Anda di halaman 1dari 8

PPT – TPA

IPAL terpusat Balai Pialam

Lokasi : Jl. Bantul KM 8, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta


Dikelola oleh : Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan dengan
tugas menyelenggarakan pengelolaan jaringan dan sistem pengolahan air limbah pemukiman
untuk meningkatkan layanan sistem air limbah terpusat dan pengelolaan sistem jaringan air
minum lintas kabupaten/kota serta pengawasan keberlanjutan pelayanan air minum kepada
kabupaten/kota.
Persentase luas instalasi : ± 80%
Luas lahan : 6,7 ha

TIMELINE

BATAS – BATAS WILAYAH


CAKUPAN WILAYAH

SISTEM PENGELOLAAN AIR


LIMBAH

JARINGAN AIR LIMBAH

SISTEM SBR (SQUENCHING BATCH


DASAR HUKUM REACTOR)

1. Perda DIY No. 2 Tahun 2013 = Tentang Sistem SBR merupakan salah satu dari
pengelolaan air limbah domestic sistem Aerobic Activated Sludge. Proses
2. Perda DIY No. 3 Tahun 2013 = Tentang aerasi dan proses sesdimentasi dilakukan
pelaksanaan urusan pemerintahan yang pada bak yang sama dan dilakukan secara
menjadi kewenangan DIY bergantian
3. Perda DIY No. 7 Tahun 2016 = Tentang
Prinsip dasar proses sedimentasi : apabila
buku mutu air limbah
pada bak aerasi, ketika aerator/blower
4. Perda DIY No. 14 Tahun 2019 =
dimatikan, mikroorganisme/bakteri akan
Tentang perubahan ketiga atas Peraturan
Daerah Provinsi DIY No. 11 Tahun membentuk flok dan turun ke dasar bak
2011 tentang retribusi jasa umum SKEMA SISTEM OPERASI IPAL
5. Perda DIY No. 8 Tahun 2021 = Tentang
perubahan Pergub DIY No. 39 Tahun SEWON
2018 tentang pembentukan, susunan 1. Inlet
6. organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja 2. Manhole pembagi
unit pelaksana teknis pada Dinas PUP – 3. Kolam pengumpul
ESDM DIY
4. Saluran distribusi
BIAYA OPERASIONAL 5. Grit chamber
6. Kolam Ekualisasi
7. Kolam SBR
8. Kolam Maturasi
9. Bak Klorinasi dan Outlet sungai Bedog
KOLAM PENGUMPUL menyala secara otomatis berdasarnya
pengaturan waktu yang dikehendaki dimana
Fungsi : mengumpulkan air limbah dari pasir akan ditampung di bak yang sudah
jaringan perpipaan yang kemudian akan disediakan sedangkan cairannya kembali ke
dipompa ke bak distribusi dengan saluran. Pasir yang terkumpul tersebut secara
menggunakan pompa submersible untuk berkala harus dipindahkan secara manual
dialirkan menuju grit chamber dengan dengan tenaga manusia.
kapasitas 200 l/detik yang akan berjalan
berdasarkan sensor Water Level Control (WLC) Lama : Grit chamber & cyclon separator

Lama : Screw pump Baru : Circular grit chamber

Baru : Submersible pump KOLAM EKUALISASI

SALURAN DISTRIBUSI Kolam ekualisasi yang digunakan


memanfaatkan kolam eksisting yang
Saluran distribusi dilengkapi dengan alat sebelumnya merupakan kolam fakultatif 1.
penyaring sampah mekanis, sensor inlet (COD, Kolam ini berfungsi untuk meminimumkan dan
Amonium, pH, TSS) dan flow meter. mengendalikan fluktuasi aliran limbah baik
Alat penyaring sampah : berfungsi untuk kuantitas maupun kualitas yang berbeda dan
memisahkan benda padat atau sampah pada menghomogenkan konsentrasi air limbah,
air limbah misalnya plastik, kertas, kayu dan selain itu kolam ini juga berfungsi sebagai
benda padat lainnya. Benda-benda padat atau kolam pra sedimentasi.
sampahsampah ini harus dipisahkan dari air
limbah dikarenakan untuk menghindari
kerusakan pada sistem peralatan mixer dan KOLAM SEQUENCE BATCH REACTOR (SBR)
aerator. Alat dilengkapi dengan sensor level air
yang akan memerintahkan alat bekerja secara Kolam SBR yang digunakan memanfaatkan
otomatis berdasarkan pengaturan ketinggian kolam eksisting yang sebelumnya merupakan
muka air pada hulu dan hilir alat. Sampah/ kolam fakultatif 2. Kolam SBR merupakan
kotoran yang berasal dari saringan tersebut variasi dari proses lumpur aktif yang
akan ditampung di bak yang sudah disediakan dioperasikan secara batch, dimana proses
dan secara berkala harus dibersihkan secara aerasi dan pengendapan dilakukan di bak yang
manual dengan tenaga manusia untuk sama dan dioprasikan berdasarkan waktu yang
diangkut ke TPS/TPA sudah ditentukan. Kolam SBR dilengkapi
dengan pompa lumpur sebanyak 2 (dua) unit
Sensor inlet : Berfungsi untuk mengetahui yang akan bekerja berdasarkan sensor level
kualitas air limbah sesuai dengan parameter lumpur yang terpasang di SDB. Selain itu juga
terpasang sebelum diolah lebih lanjut. terdapat sensor DO untuk mengukur
Flowmeter : Berfungsi untuk mengukur debit kandungan oksigen di bak SBR dan pintu air
air limbah yang masuk ke unit pengolahan yang dapat bekerja secara manual maupun
otomatis dengan scada sesuai dengan
CIRCULAR GRIT CHAMBER kebutuhan.
Grit Chamber berfungsi untuk memisahkan
kandungan pasir dari aliran air limbah sehingga
pada tahap selanjutnya bahan organik yang
KOLAM MATURASI
terkandung didalam air limbah dapat diproses
secara biologis. Grit chamber dilengkapi Kolam maturasi atau disebut juga dengan
dengan mixer agitator dan blower yang akan kolam pematangan untuk menurunkan fekal
koliform yang berada di dalam air limbah
melalui perubahan kondisi yang berlangsung
dengan cepat serta pH yang tinggi.

SALURAN OUTLET

Pada saluran outlet terdapat 4 unit sensor (pH,


Amonium, COD dan TSS) untuk mengukur
kualitas buangan air limbah yang sudah diolah.
Pengaman sensor terbuat dari pipa, dipasang
vertikal melintang saluran sehingga secara
berkala perlu dilakukan pengecekan untuk
memeriksa apabila ada sampah tertahan.
Selain itu juga terdapat tangki klorinasi yang KENDALA PENGOPERASIAN IPLT
dilengkapi dengan pompa dosing berfungsi SEWON
injeksi klorin untuk menghilangkan mikroba
patogen (khususnya e.coli) yang masih tersisa 1. Perawatan alat SAP yang cukup mahal
dan terbawa ke saluran outlet. (ketersediaan spare part, teknisi khusus
masih terbatas)
SLUDGE DRYING BED (SDB) 2. Proses dewatering masih belum maksimal
(hanya mengandalkan Andrich tech)
3. Durability/ketahanan alat Andrich tech
INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR yang sangat rendah
TINJA 4. Aftersales atau support perawatan alat
Andrich tech kurang memadai
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) 5. Biaya operasional tidak kecil (maintenance
merupakan bangunan pengolahan khusus alat, kolam dan penggunaan bahan bahan
lumpur tinja sebelum dibuang ke lingkungan kimia)
atau badan air. Pengolahan lumpur tinja 6. Penggunaan sistem filtrasi dinilai kurang
bertujuan untuk mengurangi dampak relevan dalam pengolahan lumpur tinja
pencemaran terhadap lingkungan. IPLT
mengolah lumpur tinja dari septik tank KUALITAS HASIL OLAHAN AIR
individu, komunal dari swasta,
Kegiatan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan
pemkab/pemkot melalui sedot tinja yang tidak
Air Limbah Domestik Terpusat yaitu :
bisa diakses oleh jaringan perpipaan.
Pemantauan dan pengendalian kualitas air
Kriteria Limbah yang Dibawa Tangki Tinja yang masuk/keluar IPAL (rutin dan berkala);
Diperbolehkan Dibuang di Balai Pialam : Pemantauan dan pengendalian kualitas
biota/coliform (rutin); dan Pemantauan dan
1. Limbah yang berasal dari rumah pengendalian kualitas udara (rutin dan
tangga/tangki septik berkala). Pemantauan kualitas limbah cair
2. pH yang diperbolehkan berkisar antara 6 – dilaksanakan setiap bulan dan kualitas air
9 sungai, air sumur pantau, kualitas udara, uji
3. Tidak mengandung minyak dan lemak emisi genset, dan kualitas sludge dilaksanakan
4. Warna dari tangki septik (hitam/coklat) setiap 3 bulan sekali.
5. Biaya/tarif : Rp 58.000/tangka

Anda mungkin juga menyukai