Case Report
58
Nutrition in gastro cutaneous fistula :
Terapi Gizi pada Pria 27 tahun dengan fistula gastrokutan low output post eksplorasi laparotomi et causa peritonitis generalisata et causa perforasi duodenum
59
Medica Hospitalia | Vol. 2, No. 1, November 2013
operasi, karena cairan tersebut rendah residu. Pemberian buatan rumah sakit, yang mengandung 80 kkal, 5 gram
air gula hanya diberikan 1 hari setelah operasi, karena protein, dan 3 gram serat. Selain itu, MCT (Medium Chain
kandungan nilai gizinya yang rendah. Berbagai Triglyceryde) diberikan sebanyak 1 sachet per hari (150
penelitian menunjukkan hasil yang merugikan jika clear kkal) untuk meningkatkan asupan energi totalnya.
liquid diet diberikan dalam jangka lama. Beberapa Asupan makan ditingkatkan bertahap sampai
kerugiannya adalah hiperosmolaritas dari cairan pasien mampu mengkonsumsi makanan biasa (nasi)
tersebut, rendahnya nilai gizinya, dan rendahnya daya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhannya. Pasien
terima pasien akan cairan tersebut. Penelitian yang diperbolehkan pulang pada hari ke–10 post operasi.
dilakukan oleh Jeffrey dkk terhadap 241 pasien yang Parameter yang digunakan sebagi indikator perbaikan
diberikan secara acak, makanan clear liquid diet dan klinis adalah pengukuran berat badan yang meningkat
regular diet sebagai makanan awal post operasi, 1,5 kg dari berat badan saat awal dilakukan pengukuran,
menunjukkan hasil bahwa pasien yang menerima regular pasien tidak muntah, tidak merasa mual. Pasien mampu
diet mengkonsumsi lebih banyak kalori dan protein menghabiskan seluruh makanan yang diberikan dari
dibandingkan dengan pasien yang menerima clear liquid rumah sakit. Mobilisasi pasien berjalan baik, terbukti
diet.11 Jeffrey tidak merekomendasikan pemberian clear dengan sudah mampu duduk tegak, dan mulai berjalan
liquid diet pada pasien post operasi. sedikit-sedikit tanpa bantuan orang lain. Proses
Pada hari kedua, clear liquid diet diganti dengan penyembuhan luka berjalan dengan baik, dan tidak ada
cairan dengan formula whey, dan diberikan melalui tanda-tanda infeksi dan wound dehisence.
nasogastric tube (NGT). Cairan tersebut diberikan
sebanyak 6 x 100 cc/hari. Pemberian cairan dengan SIMPULAN
formula whey, cairan tersebut rendah residu, namun
memliki kalori cukup tinggi dan protein yang siap cerna. Fistula gastrokutan merupakan suatu komplikasi yang
Pemberian cairan formula whey diberikan secara serius dari suatu proses pembedahan. Pemberian terapi
bertahap, sesuai dengan kemampuan dan daya terima gizi yang sesuai dengan waktu yang tepat dapat
pasien. Rekomendasi yang dianjurkan pada pemberian membantu mempercepat penutupan fistula dan
terapi diet post operasi, setelah pemberian clear liquid diet penyembuhan luka. Early enteral feeding dapat diterapkan
adalah pemberian full liquid diet. Beberapa jenis full liquid pada pasien dengan gastro cutaneous fistula low output post
diet yang dianjurkan adalah cairan dengan basis susu, laparotomy exploration et causa generalized peritonitis et causa
puding, jus ataupun sereal. Full liquid diet dengan dosis duodenal perforation.
yang adekuat, dapat menambah asupan gizi.12 Pada hari
ke-2, pasien tidak menunjukkan tanda-tanda DAFTAR PUSTAKA
meteorismus, yang merupakan salah satu tanda bahwa
gerakan usus sudah terjadi. 1. Papavranidis ST, Eleftheriadis EE, Papavranidis TS.
Pada pasien ini, sejak awal sudah diberikan terapi Endoscopic Management of Gastrocutaneous Fistula
parsial parenteral nutrition. Pemberian parenteral nutrition After Bariatric Surgery by Using a Fibrin Sealant.
diberikan dengan pertimbangan, rendahnya asupan Gastrointest Endosc 2004;59:296–300
enteral post operasi. Pada hari ke-3, dosis parenteral 2. Siddiqui AA, Kowalski T, Cohen S.Closure of a non
nutrition dikurangi secara bertahap. Pilihan utama Healing Gastrocutaneous Fistula using an
pemberian terapi gizi post operasi adalah makanan Endoscopic Clip. South Med J 2007;100:75–76
enteral. Secara teori, makanan enteral lebih bersifat 3. Papavranidis TS, Kotzaupassi K, Kotidis
fisiologis, natural, sehingga mampu menurunkan risiko E.Endoscopic fibrin Sealing of Gastrocutaneous
terjadinya komplikasi dan biaya yang harus dikeluarkan Fistula After Sleeve Gastroctomy & Biliopancreatic
lebih murah.13 Selain itu, pemberian makanan enteral Diversion With Duodenal Switch. J Gastroenterol
akan meningkatkan permeabilitas usus dan menurunkan Hepatol 2008;23:1802–1805
risiko terjadinya hiperglikemia. Jika pasien sudah 4. Mahan, Kathleen L, Stump Sylvia E.In Krause's.
mampu mentolerir setidaknya 75% dari kebutuhan Food, Nutrition, & Diet Therapy.11th ed. Saunders.
energi total dari makanan enteral, pemberian parenteral 2004;985–993
sudah harus dihentikan.5 5. Marian M, Russell K.Mary, Shikora A.Scott. Clinical
Pada hari ke-3, NGT dilepas. Pemberian full liquid Nutrition for Surgical Patients.Jones & Bartlett
diet mulai diganti menjadi diet lunak (soft diet). Pasien ini Publisher;2008:307–344
mendapatkan bubur (600 kkal) dan cairan formula whey 6. Schulman AS, Sawyer RG. Have you passed gas yet?
sebanyak 6 x 150 cc. Diet ini diberikan untuk membantu Time for a new approach to feeding patients
meningkatkan asupan energi dan protein pasien. Kadar postoperatively. Practical Gastroenterol 2005;
albumin post operasi pasien adalah 2,7 g/dl, sehingga XXIX(10):82–88
dibutuhkan tambahan makanan untuk meningkatkan 7. Pearl ML, Frandina M, Mahler L.A randomized
kadar albumin pasien. Diberikan pula puding putih telur controlled Trial of a Regular Diet as the First Meal in
60
Nutrition in gastro cutaneous fistula :
Terapi Gizi pada Pria 27 tahun dengan fistula gastrokutan low output post eksplorasi laparotomi et causa peritonitis generalisata et causa perforasi duodenum
Gynecologic Oncology Patient Undergoing Intra 11. Jeffrey KM, Harkins B, Cresci GA, Martindale RG.
Abdominal Surgery. Obstet Gynecol. 2002; The Clear Liquid Diet is no Longer a Necessity in The
100:230–234 Routine Postoperative Management of Surgical
8. Schilder JM, Hurteau JA, Look KY. A Prospective Patients. Am Surg.1996;62:167–170
Controlled trial of Early Postoperative Oral Intake 12. Dudek SG. Feeding Patients: Hospital food and
Following major Abdominal Gynecologic enteral and parenteral nutrition. In : Dudek SG, ed.
Surgery.gyn onc.1997;67:235–240 nutrition Essentials for Nursing Practice.5th ed.
9. Reissman P, Tiong-Ann T, Cohen Sm. Is Early Oral Philadelphia.lippincott,Williams and
Feeding Safe After Elective Colorectal Surgery?Ann Wilkins;2006:417–419
Surg.1995;222:73–77 13. Nelms M, Sucher K, Long S.Nutrition Therapy and
10. Gupta S, mathur AK, Malhotra A. Early Enteral Pathophysiology. Thomson Corporation.USA
Nutrition After Surgical Treatment of Gut 2007;416–420
Perforations : A prospective Randomised Study.
Journal of Postgraduate Medicine.2004;50:102–106
61