Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Gizi Pada Penyakit Hati

Zana Fitriana Octavia, S.Gz., M.Gizi

UIN WALISONGO SEMARANG 2019


Hepatitis
• Hepatitis adalah peradangan hati yang
disebabkan oleh virus, bakteri, toksin,
obstruksi, parasit, atau bahan kimia
(kloroform, karbon tetraklorida).
• Hepatitis virus disebabkan oleh lima virus
yang diidentifikasi (tipe A, B, C, D, E)
Implikasi Gizi
• Implikasi nutrisi utama adalah penurunan
berat badan dan defisiensi zat gizi karena
asupan makanan yang tidak memadai →
memengaruhi pemulihan.
• Interaksi obat-nutrisi juga dapat terjadi
sebagai akibat dari perawatan HCV
Assessment

• Berat badan
Antropometri
• Riwayat berat badan

• Recall 24 jam
• diet history
Food-related
• food diary
history
• Asupan makanan dan minuman
• Asupan alkohol
Diagnosis Gizi

Asupan oral inadekuat

Asupan protein dan kalori inadekuat

Adanya interaksi obat dan makanan

Gangguan utilisasi zat gizi


Intervensi
• Tujuan → untuk menyediakan zat gizi yang
dibutuhkan untuk regenerasi hepar.
• Prekripsi → Pasien dengan hepatitis akut
harus diberikan konsumsi makanan yang
cukup dalam kebutuhan energi, protein, dan
zat gizi mikro
Implementasi
• Pemberian jadwal makan teratur
• Pemberian makanan porsi kecil tapi sering
• Untuk menghindari kerusakan hati lebih lanjut
– istirahat yang cukup
– cairan yang cukup
– menghindari alkohol
• Anoreksia → meningkatkan asupan makanan
melalui modifikasi makanan.
Monitoring and Evaluation

Daya terima makanan

Jumlah makanan yang dikonsumsi

Perubahan berat badan

Perubahan nilai laboratorium


Cirrhosis
• Sirosis merupakan spektrum patofisiologi
akhir untuk berbagai macam penyakit hati
kronis di mana jaringan sehat digantikan oleh
jaringan parut yang menyebabkan
terhalangnya aliran darah melalui organ
sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi hati.
• Etiologi sirosis yang paling umum adalah HCV
kronis dan alkoholisme
Manifestasi Klinis
• Pasien sirosis mengalami pembesaran hati yang
diakibatkan adanya akumulasi lemak dan nekrosis sel-
sel hati.
• Seperti halnya hepatosteatosis, malnutrisi sering
terjadi.
• Kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan
atau berkontribusi pada penurunan nilai hematokrit
dan hemoglobin.
• Memar dan perdarahan (koagulopati) terkait dengan
penurunan penyerapan vitamin K dan kemampuan hati
untuk mensintesis faktor pembekuan protein.
• Komplikasi klinis utama yang berhubungan
dengan sirosis adalah hipertensi portal,
hepatic encephalopathy, asites, hepatorenal
syndrome, dan esophageal supvarices
• Gejala sirosis di antaranya kelelahan,
kelemahan, mual, nafsu makan yang buruk,
malaise, urin gelap, steatorrhea, gatal, sakit
perut, dan kembung.
Asessment

Nutrition- • asupan dan intoleransi makanan / cairan


related • faktor gaya hidup termasuk asupan
history alkohol

• nilai lab terkait dengan fungsi hati dan


Data biokimia status vitamin / mineral

• mid-arm muscle circumference (MAMC)


Antropometri • mid-arm circumference (MAC)
• triceps skin fold thickness (TST)
Diagnosis
• Diagnosis nutrisi untuk sirosis dapat berhubungan dengan
komplikasi khusus kelainan tersebut
• Kelebihan asupan natrium
Asites
• Kelebihan asupan cairan

• Kesulitan menelan
Varises • asupan minuman oral / makanan yang tidak
esofagus memadai
• pola makan yang tidak teratur

• Kelebihan asupan protein


Ensefalopati
• asupan AAA / BCAA yang tidak sesuai
Sindrom • asupan natrium berlebihan
hepatorenal
Intervensi
• Tujuan →
– menyediakan asupan zat gizi yang cukup
– mempertahankan atau menyediakan
penyimpanan zat gizi
– tidak menyebabkan komplikasi klinis.
• Preksripsi
• 35-40 kkal / kg per hari
Energi

• kurang dari 30% kalori (dengan atau tanpa


MCT) umumnya direkomendasikan untuk
Lemak pasien steatorrhea.

• Karena diabetes adalah umum pada pasien


dengan sirosis, asupan karbohidrat
KH diberikan dalam beberapa kali makan
sepanjang hari untuk meminimalkan hipo
dan hiperglikemia.
• hingga 1,6 g / kg per hari →tergantung
pada tingkat kekurangan gizi dan
komplikasi medis lainnya.
• Protein hanya boleh dibatasi dengan
bentuk ensefalopati parah, dan dalam
kasus koma
protein • produk enteral yang tinggi asam amino
rantai cabang harus diberikan.
• Sejumlah besar protein dari sumber nabati
dan susu telah direkomendasikan untuk
pasien dengan ensefalopati ringan karena
sumber ini lebih rendah asam amino
aromatik.

• Untuk asites biasanya membutuhkan pembatasan cairan


Cairan
• Untuk asites biasanya membutuhkan pembatasan
natrium 2 gram per hari
Mineral

• Thiamin 50–100 mg for 7 to 14 days


• Folic acid 1 mg (1000 mcg) daily
• Vitamin B6 1–3 mg
• Vitamin B12 6–12 mg
• Vitamin C 175–500 mg/day
Vitamin • Vitamin D 200–500 IU
• Vitamin E 10–50 IU
• Magnesium 100–400 mg/day
• Selenium 5–50 mcg daily
Implementasi
• Dukungan enteral dan parenteral harus
dipertimbangkan dalam situasi yang
mengakibatkan asupan oral yang tidak memadai
dan tentunya diindikasikan untuk pasien yang
koma.
• Untuk varises esofagus, diet lunak dapat
direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan
untuk mengurangi risiko perdarahan
Monitoring and Evaluation

Daya terima makanan

Jumlah makanan yang dikonsumsi

Perubahan berat badan

Nilai laboratorium

Status kognitif
Unity of Science
QS. Al-A’raf: 31
Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu
yang bagus pada setiap (memasuki) masjid,
makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan.
Konten Unity of Science
• Mengajak manusia untuk menjaga dan
mempertahankan kehidupan dengan cara
yang telah disediakan oleh Allah.
• Salah satu upaya untuk mempertahankan
kehidupan dengan cara makan, karena
manusia membutuhkan akan makan
sebenarnya sudah ada sejak permulaan
manusia itu diciptakan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an dan terjemahannya, QS. Al-A’raf:
31.
2. L. Kathleen Mahan, Sylvia Escott-Stump.
Krauses’s Food & Nutrition Therapy. 14th
edition. Saunders Elsivier : Philadelphia.2017
3. Nelms M, Sucher KP, Lacey K, et al. Nutrition
Therapy and Pathophysiology. 2nd. Belmont:
Wadsworth Cengage Learning. 2011.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai