DEPARTMENT OF NUTRITION
TATA TERTIB PRAKTIKUM
• Dinyatakan telah lulus respon
• Rapih dan sopan selama pelaksanaan praktikum
• Mengenakan kemeja berkerah, celana kain, rok kain tidak boleh terbelah, bersepatu tertutup
• Mengenakan jas praktikum dilengkapi papan nama yang jelas.
• Membawa perlengkapan praktikum yang telah ditentukan dalam asistensi.
• Membawa buku penuntun kegiatan praktikum disertai kartu kontrol yang telah diisi biodata lengkap dan foto.
Menunjukkan catatan asistensi yang telah dilengkapi dengan tanda tangan asisten.
• Hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai dan masuk sesuai dengan pembagian kelas dan kelompoknya.
Mahasiswa yang terlambat harus melapor terlebih dahulu ke Koordinator praktikum.
• Setiap mahasiswa harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang berhubungan dengan praktikum yang akan
dilaksanakannya.
• Setiap mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang telah dijadwalkan.
• Mahasiswa telah dianggap sah menyelesaikan suatu praktikum jika kartu kontrol praktikum telah mendapat
pengesahan oleh asisten/ instruktur yang bersangkutan
• Tidak diperbolehkan merokok, membuat keributan, dan hal-hal lain yang mengganggu jalannya praktikum
• Laporan praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya 2 X 24 jam setelah melaksanakan praktikum
• Asisten/ instruktur laboratorium/petugas lain yang ditunjuk oleh Kepala Bagian Ilmu Gizi FK UMI berhak
melakukan tindakan yang sesuai demi untuk menegakkan tata tertib ini.
• Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum tidak berhak mengikuti ujian praktikum.
• Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini dapat diputuskan oleh Kepala Bagian Ilmu Gizi FK UMI.
Makassar, Januari 2020
Kepala Bagian Ilmu Gizi FK-UMI
dr. Asrini Safitri, M.Kes, Sp.GK
PENGANTAR PRAKTIKUM GIZI
BLOK
GASTROENTEROHEPATOLOGI
2020
PENYAKIT GEH YANG KONSISTENSI
MEMBUTUHKAN
INTERVENSI NUTRISI MAKANAN
GEH
CARA
PEMBERIAN
MAKANAN
Penyakit GEH yang Membutuhkan
Intervensi Nutrisi
Hepatitis Gastritis
Cholecistitis Pankreatitis
Constipation Diarrhea
SAYURAN Sayuran tanpa serat dan tidak hasilkan gas, bayam, labu siam, wortel.
BUAH Pepaya, pisang, sari buah, jeruk manis, buah dalam kaleng.
PROTEIN Daging, ikan, ayam yang diawetkan, daging babi, kacang tanah.
SAYURAN Sayuran mentah, daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi.
BUAH Jambu biji, nanas, apel, durian, nangka, buah yang dikeringkan.
Syarat:
Tinggi vitamin dan mineral terutama vitamin B
Cairan tinggi (2-2,5 liter/hari)
Serat tinggi (30-50 g/hari terutama serat tidak larut air)
Energi, protein, lemak dan karbohidrat cukup
Penuntun Diet edisi baru, 2010
SAYURAN Daun singkong, daun kacang panjang, buncis, ketimun, brokoli, oyong.
PROTEIN Daging empuk, hati, ayam, ikan digiling halus, telur rebus, tahu tim.
SAYURAN Sari sayuran, kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam.
SAYURAN Daun singkong, daun katuk, daun papaya, oyong, sayuran mentah.
sumber lemak, yaitu semua makanan dan daging yang mengandung lemak dan
santan
bahan makanan yang menimbulkan gas missal: ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
ketimun, durian, dan nangka.
Makanan Lunak
Enteral
Makanan Saring
Makanan
Protein 10- Lemak 10- Karbohidrat Cukup
Energi sesuai sehari-hari
15% dari 25% dari 60-75% dari mineral, Tidak
kebutuhan beraneka
kebutuhan kebutuhan kebutuhan vitamin dam merangsang
normal ragam dan
energi total energi total energi kaya serat
variasi
Pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi
Makanan
Makanan diberikan dalam Makanan mudah
Energi, protein
diberikan dalam porsi sedang, cerna, rendah
dan zat gizi lain
bentuk cincang yaitu 3 kali makan serat dan tidak
cukup
atau lunak lengkap dan 2 kali merangsang
selingan.
Pasien pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna (misal : typhus
abdominalis atau gastroenteritis)
Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
1. Post-op
2. Peradangan usus
3. Fistula enterokutaneus
4. Short bowel syndrome
5. Pankreatitis akuta, tambahan oral kebutuhan meningkat
6. Hiperkatabolik akut – renal failure
7. Terapi tambahan – kanker
8. Luka bakar hebat, malformasi TGI pada neonates
9. Koma hepatik
Terapi gizi & Diet Rumah Sakit, 2006
Nutrisi Enteral
ANTROPOMETRI
OBJEKTIF DATA HASIL PEM. FISIS
PEM. LAB
DIGNOSA KLINIS
ASSESSMENT DIAGNOSA GIZI
KEBUTUHAN ZAT GIZI
PASIEN
EVALUATION FOLLOW UP
PASIEN
TERIMA KASIH