Waste Water Treatment Plant (WWTP) adalah infrastruktur pengolahan air limbah Melalui
berbagai proses yang bertujuan untuk mengurangi kadar kandungan bahan pencemar dalam
air limbah sesuai baku mutu yang ditetapkan
Bar Screen Bak Ekualisasi Bak aerasi 1 Bak aerasi 2 Settling tank 1 Settling tank 2
Distribution tank UF filter Filter bag Zeolit carbon filter Clear water tank Lamella clarifier Bak intermediet
unit WWTP
BAR SCREEN
BAK EKUALISASI
VOL : 122,76 m3
Kedalaman : 3.60 m
Waktu tinggal 6 jam
Fungsi : - menghomogenkan parameter Ph suhu dan zat zat pencemar lain
- Meratakan berat aliran serta beban air limbah sebelum masuk ke pengolahan
selanjutnya
unit WWTP
- Penambahan oksigen dengan Blower (type blower : Root Blower) Blower off setiap 1 jam sekali
- Menggungakan mikroorganisme jenis bakteri yaitu kemoheterofik (bakteri yang menggunakan
bahan organik sebagai sumber energi)
- Penambahan Bionutrisi KF2807 sebanyak 2 liter dan Bioenzim SF0610 sebanyak 1 liter dilakukan
selama 2 shift
- Terdapat kandungan lumpur aktif
- Dilakukan perhitungan SV30
unit WWTP
BAK SEDIMENTASI
INTERMEDIATED TANK
- Titik sampling poin sesuai PERGUB Provinsi DKI Jakarta no 69 tahun 2013 izin
pembuangan air limbah ke sungai
- Sampling harian pH , TDS , Suhu
- Air yang berlebih dari hasil produksi recycle akan dialirkan (overflow ke ponds)
- Terdapat pompa untuk mengalirkan air menuju lamella clarifier
unit WWTP LAMELLA CLARIFIER
Air setelah dari lamella clarifier akan ditampung sementara melalui pompa pada clean water
tank, air pada clean water tank merupakan hasil dari pengolahan air baku yang telah di proses
dan air Pond, pada tahap clean water tank selanjutnya akan diproses lagi pada unit zeolite filter
dan carbon filter untuk menjadi recycle water.
unit WWTP ZEOLITE & CARBON FILTER
- Filter bag adalah jenis penyaringan yang memiliki saringan dengan bahan luar berupa stainless
steel anti karat dengan penjepit
- Bahan bag : polypropylene dan nylon monofilament dengan filter 0.5 – 500 mikron
- Tekanan 7 bar
- Ukuran filter bag 17 x 17 inch
- Pergantian bag sebanyak 3 kali sesuai shift dan dicuci
unit WWTP UF FILTER
Tanki distribusi adalah tanki terakhir pada pengolahan Waste Water Treatment Plant yang
berfungsi untuk menampung air hasil produksi yang siap untuk penggunaan kembali , tangki
distribusi dapat menampung sebesar 20.000L selanjutnya air akan dipompa dengan pompa
distribusi menuju ground tank untuk selanjutnya dapat disalurkan ke plant dan bagian lain
BAHAN KIMIA PENGOLAH AIR LIMBAH PADA WWTP
PT KOMATSU INDONESIA
1. PAC
- PAC merupakan koagulan anorganik yang tersusun dari makromolekul
dengan kelebihan seperti memiliki tingkat adsropsi kuat , pemberian PAC
sebanyak 1.5 kg per hari .
(alumunium sulfat) atau tawas dapat mengurangi keberadaan BOD dalam
limbah cair. alumunium sulfat dapat mengendap dengan gaya gravitasi
2. Soda ash
Bahan flokulan polimer atau natrium karbonat yang digunakan untuk
mengatur pH dan untuk mempertahankan kondisi alkalin stabil.
3. Kaporit (CaCl2)
Kaporit berfungsi sebagai penurunan kandungan coliform dan
disinfektan ,kaporit mudah larut dalam air.
KUALITAS LIMBAH CAIR HASIL OLAHAN 35
TSS
30
25
Pengujian TSS dapat dilakukan pada lab MTC dan lab ekternal 15
Nilai tss dapat dilakukan dengan cara gravimeteri
10
- Persiapan air limbah pada sampling point sebanyak 100 ml
- Menimbang berat saringan 0.45 mikron (A) 5
- Disaring menggunakan labu vakum dengan kertas saring ukuran 0.45 mikron (B) 0
jan feb mar april mei juni juli ags sep okt nov des
- Dioven suhu 103 – 105 C hingga diperoleh berat tetap TSS outlet Baku mutu
KUALITAS LIMBAH CAIR HASIL OLAHAN
COD BOD5
120 35
30
100
25
80
20
60
15
40
10
20
5
0
jan feb mar april mei juni juli ags sep okt nov des 0
jan feb mar april mei juni juli ags sep okt nov des
COD baku mutu
BOD5 baku mutu
KUALITAS LIMBAH CAIR HASIL OLAHAN
COD BOD5
120 35
30
100
25
80
20
60
15
40
10
20
5
0
jan feb mar april mei juni juli ags sep okt nov des 0
jan feb mar april mei juni juli ags sep okt nov des
COD baku mutu
BOD5 baku mutu
KUALITAS LIMBAH CAIR HASIL OLAHAN
Minyak dan lemak memiliki sifat tidak larut dalam air dan tidak mudah terdekomposisi oleh
mikroorganisme, pada pengolahan air limbah di PT Komatsu terdapat oil trap untuk memisahkan
kandungan minyak dan lemak sebelum masuk ke proses pengolahan
0
jan feb mar april mei juni juli ags sep okt nov des
Amoniak bekerja sebanding dengan pH jika pada ph 7 atau kurang ammonia akan mengalami
ionisasi , sebaliknya pada pH lebih dari 7 amonia tidak terionisasi yang bersifat toksik. Pada analisis
data didapatkan data dibawah baku mutu yaitu dibawah 5 mg/L, amoniak tertinggi dihasilkan pada
bulan desember yaitu sebanyak 5 mg/L.
Amoniak
6
0
jan feb mar april mei juni juli ags sep okt nov des
MLSS =
a = Berat kertas sampel kering
b = Berat kertas sampel kering + sampel kering
VS = Volume sampel
Data perencanaan
Contoh Desain Tebal lumpur 30 cm = 0,3 m
Karakteristik Influen Waktu pengeringan = 7 hari
- Penduduk dilayani = 2.500 jiwa Solid capture = 95%
- Debit influen rata rata = 15 m3 Solid loading = 0,5 kg/m. hari
- BOD5 = 44,83 mg/L Presentasi solid lumpur = 30%
- COD = 186 mg/L Berat jenis = 1,03
- TSS = 126 mg/L Massa solid = 3 kg/hari
- Bakteri Coliform = 176.350 MPN/100ml
Kriteria Desain digunakan Perhitungan
- Panjang kolam = 4 m Luas bidang pengeringan = A
- Lebar kolam = 2 m A=
= 6 m2
Perhitungan desain V= A x tebal cake
Menghitung luas lahan dibutuhkan V = 6 m2 x 0,3 m
- Dirancang kedalaman SDB = 1.8 m3
- Ketinggian lumpur = 0.3 m
- Ketinggian media pasir = 0,10m Dimensi bak
- Ketinggian media kerikil (diameter 100-150) = 0,15m Panjang = 4m
- Ketinggian media kerikil (diameter 200-300mm) = 0,25 m Lebar = 2m
A= (4x2)m = 8m2
Kedalaman Bak
Tinggi cake + tinggi material penyaring + tinggi lebih = 0,3 + 0,5 + = 0.8 m
Kedalaman bak dirancang 1 m dan memiliki freeboard 0,2 m
Kelebihan dan kekurangan Sludge Drying Bed
Kelebihan
1. Biaya paling murah
2. Biaya operasional murah
3. Pengoperasian mudah
4. Pengeringan 80 – 90 %
5. Dapat dilakukan dengan sistem batch
Kekurangan :
6. Media pasir harus diganti
7. Waktu pengeringan
Pembuatan kompos
METODE
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyaring sludge dan dikeringkan selama 2 hari
3. Pembuatan kompos dilakukan dengan keadaan sludge kering
4. Mencampurkan bahan kompos ke dalam tong ( sekam bakar, daun kering, sludge, pupuk kandang, air+ molase )
5. Menutup tong dan biarkan dalam keadaan anaerob
6. Aduk kompos setiap 3 hari sekali
7. Amati perubahan dan memastikan tidak terdapat serangga atau belatung pada kompos
8. Pembuatan selama 2 minggu
9. Pengaplikasian pada tanaman
WWTP
WASTE WATER TREATMENT PLANT
WWTP
WASTE WATER TREATMENT PLANT
Pemanfaatan limbah Sludge