NIM : 2020206203309P
KELAS : KOMPERSI 3G
Gizi / Nutrisi adalah keseluruhan dari berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk
menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan2 tersebut agar
menghasilkan berbagai aktifitas penting dalam tubuhnya sendiri.
Nutrien / unsur gizi adalah setiap zat yg dicerna, diserap, & digunakan untuk mendorong
kelangsungan faal tubuh. → dpt menjadi : protein, lemak, hidrat arang, mineral, vitamin, dan
air
Diet adalah pilihan makanan yg lazim dimakan seseorang atau suatu populasi penduduk.
Diet seimbang merupakan diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yg memadai.
Mal nutrisi : terjadi kalau diet mengandung satu atau lebih nutrien dalam jumlah nyg tidak
tepat.
Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan
dan masukan nutrisi.
Penilaian status gizi adalah pengukurang yg didasarkan pada data antropometri serta biokimiawi dan
riwayat diet.
Agar nutrisi cukup seseorang harus mendapat beberapa zat gizi penting seperti ; karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Tanda-tanda nutrisi yang baik mencakup: 1. Rambut bercahaya 2. Kulit bersih dan mata
jernih 3. Tubuh yang berkembang baik 4. Ekspresi siap 5. Ceria 6. Pola tidur sehat 7. Nafsu
makan baik 8. Kebiasaan buang air besar teratur 9. Berat badan seimbang dengan tinggi
badan
Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kritis yaitu Memberikan nutrisi pada pasien untuk
mempertahankan hidupnya dengan mempertimbangkan respon terhadap stress, kebutuhan
energi pada kondisi klinis tertentu.
Pasien cedera kritis ditandai dengan hipermetabolisme dan katabolisme yang dipercepat
sehingga cepat terjadi malnutrisi • Tujuan Support Nutrisi : – Mempertahankan massa
jaringan – Mengurangi penggunaan cadangan nutrien – Mempercepat penyembuhan luka –
Mempertahankan barier usus – Mengurangi infeksi – Mengurangi morbiditas , mortalitas
Kebutuhan nutrient • Protein : sehat 0,8 -1,0 g/kg/hari ,stress 1,0 – 2,0 g/kg/hari 20 – 30 %
dari total kalori • Karbohidrat : 50 – 60 % total kalori .1- 5 mg/kg BB/min. 100g/hari untuk
mencegah ketosis • Lemak : 20 – 35 % total kalori , 1 g -1,5 g/kg/hari Essensial fatty
acid :linoleic acid 2 – 7 g/hari Pada beberapa kondisi tertentu : 45 % untuk glycemic control
dan mengurangi produksi CO2 • Vitamin • Mineral • Water : 30 cc/kg/hari .
• Pada kondisi kritis : nutrisi diperlukan untuk mempertahankan hidup, kebetuhan energi dan
nutrient disesuaikan dengan kondisi klinis
• Infeksi berat atau sepsis dan trauma ganda luas dapat menyebabkan malnutrisi dan hal ini
dapat menyebabkan peningkatan mortalitas. Bila kita melakukan perbaikan nutrisi dapat
mengurangi morbiditas, mortalitas, dan meningkatkan derajat hidup dan meningkatkan
penyembuhan.
• Tujuan optimal dari nutrisi adalah bagaimana mengatur komponen nutrisi , bagaimana
keadaan saluran cerna dan enzim pencernaan.
• Malnutrisi adalah gangguan pada komposisi tubuh, dimana terjadi defisiensi makro nutrien
dan mikro nutrien bila pemasukan nutrien kurang dari yang dibutuhkan sehingga
menyebabkan mengurangnya fungsi organ dan mengurangnya masa tubuh dan menyebabkan
berkurangnya penderita pulang dengan sembuh .
• Nutrien : adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya , yaitu
energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
Bantuan nutrisi merupakan bagian rutine terapi di ICU
• Memperoleh bantuan nutrisi yang sesuai dengan kondisi medik penderita, status
nutrisi dan cara pemberiannya.
• Mencegah atau mengobati kekurangan atau defisiensi makro nutrien dan mikro
nutrien.
• Memperbaiki pengeluaran penderita dari rumah sakit yang ada berhubungan dengan
penyakitnya.
• Kita memberikan enteral nutrisi sedini mungkin kecuali ada alasan-alasan khusus
dimana penderita terpaksa diberikan cara yang lain.
• Total parenteral nutrisi hanya boleh diberikan bila traktrus gastro enterstinal tidak
berfungsi atau bila tidak boleh digunakan akibat operasi.
• Anoreksia
• Tidak sanggup makan karena penurunan kesadaran, sedasi, ataupun
Tujuan Pemberian Nutrisi Pasien Kritis Menurut The American Society for Parenteral and
Enteral Nutrition adalah :
• Menyediakan support nutrisi yang konsisten dengan kondisi medis pasien dan
ketersediaan rute pemberian nutrisi (Oral, enteral, parenteral)
• Menyediakan dosis nutrien yang sesuai dengan metabolisme yang telah ada.
Kontraindikasi Absolut :
• Pasien yang diperbolehkan untuk asupan oral nonrestriksi dalam waktu <7
hari.
• Obstruksi usus
• Instabilitas hemodinamik
• Ileus paralitik
Kontraindikasi Relatif
• Infus nutrisi pada proksimal anastomosis sal cerna yang baru/ buatan.
2. Nutrisi Parenteral : Nutrisi total atau tambahan melalui rute vena pada pasien
yang tidak bisa mengkonsumsi nutrisi melalui rute enteral.
Indikasi :
• Kegagalan percobaan nutrisi enteral dengan feeding tube usus halus dan
kondisi saluran cerna seperti yang tercantum dalam kontraindikasi nutrisi
enteral.
• Ensefalopati
• Hiperosmolalitas
Untuk perhitungan BEE harus disesuaikan dengan faktor faktor metabolik seperti
demam, operasi, sepsis, luka bakar dll.
3. 25 – 30 kkal/kg BB ideal/hari
4. Mengukur balance nitrogen dengan menggunakan urea urin 24 jam dan dalam
hubungannya dengan urea darah dan albumin. Tiap gram nitrogen yang dihasilkan
1. Karbohidrat
Sebanyak 30 – 70% dari total kalori dapat diberikan dlm bentuk karbohidrat. Glukosa,
fruktosa, sorbitol.
2. Lemak
Sebanyak 20 -50% dari total kalori dapat diberikan dlm bentuk lemak. Pasien kritis lebih
banyak menggunakan lemak sbg sumber energi daripada glukosa. Trigliserida (PUFA),
trigliserida rantai panjang dan sedang.
3. Protein
Sebanyak 15 - 20% dari total kalori dapat diberikan dlm bentuk protein atau asam amino.
• Bentuk Mikronutrien juga harus dipertimbangkan seperti natrium, kalium, magnesium, Fe,
temseng, selenium, fosfat. Lainya seperti vitamin – vitamin.
Pemberian nutrisi enteral lebih baik dari pada nutrisi parenteral tetapi harus waspada terhadap
risiko komplikasi.
• Perhitungan dan perkiraan jumlah kebutuhan nutrisi sangat penting.
• Jika jumlahnya kurang akan memperburuk malnutrisi yang telah dialami pasien
.• Saat yang tepat pemberian nutrisi enteral pada pasien yang telah teresusitasi dengan baik
dan hemodinamiknya stabil dan tidak bisa secara oral.
• Pemberian immunonutrition harus secara benar tidak boleh berlebihan karena akan
membahayakan karena sebagian zat – zat tersebut dapat saling berinteraksi satu sama lainnya
dan menimbulkan efek negatif.