Wanita
Ket :
BB
TB
U
AF
FS
:
:
:
:
:
Berat Badan
Tinggi badan
Usia
Aktivitas Fisik
Faktor Stress
b. Rule of Thumb
Merupakan suatu metode perhitungan yang praktis. Penerapanya
menghindari kemungkinan overfeeding.
Kebutuhan Kaloi = 25 30 kal/kgBB
Enteral
dapa
dilakukan
melalui
beberapa
cara
Gastotomi Perkutan
Gastronomi
banyak
digunakan
karena
kepraktisanya,
meskipun
pemasangany amemerlukan prosedur endoskopi. Alatnya dikenal dengan
sebutan percutaneous Endoscopic cGastronomy.
Jejunostomi
Nutrisi Dini
Nutrisi Dinii (ND) adalah pemberian nutrisi baik oral,enteral maupun parenteral
sesgera mungkin setelah terjadinya trauma.
Penelitian enelitian menunjukan waktu inisiasi pemberian nutrisi dini pada penderita
luka bakar memnunjukan waktu yang bervatiasi yaitu waktu 4 sampai 48 jam pasca
trauma. Pengalaman di RSCM menunjukan bahwa pemberian dalam waktu delapan
jam pasca trauma menunjukan hasil yang baik (yafta moenadjat,2009)
Komposisi Nutrien
Karbohidrat
Kondisis yang dijumpai pada penderita luka bakar berat adalah hiperglikemi.
Pemberian karbohidrat dan asam amino dalam hal ini bertujuan untuk menstimulasi
anaerobic hormone insulindianjurkan untuk diberikan sebagai usaha melindungi
penguraian protein dan cadangan glikogen hati.
Pemberian insulin direkomendasikan bila kadar glukosa >180mg/dL
Anjuran pemberian karbohidrat pada fase akut adalah 30 50 % dari kalori total
atau tidak melebihi 5 mg/KgBB/menit
Protein
Pada luka bakar katabolisme protein terjadi begitu cepat. Pada fase akut asam
amino akan dijadikan sumber energy.
Jumlah protein yang dibutuhkan dipengaruhi oleh bebrapa hal diantaranya:
1. Derajat kerusakan jaringan
2. eksresi nitrogen melalui urin dan eksudat luka
3. kemampuan hati dalam mensintesis protein
4. adekuasi terapi nutria.
Pada luka bakar berat direkomendasikan pemberian protein sebesar 23 25 % dari
kalori total dengan perbandingan kalori : nitrogen *0 ; 1 atau 2,5 4 gram
protein/KgBB.perlu diperhatikan pula jenis protein yang diberikan ke pasien.
Lipid
Pemberian lidpid bertujuan untuk memenuhi kebtuhan energy; pemberianya
memeperkecil katabolisme endogen.lipid akan menyediakan kalori tanpa disertai
peningkatan osmolaritas.
Rekomendasi pemberian lipid pada kasus trauma adalah 5%-15% dari total kalori.
Suplementasi mikronutrien
Mikronutrien diperlukan sebagai konzim dan kofaktor untuk berlangsungnya proses
fisiologis di dalam sel, metabolism maro nutrient dan energy.dengan meningkatnya
kebutuhan energy dikarenakan karena luka maka mikro nutrient ini pasti sangat
diperlukan untuk membantu proses penyediaan energy yang hilang.
Vitamin berpotensi mensintesis protein, memperbaiki fungsi imunitas, dan berperan
sebagai antioksidan, juga dibutuhkan pada proses penyembuhan luka.
Mineral sangat penting sekali dalam fungsi imunitas, antioksidan dan penyembuhan
uka.
Pada penderita luka bakar kebutuhan vitamin dan mineral meningkat beberapakali
diatas angka kebutuhan gizi.