UTILITAS
50
51
pasir kasar pasir halus). Air akan dialirkan dari atas, sehingga air yang keluar
merupakan air yang telah memenuhi syarat untuk digunakan pada proses.
Pada selang waktu tertentu, sand filter ini harus mengalami backwash
untuk menjaga keefektifan proses penyaringannya. Backwash yang dilakukan ada
dua macam, yaitu:
Backwash berdasarkan waktu, dilakukan setiap 48 jam sekali.
Backwash berdasarkan kejenuhan, kejenuhan dihitung dengan menggunakan
sensor, yaitu siphon yang akan memberikan data berupa tekanan. Semakin
rendah tekanan menunjukkan semakin tinggi kejenuhannya. Batas tekanan
maksimal adalah 10 kPa. Jika tekanan telah mencapai -10 kPa, maka harus
dilakukan backwash.
Proses backwash sebagai berikut:
a. Aliran air masuk dari clarifier ditutup dan air pada bagian atas filter dibuang
ke dirty wash water basin sampai ketinggian pada filter mencapai wear.
b. Udara disemprotkan dari bagian bawah filter untuk melepaskan kotoran-
kotoran yang menempel pada pori-pori filter tersebut. Udara bersih tersebut
disemprotkan selama 2 menit, sedangkan waktu total udara yang
disemprotkan selama 10 menit.
c. Setelah 2 menit udara disemprotkan, air inlet dari clarifier dialirkan untuk
menyapu kotoran-kotoran yang telah terangkat sehingga mengalir ke dirty
wash water basin.
d. Setelah 10 menit, backwash dengan udara dihentikan dan diganti dengan
menyemprotkan air dari bagian bawah filter, sedangkan air inlet clarifier
terus mengalir secara kontinyu sampai proses backwash selesai.
e. Proses backwash secara keseluruhan membutuhkan waktu selama 20 menit.
f. Setelah backwash selesai, maka aliran dari bawah filter dihentikan, sedangkan
aliran air dari clarifier dibuka, dan penyaringan dapat dilakukan kembali.
5. Clearwell basin
Air bersih dari sand filter akan dialirkan ke clearwell sebagai tempat
penyimpanan (storage) dengan kapasitas 24.000 m3/jam, yang untuk penggunaan
54
- Dalam operasinya dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas atau bahan
bakar padat.
- Untuk alasan ekonomis, sebagian besar Fire Tube Boiler dikontruksi sebagai
paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
2. Water Tube Boiler
a. Cara Kerja
Proses pengapian terjadi diluar pipa. Panas yang dihasilkan digunakan
untuk memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan itu sebelumnya dikondisikan
terlebih dahulu melalui economizer. Steam yang dihasilkan kemudian
dikumpulkan terlebih dahulu didalam sebuah steam drum sampai sesuai. Setelah
melalui tahap secondary superheater dan primary superheater, baru steam
dilepaskan ke pipa distribusi.
b. Karakteristik
- Tingkat efisiensi panas yang dihasilkan cukup tinggi.
- Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air. Sehingga air harus dikondisikan terhadap mineral dan kandungan-
kandungan lain yang larut dalam air.
- Boiler ini digunakan untuk kebutuhan tekanan steam yang sangat tinggi
seperti pada pembangkit tenaga.
- Kapasitas steam antara 4.500-12.000 kg/jam dengan tekanan sangat tinggi.
- Menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk water tube boiler yang
dirakit dari pabrik.
- Menggunakan bahan bakar padat untuk water tube boiler yang tidak
dirakit di pabrik.
59
Saluran limbah cair yang masuk IPAL dipisahkan menjadi dua saluran
yaitu saluran limbah alkali dan saluran limbah asam. Adapun tujuan pemisahan
limbah ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan kimia penetral dan dengan
adanya limbah asam dapat digunakan sebagai penetral di neutralization basin.
Pada proses primary treatment seluruh buangan limbah cair dari masing-
masing plant ditampung di primary clarifier yang berfungsi untuk memisahkan
padatan secara gravitasi. Cairan yang telah dipisahkan kemudian dinetralkan di
61