DISUSUN OLEH:
ImasNurmalasari (219153)
MuhlisAmaludin (1219152)
RisnaRusmiati (1219162)
KemriPardosi (1219155)
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
A. Parenteral Nutisi
B. Terapi Nutrisi Parenteral
B. Penghentian Nutrisi Parenteral
A. Pengkajian
B. Diagnosa, Intervensi Keperawatan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi
seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
PemberianNutrisi Parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus
yang di masukkan kedalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi
parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial). Pemberian
nutrisi melalui parenteral dilakukan pasien yang tidak dapat di penuhi kebutuhan
nutrisinya melalui oral atau enteral.
B. Tujuan
- Menjelaskan pengertian konsep pemberiannutrisi parenteral
- Mampumemahamiasuhankeperawatankliendenganpemberiannutrisi parenteral
C. Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksuddenganpemberiannutrisiparenteral ?
- Bagaimanaasuhankeperawatankliendenganpemberiannutrisiparenteral ?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
6) ContohSediaan
a. Nutrisi Parenteral Total
1. Clinimix N9G15E
Larutansteril, non pirogeni kuntuk infuse ntravena. Dikemas dalamsatukantong
denganduabagian: satuberisil arutanasam amino dengan elektrolit, bagian yang
lain berisig luko sadeng ankalsium. Tersedia dala mukuran 1 liter
Composition:
Nitrogen (g) 4.6 Asam Amino (g) 28 Glukosa 75 (g) 75 Total kalori (kkal) 410
Kaloriglukosa (kkal) 300 Natrium (mmol) 35 Kalium (mmol) 30 Magnesium
(mmol) 2.5 Kalsium (mmol) 2.3 Asetat (mmol) 50 Klorida (mmol) 40
Fosfatdalam HPO4– (mmol) 15 pH 6 Osmolaritas (mOsm/l) 845
2. MinofusinPaed
Larutanasam amino 5% bebaskarbohidrat, mengandungelektrolit dan vitamin,
terutamauntukanak-anak dan bayi. Bagiandarilarutannutrisi parenteral pada
prematur dan bayi. Memberi protein pembangun, elektrolit, vitamin dan air pada
kasus di mana pemberian peroral tidakcukupatautidakmemungkinkan, kasus di
mana kebutuhan protein meningkat, defisiensi protein ataukatabolisme protein.
Komposisi: Tiap 1000 ml mengandung:
L-Isoleusin 2.511 g
L-Leusin 2.790 g
L-Lisin 2.092 g
L-Metionin 0.976 g
L-Fenilalanin 1.813 g
L-Treonin 1.743 g
L-Triptofan 0.558 g
L-Valin 2.092 g
L-Arginin 3.487 g
L-Histidin 0.698 g
L-Alanin 9.254 g
L-Aspartic acid 4.045 g
N-Acetyl-L-cysteine 0.160 g
L-Glutamic acid 9.500 g
Glisin 3.845 g
L-Prolin 4.185 g
N-Acetyl-L-tyrosine 0.344 g
Nicotinamide 0.060 g
Piridoksinhidroklorida 0.040 g
Riboflavin-5′-phosphate sodium salt 0.0025 g
Kaliumhidroksida 1.403 g
Natrium hidroksida 1.200 g
Kalsiumklorida 0.735 g
Magnesium asetat
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara
lengkap dan sistematis yang dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi pasien, baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual
dapat ditentukan. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui
wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboratorium dan
diagnostik.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah analisa data yang telah dikumpulkan untuk
mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta
respon terhadap masalah aktual dan risiko tinggi.
Tipe Diagnosa Keperawatan NANDA ada 3 yaitu:
1. Diagnosa keperawatan aktual adalah respon manusia saat ini terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan
karakteristik (tanda dan gejala) dan termasuk faktor yang berhubungan
(etiologi) yang mempunyai konstribusi terhadap perkembangan atau
pemeliharaan kesehatan.
2. Diagnosa Keperawatan Resiko adalah menunjukkan respon manusia yang dapat
timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang dengan faktor
resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan kerentanan.
3. Diagnosa Keperawatan Kesejahteraan adalah menguraikan respon manusia
terhadap tingkat kesehatan individu atau kelompok yang mempunyai potensi
peningkatan derajat kesehatan yang tinggi.
Komponen Pernyataan Diagnosa Keperawatan adalah:
1. Problem (masalah atau kebutuhan) adalah nama atau label diagnosa yang
diidentifikasi dari daftar NANDA.
2. Faktor risiko / faktor yang berhubungan adalah penyebab atau alasan yang
dicurigai dari respon yang telah diidentifikasi dari pengkajian.
3.Definisi karakteristik (tanda dan gejala):
manifestasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa
keperawatan.
c. Perencanaan
Ada dua proses perencanaan :
Tujuan dan hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah kesehatan
atau kebutuhan yang telah dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik, realistik, dapat
diukur, menunjukkan kerangka waktu yang pasti.
Intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang
diharapkan.
d. Implementasi
Implementasi adalah adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendy, 1995).
Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan, perawat melakukan kontrak
dengan klien dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan serta peran serta klien
yang diharapkan.
e. Evaluasi
Evaluasi adalah menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang
diharapkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan.
Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan tidak bisa dipisah-
pisahkan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk lingkaran pemikiran
dan tindakan yang kontinyu.
Proses keperawatan pengkajian pada pasien yang mendapatkan terapi nutrisi
parenteral
1) Aktivitas/istirahat
Tanda : Penurunanotot(temporal, interkostal, gastoknemius, dorsum tangan);
ekstrimitaskurus, ototflaksid, penurunantoleransiaktivitas.
2) Sirkulasi
Tanda : Takikardia, bradikardia, diaphoresis, sianosis
3) Eliminasi
Gejala : Diareataukonstipasi; flatuensi berkenaan denganmasukanmakanan.
Tanda : Distensi abdomen/peningkatanlingkarperut, asites;nyeritekan pada palpasi.
Fesesmungkinlunak, kerasberlemak, atauwarnasepertitanahliat
4) Makanan/cairan
Gejala : Penurunan BB 10 % ataulebihdari BB dalam 6 bulansebelumnya.
Masalahdenganmenelan, mengunya, tersedak, atauproduksi saliva. Perubahan pada
rasa makanan; anoreksia, mual, muntah; ketidakadekuatanmasukan oral (puasa)
selama 7-10 hari, penggunaanjangkapanjangdaridektrosa 5 % secaraintravena.\
Tanda : BB aktual (diukur) dibandingkandengan BB umumatausebelum sakitku
rangdari 90 % BB ideal untuktinggi, jeniskelamin, usiaatausamadengan ataul
ebihbesardari 120% dariberat badan ideal. Bisingusus menurun, hiperaktivitas,
atautidakada. Bibirkering, pecah, kemerahan ,bengkak; stomatitis sudutbibir.
Mebranmukosakering, pucat, merah, bengkak.
5) Neurosensori
Tanda : letargi, apatis, gelisah, pekarangsang, disorientasi, koma.
Refleksmenelanmungkinmenurun/tidakada.
6) Pernapasan
Tanda : peningkatan frekuensip ernapasan ,disrespernapasan. Dispnea,
peningkatanproduksi sputum. Bunyinapas: krekels (defisiensi protein
akibatperpindahancairan)
7) Keamanan
Gejala : adanya program terapiradiasi (enteritis radiasi)
Tanda : rambutmung kinrap uh, kasar. Alopesia, penuruna npigmentasi. Kulitkering,
kasar. Mata cekung, menonjol, kering, dan konjungtivapucat. Kuku mungkinrapuh,
tipis, datar, bentuksepertisendok
8) Seksualitas
Gejala : kehilangan libido. Amenorea
9) Penyuluhan /pembelajaran
Riwayatkondisi yang menyebabkankehilangan protein berlarut-larut,
misalnyamalabsopsiatausidromususpendekdenganpeningkatandiare, pankreatitisakut,
dialysis renal, fistula, lukabasah, cederatermal.
Adanyafaktor-faktor yang diketahui mengubahkebutuh annutrisi/peningkatank
ebutuhanenergimisalkegagalant unggal, atau multi organ; sepsis; demam; trauma;
penggunaan steroid.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemberian Nutrisi Parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang di
masukkan kedalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total)
atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial). Pemberian nutrisi melalui parenteral
dilakukan pasien yang tidak dapat di penuhi kebutuhan
Kriteria yang digunakan untukmengevaluasikebutuhanpasienterhadapnutrisi parental
ototalmencakupberatbadan kurangdari 10% tidakmampumakan oral atauminumdalam 7
harioascaoperatif dan situasihipermetabilikseperti pada infeksiberat disertai demam.
B. SARAN
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan
dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu
penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin H. 2004. Rational use of Parenteral and Enteral Nutrition for postoperatve and
Critically ill Patient,Makalah lengkap KONAS IDSAI VII, Bagian
Anestesiologi & Terapi intensif FKUH-RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
,Makassar
Arifin. H. 1996.Metabolisme dan nutrisi pada Critically Ill : Langkah untuk masa
mendatang, Kumpulan makalah pertemuan ilmiah berkala. (PIB) XI
IDSAI. Medan.
Ferrie, Suzie, et al. 2011. Parenteral Nutrition Manual for Adult in Healt Care
Facilities. Nutritions Support Interst Group. Dietitians Association of Australia.
Olejnik, J;MrAz,PA, 1998, Perioperative Total Parental Nutrition All in One and
Major Gastrointestinal Surgery. Rozhl Chir ; 77:555
Poret, HA; Kuds, KA, 1993, Perioperative Total Parental Nutrition. Dalam buku :
Rombeau, JL;Chadwell,MD; eds, Clinical Nutrition Parenterral
Nutrition, 2nd ed. WB Saunders
Rahardjo. 2002,Dukungan Kombinasi Nutrisi Enteral-Parenteral, 2nd Symposium
Life Support & Critical Care on Trauma & Emergency Patients.Surabaya