Anda di halaman 1dari 42

S1 GIZI

STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA – PALOPO


Tahun Ajaran 2021 / 2022
Anatomi dan Fisiologi
Saluran Cerna Atas

• Mulut

• Faring

• Esofagus

• Lambung
Fungsi Saluran Cerna Atas

Motilitas
• pergerakan makanan yang dikonsumsi di sepanjang saluran cerna

Sekresi
• Sekresi dari saluran cerna termasuk air, elektrolit, enzim, garam
empedu dan mukus.

Digesti
• molekul kompleks dikonversi menjadi bentuk sederhananya

Absorpsi
• Setelah dicerna molekul sederhana diabsorpsi bersama air, elektrolit,
vitamin dan mineral untuk menyediakan zat gizi esensil bagi setiap sel
Penyakit pada Saluran Cerna

Gastriesophageal
Dispepsia /
Reflux Disease Disfagia
indigesti
(GERD)

Nausea Gastritis Ulkus Peptikum



• GERD terjadi sebagai hasil dari refluks atau kembalinya isi gaster atau
lambung ke Esofagus.
• Lower esophageal sphincter (LES) secara normal berfungsi sebagai
penghalang antara esofagus dan lambung.
• Sebagian besar pasien dapat mengidentifikasi makanan yang mereka
rasakan memperparah gelaja dan kemudian menurunkan asupan
makanan tersebut.
• Menyebabkan penurunan berat badan atau defisiensi gizi.
• Terapi gizi juga fokus mengurangi gejala–gejala yang dialami pasien.
• Penggunaan obat-obatan GERD dalam jangka waktu lama dapat
mengganggu penyerapan kalsium dan status zat besi serta vitamin B12.
Survei konsumsi (recall 24 jam, diet history, atau food
diary)

Fokus pada makanan yang menyebabkan penurunan


tekanan LES, meningkatkan asam lambung, atau makanan
yang tidak dapat ditoleransi oleh pasien.
Faktor gaya hidup: merokok dan pola aktifitas fisik
asupan oral makanan/minuman inadekuat;
kelebihan asupan lemak;
kesulitan menelan;
Interaksi obat-makanan;
kelebihan berat badan/obesitas;
asupan zat besi dan kalsium inadekuat;
kurang pengetahuan terkait gizi dan makanan;
pilihan makanan tidak disukai.
Tujuan Diet
▪ menurunkan asam lambung dan pembatasan makanan
yang menurunkan tekanan LES.
▪ Diberikan makanan porsi kecil dengan pemberian
sering.
▪ Menghindari makanan yang terindikasi secara potensial
menurunkan tekanan LES
▪ Membantu menurukan dan mempertahankan berat
▪ Suplementasi kalsium, zat besi dan zat gizi mikro
lainnya
Makanan yang dihindari

• Pappermint
• Coklat
Menurukan
• Gorengan / berlemak
LES
• Alkohol
• Kopi

Meningkatkan • Kopi
sekresi asam • Alkohol
lambung • Merica
Toleransi terhadap
makanan Asupan makanan

Kenaikan Berat Badan


• Penyebab Disfagia (Kesulitan Menelan, pada fase oral preparation
: makanan dapat tersimpan di buccal mucosa (area pipi) karena
penderita tidak dapat menggerakkan bolus makanan secara efektif
dari bagian depan rongga mulut ke area faring.

• Komplikasi utama : Aspirasi atau inhalasi dari isi oropharyngeal.

• Implikasi gizi : penurunan berat badan dan defisiensi gizi yang


dapat terjadi karena asupan makan yang inadekuat.
Pengukuran antropometri

Informasi terkait asupan gizi dan pola makan

Review hasil tes menelan


asupan oral makanan/minuman inadekuat;

asupan cairan inadekuat, malnutrisi,

asupan energi-protein inadekuat, dan

kesulitan menelan.
Tujuan Diet
Memberikan makanan yang adekuat untuk membantu :
▪ Menurunkan resiko aspirasi akibat masuknya makanan
ke dalam saluran pernafasan
▪ Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan
Syarat Diet
Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya.

Mudah dicerna dengan porsi makanan kecil dan diberikan dengan


frekuensi sering.

Cukup cairan.
Bentuk makanan bergantung kemampuan menelan dan diberikan
secara bertahap, mulai dari makanan cair penuh atau cair kental,
makanan saring, kemudian makanan lunak.
Catatan : Makanan Cair Jernih tidak diberikan karena sering
menyebabkan tersedak atau aspirasi dengan makanan dapat secara
oral atau melalui pipa.
Kemampuan pasien untuk menelan makanan. Jika kesulitan menelan
meningkat maka pembatasan diet lebih lanjut dilakukan atau tekstur atau
konsistensi makanan diubah.

Berat badan pasien

Status hidrasi
Implikasi gizi :

• Menyebabkan asupan gizi yang inadekuat,

• dehidrasi, dan

• ketidakseimbangan asam basa, dalam jangka panjang dapat


menyebabkan penolakan terhadap makanan dan memilih
untuk menghindari makanan tertentu.
Pengukuran antropometri

Informasi terkait asupan gizi dan pola makan

Status dehidrasi
asupan oral makanan/minuman inadekuat;

asupan cairan inadekuat, malnutrisi,

perubahan fungsi saluran cerna,

penurunan berat badan yang tidak diharapkan


Tujuan Diet
Memberikan makanan yang adekuat untuk membantu :
▪ meminimalkan gejala dan ketidaknyamanan karena nausea dan
muntah.
▪ Menjaga status gizi
▪ Asupan energi dan zat gizi lainnya normal
▪ Jika pasien dapat mengatur asupan oral, makanan yang dingin dan tidak
beraroma keras biasanya dapat ditoleransi dengan baik.
▪ Minuman yang dapat diberikan setelah muntah: air, jus apel, sport
drinks, teh hangat atau dingin, dan lemonade.
▪ Jika disertai diare, berikan minuman rehidrasi, seperti oralit.
▪ Untuk makanan padat, setelah muntah tidak muncul lagi dalam 8 jam,
berikan bertahap dengan porsi kecil.
▪ Hindari makanan yang tinggi lemak atau serat, termasuk makanan yang
berbau tajam dan yang menghasilkan gas.
▪ Jahe dapat digunakan untuk mengatasi nausea dan muntah.
▪ Jika pasien mengonsumsi obat, sebaiknya diminum setelah makan.
▪ Makanan yang dapat diberikan segera setelah muntah hilang adalah
yang kering seperti krekers, roti bakar.
Syarat Diet
Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya.

Mudah dicerna dengan porsi makanan kecil dan diberikan dengan


frekuensi sering.

Cukup cairan.
Bentuk makanan bergantung kemampuan menelan dan diberikan
secara bertahap, mulai dari makanan cair penuh atau cair kental,
makanan saring, kemudian makanan lunak.
Catatan : Makanan Cair Jernih tidak diberikan karena sering
menyebabkan tersedak atau aspirasi dengan makanan dapat secara
oral atau melalui pipa.
Status hidrasi

lamanya pasien tanpa asupan oral


Implikasi gizi :

• Gejala nyeri abdomen dapat mengganggu asupan oral dan menyebabkan


kehilangan berat badan dan atau ketidakseimbangan zat gizi.

Assement Gizi

• Berat badan dan

• Perubahan asupan makan

• Riwayat medis nyeri abdomen dan gejala-gejala lain.


asupan oral makanan/minuman inadekuat;

Asupan makanan/minuman inadekuat,

Perubahan fungsi gastrointestinal,

Penurunan berat badan yang tidak diharapkan,


dan

Kurang pengetahuan terkait makanan dan gizi.


Tujuan Diet
Memberikan makanan yang adekuat untuk membantu :
▪ Me mpertahankan atau meningkatkan status gizi
▪ Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak
memberatkan lambung
▪ Mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan
Syarat Diet
• Mengatur pemberian makanan yang mudah cerna, porsi kecil
dengan frekuensi sering.
• Jumlah energi dan protein cukup.
• Lemak diberikan rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
total yang ditingkatkan secara bertahap
• Serat diberikan rendah, terutama serat larut air
• Kebutuhan cairan cukup, terutama bila ada muntah.
• Berikan makanan yang tidak mengandung bahan makanan atau
bumbu yang tajam.
• Bila ada gejala intoleransi laktosa, berikan susu rendah laktosa
• Anjurkan pasien makan secara perlahan dengan lingkungan
yang tenang.
Hal lain yang perlu diperhatikan lebih lanjut pada pasien
penyakit lambung :
1. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja
selama 24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung
2. Toleransi pasien terhadap makanan sangat individual, sehingga
perlu dilakukan penyesuaian
3. Frekuensi makan yang sering, pada pasien tertentu dapat
merangsang pengeluaran asam lambung secara berlebih
4. Perilaku makan tertentu dapat menimbulkan dispepsia,
misalnya porsi makan terlalu besar, makan terlalu cepat, atau
berbaring/tidur segera setelah makan
Kecukupan asupan gizi dan toleransi terhadap makanan

Untuk mempertahankan status gizi pasien pada status gizi baik, perlu
dimonitor antropometri

Data fisik klini pasien.


BUATKAN PAGT LENGKAP DENGAN RENCANA MENU…
DIKUMPULKAN TAHUN DEPAN, Rabu 5 Januari 2022, Pukul 23:59
Nomor Urut 1-10
Seorang wanita, Ny. E, umur 30 tahun, dengan berat badan 62 kg, dan TB 160 cm
masuk dirumah sakit dengan keluhan nyeri ulu hati, mual, muntah 3kali, dan rasa
terbakar pada dada. Pasien tersebut hanya dapat memakan 5 sdm bubur karena
lidahnya terasa pahit. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ny. E didiagnosis mengidap
penyakit GERD. ny. E Tidak suka makan sayuran hijau, dan sangat menyukai telur
goreng. Dalan sehari iya biasanya mengonsumsi 2 telur goreng.

Nomor Urut 11-19


Seorang wanita, Ny. R, umur 22 thn dengan berat badan 49 kg, dan tinggi badan
154 cm. Dalam 2 hari terakhir Ny. R mengeluh nyeri ulu hati dan mual. Setelah
memeriksakan diri ke dokter, ia didiagnosis mengalami dyspepsia. Karena merasa
mual, ia tidak bisa banyak beraktivitas sehingga hanya bisa duduk dan berjalan
ringan saja. Karena merasa mual, ny r hanya mengonsumsi biskuit 3 keping dan teh
saat siang dan makan nasi 5 sdm dengan telur goreng 1 btr pada saat malam.

Anda mungkin juga menyukai