5. Terapi nutrisi pan enteral (TNPE) Apabila nutrisi dberikan ngsung ke dalam P.darah secara infus. TNPE disebut juga total bila seluruh kebutuhan nutrisi diberikan melalui P.darah. Disebut Parsial bila hanya sebagian kebutuhan diberikan melalui P.darah
6. Terapi Nutrisi Kombinasi Apabila sebagian kebutuhan nutisi diberikaan secara panenteral dan sisa kebutuhan nutrisi lainnya diberikan secara oral atau enteral.
Nutrisi Enteral
Diberikan untuk memenuhi kebutuhan optimal px, Juga bermanfaat mencegah atropi mukosa usus, mempertahankan fungsi barier usus, menghambat absosrbsi toksin, mencegah translokasi bakteri, mempertahankan/memperbaiki imunitas usus, mengurangi infeksi,menurunkan permeabilitas mukosa usus serta meningkatkan aliran darah ke splanicus.
Akses Pemberian NE
Tube Nasogastrik Tube Nasodoedenal Tube Nasoyeyunal Gastrotomi Endoskopik Perkutaneus
Jenis formula NE
Dikelompokkan menjadi: Formula komersial : dlm btk bubuk & cair Formula buatan RS : cair & blender
Berdasrkan kandungan zat gizi: Polimerik : dlm btk uth & memerlikan proses cerna sbelum diserap Semi-elimntal : sebgian kandungan nutrennya msh memerlukan proses cerna Elimental : dlm kandungan yang nutren siap serap
Kapan pemberian NE
Sesegera mungkin antara 24-48 jam setelah trauma atau operasi, dgn tuj: memberi makan usus Px sakit kritis : dimulai bila resusitasi telah adekuat Px cedera multipel : < 6 jaam setelah masuk icu Px luka bakar : < 8 jam pasca trauma Laparatomi dgn reseksi : 23 jam pasa bedah Laparatomi dengan kasus cerna bgn bawah : 4 jam p. Bedah Bedah digestif mayor : 12 jam p.bedah Bedah jantung dengan mendpt dukungan inotropik 30 jam p. bedah:
Pada BBLR : diberikan dlm waktu 24 72 jam setelah lahir dengan pemberian secara kontinyu BBLR dgn syndrom nafas pemberian NE 48 jam setelah lahir
Langkah-langkah : Tentukan kebutuhan cairan Tentukan kebutuhan kalori, protein, vitamin dan mineral Tentukan rute pemberian Pemilihan jenis formula Pemantauan dan evaluasi
- 10 kg
100 ml
10-20 kg
> 20 kg
Tahapan
Dewasa : Dimulai 10- 50 ml/jam secra tetesan terbukti aman dan dpt ditoleransi dengan baik Bila toleransi baik volume dpt ditingkatkan 1020 ml tiap 4-8 jam Harapan kebutuhan kalori tercapapd hari ke -3
Prakiraan kebutuhan kalori menurut rumus WHO atau Schoffield Kebutuhan kalori individual berdasarkan BB ideal (=P50 yg sesuai dgn TB aktual)
Tanda-tanda intoleransi NE
Aspirsi volume residu gaster : 150- 500 ml Distensi abdomen BBLR : Distensi abdomen Tanda2 perforasi Darah di feces Residu gaster (2 ml/kgBB)
Cara pemantauannya: Nilai tanda2 sumbatan apakah terjadi dislokasi pipa dgn memeriksa posisi ujung pipa dengan pemeriksaan radiologi, atau dengan mengunakan endoskopi, dan pemeriksaan lakmus
TERAPI DIARE
Merubah kandungan serat dengan komposisi serat yang lebih tinggi Evaluasi lagi pemberian a.biotika ( a.biotik related diarrhea, terberat pseudo embrannosa colitis s/d fulminant colitis ) Hentikan nutrisi enteral, atau kecepatan infusnya dikurangi Pertimbangkan untuk pemberian lactobaccilus ( probiotik) Pemberian obat antimotilitas : tinctura opii, paragoric, bismuth, diberikan bbila yakin tidak ada infeksi.
Meningkatkan Ph lambung & menurunkan Ranitidine, omeprazole oral, lanaprazole waktu pengosongan lambung
Hipophosphatemia Antasida
tidak
Intake oral 2/3 keperluan YA Suplemen oral < 4 minggu Pipa Naso enterik TIDAK
TPNE
Tidak
ya
Ya
tidak
Nasogastric
nasoduedenal
Jejunostomi
Gastrostomi
Enselophati III-IV
25-35 kkal/kgBB/hari
GAGAL GINJAL
Kebutuhan Energi: < 60 kg : 35 kkal/kg/hari > 60 kg : 30 kkal/kg/hari Kebutuhan protein Hemodialis : 1,2 gr /kg/hari Peritoneal dialisis : 1,2-1,3 gr/kg/hari Non dialisis : 0,3-0,6 gr/kg/hari
Px kritis di ICU
Kalori : 25-30 kkal/kg/hari Komposisi: KH : 30-70 kalori total Lemak : 15-30 % kalori total Px luka Bakar: Protein : 1,5- 2 g/kg/hari
Butuh nutrien
Biasa
Tidak biasa
Diet komplit
Kebutuhan AA berubah
Fungsi usus
Gagal paru
Stres sepsis
Gagal ginjal
Gagal hati
Normal
BCAA
EAA
BCAA AAA
Kontra indikasi Px yang masih mengalami krisis hemodinamik Shock Dehidrasi yang masih belum dikoreksi Kontra indikasi relatif Gagal nafas tanpa bantuan ventilator, krn metabolisme glukosa akan meningkatkan produksi co2 yang akan memperberat gagal nafas Enderita keganasan pada dase awal
Kapan Diberikan
24 jam pertama (16-36) pasca trauma : ebb phase px berada dlm keadaan stres: peningkatan hormon glucocortison, cateholamine, o2 radikal bebas, mediator inflamasi, hiperglikemi cukup beri RL atau RD 5% atau Dx 5% Fase flow fase ditandai penurunan kadar hormon stress, KGD < 220 mg/dl indikasi aman untuk diberikan tetapitdk dosis penuh
Hari ke IV Glukosa lebih ditingkatkan lagi , AA 3,5 % + KH 1000 ml Dx 20 % 1000 ml = 1100 kcal + 35 gr AA
TERIMA KASIH