karbohidrat (zat energi)


:Nasi, bubur beras, nasi jagung, kentang,
singkong, ubi, talas, biskuit, roti ,
crakers,maizena, tepung beras, tepung terigu,
tepung hunkwe, mie, bihun.
Bahan makanan sumber lemak (zat energi)
:Minyak goreng, minyak ikan, margarin, kelapa,
kelapa parut, santan, lemak daging.
Bahan makanan sumber protein hewani :Daging
sapi, daging ayam, hati, babat, usus, telur, ikan,
udang.
Bahan makanan sumber protein nabati :Kacang
ijo, kacang kedelai, kacang merah, kacang tanah,
oncom, tahu, tempe.
Pengkajian Status Nutrisi

1. Penimbangan BB
Penimbangan BB dilakukan secara
teratur minimal 1 minggu sekali,
waspadai peningkatan BB atau
penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu.
Menggunakan lebih dari satu parameter
untuk pemantauan status gizi
IMT (indeks Masa Tubuh)
BBI (Berat Badan Ideal)
Knee height
IMT

IMT = kg BB Laki2 : 18-25


Perempuan : 17-23
(TB)

IMT Kategori
< 18,5 BB kurang
18,5 24,9 BB normal
25 29,9 BB lebih
30 34,9 Obesitas I
35 39,9 Obesitas II
>39,9 Sangat Obesitas
BBI

Rumus :
Berat badan ideal =
0.9 x (TB dalam cm 100)
Catatan untuk wanita dengan TB kurang
dari 150 cm dan pria dengan TB kurang
dari 160 cm, digunakan rumus :
Berat badan ideal = TB dalam cm 100
Jika BB lebih dari ideal artinya gizi
berlebih
Jika BB kurang dari ideal artinya gizi
kurang
Knee Height

TB Pria = 59,01 + (0,28 x TL)


TB wanita = 75,00 + (1,91 x TL)
(0,17 x U)

TL : Tinggi Lutut (cm)


U : Umur (tahun)
MASALAH GIZI PADA LANSIA

1. Kegemukan / obesitas
Pola konsumsi yang berlebihan
terutama yang mengandung lemak,
protein dan karbohidrat yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh
Pencetus berbagai penyakit seperti
PJK, DM, HT, sirosis.
2. Osteoporosis
Mencapai maksimum pada usia 35 th
pada wanita, 45 tahun untuk pria
Kurang konsumsi kalsium pada
jangka waktu lama
3. Gout
Asam urat dalam darah yang
berlebih menyebabkan nyeri dan
pembengkakan sendi
Mengurangi konsumsi lemak
4. Anemia
Kurang Fe, asam folat, B12, dan
protein
Kemunduran proses metabolisme sel
darah merah
Cepat lelah, lesu, otot lemah, letih,
pucat, kesemutan, sering pusing,
mata berkunang2, mengantuk,HB< 8
gr/dl
Pria = 13-18gr/dl
Wanita 11,5 16,5 gr/dl
5. Kurang Energi Kronis
Penurunan nafsu makan berkepanjangan
BB turunkeriput & kurus.
Kurang vit Akekeringan selaput mata
Kurang B1penebalan pembuluh darah,
PJK, HT
Kurang vit csariawan, perdarahan gusi
Kurang vit D penurunan densitas tulang
Kurang vit E sebagai anti oksidan.
FAKTOR PENYEBAB KURANG GIZI PADA LANSIA

Keterbatasan ekonomi keluarga


Penyakit kronis
Pengaruh psikologis
Hilangnya gigi
Kesalahan pola makan
Kurang pengetahuan tentang gizi dan
cara pengolahan
Syarat Menu lansia dgn BB kurang

Diet TKTP :
- TKTP I : 2100 kal, protein 85 g (12-
15% total kal)
- TKTP II : 2500 kal, protein 100 g
Bahan makanan yang diberikan :
-protein hewani : ayam, telur, hati,
susu,keju,ikan
-protein nabati : kacang2an,
tahu,tempe, oncom
Syarat menu dengan BB lebih

Diet rendah kalori :


- Kalori dikurangi 100 500 kalori dari
kebutuhan normal
- Pengurangan kalori dari karbohidrat
dan lemak
- Protein diberikan dlm jumlah normal
1-1,5 gr/kg BB
- Serat diberikan cukup tinggi
- Diet rendah kalori : kalori I : 1200 kal
kalori II : 1500 kal
kalori III : 1700 kal
TRIMS

Anda mungkin juga menyukai