Anda di halaman 1dari 31

DIET PADA

GANGGUAN SALURAN
CERNA
Materi
kuliah Akper
Dosen: Herni Astuti, Agus Santosa

Saluran Cerna ?
Adalah saluran yg berfungsi mencerna makanan,
mengabsorpsi zat-zat gizi, dan mengekresikan sisa-sisa
penceraan.
Saluran Cerna terdiri : mulut, kerongkungan,
lambung,usus halus, usus besar, dan anus
Gangguan pencernaan dan absorpsi dpt terjadi pada
proses menelan,pengosongan lambung,
absorpsi zat-zat gizi, dan proses BAB (defekasi)

GANGGUAN MULUT

Gangguan bersifat mekanis, seperti:


gangguan mengunyah dan menggigit.
Diet:
1) Modifikasi konsistensi: makanan lunak
atau makanan saring.
2) Komposisi zat gizi seimbang, bila ada
penyakit lain diet sesuai penyakitnya,
misal: rendah garam, diabetes dll.

GANGGUAN ESOFAGUS

Bersifat mekanis: kesulitan menelan atau


tidak dapat menelan.
Diet:
1) Modifikasi konsistensi: makanan saring
atau makanan cair melalui NGT.
2) Komposisi zat gizi seimbang atau sesuai
penyakit, misal diet rendah garam, diet
rendah kolesterol, dll

GANGGUAN LAMBUNG
Bersifat mekanis dan enzimatik, seperti
gastritis dan ulkus peptikum.
Gejala gastritis: mual, muntah, nyeri
lambung bila perut kosong.
Gejala ulkus peptikum: mual, muntah
kadang disertai darah, nyeri lambung bila
selesai makan.

DIET LAMBUNG

Tujuan: mengurangi sekresi asam


lambung, mengurangi nyeri dan mual.
Syarat diet:
1) Makanan diberikan porsi kecil dan
sering, frekuensi makan 5 6 kali/hari
2) Konsistensi makanan diberikan secara
bertahap dapat dimulai dari cair/bubur
susu (DL I), saring (DL II), lunak (DL III)
kemudian nasi (DL IV)

DIET LAMBUNG
3) Makanan yang dipantang:
Mengandung cafein: kopi, coklat, teh kental.
Makanan pedas: cabe dan merica
Makanan dan minuman asam: cuka, jeruk
nipis, nanas.
Makanan dan minuman yg menimbulkan
gas

USUS HALUS

Thypus Abdominalis: infeksi pada usus


halus jejunum karena Salmonela
thyposa.
Gejala: demam, lidah kotor ujung
berwarna merah, mual, perut sakit.
Diet:
1) Tinggi Energi Tinggi Protein
2) Konsistensi makanan sesuai suhu tubuh.

DIET THYPOID
3) Makanan

yang dipantang: makanan yang


tidak dapat dicerna yaitu serat yang tidak larut
air/selulosa yang terdapat pada sayuran dan
buah yang dimakan dengan kulitnya.
4) Makanan yang dibatasi: serat larut air yang
terdapat pada buah dan kacang-kacangan.
5) Bumbu pedas dipantang, minuman dan
makanan yang menimbulkan gas dipantang.

DIET THIPOID
Tahap pemberian makanan (TETP-TS):
1) Dengan perdarahan dapat dimulai dari
cair, atau saring.
2) Tanpa perdarahan dg suhu sangat tinggi
dapat dimulai dari saring atau lunak/bubur
3) Tanpa perdarahan dg suhu tinggi dapat
dimulai dari lunak/bubur atau lunak/tim
4) Bebas panas diberi nasi

MENU TETP-TS

Nasi tim
Gadon daging
Tahu bacem
Kuah sayur bening
Pepaya

Susu dan kue lapis

USUS BESAR
Bersifat mekanis: konstipasi, hemoroid dan
divertikulitis.
Konstipasi: feces keras sehingga menimbul kan
BAB tidak lancar.
Hemoroid: varises pada pembuluh darah anus
shg sering mengeluarkan darah pada saat BAB
Divertikulitis: timbul benjolan dan luka pada
kolon dan sering ditemukan darah pada feces.

DIET RENDAH SERAT

Untuk hemoroid dan divertukulitis dalam


keadaan akut.
Tujuan: mengurangi rasa sakit dan
perdarahan.
Syarat:
1) Bentuk makanan lumat/saring.
2) Pantang makanan tinggi serat, pedas
dan asam.

DIET TINGGI SERAT

Untuk konstipasi, hemoroid dan


divertikuli tis setelah fase akut.
Tujuan: membentuk feces lunak
sehingga memperlancar defekasi.
Syarat:
1) Tinggi serat dan cukup cairan
2) Bentuk makanan pokok nasi

DIET TINGGI SERAT


3) Makanan yang dianjurkan:
MP: beras tumbuk, beras merah, beras
hitam, jagung, gandum utuh, ubi.
LN: kacang-kacangan
SY: daun singkong, d.pepaya,d.katuk, sawi,
nangka muda, keluwih dll
Buah: buah yg dapat dimakan dengan
kulitnya

CONTOH MENU
Rendah serat
Bubur tepung
Telur ceplok air
Sup tahu, wortel
Jus melon

Tinggi serat
Nasi merah
Empal daging
Rendang kc merah
Sayur katuk
Apel

Susu dan biskuit


Bubur kc hijau

PENATALAKSANAAN
GIZI BEDAH DIGESTIF
Materi kuliah Akper
Dosen: Herni Astuti, Agus Santosa

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat mengetahui:
Penyebab malnutrisi pasca bedah
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemberian nutrisi pra bedah
Prinsip pemberian nutrisi pasca bedah

TINDAKAN PEMBEDAHAN
Merupakan tindakan invasive yang akan
merusak struktur jaringan tubuh
Berisiko mengalami malnutrisi karena
Menjalani puasa
Stres operasi
Peningkatan metabolisme

NUTRISI PERIOPERATIF
Nutrisi yang diberikan pada prabedah,
durante dan pasca bedah
Tujuan:
mencapai hasil yang optimal,
mengurangi morbiditas (infeksi luka
operasi, sepsis, pneumonia),
penyembuhan luka.

PRINSIP DUKUNGAN NUTRISI


Menyediakan energi, protein, vitamin,
mineral yang adekuat untuk
mengoreksi kehilangan komposisi tubuh
dan untuk mempertahankan nilai normal
zat-zat gizi tersebut

NUTRISI PRA BEDAH


Pemberian nutrisi mempertimbangkan:
Keadaan umum pasien
Macam pembedahan (mayor atau minor)
Sifat operasi (segera atau elektif/terencana)
Ada/tidak penyakit penyerta
Tujuan untuk menentukan perlu/tidak
pemberian dukungan nutrisi (suplementasi
oral, enteral nutrisi, parenteral nutrisi)

NUTRISI PASCA BEDAH


Tujuan:
Mengembalikan status gizi baik
Mempercepat proses penyembuhan
Meningkatkan daya tahan tubuh
Prinsip:
Mengganti kehilangan protein, glikogen,
zat besi, memperbaiki ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit

MANAJEMEN PEMBERIAN
NUTRISI
Pemberian dipengaruhi oleh
lokasi stoma dan lokasi
reseksi
Diberikan secara bertahap
dimulai dari makanan cair,
makanan saring, makanan
lunak dan makanan biasa
Pergantian tahap konsistensi
makanan tergantung macam
pembedahan dan keadaan
umum pasien

LOKASI STOMA
Stoma usus : suatu lobang
pada usus yang tembus
sampai ke permukaan
abdomen, temporer atau
permanen (ileustomi,
kolostomi)
Pada Ileustomi konsistensi
tinja cair, pada kolostomi
konsistensi tinja lunak atau
padat, timbul masalah aroma
tidak sedap karena bakteri

LOKASI STOMA
Beberapa makanan yang menimbulkan
aroma tidak sedap:
Bawang merah dan putih
Kol
Kacang-kacangan
Ikan

LOKASI STOMA
ILEUSTOMI
Gangg keseimbangan
cairan &elektrolit dan
diare
Berikan nutrisi
polimerik, rendah
serat, suplementasi
vit C & asam folat,
cairan & Na adekuat

KOLOSTOMI
Iritasi stoma
Pemberian nutrisi
Awal cairan jernih,
kmd rendah sisa, kmd
tinggi serat
Cairan adekuat

LOKASI: RESEKSI GASTER


Sebagian atau
seluruh lambung
Masalah dumping
sindrom: mual,
muntah, diare, kram,
pusing
Intoleransi laktosa
Defisiensi vitamin B12

Diet tinggi protein


Porsi kecil & sering
Bebas laktosa
Nutrisi isoosmolar
Mikronutrien lengkap
Minuman diberikan
tdk bersamaan dg
makanan

RESEKSI JEJUNUM
KEADAAN NORMAL
Pencernaan & absorp
zat gizi pada 100 cm
pertama usus halus
Jejunum
mengabsorpsi
sejumlah kecil gula,
lemak, cairan

PASCA RESEKSI
Transit intestinal
kurang dari normal
Ileum dapat
menggantikan fungsi
jejunum setelah fase
adaptasi

RESEKSI ILEUM
Gangg absorpsi
vitamin B12 dan
garam empedu
Absorpsi lemak
sedikit
Risiko defisiensi
vitamin A,D,E,K

Berikan nutrisi semielemental/elemental

EVALUASI
Sebutkan penyebab malnutrisi pasca
bedah
Prinsip dukungan nutrisi pra bedah
Sebutkan bahan makanan yang
menimbulkan aroma tak sedap pada
ileustomi/kolostomi
Sebutkan dukungan nutrisi pada reseksi
gaster

Anda mungkin juga menyukai