Anda di halaman 1dari 38

ASISTENSI GIZI SISTEM

GEH
2019
PENYAKIT GEH YANG
MEMBUTUHKAN
KONSISTENSI
INTERVENSI NUTRISI MAKANAN

GEH
CARA
PEMBERIAN
MAKANAN
Penyakit GEH yang Membutuhkan
Intervensi Nutrisi
Hepatitis Gastritis
Cholecistitis Pankreatitis
Constipation Diarrhea

Penuntun Diet edisi baru, 2010


1. Diet Lambung
Diberikan kepada pasien dengan Gastritis, Ulkus Peptikum, Tifus Abdominalis, dan
pasca-bedah saluran cerna atas.
Tujuan:
 Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung
 Mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung
Syarat:
Mudah cerna, porsi kecil, sering diberikan
Serat dan lemak rendah, energi dan protein cukup
Tidak bergas dan tidak merangsang
Penuntun Diet edisi baru, 2010
Makanan yang boleh diberikan
KARBOHIDRAT Bubur/tim, kentang pure, macaroni rebus, roti, biscuit/crackers,
pudding.
PROTEIN Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam cincang/rebus, telur, tahu, tempe,
kacang hijau direbus.
LEMAK Margarin, mentega, santan encer.

SAYURAN Sayuran tanpa serat dan tidak hasilkan gas, bayam, labu siam, wortel.

BUAH Pepaya, pisang, sari buah, jeruk manis, buah dalam kaleng.

MINUMAN Sirup, teh.

BUMBU Gula, garam, vetsin, terasi, salam, kencur, sereh.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Makanan yang tidak boleh diberikan
KARBOHIDRAT Ketan, ubi, singkong, kentang goreng, dodol, kue yang terlalu manis.

PROTEIN Daging, ikan, ayam yang diawetkan, daging babi, kacang tanah.

LEMAK Lemak hewan, santan kental.

SAYURAN Sayuran mentah, daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi.

BUAH Jambu biji, nanas, apel, durian, nangka, buah yang dikeringkan.

MINUMAN Kopi, teh kental, soda, alcohol.

BUMBU Lombok, bawang, merica, cuka.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


2. Diet Tinggi Serat
Diberikan kepada pasien konstipasi kronis, , Irritable Bowel Syndrome, hemoroid dan penyakit
diverticulosis.
Tujuan:
 Memberikan massa feses supaya pasien dapat BAB
Menurunkan tekanan intraluminal
Memberikan asupan serat yang cukup sehingga peristaltik usus berjalan normal

Syarat:
Tinggi vitamin dan mineral terutama vitamin B
Cairan tinggi (2-2,5 liter/hari)
Serat tinggi (30-50 g/hari terutama serat tidak larut air)
Energi, protein, lemak dan karbohidrat cukup
Penuntun Diet edisi baru, 2010
London health Science Center.2007
Makanan yang boleh diberikan
KARBOHIDRAT Beras tumbuk/merah, havermout, roti whole wheat.

PROTEIN Kacang kedelai, kacang hijau, tempe, telur, daging.

SAYURAN Daun singkong, daun kacang panjang, buncis, ketimun, brokoli, oyong.

BUAH Jeruk, nanas, mangga, pisang, sirsak, apel, jambu biji.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


3. Diet Rendah Sisa
Diberikan kepada pasien dengan diare berat, peradangan saluran cerna, divertikulitis
akut, hemoroid berat, serta pada pra dan pascabedah saluran cerna.
Tujuan:
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi dan membatasi volume feses
yang dikeluarkan.
Syarat:
Rendah serat
Rendah lemak, tak terlalu manis, tak merangsang.
Makanan dimasak hingga lunak
Energi, protein, dan karbohidrat cukup.
Penuntun Diet edisi baru, 2010
Jenis diet rendah sisa
Diet Rendah Sisa I
• Makanan dalam bentuk saring atau blender
• Hindari makanan berserat tinggi dan sedang (serat maks. 4 gram)
• Hanya diberikan beberapa hari  rendah kalori, protein dan kalsium
Diet Rendah Sisa II
• Peralihan dari diet rendah sisa I
• Makanan dalam bentuk cincang atau lunak
• Makanan berserat boleh, namun terbatas (serat. Maks. 4-8 gram)
• Makanan ini cukup kalori, protein dan semua zat gizi

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Makanan yang boleh diberikan
KARBOHIDRAT Bubur saring, roti bakar, kentang pure, macaroni, krakers.

PROTEIN Daging empuk, hati, ayam, ikan digiling halus, telur rebus, tahu tim.

LEMAK Susu kedelai, margarin, mentega.

SAYURAN Sari sayuran, kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam.

BUAH Semua sari buah, pisang.

MINUMAN teh encer, sirup.

BUMBU Garam, vetsin, gula, cuka, salam.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Makanan yang tidak boleh diberikan
KARBOHIDRAT Beras merah, ubi, singkong, kentang goreng, dodol, kue yang terlalu
manis.
PROTEIN Daging berserat kasar, daging babi, telur dadar.

LEMAK Lemak hewan.

SAYURAN Daun singkong, daun katuk, daun papaya, oyong, sayuran mentah.

BUAH Jambu biji, apel, durian, nangka, pir, jeruk.

MINUMAN Kopi, teh kental, soda, alcohol.

BUMBU Cabe, merica.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


4. Diet Penyakit Hati
Diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi hati.
Tujuan:
Meningkatkan regenerasi jaringan hati
Mencegah katabolisme protein
Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan bila berkurang
Mencegah atau mengurangi asites, varises esofagus, dan hipertensi portal
Mencegah koma hepatik

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Syarat:
 Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total
Protein agak tinggi, 1,25-1,5 g/kg
Natrium diberikan rendah
Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan saluran cerna

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Jenis Diet Penyakit Hati
Diet Hati I
 Pasien dalam keadaan akut atau bila koma sudah dapat diatasi dan
pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan.
 Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak
 Biasanya dikombinasikan dengan Diet Rendah Garam I tergantung
dari beratnya retensi garam atau air.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Diet Hati II
 Perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang nafsu makannya cukup.
 Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa
 Protein diberikan 1 g/Kg BB dan lemak sedang (20-25%) dalam bentuk mudah
dicerna.
 Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A dan C namun
kurang kalsium dan thiamin.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Diet Hati III
 Perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis
A atau B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik.
 Makanan ini mengandung cukup energy, protein, lemak, mineral, dan
vitamin tapi tinggi karbohidrat.
 Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
 Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
Diet Hati III Garam Rendah I.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Makanan yang dibatasi & tidak dianjurkan
Bahan Makanan yang dibatasi:

sumber lemak, yaitu semua makanan dan daging yang mengandung lemak dan
santan

bahan makanan yang menimbulkan gas missal: ubi, kacang merah, kol, sawi,
lobak, ketimun, durian, dan nangka.

Bahan makanan yang tidak dianjurkan:

makanan yang mengandung alkohol, teh, atau kopi kental.


Penuntun Diet edisi baru, 2010
5. Diet Rendah Lemak
Diberikan pada pasien dengan gangguan kantung empedu seperti Cholecistitis
dan Cholelitiasis.
Tujuan:
Untuk mengurangi kontraksi kantung empedu dan mengistirahatkan kantung
empedu
Menurunkan berat badan bila pasien terlalu gemuk
Syarat:
Rendah lemak
Energi sesuai kebutuhan, kurangi bila obes
Protein agak tinggi
Serat tinggi (terutama pektin)
Penuntun Diet edisi baru, 2010
Jenis diet rendah lemak
Diet Rendah Lemak I
Diberikan kepada pasien kolesistitis atau kolelitiasis akut. Berupa buah-buahan
dan minuman manis.
Diet Rendah Lemak II
Diberikan apabila keadaan akut sudat teratasi dan mual sudah berkurang atau
kepada pasien penyakit saluran empedu kronis yang terlalu gemuk.
Diet Rendah Lemak III
Diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang bergizi cukup dan
mempunyai nafsu makan yang baik.
Penuntun Diet edisi baru, 2010
Makanan yang tidak dianjurkan
 Makanan tinggi lemak
Ex: daging babi

 Makanan yang digoreng


Ex: ayam goreng, gorengan.

 Makanan yang menghasilkan gas


Ex: ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


6. Diet pada Penyakit Pankreas
Diberikan pada penderita pankreatitis.
Tujuan:
Mencegah hipersekresi enzim-enzim pancreas pada saat pencernaan supaya
tidak mencerna dirinya sendiri.
Syarat:
Pemberian Glukosa, Asam amino, dan Lemak harus dibatasi.
Berikan makanan yang tidak merangsang.
Rehidrasi cairan melalui IV line.
Pankreatitis akut berkepanjangan  TPN
Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit, 2006
KONSISTENSI MAKANAN
KONSISTENSI MAKANAN
Makanan Padat Biasa

Makanan Lunak

Cair Jernih
Makanan Saring
Cair Penuh

Makanan Cair Cair Kental


Penuntun Diet edisi baru, 2010
MAKANAN PADAT BIASA
 Makanan padat (biasa) adalah bentuk makanan yang diberikan pada
orang normal.
 Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka
ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dan aroma yang normal.
Indikasi
 Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet
khusus berhubungan dengan penyakitnya.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


MAKANAN LUNAK (SOFT DIET)
 Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah
dikunyah, ditelan dan dicerna dibandingkan makanan biasa

 Makanan lunak merupakan perpindahan dari makanan saring ke


makanan biasa.

Penuntun Diet edisi baru, 2010


MAKANAN SARING
(SEMI LIQUID DIET)
Makanan saring adalah makanan semipadat yang mempunyai tekstur lebih
halus dari makanan lunak.
Merupakan makanan transisi dari makanan cair ke makanan lunak.
Syarat:
Rendah serat
Mudah dicerna
Tidak merangsang
Porsi kecil dan sering

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Indikasi:
 Post – op
 Infeksi akut saluran cerna
 Pasien yang kesulitan mengunyah dan menelan (Trismus)
 Peralihan ke makanan lunak

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Makanan cair
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental.
Diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mengunyah, menelan, dan
mencernakan makanan.
Dapat diberikan secara oral atau parenteral.
Syarat:
Tidak merangsang
Porsi kecil dan sonde
Bervariasi warna dan rasa
Temperatur sesuai suhu tubuh
Penuntun Diet edisi baru, 2010
Menurut konsistensi makanan, makanan cair terdiri atas 2 jenis yaitu:
 makanan cair jernih
 makanan cair penuh

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Cara Pemberian Makanan
Cara Pemberian Makanan
1. Oral
2. Parenteral
3. Enteral

Penuntun Diet edisi baru, 2010


Indikasi nutrisi parenteral

1. Post-op
2. Peradangan usus
3. Fistula enterokutaneus
4. Short bowel syndrome
5. Pankreatitis akuta, tambahan oral kebutuhan meningkat
6. Hiperkatabolik akut – renal failure
7. Terapi tambahan – kanker
8. Luka bakar hebat, malformasi TGI pada neonates
9. Koma hepatik
Terapi gizi & Diet Rumah Sakit, 2006
Nutrisi Enteral

 Gut feeding adalah pemberian asupan nutrisi melalui saluran


cerna menggunakan Nasogastric tube, kateter, atau stoma
yang langsung melintas ke usus dengan tujuan agar vili usus
tidak atrofi.

Guidelines for Enteral Feeding in Adult Hospital Patients, 2013


Langkah-Langkah Managemen
Nutrisi Pada Pasien
Gastroenterohepatologi
1. Lakukan pengukuran Antropometrik
2. Hitung status gizi
3. Diagnosa berdasarkan hasil laboratorium
4. Laboratorium : penentu yang lainnya
 Darah : Protein
 Urine : Urine rutin
 Elektrolit : Na, K, Cl
5. Rencana R/
 Medikamentosa
 Nutition therapy
 Supporting R/  Rehabilitasi medik

Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit, 2006


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai