Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Gizi

Terstandar
Pasien Kanker
Pertemuan 13
Ratih Kurniasari
Pendahuluan
• Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel
abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh .
• Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya
dan di bagian tubuh yang lain.
• Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel.
Ciri-ciri Pasien
 Anoreksia : Kekurangan/kehilangan nafsu makan
 Malnutrisi : ketidakseimbangan/ketidakcukupan zat gizi atau
gangguan memproses makanan
 Kaheksia : kondisi kesehatan jasmani dan malnutrisi yang
nyata / berat
 Cancer Cachexia : kondisi tubuh yg lemah dan kurus pada
pasien kanker
 Sarcopenia : lean body mass (terutama otot) yang rendah;
disertai rasa lelah, kekuatan otot yang menurun dan
pergerakan fisik yang terbatas
Assesment
• Hasil skrinning dapat digunakan untuk mencari tahu antropometri
Pasien
• Antropometri  TB, BB, IMT, Riwayat penurunan BB, LiLA. Jika data
IMT tidak memungkinkan dapat menggunakan lingkar betis atau
tinggi lutut
• Data pememriksaan fisik/klinis : konjungtiva anemis, gigi, dysgeusia,
disfagia, odinofagia, begah, anorexia, mual, muntah, stomatitis, sulit
menenlan, lemah fatigue, balance cairan per hari
• Data Riwayat gizi  pola makan, asupan makan asupan suplemen,
obat-obatan yang diresepkan, akses makanan, pendamping Pasien,
dan sosial ekonomi
• Data Riwayat personal
Diagnosis gizi • NC 3.2 Penurunan BB yang tidak
Diharapkan
Penurunan berat badan yang tidak
• NI 2.1 Asupan Oral Inadekuat diharapkan berkaitan dengan mual
Contoh : Asupan oral tidak adequate muntah terus menerus, peningkatan
berkaitan dengan adanya mual, kebutuhan gizi ditandai dengan berat
muntah ditandai dengan asupan badan menurun 5% dalam 1 bulan.
energi 45% dari kebutuhan, asupan • NB 1.5 Gangguan pola makan
protein 52% dari kebutuhan. Gangguan pola makan berkaitan adanya
• NC 4.1 Malnutrisi mual, muntah berlebihan, daya terima
makanan terbatas ditandai dengan
Contoh : Asupan protein dan energi perubahan frekuensi makan makanan
tidak cukup berkaitan dengan utama dan selingan, tidak mau sarapan,
meningkatnya kebutuhan gizi akibat porsi makan sedikit (3-4 sdm).
kanker ditandai dengan IMT <18,5
Intervensi
TUJUAN INTERVENSI GIZI
• Mempertahankan atau memperbaiki status gizi
• Mempertahankan lean body mass (massa otot).
• Meminimalkan side effect terapi terutama yang berhubungan dengan
gizi
• Meningkatkan kualitas hidup
• Mencegah defisiensi zat gizi
• Membantu upaya medis mencegah komplikasi penyakit seperti sepsis
dan infeksi
Syarat Diet
Kebutuhan energi
• Energi tinggi, yaitu 36 Kkal/kg BB
untuk laki-laki dan 32 Kkal/kgBB
untuk perempuan. (RSUP
Persahabatan)
• Atau dihitung berdasarkan ASPEN :
Kanker dgn BB Kurang (30-40
kkal/kg BB/hari) Kanker inactive
atau sepsis (25-30 kkal/kg BB/hari),
kanker dengan stress (35 kkal/kg
BB/hari
Syarat diet
• Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kgBB.
• Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
• Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
• Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E.
• Kebutuhan air 20-40 ml/kg BB
• Serat 30 g/hari= 400 g atau 5 porsi sayur dan buah
• Porsi makan kecil dan sering diberikan.
Prinsip Diet
Asupan < 60% kebutuhan dalam 1 minggu
• Jika asupan kurang dari 60% yang dianjurkan makan dilanjutkan
dengan Oral Nutritional Supplements (ONS), namun jika tidak
memungkinkan maka diberikan enteral nutrition (EN) melalui NGT
• Jika Pasien mengalami malabsorbsi yang menyebabkan EN gagal
mencukupi kebutuhan, makan diberikan parenteral nutrition
Kondisi Mulut Pasien
• Xerostomia (mulut kering karena atrofi membrane mucus
menyebabkan kesulitan menelan dan mengunyah)  meningkatkan
intake cairan, makanan yang halus dan berkuah, lip balm, permen
rendah kalori, sais
• Untuk masalah gigi seperti karies  hindari gula atau makanan yang
manis
• Saliva yang kental  makanan dalam bentuk halus, tidak sering diberi
roti, dan makanan berminyak
Tidak Nafsu Makan, Mual dan
Muntah
1.Mulai dengan memberikan makanan favorit
2.Porsi kecil dan diberikan sering
3.Pilih makanan yang mudah dikonsumsi misalnya makanan
cair
4.Hindari makanan dengan aroma yang menyengat
5.Ciptakan suasana makanan yang menyenangkan
Diare
1.Banyak minum, dapat dengan mengkonsumsi air putih
2.Hindari buah yang asam dan bergas
3.Konsumsi sumber serat larut air (misalnya pisang)
4.Tingkatkan asupan kalium dadn elektrolit
5.Kurangi makanan berlemak
6.Pengolahan makanan dengan di rebus atau tim
7.Porsi kecil dan sering
Anemia
1.Konsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan asam folat
seperti produk hewani (daging, ayam, ikan, telur), sayuran
hijau, kacang – kacangan dan cereal yang difortifikasi.
2.Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin c untuk
membantu penyerapan zat besi.
3.Hindari mengkonsumsi teh, kopi, susu, coklat bersamaan
dengan makan untuk menghindari terhambatnya
penyerapan zat besi.
4.Konsumsi suplemen zat besi jika diperlukan dan sesuai
dengan rekomendasi tenaga kesehatan.
Monitoring & Evaluasi

Komponen Tindskan
Monitoring • Memantau kepatuhan pasien terhadap intervensi gizi.
Perkembangan • Memantau apakah intervensi yang diimplementasikan sesuai dengan preskripsi gizi
yang telah ditetapkan.
• Memberikan bukti bahwa intervensi gizi telah atau belum merubah perilaku atau status
gizi pasien.
• Mengindentifikasi hasil asuhan gizi yang positif maupun negatif.
• Mencari informasi yang menyebabkan tujuan asuhan tidak tercapai
Mengukur Hasil • Antropometri Pasien
• Nilai Lab
• Kondisi fisik dan klinis
Evaluasi Dampak • Membandingkan data yang di monitoring dengan tujuan preskripsi gizi atau standar
rujukan untuk mengkaji perkembangan dan menentukan tindakan selanjutnya
• Melakukan evaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap hasil kesehatan
pasien secara menyeluruh
Sekian & Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai