Anda di halaman 1dari 30

Proses Asuhan

Gizi
Penyakit
Infeksi
Saluran
Pencernaaan
Siti Utami Sulasty, S.Gz., M.Gz

Semester V Program Studi S-1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama NTB
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
• Mahasiswa mampu memahami dan
menerapkan asuhan gizi pada pasien infeksi
saluran pencernaan.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :


• Mahasiswa mampu menganalisis
anamnesis gizi pada pasien infesksi saluran
pencernaan
• Mahasiswa mampu menentukan diagnosis
gizi pada pasien infeksi saluran pencernaan
• Mahasiswa mampu merencanakan
imtervensi gizi pada pasien infeksi saluran
pencernaan.
• Mahasiwa mampu merencanakan
monitoring dan evaluasi pada pasien infeksi
saluran pencernaan
Semester V Program Studi S-1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama NTB
PENGERTIAN
mulut, faring,
Saluran cerna atas : esofagus &
lambung.

usus halus
Saluran cerna (duodenum,
bawah : jejunum, ileum) dan
usus besar/kolon.

hati, sistem bilier,


Organ tambahan :
dan pankreas.
Tempat Sekresi Dan Penyerapan Di Saluran Cerna

Krause and Mahan’s Food & the Nutrition Care Process, 2020
Farhadi and Ovchinnikov: The relationship between nutrition and infection, 2018
Gastritis adalah
istilah nonspesifik
yang secara harfiah
berarti peradangan
lambung.

Gejalanya meliputi bersendawa, anoreksia, nyeri abdomen,


muntah, dan pada kasus yang parah, pendarahan, hematemesis,
dan nyeri epigastrium.
Gastritits akut disebabkan iritasi lokal dari
mukosa lambung.

Iritasi ini dapat disebabkan karena infeksi,


seperti
• Helicobacter pylori (H. pylori)
• keracunan makanan
• konsumsi alkohol, atau
• obat-obatan seperti nonsteroidal
antiinflammatory drugs (NSAIDs).
• Gastritis kronis : beberapa bulan hingga
beberapa dekade, dan berulang kembali
gejalanya.

• Gastritis yang berkepanjangan dapat


menyebabkan atrofi dan hilangnya sel
parietal lambung, disertai Achlorhydria, dan
faktor intrinsik, mengakibatkan anemia
pernisiosa
Ulcus Peptikum adalah suatu
kondisi di mana timbul luka
atau tukak yang menyakitkan
di lapisan lambung atau
bagian pertama usus kecil
(duodenum).

Sekitar 92% ulkus


duodenum dan 70% ulkus
lambung disebabkan oleh H.
pylori.
Krause and Mahan’s Food & the Nutrition Care Process, 2020
Faktor risiko terjadinya ulkus :
• Sering menggunakan obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID), sekelompok obat pereda
nyeri umum yang mencakup ibuprofen
• Riwayat keluarga yang menderita gastritis.
• Penyakit hati, ginjal atau paru-paru yang parah
• Minum alkohol secara teratur.
• Merokok.

Keadaan yang memperburuk ulkus yaitu meningkatnya sekresi asam,


termasuk karena makanan tertentu, pengosongan lambung yang
cepat, atau peningkatan sekresi lambung,
KEADAAN TERKAIT GIZI
Pada penderita Atrophic Gastritis , status vitamin B12 harus dievaluasi
karena adanya Intrinsic factor dan kurangnya asam lambung.

Keadaan asam yang rendah dapat mempengaruhi penyerapan zat besi,


kalsium, dan nutrisi lainnya.
Pada anemia defisiensi besi yang sulit disembuhkan, penyebab lain
mungkin adalah adanya H. pylori dan gastritis.
Protein selain membantu sekresi lambung juga menstimulasi sekresi
gastrin, acid, dan pepsin

PH makanan sedikit mempengaruhi terapi, kecuali pada pasien dengan


lesi pada mulut atau esofagus
KEADAAN TERKAIT GIZI
Pada penderita Atrophic Gastritis , status vitamin B12 harus dievaluasi karena adanya
Intrinsic factor dan kurangnya asam lambung.

Pemberian “makanan asam” disesuaikan secara individu, karena PH jus buah ( ex


jeruk – anggur, 3,2 – 3,6 ), PH minuman ringan 2,8 – 3,5, sehingga sangat kecil
kemungkinan menyebabkan keparahan

Alkohol dalam jumlah besar memperparah dan menghambat proses penyembuhan.

Kopi dan kafein merangsang sekresi asam dan juga dapat menurunkan tekanan LES
(lower esophageal sphincter), tetapi bukan penyebab tukak lambung

Beberapa rempah2 yang dikonsumsi tunggal dan dalam jumlah besar dapat
meningkatkan sekresi yg dapat menyebabkan erosi, peradangan, perubahan
permeabilitas dan motilitas GI
KEADAAN TERKAIT GIZI

Capsaicin dalam jumlah kecil dapat meningkatkan perlindungan mukosa


dengan meningkatkan produksi lendir

Sensasi terbakar di usus saat capsaicin dikonsumsi disebabkan oleh potensi


reseptor sementara reseptor vanilloid-1 (TRPV1) di seluruh saluran
pencernaan, dan paparan berulang dapat menurunkan kepekaan reseptor.

Capsaicin dalam jumlah besar kemungkinan tidak dapat ditoleransi dengan


baik dan dapat menyebabkan kerusakan mukosa superfisial
ASESSMEN GIZI
1. Asupan Makan → apakah asupan makanan kurang dari kebutuhan (ex :
50% kebutuhan),
2. Obat-obatan → apakah ada riwayat menggunsksn obat obat anti-
inflamasi nonsteroid (NSAID), obat penghambat pompa proton
(PPI)
3. Pertumbuhan dan komposisi tubuh → apakah ada perubahan BB,
atropi otot, kulit yang kering.
4. Pengetahuan terkait makanan dan gizi → bagaimana pengetauan
terkait makanan yang dapat menyebabkan keparahan penyakit. Apakah
sudah pernah mendapatkan edukasi/konseling terkait penyakit infeksi
saluran cerna.
ASESSMEN GIZI
5. Sikap dan perilaku → apakah ada sikap atau perilaku yang mengarah
ke penyakit ( ex : sering menunda makan, menolak makan )
6. Rute makanan → apakah ada gangguan yang menyebabkan rute
makanan tidak melalui oral.
7. Data antropometri -→ BB, TB, LILA.
8. Nilai Laboratoriium terkait penyakit infeksi pencernaan → terkait Hb,
Vit B12, pemeriksaan feses terkait pendarahan, pemeriksaan nafas
terkait bakteri H. pillory
9. Pemeriksaan penunjang → endoscopy
10.Riwayat terkait pasien→ ada mual, muntah, begah, nyeri.
ASESSMEN GIZI
1. RIWAYAT TERKAIT GIZI : PERBANDINGAN ASUPAN DAN KEBUTUHAN, JENIS
MAKANAN YANG DAPAT MENINGKATKAN SEKRESI ASAM LAMBUNG, FREKUENSI
DAN POLA MAKAN YANG MENGHAMBAT PERBAIKAN KEADAAN INFEKSI.

2. BIOKIMIA : PEMERIKSAAN UNTUK MENGETAHUI KEADAAN ANEMIA (darah lengkap),


DEFISIENSI VIT B12, PEMERIKSAAN TERKAIT INFEKSI (albumin). PEMERIKSAAN FESES
(melena), PEMERIKSAAN H.PYLORI.

3. FISIK TERKAIT GIZI : SUHU, TD, OTOT TERLIHAT KENDOR, MUAL, MUNTAH, NYERI
HATI, NAFSU MAKAN.

4. ANTROPOMETRI : BB, TB

5. RIWAYAT KLIEN : OBAT2 YANG PERNAH DIKONSUMSI, PEMERIKSAAN YANG PERNAH


DILAKUKAN TERKAIT PENYAKIT,
DIAGNOSIS GIZI
PROBLEM ETIOLOGI SIGN/SYMPTON
NC.4.1.2 Malnutrisi asupan makan berkurang - IMT 17,18
(undernutrition) dibuktikan oleh - Penurunan BB 5 % dlm 1
berhubungan dengan bln
penyakit kronis berkaitan - Klavikel cekung
dengan - Asupan E 40 % keb, P 35
% keb
- Dx : Ulkus Peptikum
NI-2.1 Inadekuat asupan Peningkatan kebutuhan - Berat badan turun 5%
oral berkaitan dengan gizi dalam 2 bulan
- Asupan E 60% & P 57%
-, Dx : Ulkus Peptikum
INTERVENSI GIZI
TUJUAN BERDASARKAN MASALAH YANG ADA.

BILA MASALAH (P) Inadekuat asupan oral

MAKA TUJUAN ASUHAN GIZI ADALAH :

MENINGKATKAN ASUPAN ORAL


INTERVENSI GIZI
PRESKRIPSI DIET

1. Kebutuhan energi sesuai kebutuhan individu


2. Protein disesuikan dengan tingkat infeksi ( 1 s/d 1,2 g per KgBB)
3. Lemak rendah bertahap mencapai normal sesuai keadaan ( 10 s/d 15
%, bila keadaan membaik bisa sampai 20% total kebutuhan energi)
4. Rendah serat dan bertahap mencapai normal sesuai keadaan dan
kemampuan.
5. Kebutuhan vitamin dan mineral sesuai kecukupan.
6. Kurangi makanan beraroma tajam terutama pada pasien dalam fase
mual, selanjutnya menyesuikan kondisi dan keadaan pasien.
INTERVENSI GIZI
PRESKRIPSI DIET

7. Kebutuhan vitamin dan mineral sesuai kecukupan.


8. Kurangi makanan beraroma tajam terutama pada pasien dalam fase
mual, selanjutnya menyesuikan kondisi dan keadaan pasien.
9. Kurangi makanan yang membuat tidak nyaman.
10. Pada fase akut pemberian makanan parenteral selama 24 – 48 jam
11. Bentuk makanan sesuai kemampuan dan keadan pasien.
MONEV GIZI
MONITORING
1) Riwayat terkait gizi dan makanan
2) Biokimia
3) Pemeriksaan fisik terkait gizi
4) Antropometri

EVALUASI :
Respon Klien
Progres Evaluasi
Analisisfactor penghambat & pendukung
Mhs A berusia ( usia masing2 mahasiswa ) adalah
seorang mahasiwa. Berat badan pasien( masing2
mahasiwa) dan tinggi badan (masing2 mahasiswa).
Tinggal sendiri di kost. Pasien masuk rumah sakit
(MRS) pada tanggal 2 Oktober 2023 dengan
keluhan merasa nyeri perut melilit, sesak napas
semakin berat. Kemudian pasien dibawa ke kilinik
dan dilakukan pemeriksaan darah didapatkan hasil
KASUS kadar Hb 4,6 g/dl, lalu pasien dirujuk ke RS untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut. Riwayat
sebelum MRS, pasien mengeluh nyeri perut kanan
atas, rasa penuh/sebah, mules, perih, makan atau
minum kurang, sesak napas jika beraktivitas
sedang, nyeri pusing badan mudah Lelah, buang
air besar berwarna hitam.
Kebiasaan lain yang sering di konsumsi adalah
mengkonsumsi jamu, extrajoss sudah sejak
lama sekitar 10 tahun, obat sakit kepala yang sering
dikonsumsi adalah bodrex, jumlah sekali
minum 4 tablet dan sering merasa pegal linu. Pasien
belum pernah mendapatkan edukasi gizi
KASUS sebelumnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan
tekanan darah 155/80 mmHg, RR:16, Nadi:
80 mata konjungtiva menunjukan anemis yaitu
pucat, albumin 8,28 g/dl dan ferritin 18,95
ng/ml. MCHC 17,6 g/dl, sel darah merah 2,55 ul,
kolesterol 231 g/dl.
Dari Riwayat pola makan pasien mengkonsumsi
makanan pokok nasi 2 kali/hari, lauk
hewani (ikan mujair 2 kali/minggu, telur 3 kali per
minggu, ayam 2 kali per minggu), lauk
nabati tahu dan tempe setiap hari 2 potong sdg.
Sayuran yang sering dikonsumsi kangkung
2-3 kali/minggu, buncis dan wortel 3 kali per minggu,
KASUS buah yang sering dikonsumsi adalah
pisang dan jeruk manis 3 kali per minggu. Minuman
yang sering dikonsumsi adalah es tebu
dan teh hangat 4 kali per minggu. Kopi dan susu 2 kali
per minggu. Hasil dari recall makanan
pasien, yaitu energi 1300 kkal, protein 45 g, lemak 30
g dan karbohidrat 225, 13 g, Fe 8 mg. .
Diagnosis medis mengalami mengalami ulkus
peptikum dengan melena ec. Gastrophaty
OAINS anemia grafis. Obat yang sudah diberikan oleh
dokter adalah Omeprazole 1
KASUS ampul/24 jam, inpepsa sirup 3 kali sdt dan
mendapatkan transfuse darah 1 kolf/hari untuk
meningkatkan hemoglobin.
Diagnosis medis mengalami mengalami ulkus peptikum dengan melena ec. Gastrophaty
OAINS anemia grafis. Obat yang sudah diberikan oleh dokter adalah Omeprazole 1
ampul/24 jam, inpepsa sirup 3 kali sdt dan mendapatkan transfuse darah 1 kolf/hari untuk
meningkatkan hemoglobin.

Anda mungkin juga menyukai