Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KELOMPOK

PENGEMBANGAN RESEP DARI BAHAN DASR TELUR

(TELUR MATA SAPI MENJADI FANTASY EGG ROLL)


DI LAB GIZI UNU NTB

Disusun oleh :

Al Andika 2109060034
Nely Rahmawati 2109060031
Muhammad Fauzan 2109060037

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSUTAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN “PENGEMBANGAN RESEP FANTASY EGG ROLL PRAKTEK KERJA


KELOMPOK (PKK) MANAGEMEN SISTEM PELAYANAN MAKANAN INSITUSI
(MSPMI) di LAB GIZI UNU NTB.

Pada tanggal 15 Desember 2023

Mengetahui

Ketua Program Studi S1 Gizi UNU NTB Dosen pengampu mata kuliah MSPMI

Baiq Dewi Sukma Septiani,M.Gz Baiq Dewi Sukma Septiani,M.Gz


NIDN: 0818098903 NIDN: 0818098903

KATA PENGHANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya laporan pengembangan
resep di instalansi Lab Gizi Universitas Nahdlatul Ulama NTB. Adapun maksud dari
penelitian laporan ini untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Parktikum Mata Kuliah
Managemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama NTB.
Penulis menyadari tersusunya laporan ini karena adanya bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar – besarnya kepada yang terhormat :
1. Baiq Dewi Sukma Septiani, M.Gz selaku Ketua Prgram S1 Ilmu Gizi UNU NTB
sekaligus Dosen Pengampu Mata Kuliah Managemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi UNU NTB.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga laporan Pengembangan
Resep ini bermanfaat, bagi Program Studi S1 Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Nahdaltul
Ulama Nusa Tenggara Barat dan bagi Pembaca.

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii

KATA PENGHANTAR.............................................................................................iii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULAUN...........................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Tujuan.................................................................................................................2

C. Manfaat...............................................................................................................3

BAB II METODE PENELITIAN..............................................................................4

A. Obyek Penelitian.................................................................................................4

B. Alat Dan Bahan Yang Dibutuhkan.....................................................................5

C. Cara Pengolahan.................................................................................................6

D. Cara Penyajian....................................................................................................6

E. Analisis Nilai Gizi..............................................................................................7

F. Analisis biaya.....................................................................................................8

G. UJI DAYA TERIMA..........................................................................................9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................10

A. Hasil Uji Hedonik.............................................................................................10

B. Pembahasan......................................................................................................10

BAB IV PENUTUP....................................................................................................18

A. Kesimpulan.......................................................................................................18

B. Saran.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19

LAMPIRAN...............................................................................................................20

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nilai zat gizi satu porsi resep lama...............................................................7

Tabel 2 Nilai zat gizi satu porsi resep baru...............................................................8

Tabel 3 Standar resep lama 1 Porsi...........................................................................8

Tabel 4 Standar resep baru 1 Porsi...........................................................................9


Tabel 5 Hasil Uji Hedonik.........................................................................................10

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Penilaian Warna......................................................11

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Penilaian Aroma......................................................12

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Penilaian Tekstur.....................................................14

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Penilaian Rasa..........................................................15


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu
sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian status
kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan
pencatatan, pelaporan, dan evaluasi. Cakupan penyelenggaraan makanan sangat luas, tidak
seperti yang dipahami hanya sekedar merencanakan menu, mengolah, menyimpan dan
menyajikan bahan makanan, tetapi juga meliputi fasilitas, peraturan perundang-undangan,
anggaran, ketenagaan, peralatan, hygiene-sanitasi dan lain sebagainya (Aritonang, 2014).

Penyelenggaraan makanan berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi


penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial dan penyelenggaraan makanan bersifat
non komersial menurut Moehyi, 1999 (dalam Nursafitri, 2013). Penyelenggaraan makanan
institusi dapat diartikan sebagai penyelenggaraan makanan yang bersifat nonkomersial yang
dilakukan di berbagai institusi, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh dan swasta,
atau yayasan sosial.

Penyelenggaraan makanan institusi bertujuan untuk mencapai status kesehatan yang


optimal melalui pemberian makanan yang tepat. Apabila manajemen pengelolaan gizi
institusi baik maka pangan yang tersedia bagi seseorang atau sekelompok orang dapat
tercukupi dengan baik pula (Setyowati. 2008)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan modifikasi resep lebih variasi untuk hidangan makanan
pasien sesuai dengan standar di rumah sakit, baik dari tampilan maupun rasa
sehingga dapat memperkecil sisa makan pasien.

C. Manfaat
1. Bagi Universitas
a. Memperoleh masukan unutk institusi pendidikan, penelitian serta praktek
pengembangan resep gizi institusi.
2. Bagi Mahasiswa
a. Menjadikan mahasiswa mampu berfikir secara inovatif dan kreatif dalam
memecahkan masalah.
b. Menjadikan pengalaman dalam praktek kerja lapangan serta mampu
menerapkan bakat dan kemampuan.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian
Obyek penelitian dari pengembangan resep Telur mata sapi yang akan
dikembangkan menjadi Fantasy egg roll, bahan tambahan yang akan digunakan untuk
Fantasy egg roll adalah telur ayam, capcay, wortel, minyak. Fantasy egg roll adalah
pasien yang diberikan Diet TKTP.
Menu Lama
Nama masakan : Telur Mata Sapi
Bahan : Telur
Bumbu : Garam
Cara pengolahan :
Cara pengolahan Telur mata sapi sebagai berikut :
 Siapkan telur 1 butir
 Lalu panaskan wajan cetakan telur beserta minyak
 Setelah itu ceplok telur dan goreng hingga matang lalu tambahkan
garam
 Angkat telur yang sudah matang lalu sajikan
1. Menu Baru

Nama masakan :Fantasy egg roll


Bahan :Telur ayam,capcay, wortel, minyak,
B. Alat Dan Bahan Yang Dibutuhkan
1. Alat
Alat alat yang di gunakan pada pengembangan resep yaitu sebagai berikut:
 Wajan
 Sutil
 Pisau
 Nampan
 Mangkok
 Piring kecil
 Sendok makan
 Pisau
 Plastik es mini
2. Bahan
Bahan dan bumbu yang digunakan sebagai berikut :
 Telur ayam
 Cap cai
 Wortel
 Minyak

C. Cara Pengolahan
Cara pengolahan Fantasy egg roll sebagai berikut:
 Pisahkan putih telur dan kuning relur dalam mangkok yang berbeda.
 Masukkan semua bumbu ,lalu kocok tara.
 Masukan wortel yang sudah di potong kecil ke dalam mangkuk putih telur
dan kuning telur lalu aduk merata
 Masukan ke dalam plastik mini kuning telur lalu di iket
 Panaskan air sampai mendidih lalu masukan kuning telur yang sudah di
bungus
 Setelah kuning telur di dalam plastik matang siapkan plastik baru dan
masukan kuning telur yang matang ke dalam plastik lalu tuangkan putih
telur ke dalamnya di kukus lagi
 Kukus bayam sebentar setelah matang telurnya lalu potong sesuai
keinginan tata di biring dan berikan garnis yang cantik
 Dan siap di sajikan.

D. Analisis Nilai Gizi


1. Analisis nilai zat gizi
a. Nilai gizi satu porsi resep lama

Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak KH


Makanan
Telur mata Telur 55 89.1 7.0 6.3 0.4
sapi Minyak 10 90.2 0.0 10.0 0.0
TOTAL 179.3 7.0 16.3 0.4
Tabel 1 Nilai zat gizi satu porsi resep lama
 Energi : 179,3 kkal
 Protein : 7.0 g
 Lemak : 16,3g
 Karbohidrat : 0,4 g
b. Nilai zat gizi satu porsi resep baru
Menu Bahan Makanan Berat Energi Protein Lemak HA
Fantasy Telur 275 445.5 35.2 31.6 1.9
egg roll Cap cai 100 97.0 5.8 6.3 4.2
Wortel 30 12.6 0.4 0.1 2.8
Minyak 10 90.2 0.0 10.0 0.0
TOTAL 645,3 41,4 48.0 8.9
Tabel 2 Nilai zat gizi satu porsi resep baru
 Energi : 645,3
 Protein : 41,4
 Lemak : 48.0
 Karbohidrat : 8.9

E. Analisis biaya
1. Standar resep lama
Nama makanan : Telur mata sapi

Bahan makanan Jumlah BDD % Harga satuan Harga total


BB BK
Telur 55 61/btr 89 Rp.2.500/btr Rp. 2.500
Minyak 10 10 100 Rp. 26.500 Rp. 265
Total Keseluruhan (food cost) Rp. 2.765
Bumbu 25% X Rp. 2.765 Rp. 691,25
Margin Inflasi 10% X Rp. 2.765 Rp. 276,5
Overhead 10% X Rp. 2.765 Rp. 276,5
Unit Cost Rp. 4.009,25
Tabel 3 Standar resep lama 1 Porsi
2. Standar resep baru
Nama makanan : Fantasy egg roll

Bahan makanan Jumlah BDD % Berat Harga satuan Harga total


BB BK (Rp)
Telur 275 308,9 89 5/btr Rp.2.500/btr Rp. 12.500
Cap cai 100 100 100 0,1/100 gr Rp. 15.000/kg Rp. 1.500
Wortel 30 37,5 80 0,0375/2 ptg Rp. 13.800/kg Rp. 517,5
besar
Minyak 10 10 100 0,01/1 sdk mkn Rp. 22.000/kg Rp. 220
Total Keseluruhan (food cost) Rp. 14.737,5
Koreksi Bumbu 25% X Rp. 14.961 Rp. 3.684,3
Margin Inflasi 10% X Rp. 14.961 Rp. 1.473,7
Overhead 10% X Rp. 14.961 Rp. 1.473,7
Unit Cost Rp. 21.369,2
Tabel 4 Standar resep baru 1 Porsi
F. UJI DAYA TERIMA
Uji daya terima dilakukan dengan menggunakan 9 orang panelis makanan dan
mahasiswa di Universitas Nahdlatul Ulama NTB. Sampel produk yang digunakan
adalah semur telur kecap. Skala mutu hedonik yang digunakan yaitu dari 1 sampai 5
dengan kategori sebagai berikut :
1 : sangat tidak suka
2 : tidak suka
3 : agak suka
4 : suka
5 : sangat suka
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Hedonik


No. panelis Rasa Aroma Warna Tekstur
1. 4 4 4 4
2. 4 4 4 4
3. 4 4 4 4
4. 4 4 3 3
5. 3 3 4 4
6. 3 3 4 4
7. 4 4 4 4
8. 4 4 4 4
9. 4 4 4 4
Total 34 34 35 35
Rata-Rata 3,7 3,7 3,8 3,8
Tabel 5 Hasil Uji Hedonik
Berdasarkan hasil uji hedonik pada tabel 5 maka dari segi rasa, aroma, warna dan tekstur.
Dari segi rasa dan warna diperoleh rata rata nilai 3,7 artinya panelis agak suka terhadap rasa
dan warna dari pengembangan resep semur telur kecap. sedangkan dari segi tekstur diperoleh
rata rata nilai 3,8 artinya panelis agak suka terhadap pengembangan resep semur telur kecap.
sedangkana dari segi aroma diperoleh rata rata nilai 3,8 artinya panelis agak suka terhadap
pengembangan resep semur telur kecap.

B. Pembahasan
Pengembangan resep semur telur kecap dilakukan pada hari jumat 4 Januari 2024
di Lab Gizi Universitas Nahdlatul Ulama NTB dengan cara Tumis Bumbu terlebih dahulu
kemudian tambahkan air,kecap,kaldu jamur,cengkeh,dan gula, kemudian masukkan telur.
Dan dan masak sampai airnya menyusut, dan semur telur kecap siap disajikan.
Modifikasi pengembangan resep menggunakan panelis Mahasiswa Ilmu gizi
semester 5 sebnyak 9 orang panelis. Metode dan cara evaluasi pengembangan resep menu
menggunakan uji hedonik, dengan aspek yaitu: aroma, rasa, warna dan tekstur.

1. Warna
Warna berperan paling dalam penerimaan makanan, secara visual faktor
warna tampil lebih dahulu sehingga sangat menentukan makanan tersebut
enak atau tidaknya dilihat dari segi warnanya. Menurut Fitriani (2011)
warna memiliki peranan penting dalam penerimaan makanan, selain itu
warna juga digunakan sebagai indikator baik tidaknya cara pencampuran
atau cara pengolahan yang ditandai dengan adanya warna yang seragam
dan merata.
Berdasarkan hasil uji hedonik yang telah dilakukan bahwa sebagian rata-
rata panelis menyukai rasa d dari telur goreng tepung dengan skala rata-
rata yaitu 4 artinya termasuk dalam kategori suka.

Skor Keterangan N %
5 Sangat suka 0 0
4 Suka 8 88,9
3 Agak suka 1 11,1
2 Tidak suka 0 0
1 Sangat tidak suka 0 0
JUMLAH 9 100%
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Penilaian Warna

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi penilaian warna diatas, dari


9 panelis sebanyak 1 orang dengan persentase 11,1% agak suka semur
telur kecap , sebanyak 8 orang panelis dengan persentase 88,9% menyukai
semur telur kecap dengan metode pengolahan di rebus/goreng.
2. Aroma
Aroma merupakan flavour (rasa) yang menunjukkan bau sedap atau enak.
Aroma merupakan parameter yang sulit untuk diukur sehingga biasanya
menimbulkan pendapat yang berbeda-beda dalam menilai kualitas aroma.
Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki perbedaan penciuman
meskipun setiap orang dapat membedakan aroma namun setiap orang
memiliki tingkat kesukaan yang berbeda (Manik dkk, 2006).
Berdasarkan hasil uji hedonik yang telah dilakukan diketahui bahwa
sebagian panelis menyukai aroma dari telur goreng tepung dengan metode
pengolahan di goreng skala rata-rata yaitu 3,7 yang artinya termasuk
dalam kategori suka.

Skor Keterangan N %
5 Sangat suka 0 0
4 Suka 7 77,8
3 Agak suka 2 22,2
2 Tidak suka 0 0
1 Sangat tidak suka 0 0
JUMLAH 9 100%
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Penilaian Aroma
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi penilaian aroma diatas, dari
9 panelis sebanyak 7 orang panelis dengan persentase 77,8% menyukai
semur telur kecap dengan pengolahan di dan di buat menjadi semur telur
kecap dan sebanyak 2 panelis dengan persentase 22,2% agak menyukai
semur telur kecap
3. Tekstur
Tekstur merupakan ciri suatu bahan sebagai akibat perpaduan dari
beberapa sifat fisik yang meliputi ukuran, bentuk, jumlah dan unsur-unsur
pembentukan bahan yang dapat dirasakan oleh indera peraba dan perasa,
termasuk indera mulut dan pengelihatan.Tekstur makanan merupakan hasil
dan respon tactile sense terhadap bentuk rangsangan fisik ketika terjadi
kontak antara bagian di dalam rongga mulut dan makanan. Tekstur dari
suatu produk makanan mencakup kekentalan/viskositas yang digunakan
untuk cairan newtonian yang homogen, cairan non newtonian atau cairan
yang heterogen, produk padatan, dan produk semi solid(Vanmathi et al.,
2019)
Berdasarkan hasil uji hedonik yang telah dilakukan diketahui bahwa
semur telur kecap mempunyai rata-rata uji panelis dengan skala 3,8 yang
artinya sebagian panelis agak suka tekstur dari lauk hewani semur telur
kecap

Skor Keterangan N %
5 Sangat suka 0 0
4 Suka 8 88,9
3 Agak suka 1 11,1
2 Tidak suka 0 0
1 Sangat tidak suka 0 0
JUMLAH 15 100
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Penilaian Tekstur
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi penilaian tekstur diatas, dari
9 panelis sebanyak 1 orang dengan persentase 11,1 % agak suka semur
telur kecap dengan pengolahan di rebus, sebanyak 8 orang panelis dengan
persentase 88,9% menyukai semur telur kecap semur telur kecap dengan
pengolahan di rebus.
4. Rasa
Rasa adalah tanggapan indera terhadap rangsangan saraf seperti manis,
pahit dan asam terhadap indera pengecap dan lain-lain. Rasa merupakan
faktor yang paling dominan terhadap suatu produk. Meskipun beberapa
parameter lain nilainya terlihat baik, jika rasanya tidak disukai oleh
konsumen maka produk tersebut ditolak. Ada 4 jenis rasa dasar yang
dikenali oleh manusia yaitu asin, asam, manis dan pahit.(Munira et al.,
2023)
Berdasarkan hasil uji hedonik yang telah dilakukan diketahui bahwa
telur goreng tepung dengan penambahan saos tomat asam manis
mempunyai rata-rata uji panelis dengan skala 3 yang artinya semua panelis
agak menyukai rasa dari lauk hewani semur telur kecap.

Skor Keterangan N %
5 Sangat suka 0 0
4 Suka 7 77,8
3 Agak suka 2 22,2
2 Tidak suka 0 0
1 Sangat tidak suka 0 0
JUMLAH 15 100
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Penilaian Rasa
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi penilaian rasa diatas, dari 9
panelis sebanyak 2 orang dengan persentase 22,2% agak suka semur telur
kecap dengan metode pengolahan di rebus/goreng, sebanyak 7 orang
panelis dengan persentase 77,8% menyukai semur telur kecap dengan
metode pengolahan di goreng/rebus
Gambar 1 Gambaran Uji Hedonik
Berdasarkan hasil uji hedonik yang telah dilakukan diketahui bahwa semua
panelis menyukai warna dari telur goreng tepung dengan skala rata-rata yaitu 3 yang
artinya termasuk dalam katagori agak suka, aroma semur telur kecap dengan rata-rata
3,7 yang artinya sebagian panelis agak suka dengan aroma semur telur kecap, tekstur
semur telur kecap mempunyai rata-rata, nilai uji panelis dengan skala 3,8 yang artinya
sebagian penelis agak suka dengan tekstur semur telur kecap, rasa semur telur kecap
rata-rata skala kesukaan terhadap rasa adalah 3,7 yang artinya rata-rata panelis agak
suka terhadap rasa semur telur kecap
Pengembangan resep ini mempunyai beberapan kelebihan dan kekurangan di
bandingkan resep awal antara lain
1. Harga
Ditinjau dari segi harga, resep awal lebih murah di bandingkan resep yang
baru, Karena resep baru semur telur kecap ditambahkan beberapa bumbu dan
bahan bakar
2. Nilai gizi
Bila di lihat dari kandungan nilai gizi, semur telur kecap lebih sehat untuk
pasien TKTP dari pada telur mata sapi . karena kandungan energy lebih tinggi
dan proteinnya lebih tinggi. Peningkatan energi dan protein di resep lama dan
baru yaitu sebagai berikut :
a) Nilai gizi resep lama dalam 1 porsi

Energi : 179,3 kkal


Protein : 7,0 gram
Lemak : 16,3 gram
Karbohidrat : 0,4 gram
b) gizi resep baru dalam 1 porsi

Energi : 645,3 kkal


Protein : 41,4 gram
Lemak : 48,0 gram
Karbohidrat : 8,9 gram

Berdasarkan hasil perhitungan status gizi menu resep lama dan baru. Diperoleh menu
baru memiliki kandungan gizi Energi, protein, dan karbohidrat lebih tinggi dari resep
lama sehingga menu baru ini cocok diberikan Ke pasien dengan Diet TKTP. Pasien
dengan diet TKTP membutuhkan energi dan protein lebih banyak untuk mengatasi
masalah dan resiko malnutrisi pada pasien akibat kekurangan energi dan protein.
Kebutuhan meningkat sebagai dampak dari peningkatan stress metabolic, penurunan
daya tahan tubuh, factor penyakit inflamasi, gagal tumbuh pada anak dan lain
sebagainya contohnya luka bakar / mengalami pembedahan, daya tahan tubuhnya
menurun, gizi buruk pada anaka-anak atau stunting dan itu membutuhkan protein
yang tinggi serta energi yang tinggi di menu makananya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fantasy egg roll adalah menu pengembangan resep dari telur mata sapi.
Fantasy egg roll memiliki kandungan energi, protein,lemak dan karbohidrat lebih
tinggi dibandingkan dengan telur mata sapi. Kandungan fantasy egg roll adalah energi
570,3 kkal, protein 37,9 gram, lemak 42,0 gram, dan karbohidrat 8,7 gram. Sedangkan
kandungan telur mata sapi adalah energi 179,3 kkal, protein 7,0 gram, lemak 16,3
gram, dan karbohidrat 0,4 gram.
Hasil uji hedonic/cita rasa dari 9 orang (100% sampel), mengatakan rasanya
suka sebanyak 7 orang (77,8%), Agak suka 2 orang (22,2%). Teksturnya suka
sebanyak 8 orang (88,9%) dan teksturnya agak suka sebanyak 1 orang (11,1%).
Aroma Suka sebanyak 7 orang (77,8%), agak suka sebanyak 2 orang (22,2%),Warna
Suka sebanyak 8 orang (88,9%),Agak suka sebanyak 1 orang (11,1%). Rata-rata hasil
uji hedonic Warna : 3,8 Aroma: 3,7 Tekstur: 3,8 dan Rasa: 3,7
B. Saran
Diharapkan dengan pengembangan resep ini, mahasiswa gizi dapat
menjadikan hal ini sebagai acuan atau pertimbangan untuk bisa menggunakan hasil
pengembangan resep kami yang baru, dan bisa disajikan untuk pasien sehingga
mengurangi waste pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Kahl, G. (2015). Pgrs. In The Dictionary of Genomics, Transcriptomics and Proteomics (pp.
1–1). https://doi.org/10.1002/9783527678679.dg09374
Munira, M., Farhanah, A., Aimanah, U., & Hardianti, H. (2023). RESPONS DAN TINGKAT
KESUKAAN KELOMPOK WANITA TANI TERHADAP PEMBUATAN
BROWNIES UMBI TALAS (Colocasia esculenta L.). Jurnal Agrisistem: Seri Sosek
Dan Penyuluhan, 18(2), 95–102. https://doi.org/10.52625/j-agr-
sosekpenyuluhan.v18i2.248
N.RAHMAWATI. (2021). Karakteristik Sisa Makanan Biasa Pada Pasien Rawat Inap Kelas
Iii Di Rsud Panembahan Senopati Bantul. Paper Knowledge . Toward a Media History
of Documents, 8–29.
Oktaviani, A., Afrinis, N., & Verawati, B. (2023). Hubungan Cita Rasa Dan Variasi Menu
Makanan Dengan SisaMakanan Lunak Pada Pasien Rawat Inap Di Rsud Teluk Kuantan.
Jurnal Kesehatan Tambusai, 4, 133–147.
Sari, N. F. (2022). Pengaruh Modifikasi Lauk Nabati Tempe Terhadap Daya Terima Pasien
Non Diet Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Skripsi. 2–3.
Septiani, N. W. (2017). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指
標に関する共分散構造分析Title. 1–14.
Vanmathi, S. M., Monitha Star, M., Venkateswaramurthy, N., & Sambath Kumar, R. (2019).
Preterm birth facts: A review. Research Journal of Pharmacy and Technology, 12(3),
1383–1390. https://doi.org/10.5958/0974-360X.2019.00231.2
Waruwu, P. A. (2017). Pengaruh Modifikasi Resep Lauk Nabati Tempe Terhadap Tingkat
Kesukaan Dan Sisa Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III RSUD Wonosari. Jurnal Gizi
Klinik Indonesia, 1–7.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai