usia 59 tahun diberikan Diet Jantung III dan Rendah Garam III.
III.1.8 Diagnosis
Diagnosis medis
Os didiagnosa HHD (Hipertensive Heart Disease) dan Pneumonia.
Berdasarkan hasil laboratorium Os mengalami leukositosis dan hipokalemia
Diagnosis gizi
Berdasarkan penilaian status gizi menggunakan indeks massa tubuh (IMT)
status gizi Os tergolong gizi normal, yaitu 18.9 kg/m 2. Os mengalami mual, muntah,
dan nafsu makan menurun karena adanya nyeri pada abdomen. Selain itu, karena
adanya sesak nafas Os sulit menerima makanan dengan konsistensi biasa.
Diagnosis gizi yang diberikan kepada pasien mencakup dua domain, yaitu domain
intake dan domain clinis. Berikut adalah diagnosis gizi berdasarkan
Nutritional care process:
Domain Intake
Kekurangan intake zat gizi terhadap kebutuhan kebutuhan dari makanan dan
minuman oral (P) yang disebabkan oleh adanya mual dan sesak nafas (E) ditandai
dengan rendahnya asupan zat gizi saat awal dirawat inap dengan tingkat kecukupan
rata-rata kurang dari 90% (S).
Domain Klinis
Perubahan nilai laboratorium leukosit (P) yang disebabkan adanya inflamasi
pada paru-paru (E) dan ditandai dengan kadar leukosit yang tinggi di atas rujukan
sebesar 19800 mmol/l (S).
Domain Perilaku
Perilaku hidup sehat yang kurang (P) dilihat Os hobi merokok semenjak
kecil dan tidak suka berolah raga (E) ditandai dengan riwayat Os mengalami
hipetensi.(S)
III.1.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksaan medis yang diberikan selama pengamatan 4 hari adalah
berupa obat-obatan dan infus. Obat yang diberikan rumah sakit kepada Os ini
bermacam-macam. Obat-obat tersebut diberikan melalui oral dan parenteral sesuai
anjuran dokter dan keadaan Os. Berikut jenis obat-obatan yang diberikan oleh
rumah sakit antara lain:
Tabel 4 Jenis Obat yang Diberikan Os
Cara Pemberian Jenis Obat Dosis Kegunaan
Oral Ambroxol 3x1 Untuk penyakit saluran nafas
akut dan kronis berkaitan
dengan sekresi bronkus yang
abnormal terutama pada
bronkitis kronis, asmatis dan
asma bronkial
Oral Captropil 2x25 Obat antihipertensi dan efekif
dalam penanganan gagal
jantung
Oral Ramipril 1x2.5 Untuk mengobati tekanan
darah tinggi (hipertensi), gagal
jantung, dan untuk
meningkatkan kemampuan
bertahan setelah serangan
jantung.
Oral Simvastatin 1x10 Untuk penurun kadar kolesterol
dan menecegah penyakit
kardiovascular
Oral Aspilet 1x80 Untuk mengencer kan darah
sehingga sirkulasi darah ke
jantung lebih lancar.
Oral Azitromycyn 1x 500 Antibiotik infeksi saluran
pernapasan
Parenteral Ringer Laktat 14/menit Nutrisi parenteral
(Sumber : Data Rekam Medik Os RSU Kabupaten Tangerang)
Penatalaksanaan Diet
o Diet Jantung III Rendah Garam III Konsistensi Lunak (Bubur)1700
o Diet Jantung III Rendah Garam III Konsistensi Lunak (Bubur)1900
o Tujuan Diit
Tujuan dari diet yang diberikan kepada Os adalah:
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi jantung dan pola
pernapasan
o Prinsip Diit
1. Diet Jantung III diberikan setelah fase akut dapat diatasi. Diet Jantung III diberikan
dalam bentuk makanan lunak. Os disertai hipertensi sehingga diberikan sebagai
Diet Jantung III Rendah Garam III
o Syarat Diit
1. Energi cukup untuk mempertahankan berat badan normal
2. Protein cukup 15 % dari kebutuhan energi disesuaikan dengan kondisi pasien.
3. Lemak sedang 20 % dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup (65%)
5. Garam rendah (2 3 g /hariNa)
6. Vitamin dan mineral cukup
7. Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi
9. Bentuk makanan lunak disesuaikan dengan kondisi pasien
10. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam
Perhitungan Kebutuhan
BB = 54 kg, U= 47 th BBI = 45 kg
TB = 169 cm Faktor Aktivitas = 1,2 Faktor Stres = 1,3
AMB = 66 + 13,7 (BB) + 5 (TB) 6,8 (U)..............(Harris Benedict)
= 66 + (13,7 x 54 ) + (5 x 169) (6,8 x 59)= 1250 Kal
Kebutuhan energi = AMB x FA x FS....... (Almatsier 2004)
=1250 x 1,2 x 1,3 = 1950 Kal
Namun, kebutuhan energi diberikan secara bertahap dimulai dari 1700 kkal.
kebutuhan energi diberikan secara bertahap dimulai dari 1900 kkal.
Kebutuhan Protein = 15 % dari kebutuhan energi total
= (15 % x 1950)/4 =73.1 gram
Kebutuhan Lemak = 20 % dari kebutuhan energi total
= (20x 1950)/9 = 43,3 gram
Kebutuhan KH = 65% dari kebutuhan energi total
= (65% x 1950)/4 =317 gram
III.1.10 Monitoring dan Evaluasi
Perkembangan Klinis
Tabel 8 Monitoring Perkembangan Klinis
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan Penilaian
TD 160/100 < 120/80 mmHg Tinggi
N 84 70 -120 kali/menit Normal
6-Maret-13
(awal masuk RS) P 24 22-40 kali/menit Normal
0
S 37 36-37 C Normal
TD 160/100 < 120/80 mmHg Tinggi
N 88 70 -120 kali/menit Normal
7-Maret-13 P 20 22-40 kali/menit Rendah
0
S 37 36-37 C Normal
TD 140/80 < 120/80 mmHg Tinggi
N 88 70 -120 kali/menit Normal
8-Maret-13 P 28 22-40 kali/menit Normal
0
S 37 36-37 C Normal
TD 140/80 < 120/80 mmHg Tinggi
N 88 70 -120 kali/menit Normal
9-Maret-13 P 28 22-40 kali/menit Normal
0
S 37 36-37 C Normal
Pemeriksaan klinis yang dilakukan kepada Os berupa tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu. Pemeriksaan klinis ini dilakukan secara rutin di setiap harinya.
Beradasrka tabel diatatas dapat dilihat bahwa nadi, suhu dan pernapasan Os normal
selama 4 hari pengamatan sedangkan tekanan darah turun menjadi 140/80 mm Hg
meskipun masih diatas batas rujukan.
Perkembangan Diet
Berikut disajikan tabel yang menunjukkan perubahan diet Os selama pengamatan.
Tabel 9 Perkembangan Diet Os
Protein (g)
38.5
52.2
78.0
72.6
Protein (g)
59.4%
76. %
100%
100%
4
Tabel diatas menggambarkan perkembangan diet Os dilihat dari tingkat
konsumsi terhadap kebutuhan Os dihitung berdasarkan rumus Harris Benedict .
Tingkat konsumsi pada awal pertama masuk rumah sakit rata-rata masih dibawah
kebutuhan namun setelah hari pengamtan terakhir nafsu makan Os sudah membaik
hal ini dibuktikan dengan presentase tingkat kecukupan energi sebsesar 98 %,
protein 99,3 %, lemak 85 %, dan karbohidrat 91,1%. Berdasrkan presentase
tersebut rata-rata tingkat kecukupan Os sudah terpenuhi meskipun belum mencapai
100 %.
Berdasarkan grafik diatas tingkat konsumsi Os terhadap kebutuhan
energinya mengalami kenaikan dimulai pada hari hari pertama pengamatan yaitu
73.10 % kemudian pada hari pengamatan ke dua sebesar 77.30 %, hari ke tiga
87.80 dan pada hari pengamatan terakhirnya mencapai 98 %. Dari hasil tersebut
bisa dikatakan kebutuhan energi Os sudah tercukupi pada akhir pengamatan karena
nilai tingkat kecukupannya >90 %.
Untuk presentase konsumsi terhadap kebutuhan protein Os pada
mengalami peningkatan dimulai dari hari pertama yang defisit berat yang hanya
mencapai 52.60 % kemudian berangsur naik pada hari ke dua sebesar 71.4 % dan
pada hari ketiga dan keempat mencapai tingkat kecukupan yang optimal (90-110%)
yaitu sebesar 107 % pada hari ke tiga dan 99.30 % pada hari ke empat.
Konsumsi lemak Os pada hari pertama dan kedua sangat defisit yaitu
46.50% dan 30.6 % terhadap kebutuhannya dan kemudian melonjak tinggi pada
hari ke tiga sebesar 120 % dimana Os mengabiskan semua makanan yang di
berikan oleh rumah sakit serta selingan dari luar berpa biskuit sedangkan pada hari
terakhir presentase tingkat konsumsi lemak os terhadap kebutuhannya mencapai
85%.
Konsumsi karbohidrat Os selama pengamatan rata-rata masih belum
mencukupi kebutuhan meskipun hanya defist ringan, pada hari pertama terjadi
peningkatan ke hari kedua dan kemudian menuurun pada hari ketiga sedangakan
pada hari keempat tingkat kecukupan Os kembali naik. Pada hari ketiga menurun
mungkin diakibatkan variasi menu yang diberikan rumah sakit.