BAGIAN ATAS
Disusun
Disusun oleh
oleh ::
Kelompok
Kelompok 11
GAMBARAN UMUM
Fungsi Saluran Cerna
Mengosongkan Defekasi /
Menelan Absorbsi Zat Gizi
Lambung Pembuangan
5 PENYEBAB GANGGUAN SALURAN CERNA
Infeksi / Peradangan.
Gangguan Motilitas.
Disfagia
Dispepsia
Diare
Konstipasi
Hematemesis
Melena
Hematokesia
MENURUT LOKASINYA
Penyakit Saluran Cerna dibagi atas :
II
DIET DISFAGIA
DEFINISI :
Kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran
makanan pada saluran cerna. Hal ini dapat terjadi
karena kelainan sistem saraf menelan, pasca stroke,
dan adannya massa atau tumor yang menutupi
saluran cerna
DIET DISFAGIA
TUJUAN DIET :
1.Menurunkan resiko aspirasi akibat masuknya
makanan ke dalam saluran pernapasan.
2.Mencegah dan mengkoreksi defisiensi zat gizi
dan cairan.
DIET DISFAGIA
SYARAT DIET :
1.Cukup Energi, Protein dan zat gizi lainnya.
2.Mudah cerna, porsi kecil dan mudah diberikan.
3.Cukup cairan.
4.Bentuk makanan sesuai kemampuan menelan. (Diberikan bertahap
mulai dari makanan cair penuh / kental, makanan saring hingga
makanan lunak).
5.Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan
tersedak / aspirasi.
6.Pemberian dapat per oral / NGT / Sonde.
DIET DISFAGIA
INDIKASI PEMBERIAN :
Disfagia dapat terjadi pada lansia, adanya gangguan
saraf menelan, tumor esofagus, dan pasca stroke. Bentuk
makanan tergantung cara pemberian. Bila diberikan
lewat NGT maka dalm bentuk cair penuh, jika per oral
diberikan dalam bentuk cair kental, saring atau lunak.
DIET PASCA HEMATESIS - MELENA
DEFINISI :
Keadaan muntah atau buang air besar berupa
darah , akibat luka atau kerusakan pada saluran
cerna.
DIET PASCA HEMATESIS - MELENA
TUJUAN DIET :
1.Memberikan makanan secukupnya, yang
memungkinkan istirahat pada saluran cerna ,
mengurangi resiko perdarahan ulang, dan
mencegah aspirasi.
2.Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.
DIET PASCA HEMATESIS - MELENA
SYARAT DIET :
1.Tidak merangsang saluran cerna.
2.Tidak meninggalkan sisa.
3.Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral
saja selama 24-48 jam untuk memberi istirahar pada
lambung.
4.Diet diberikan jika perdarahan pada lambung sudah
tidak ada.
DIET PASCA HEMATESIS - MELENA
INDIKASI PEMBERIAN :
Diet diberikan dalam bentuk makanan cair jernih, tiap 2
– 3 jam pasca perdarahan. Nilai makanan ini sangat
rendah, sehingga diberikan selama 1-2 hari saja.
DIET PENYAKIT LAMBUNG /
GASTROINTESTINAL
TUJUAN DIET :
Untuk memberikan makanan dan cairan
secukupnya yang tidak memberatkan lambung
serta mencegah dan menetralkan sekresi asam
lambung yang berlebihan.
DIET PENYAKIT LAMBUNG /
GASTROINTESTINAL
SYARAT DIET :
1.Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan.
2.Cukup energi dan protein.
3.Rendah lemak, yaitu 10 – 15 %
4.Rendah serat (terutama serat tidak larut air)
5.Cairan cukup jika ada muntah
6.Tidak berbumbu tajam baik termis, mekanis, kimia
7.Rendah Laktosa (susu)
8.Makan perlahan dilingkungan yang tenang
9.Pada Fase Akut diberikan parenteral 24 – 48 jam.
DIET PENYAKIT LAMBUNG /
GASTROINTESTINAL
INDIKASI PEMBERIAN :
Diet ini kepada pasien dengan gastritis, ulkus peptikum,
tifus abdominalis, dan pasca bedah saluran cerna atas.
DIET LAMBUNG II