Anda di halaman 1dari 19

MATRIK

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PELAKSANAAN


JENIS SIFAT SUMBER TOLAK UKUR/ SISTEM TEKNIS HASIL KENDALA/ TINDAK LANJUT
NO
LIMBAH/ LIMBAH DAMPAK PARAMETER PENGELOLAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN MASALAH REKOMENDASI
CEMARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Limbah cair Berbahaya Kegiatan Kepmen Sistem Pengolahan Memisahkan Semua parameter Limbah cair rumah 1. Pengelolaan
operasional Nomor: KEP- Limbah Cair dengan pengolahan fisik dan Biologis sakit yang berasal limbah cair
RSU Pindad 02/MENKLH/19 Instalasi limbah cair memenuhi Baku dari laboratorium rumah sakit
88 dan Pengolahan Air Mutu Limbah biasanya banyak yang berasal
Turen dari berdasarkan
Peraturan Limbah Rumah Sakit. mengandung logam dari
(kamar operasi, Pemerintah RI jenisnya yaitu: Hasil Uji Kimia berat yang mana laboratorium
kamar No 82 Tahun masih bila air limbah dilakukan
1.Air Hujan /air
persalinan, 2001, tentang menunjukkan tersebut dialirkan dengan cara
permukaan;
dapur, kamar baku mutu jumlah Ortho ke dalam proses dipisahkan dan
pengelolaan
mandi dan lain- kualitas air; limpasan air
Phospat yang pengolahan secara ditampung,
lain). Kep. Men. melebihi batas biologis, logam kemudian
hujan dibuatkan
Nomor Kep.- maksimum. berat tersebut diolah secara
sumur-sumur
51/MENLH/10/ dapat mengganggu kimia-fisika,
resapan
1994 tentang proses selanjutnya air
sebelum
limbah cair dan pengolahannya. olahannya
dialirkan ke
padat; dialirkan
badan
Kep. Men KLH bersama-sama
air/saluran
No.115/2003 dengan air
drainase.
tentang limbah yang
2.Limbah cair
Pedoman lain, dan
KM/WC;
Penentuan selanjutnya
Limbah cair dari
Status Mutu Air. diolah dengan
KM/WC proses
dialirkan dgn pengolahan
saluran secara biologis.
tertutup ke 2. Pengelolaan
septic tank limbah cair
untuk yang berasal
dari kegiatan
diendapkan.
laboratorium
3. Limbah cair dapat juga
medik; dilakukan
dengan cara
Pengolahan ditampung di
limbah cair dalam tangki
ditampung dlm penampungan
bak kontrol; lalu dan
disalurkan ke selanjutnya
Instalasi dikirim ke
Pengolah Limbah tempat
(IPAL); baik pengolahan
incenerator limbah B3 yang
maupun dengan ada.
sistem koagualisi 3. Untuk limbah
dan cair rumah
pengendapan. sakit yang
berupa pelarut
jika dibuang
bersama-sama
dengan limbah
cair yang dapat
menggangu
proses biologis
di dalam
Instalasi
Pengolahan Air
Limbah (IPAL),
oleh karena itu
pengelolaanny
a dapat
dilakukan
dengan cara
pembakaran
pada suhu
tinggi dengan
incinerator
atau dapat
dilakukan
dengan cara
dikirim ke
tempat
pengolahan
limbah B3
2. Limbah padat Buangan Kepmenkes RI 1. Sampah padat 1. Dipisahkan Pengelolahan Kurangnya Dalam
a. Medis a. Berbahaya limbah padat No. domestik pada limbah padat kesadaran keluarga pelaksanaan
kegiatan 1204/Menkes/S (medis dan non pengumpulanny (medis dan non pasien dan pengelolaan
b. Non Medis b. Tidak K/X/2004 medis) a antara medis) telah pengunjung Rumah limbah medis
operasional
berbahaya dikumpulkan sampah medis dilakukan sesuai Sakit dalam perlu dilakukan
rumah sakit dan diangkut dan non medis perencanaan dan menjaga pemisahan
yang oleh petugas 2. Penempatan dilakukan kebersihan penampungan,
menyangkut Cleaning minimal 1 pemantauan Lingkungan Rumah pengangkutan,
seluruh Service tempat sampah secara berkala Sakit. dan pengelolaan
aktivitas 2. Sampah padat di setiap kamar untuk lancarnya limbah.
penghuni medis pasien. proses 1. Pemisahan
dikumpulkan di pembuangan Limbah padat
(perawat,
TPS Sementara limbah. berdasarkan
pasien, dokter) Limbah B3 Golongan
dan kemudian Golongan A
pengunjung sampah padat
ruang medis dikelola Limbah yang
perawatan oleh pihak ke 3. Susunan Panitia terkontaminasi
serta rawat 3. Petugas Pengendali Infeksi dari ruang
pengangkutan Nosokomial pengobatan
jalan
harus terdiri dari : hendaknya
menggunakan 1. Perawat ditampung dalam
APD (masker 2. Bidan bak
dan sarung 3. Paramedis penampungan
tangan). lainnya. limbah medis
yang mudah
4. Tidak menunda dijangkau bak
pembuangan Pelatihan khusus sampah yang
sampah padat terhadap ruangan dilengkapi
yang : dengan pelapis
terkumpul. 1. Perawatan pada tempat
intensif. produksi
Melaksanakan 2. Perawatan sampah. Kantong
program kontrol bayi. plastik tersebut
Infeksi Nosokomial 3. Perawatan hendaknya
oleh Panitia PIN Pasien dengan diambil paling
dan Pelaksana PIN : risiko Infeksi sedikit satu hari
Yang mempunyai Tinggi (pasien sekali atau bila
fungsi : Luka bakar). sudah mencapai
1. Menyusun tiga perempat
petunjuk Teknik aseptic penuh.
pengendalian ditujukan untuk Kemudian diikat
Infeksi mencegah kuat sebelum
Nosokomial. penularan silang diangkut dan
2. Melaksanakan oleh : ditampung
surveilans 1. Bakteri sementara di bak
Streptococcus sampah klinis.
Di lakukan tindakan .
preventif Infeksi 2. Coliform dan Golongan B
Nosokomial, antara bakteri enteric
lain : lainnya.
1. Setiap setelah 3. Mikrobakteri Syringe, jarum
pemeriksaan TBC. dan cartridges he
pasien oleh 4. Virus ndaknya dibuang
perawat dan hepatitis. dengan keadaan
dokter harus tertutup.
cuci pada air Sampah ini
yang mengalir. hendaknya
2. Terlaksananya ditampung dalam
penanganan bak tahan benda
pengumpulan tajam yang
limbah atau bilamana penuh
sampah yang (atau dengan
memadai. interval maksimal
3. Tersedianya air tidak lebih dari
bersih yang satu minggu)
terbebas dari hendaknya diikat
kuman dan dan ditampung di
penyakit. dalam bak
4. Ventilasi udara sampah klinis
yang baik yang sebelum
diangkut dan
dapat dimasukkan
memberikan dengan
udara bersih incinerator.
dan segar.
5. Teknik-teknik 2. Penampungan
aseptic (bebas Sampah klinis
penyakit) bagi hendaknya
semua petugas diangkut sesering
rumah sakit. mungkin sesuai
6. Tempat tidur dengan
dan kebutuhan.
perlengkapanny Sementara
a yang bebas menunggu
dari kuman. pengangkutan
7. Makanan yang untuk dibawa
bebas dari ke incinerator ata
kuman dan u pengangkutan
kontaminasi. oleh dinas
8. Cahaya yang kebersihan (atau
cukup. ketentuan yang
9. Bebas dari ditunjuk),
serangga dan sampah tersebut
rodent penular hendaknya :
penyakit.

1) Disimpan
dalam kontainer
yang memenuhi
syarat.

2) Di
lokasi/tempat
yang strategis,
merata dengan
ukuran yang
disesuaikan
dengan frekuensi
pengumpulannya
dengan kantong
berkode warna
yang telah
ditentukan
secara terpisah.

3) Diletakkan
pada tempat
kering/mudah
dikeringkan,
lantai yang tidak
rembes, dan
disediakan
sarana pencuci.

4) Aman dari
orang-orang yang
tidak
bertanggungjawa
b; dari binatang,
dan bebas dari
infestasi
serangga dan
tikus.

5) Terjangkau
oleh kendaraan
pengumpul
sampah

3. Pengangkutan
Pengangkutan
dibedakan
menjadi dua
yaitu
pengangkutan
intenal dan
eksternal.
Pengangkutan
internal berawal
dari titik
penampungan
awal ke tempat
pembuangan
atau ke
incinerator
(pengolahan on-
site). Dalam
pengangkutan
internal biasanya
digunakan kereta
dorong.

4. Pengelolahan
Limbah
Teknik
pengolahan
sampah medis
(medical waste)
yang bisa
diterapkan
adalah :

 Incinerasi
 Sterilisasi
dengan uap
panas/
autoclaving
(pada kondisi
uap jenuh
bersuhu 121
C)°
 Sterilisasi
dengan gas
(gas yang
digunakan
berupa
ethylene oxide
atau
formaldehyde)
 Desinfeks
i zat kimia
dengan proses
grinding
(menggunakan
cairan kimia
sebagai
desinfektan)
 Inaktivasi
suhu tinggi
 Radiasi
(dengan
ultraviolet atau
ionisasi radiasi
seperti Co60
 Microwa
ve treatment
 Grinding
dan shredding
(proses
homogenisasi
bentuk atau
ukuran
sampah)
 Pemamp
atan/pemadata
n, dengan
tujuan untuk
mengurangi
volume yang
terbentuk.
3. Cemaran gas Berbahaya 1. Interaksi Emisi gas yang 1. Penataan ruang 1. Pemeliharaan Dengan upaya Tidak ada Dengan
dan udara pengunjung tercantum pada terbuka untuk tanaman pengelolaan memperhatikan
/pasien Lampiran memperlancar secara rutin. tersebut, nilai parameter
dengan Keputusan sirkulasi udara. 2. Melengkapi berdasarkan hasil teranalisis di
petugas Menteri Negara 2. Dilakukan incinerator pemantauan udara di
medis. Lingkungan penanaman dengan bag berkala yang Lingkungan
2. Cerobong Hidup No.13 pohon yang filter yang telah dilakukan, Rumah Sakit
atau lubang tahun 1995 besarnya berfungsi kualitas udara di Umum Pindad
asap tentang Baku sedang dengan sebagai lingkungan Turen dapat
Mutu Emisi kerimbunan penangkap Rumah Sakit ditarik
untuk Sumber daun. debu saat Umum Pindad kesimpulan
Tidak Bergerak; 3. Penempatan proses Turen yang bahwa upaya
Peraturan pot-pot yang pembakaran. dipantau masih pengelolaan yang
Pemerintah No. agak besar di 3. Pengaturan bagus dan kadar telah dilakukan
41 tahun 1999 halaman rumah jadwal parameter selama ini cukup
tentang sakit. pembakaran teranalisis masih efektif untuk
Pengendalian 4. Pemeliharaan sampah memenuhi baku meminimalkan
Pencemaran tanaman. sehingga asap mutu dampak
Udara; 5. Pemasangan tidak terbawa penurunan
cerobong asap angin kualitas udara,
yang lebih kemana-
tinggi dari mana.
kamar 4. Membersihka
perawatan n area kerja
pasien. secara rutin
6. Buangan emisi setiap hari.
dari boiler dan 5. Melakukan
incinerator penghijauan
dialirkan ke di area
udara ambient terbuka yang
melalui masih tersedia
cerobong yang untuk
dilengkapi meningkatkan
dengan estetika
sampling point lingkungan
sesuai dan sekaligus
ketentuan dapat
berfungsi
secara
ekologis untuk
menyerap gas-
gas polutan ke
lingkungan
sekitarnya.
 Jenis tanaman
yang ditanam
antara lain
adalah bintaro,
mahoni, dadap
merah,
beberapa
tanaman hias
seperti pucuk
merah, soka,
palem,
mangkokan dan
teh-tehan.
4. Debu dan Tidak  Kegiatan Keputusan 1. Penataan ruang 1. Pemeliharaan Hasil pemantauan Kesadaran - Pengawasan
kebisingan berbahaya mobilisasi Menteri Negara terbuka. dan berkala intensitas pengunjung pasien terhadap jam
alat, bahan, Lingkungan 2. Dilakukan pembersihan debu dan dalam pembatasan kunjungan
dan Hidup No. penanaman secara rutin kebisingan di jam kunjung masih pasien, serta
material, 48/MENLH/1 pohon yang lingkungan area lingkungan kurang. pengaturan
pekerjaan 1/1996 tentang besarnya rumah sakit. Rumah Sakit ruang operasi.
tanah dan Baku Tingkat sedang dengan 2. Mengatur masih di bawah - Pemeliharaan
pembangun Kebisingan kerimbunan jadwal jam nilai ambang tanaman
an untuk daerah daun. berkunjung batas yang secara rutin.
 Interaksi permukiman 3. Penempatan pasien berlaku. - Upaya
pengunjung (<55 pot-pot yang pengelolaan
/ pasien dBA)Kepmen LH agak besar di kebisingan di
dengan No.Kep- halaman rumah Lingkungan
petugas 48/MENLH/11/ sakit. Rumah sakit
medis 1996 tentang 4. Tanaman harus sudah cukup
Kebisingan selalu bagus,
terpelihara. - Memelihara
5. Pengaturan jam pohon
berkunjung penghijauan
pasien yang telah ada
saat ini dan
meningkatan
upaya
penghijauan
melalui sistem
potisasi
MATRIK
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PELAKSANAAN


PEMANTAUAN JENIS DAMPAK TOLAK UKUR TEKNIS HASIL PETUGAS/ KENDALA/MASALAH TINDAK LANJUT
NO
TERHADAP UPAYA PARAMETER PELAKSANAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN REKOMENDASI
PENGELOLAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pemantauan berbahaya Per. Gub No.72 Melakukan Salah satu Tenaga sanitarian Limbah cair rumah 1. Pengelolaan
limbah cair Tahun 2013 pengambilan parameter kimia dari Unit UKL UPL sakit yang berasal limbah cair rumah
sampel dan belum memenuhi dan petugas BLH dari laboratorium sakit yang berasal
analisa Baku Mutu Kabupaten biasanya banyak dari laboratorium
laboratorium Limbah Rumah Malang serta mengandung logam dilakukan dengan
dengan alat dan Sakit. petugas BBTKLPP berat yang mana bila cara dipisahkan dan
bahan yang Surabaya air limbah tersebut ditampung,
sesuai dialirkan ke dalam kemudian diolah
parameter yang proses pengolahan secara kimia-fisika,
diukur sesuai secara biologis, selanjutnya air
Per. Gub No. 72 logam berat tersebut olahannya dialirkan
Tahun 2013 dapat mengganggu bersama-sama
proses dengan air limbah
pengolahannya. yang lain, dan
selanjutnya diolah
dengan proses
pengolahan secara
biologis.
2. Pengelolaan
limbah cair yang
berasal dari kegiatan
laboratorium dapat
juga dilakukan
dengan cara
ditampung di dalam
tangki
penampungan dan
selanjutnya dikirim
ke tempat
pengolahan limbah
B3 yang ada.
3. Untuk limbah
cair rumah sakit
yang berupa pelarut
jika dibuang
bersama-sama
dengan limbah cair
yang dapat
menggangu proses
2. Pemantauan air Berbahaya Kepmenkes RI 1. Melakukan Hasil analisis Unit UKL / UPL Hasil uji air bersih Penambahan chlorie
bersih No.1204/Men pengambilan laboratorium pada penyediaan air atau kaporit pada
kes/SK/X/2004 sampel dan PDAM bersih Di Rumah tendon utama untuk
analisa menunjukkan Sakit Umum Pindad mendesinfeksi air
laboratorium tidak adanya Turen sesuai standar bersih. Pemindahan
dengan alat parameter yang air bersih saluran resapan septic
dan bahan melebihi batas tank yang berada
yang sesuai syarat maksimal disekitar sumber air
parameter yang bersih ke saluran yang
yang diukur diperbolehkan, baru
sesuai secara fisik dan
Kepmenkes RI kimiawi yang
No.1204/Men memenuhi
kes/SK/X/ standar air bersih
2004.
2. Dilakukan
oleh
laboratorium
sesuai yang
ditunjuk oleh
Gubernur
Jatim
3. Kualitas udara Berbahaya 1. Kepmenkes - Sampling Dari hasil Petugas B BTKL PP Tidak ada 1. Pemantauan dan
ruangan perawatan No.1204/ dan analisa pemeriksaan Surabaya pemeliharaan
Menkes/ SK/ oleh lab. mikrobiologi sistem ventilasi,
yang udara AC, kipas angin,
X/ 2004
ditunjuk menunjukkan dll.
tentang oleh Gub. bahwa udara 2. Dilakukan
Persyaratan Jatim. ruang OK dan sterilisasi untuk
kesehatan - Pemeriksaan Ruang perawatan ruang
lingkungan kualitas hasilnya baik perawatandengan
rumah sakit, , udara dalam menggunakan
standard rangka mesin Ultra
pemantauan Violet.
kualitas udara
kadar debu,
ruang rumah gas beracun
sakit dan angka
2. Keputusan kuman
Menteri dengan
Kesehatan sistem
Republik kering dan
sistem basah
Indonesia
- Sampel debu
Nomor dan gas
1335/Menkes/ 1. Sampel
Sk/X/2002 diambil dengan
tentang alat HVS (sistem
Standar kering)
Operasional 2. Debu
ditangkap
Pengambilan
dengan kertas
Dan saring terbuat
Pengukuran dari serat gelas
Sampel 3. Kertas saring
Kualitas Udara yang telah
Ruangan mengandung
Perawatan debu, ditimbang
dan
Rumah Sakit
dibandingkan
3. Kadar debu dengan berat
(particulate kertas sebelum
matter)
4. Sampah padat Tidak berbahaya Nilai estetika 1. Observasi Volume sampah Unit UKL/UPL Tidak ada 1. Membuat
domestik bersih dan terhadap padat domestik tempat
sehat kebersihan rata-rata yang penampungan limbah
Tolok ukur setiap dibuang ke TPA domestik dari KM/WC
yang ruangan. adalah 4 plastik yang dilengkapi
digunakan 2. Pemantauan besar hitam dengan sistem
adalah ada terhadap peresapan yang baik,
tidaknya ketetapan 2. Membuat
saluran jadwal tempat
pembuangan pengambilan penampungan
limbah sampah oleh sampah sementara
domestik petugas. yang baik yang
memenuhi standar
sebagai TPS
3. Pemantauan
terhadap vektor
penyakit yang
ditimbulkan dari
keberadaan sampah
4.
5. Sampah padat Berbahaya Kepmenkes RI 1. Pemantauan Penanganan Unit UKL UPL Tidak ada Pengiriman sampah
klinik/medik No. terhadap sampah medis medis ke PT PRIA
1204/Menkes/ ketetapan dilimpahkan ke setiap 2 minggu sekali.
SK/X/2004 jadwal pihak ke 3 ke PT
pengambilan PRIA
sampah oleh
petugas
2. Secara rutin-
tiap hari
dilakukan
pembuangan
ke tempat
penampungan
akhir (TPA);
3. Menyiapkan
petugas
khusus
kebersihan
4. Membuat
tempat
pembakaran
limbah padat
atau
incinerator
5. Menjaga
kebersihan
lingkungan di
area RSU
Pindad Turen
dan secara
berkala
dilakukan
pembersihan
lingkungan.
6. Mentaati
prosedur
penanganan
limbah padat
sesuai
ketentuan yg
berlaku spt:
 Limbah padat
dibakar
menggunakan
incenerator
dan dalam
pembakaranny
a suhu diatas
1.100C, shg
limbah
infeksius dapat
dihilangkan;
 memisahkan
limbah benda
tajam yg
memiliki
potensi
bahaya;
 dalam
penempatan
incenerator
memperhatika
n cerobong &
lingk.
sekitarnya.
6. Infeksi Nosokomial Berbahaya Angka 1. Observasi Tidak ada data Panitia Tidak ada Selalu melakukan
karena penularan kejadian pencatatan kejadian infeksi Pengendali Infeksi pemantauan dan
melaui udara, infeksi dan nosokomial dari Nosokomial (PIN) pengawasan terhadap
tetesan dan vehicle nosokomial perhitungan. Panitia kejadian atau tindakan
2. Observasi, Pengendali Infeksi yang dapat
hasil Nosokomial menimbulkan infeksi
surveilans nosokomial di
epidemologi lingkungan rumah
penyakit sakit.
potensi
nosokomial.
3. Pengamatan
perhitungan
khusus
terhadap
berbabagi
jenis bakteri
dan jamur
yang
biasanya
terkait
dengan
infeksi
nosokomial
7. Penyebaran Berbahaya Frekuensi Observasi Data dari hasil Unit UKL / UPL Tidak ada Perencanaan
penyakit oleh gangguan oleh terhadap pelaksanaan telah bangunan maupun
vector vektor pencegahan dilakukan sesuai pembuatan almari
insidens atau seperti prosedur dengan keadaan rapat
prevelans pemberantasan dari tikus
penyakit yang serangga dan
ditularkan insektisida,
vektor pemasangan
jebakan tikus
8. Kurang ditaatinya Tidak berbahaya BCR Rumah Observasi dan Data dari hasil Unit UKL / UP Tidak ada Pemeliharaan ruang
ketentuan BCR Sakit 75,5 : pengawasan pelaksanaan telah terbuka hijau secara
24,5 cukup dilakukan sesuai efektif dan rutin untuk
ruang terbuka prosedur kenyamanan
hijau. Jumlah lingkungan rumah
tanaman sakit serta
dalam pot memperhatikan
perencanaan
pembangunan rumah
sakit dengan
memeperhatikan
ketentuan BCR.
9. Meningkatnya arus Tidak berbahaya Tidak ada 1. Sekitar pintu Data dari hasil Satpam dan Tidak ada Pengecatan rambu
lalu lintas kemacetan masuk keluar pelaksanaan telah petugas parkir jalan dan pemasangan
lalu lintas dan gerbang Rumah dilakukan sesuai rambu-rambu
ketertiban Sakit dipasangi prosedur peringatan di
parkir rambu-rambu lingkungan rumah
kendaraan di peringatan sakit, serta pengaturan
lingkungan secukupnya. kendaraan yang keluar
rumah sakit 2. Pengawasan dan masuk rumah
oleh satpam sakit
terhadap
tukang parkir

Anda mungkin juga menyukai