Anda di halaman 1dari 34

Nutrisi Enteral

dan parenteral
Dr.Maulina Debbyousha, Sp.PD
Fakultas kedokteran Universitas Malikussaleh
Nutrisi yang adekuat bagian dari tatalaksana pasien

Kebutuhan nutrisi  kebutuhan kebutuhan gizi yang dianjurkan


• (recommeded
v dietary allowances/RDA) yg dihitung

Kebutuhan gizi  karbohidrat, protein, lemak, cairan dan


v
elektrolit dan mikronutrien lain.

Cara pemberian  enteral dan parenteral


Nutrisi enteral  pilihan utama selama fungsi gastrointestinal
baik dan tidak ada kontraindikasi

Pendahuluan
NUTRISI
ENTERAL
• Terapi pemberian nutrien lewat saluran
cerna
Nutrisi • disesuaikan dengan klinis pasien.

enteral

• Oral
Jalur • Rute hidung lambung (nasogastric route)
• Tube melalui stoma di gaster dan yeyenum
pemberian • Cara pemberian  bisa dengan
menggunakan pompa infus enteral
nutrisi enteral

Pendahuluan
NGT,
suplementasi

oral
makan

Nutrisi - Nasogastric tube

• maka
enteral Gaster
-
-
Faringostomi
Esofagostomi
- Gastrostomi (PEF,
bedah)

- Nasoduodenal tube
duodenum - Gastrostomi tube
Tube feeding

- Nasoduodenal
yeyenum
tube
- Extended

Rute nutrisi enteral gastrosnom


- Yeyenestomi
1. Kebutuhan nutrisi harus tercukupi
(makronutrien & mikronutrien)

2.Pemberian harus mempunyai risiko


infeksi yang minimal

prinsip pemberian nutrisi enteral


• Diet cair diberikan dengan jumlah yg
telah ditentukan perlahan2 dengan
Bolus spuit 50 cc pada waktu yg ditentukan,
kecepatan tdk > dari 30 cc/menit

• Diet cair diberikan selama 24 jam


dengan waktu istirahat setiap 2-3 jam
Intermiten

• Diet cair diberikan sampai 20 jam


tanpa henti.
Continous

Cara pemberian nutrisi parenteral


• Nutrisi enteral
komersial

• Nutrisi enteral
formula rumah sakit

Pembagian nutrisi enteral


1.Umum (general)  utk pasien normal , gangguan protein utuh.
Contoh : susu sapi full cream, susu soya kedelai

2.Polimerik  nutrisi memiliki kekentalan (Full strengh) : viskositas


rendah , 300-500 mOsm/kg, 1-1,2 kkal/cc, bebas laktosa, protein 30-40
g/L
Contoh : entrasol, ensure, nutrition , parenteral

3.Monometrik  u/ pasien dengan gangguan saluran cerna yang


membutuhkan nutrisi terhidrolisa untuk membutuhkan memperbaiki
pencernaan. Bebas laktosa, protein 30-45 g/L
Contoh : peptamen

4. Semi elemental  digunakan untuk pasien dengan fungsi saluran


cerna terbatas , mengandung asam amino bebas, sedikit lemak, sedikit
residu, hiperosmolar, viskositas rendah 1 kkal/ ml .protein 40 g/L
Disebut juga sbg formula asam amino bebas. Contoh : Pepti-2000

Pembagian nutrisi enteral komersial


5.Khusus penyakit tertentu, dibuat untuk keadaan disfungsi
organ tertentu atau gangguan metabolik tertentu seperti
ginjal, hati . Contoh : BCAA, aminoleban, diabetosol

6.Rehidrasi , untuk pasien yang membutuhkan rasio dari


karbohidrat sederhana sampai elektrolit. Contoh : oralit,
pharolit, pocari-sweat

7.Modular : Formula yg mengandung komposisi zat nutrisi


yang terdapat pada formula komersil atau makanan.
Formula ini berperan terhadap kadar elektrolit dan
meningkatkan osmolaritas atau renal.

8.Prebiotik dan probiotik : susu /makanan cair yang


mengandung serta untuk memacu pertumbuhan bakteri
normal usus . Contoh : Lactobacillus

Pembagian nutrisi enteral komersial


9.Kombinasi cairan rehidrasi,
elektrolit, karbohidrat, dan
BCAA

10. Kombinasi nutrisi polimerik


dan serat (FOS), misal nutrensol.

Pembagian nutrisi enteral komersial


Perbedaan nutrisi enteral komersil
dengan rumah sakit
Bersifat fisiologisSesuai dengan struktur dan fungsi
sistem pencernaan

Dapat memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi yang


dibutuhkan oleh tubuh efektif menaikkan BB
Lebih cepat memenuhi kebutuhan kalori yg tinggi

Komplikasi dan efek samping yang terjadi minimal

Mudah diberikan, Harga murah

Mencegah atrofi villi usus, menjaga


kelangsungan fungsi usus, enterosit
dan kolonosit

Keuntungan pemberian nutrisi enteral


1. Penyakit neurologi dan psikiatri : stroke, neoplasma,
trauma, inflamasi, depresi berat, anoreksia nervosa.
2. Penyakit orfaring dan esofagus : neoplasma, inflamasi,
trauma
3. Penyakit gastrointestinal : pankreatitis, penyakit usus
inflamatorik, sindrom usus pendek, penyakit usus
neonatus, malabsorbsi, persiapan usus perioperatif,
fistula
4. Lain-lain : luka bakar, kemoterapi, terapi radiasi, AIDS

Indikasi nutrisi enteral


1. Mual muntah yang hebat
2. Ileus paralitik
3. Ileus obstruksi
4. Perdarahan traktus gastrointestinal atas
5. Pasien dalam keadaan hemodinamik tidak stabil
6. Tidak mempunyai akses gastrointestinal yang baik 
luka bakar yang luas, trauma multiple.

Keadaan nutrisi enteral tidak dapat diberikan


1.Selang yg dapat berpindah  makan diberikan pada tempat yang
tidak tepat sehingga dapat menimbulkan aspirasi

2.Adanya selang pada saluran pencernaan menyebabkan


nekrosis, ulcerasi dan terbentuk abses pada mukosa yg dilewati

3.Tersumbatnya selang, terpuntir  pembersihan yg tdk


adekuat, sisa obat yg menyumbat selang.

4.Kebocoran cairan melalui stoma  infeksi stoma

5.Komplikasi metabolik  hiperglikemia, azotemia pre renal,


hipernatremia, kontaminasi bakteri dan kolonisasi kuman.

Komplikasi pemberian nutrisi enteral


Nutrisi enteral
NUTRISI
PARENTERAL
• Nutrisi diberikan secara intra
Definisi vena

• Akses vena yang tepat


Persiapan • Infus nutrisi yang tepat

• Total nutrisi parenteral


klasifikasi • Nutrisi parenteral sebagian

PENDAHULUAN
3.Shunt
1.Vena sentral 2.Vena perifer
arteri-vena
• Melalui vena • Kateter • Pada pasien HD
kava superior dimasukkan pada • Keadaan ini
vena perifer 
biasanya pada dilakukan
tangan hanya pada
• Vena superfisial keadaan vena
pada ekstremitas sentral atau
atas perifer.

Jalur pemberian nutrisi parenteral


1. Osmolaritas cairan

2. Diameter dan bahan kanul kateter


yang digunakan.

3.Pilihan akses vena untuk nutrisi


parenteral.

Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian nutrisi


parenteral
1.Pemberian nutrisi jangka pendek

2.Terdapat kontra indikasi pemberian vena


sentral

3.Infeksi atau sepsis pad akses vena sentral

Indikasi vena perifer


1.Mudah untuk dilakukan

2.Mencegah komplikasi kesakitan


akibat penggunaan vena sentral

3.Cepat diketahui jika terjadi


phlebitis

Keuntungan penggunaan
vena perifer
1. Dibutuhkan pemberian nutrisi
parenteral jangka lama

2.Dibutuhkan cairan yang sedikit tapi


lebih hipertonik

Indikasi penggunaan
vena sentral
Diberikan bila :
- Dalam waktu 5-7 hari pasien diharapkan mampu nutrisi
enteral kembali
- Masih ada nutrisi enteral yang dapat diterima pasien NPE
parsial ini diberikan dengan indikasi relatif.

Nutrisi parenteral parsial


1. Malnutrisi berat dengan penurunan berat badan sebesar 10 %
atau lebih.
2. Kelainan saluran cerna : obstruksi, peritonitis, gangguan
pencernaan dan absobsi, ileus paralitik yang lama, reseksi
usus yang luas, pankreatitis akut.
3. Kebutuhan suplementasi jika asupan oral tidak mencukupi
pada pasien2 kanker yang menjalani terapi agresif
(kemoterapi dan radiasi)
4. Sesudah pembedahan atau cedera luka bakar luas, multiple
fraktur
5. Pasien tidak dapat makan (obstruksi saluran pencernaan,
striktur atau keganasan esofagus atau gangguan absorbsi
makanan)
6. Papasien tidak boleh makan atau post operasi
7. Pasien tidak mau makan

Indikasi total parenteral


Komplikasi • Pneumothorak, haemothorak, emboli
udara, trombo emboli, laserasi arteri.
teknis
• Ditandai dengan demam, hipotensi, oligouria,
Komplikasi kemunduran keadaan umum.
• Indikasi absolut pelepasan kateter a/ syok septik,
bakteremia, infeksi pada tempat pemasangan, gejala
infeksi emboli, demam persisten yg tidak ditemukan penyebab
lain.

Komplikasi • Berkaitan dengan gangguan keseimbangan


glukosa, asam basa dan elektrolit.
metabolik

Komplikasi vena sentral


Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai