Anda di halaman 1dari 5

56

Nutrisi Enteral
Marcellus simadibrata K

PENDAHULUAN 2. Polimerik (Purpose/intact). Nutrisi ini memiliki


kekentalan penuh (full strength): viskositasnya rendah,
Saluran cerna berfungsi sebagai tempat masuknya makanan, osmolaritas 300-500 mOsm/kg, 1-1,2 kkal/ml, bebas
mencerna makanan, dan mengabsorpsi sari makanan, laktosa, protein 30-40 g/L, tidak mahal, dikenal juga
elektrolit serta air. Nutrisi enteral merupakan makanan sebagai makanan umum atau pengganti makanan.
yang ditujukan masuk ke dalam saluran cerna melalui Contoh: entrasol/entramix, ensure, nutrison, parenteral.
selang nasogastrik atau selang gastrostomi/jejunostomi 3. Monomerik (defined/hydrolyzed). Nutrisi ini digunakan
atau langsung per oral bila pasien menginginkannya.1,2 untuk pasien dengan gangguan saluran cerna
Nutrisi enteral atau per oral sangat penting untuk saluran yang membutuhkan nutrisi yang terhidrolisa untuk
cerna karena dapat mencegah atrofi villi usus, menjaga memperbaiki pencernaan, osmolaritas bergantung
kelangsungan fungsi usus, enterosit, dan kolonosit. Levine pada proses hidrolisisnya, 1-1,2 kkal/ml, bebas laktosa,
telah mendemonstrasikan dalam penelitiannya pada tikus, protein 30-45 g/L, lebih mahal dibanding general
bahwa nutrisi enteral lebih unggul dibandingkan parenteral purposeformula, disebut sebagai chemically defined,
dalam mempertahankan fungsi gastrointestinal.2-4 peptide base, elemental formula. Contoh: peptamen.
Beberapa penelitian melaporkan peran nutrisi enteral 4. Semi elemental, digunakan untuk pasien dengan fungsi
sebagai nutrisi pokok atau suplemen dalam memperbaiki saluran cerna terbatas, mengandung asam amino
status nutrisi pasien yang dirawat di bidang ilmu penyakit bebas, sedikit lemak, sedikit residu, hiperosmolar,
dalam atau perawatan intensif. viskositas rendah 1 kkal/ml, protein 40 g/L, mahal,
juga disebut sebagai formula asam amino bebas (free
aminoacid formula). Contoh: Pepti-2000
DEFINISI 5. Khusus penyakit tertentu, dibuat untuk keadaan
disfungsi organ tertentu atau gangguan metabolik
Nutrisi enteral merupakan metoda pemenuhan zat tertentu, kandungan nutrisinya biasa saja tidak
gizi menggunakan saluran cerna, melalui bantuan alat lengkap, sebagian besar hiperosmolar. Produknya
selang makanan (nasogastrik, nasojejunal, gastrostomi, spesifik misal untuk gangguan hati, ginjal dan paru,
jejunostomi), bila pasien tak dapat makan atau asupan intoleransi glukosa, gangguan fungsi imun, dan
melalui mulut tidak mencukupi.3,4 trauma , harganya mahal. Contoh untuk penyakit hati
(mengandung BCAA): aminoleban EN, Falkamin; untuk
penyakit ginjal: nephrisol; untuk penyakit diabetes
KLASIFIKASI melitus: diabetasol, dianeral; untuk konstipasi kronik:
susu sereal energen dan lain-lain.
Nutrisi enteral dapat dibagi atas nutrisi enteral komersial 6. Rehidrasi, untuk pasien yang membutuhkan rasio yang
dan nutrisi enteral formula rumah sakit.3,4,5 Nutrisi enteral optimal dari karbohidrat sederhana sampai elektrolit,
komersial dapat dibagi atas: untuk keperluan absorpsi karbohidrat dan elektrolit
1. Umum (general). Digunakan untuk pasien normal atau yang optimal dan juga rehidrasi diberikan: oralit,
dengan gangguan protein utuh. Contoh susu sapi full pharolit, pocari-sweat dan lain-lain.
cream, susu soya kacang kedelai. 7. Modular: formula yang mengandung komposisi zat

415
416 NUTRISI KLINIK

nutrisi yang terdapat pada formula komersil atau KONTRAINDIKASI NUTRISI ENTERAL
makanan. Formula ini berperan terhadap kadar
elektrolit dan meningkatkan osmolaritas atau renal Kontraindikasi nutrisi enteral yaitu bila ada gangguan fungsi
solute road, biaya mahal, membutuhkan teknik saluran cerna (misal perdarahan saluran gastrointestinal
pencampuran yang aman, disebut formula modular. berat, vomitus persisten, ileus obstruktif, diare berat,
8. Prebiotik dan probiotik: Susu/makanan cair yang enterokolitis berat).6,7,8
mengandung serat untuk memacu pertumbuhan
bakteri normal usus (misal vegeta dll.) atau yang Keuntungan Nutrisi Enteral
mengandung bakteri normal usus antara lain Keuntungan nutrisi enteral yaitu : ekonomis, memacu
lactobacillus (yakult mengandung lactobacillus sekresi hormon pencernaan, mencegah atrofi villi,
casei) menghambat pertumbuhan bakteri dan translokasi bakteri
9. Kombinasi cairan rehidrasi,elektrolit, karbohidrat serta tidak memiliki risiko sepsis dan flebitis seperti pada
dan BCAA: aminofluid oral. Digunakan untuk nutrisi parenteral
suplemen meningkatkan protein otot, memperbaiki
keseimbangan nitrogen pasien ataupun orang normal. Komplikasi Nutrisi Enteral
10. Kombinasi nutrisi polimerik dan serat (FOS), misal Komplikasi yang ditemukan pada pemberian nutrisi enteral
Nutrensol antara lain : diare, hidrasi berlebih, muntah, hiperglikemia,
konstipasi dan aspirasi.

INDIKASI NUTRISI ENTERAL


PENILAIAN STATUS GIZI
Indikasi nutrisi enteral yaitu pada pasien dengan gangguan
asupan melalui oral atau asupan oral tidak mencukupi Penilian status gizi pasien merupakan hal yang penting
antara lain pada:3,4,5 dalam menentukan kebutuhan nutrisi yang diperlukan.
1. Penyakit neurologi dan psikiatri: strok (cerebrovascular Penilaian status gizi antara lain, anamnesis riwayat diet,
accidents), neoplasma, trauma, inflamasi, penyakit pengukuran antropometrik dan pemeriksaan laboratorium
demielinisasi, depresi berat, anoreksia nervosa, gagal (biokimia).1,2
untuk hidup. Pada anamnesis perlu dilakukan food recall dalam 24
2. Penyakit orofarings dan esofagus: neoplasma, jam, pola makan yang lazim dan frekuensi makan pasien,
inflamasi, trauma apa ada alergi, kegemaran makan, adanya intoleransi
3. Penyakit gastrointestinal: pankreatitis, penyakit usus terhadap makanan, riwayat berat badan.
inflamatorik, sindrom usus pendek, penyakit usus Pada pengukuran antropometrik diukur berat badan
neonatus, malasbsorpsi, persiapan usus preoperatif, (kg), tinggi badan (cm), indeks masa tubuh (IMT), lingkar
fistula lengan atas (LLA), lipatan kulit triseps(LLT), rasio pinggang:
4. Lain-lain: luka bakar, kemoterapi, terapi radiasi, AIDS, panggul. Rumus IMT= berat badan(kg): tinggi badan (m)2.
transplantasi organ. nilai standar: < 20 underweight, 20-25 berat normal, 25-30

Tabel 1. Perbedaan Formula Nutrisi Enteral Komersial dengan Rumah Sakit


Nutrisi Enteral Formula Rumah Sakit Nutrisi Enteral Formula Komersial
Kandungan Nutrien
• Terbatas untuk pemenuhan kalori sedikit vitamin • Lebih Lengkap dalam kalori, karbohidrat, vitamin,
dan mineral tambahan vitamin mudah disesuaikan
• Bentuk kandungan nutriennya tertentu • Nutriennya mudah disesuaikan dengan kebutuhan
Rasa
• Kurang disukai • Lebih disukai karena banyak rasa
Osmolaritas
• Tidak terukur • Terukur
• Hanya via bolus • Bisa bolus, intermiten, kontinyu
Higienitas
• Kurang terjamin • Lebih terjamin
Kepraktisan
Tidak dapat diberikan sewaktu-waktu Dapat disajikan setiap saat
Lain-lain
• Biaya operasi tinggi • Biaya operasi rendah
NUTRISI ENTERAL 417

overweight, >30 obes/gemuk. Rumus berat badan ideal dapat masuk ke dalam saluran cerna atau memang
(relatif) = 90% x (tinggi badan-100). nilai standar < 90% harus dipuasakan per oral/enteral (misal pada disfagia,
underweight, 90-110% berat normal, > 110% overweight, ileus, pankreatitis akut, operasi usus), nutrisi diberikan
> 120% obes/gemuk. melalui parenteral. Sedangkan pada penyakit saluran
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan yaitu cerna di mana nutrisi per oral/enteral masih dapat
kadar elektrolit serum, indikator status cairan, indikator diberikan (misal dispepsia, sindrom usus iritabel, diare)
status mineral (zat besi dll), kadar vitamin/mikronutrien, sebaiknya diberikan per oral atau enteral atau dapat
keseimbangan nitrogen, prealbumin, albumin, transferin diberikan kombinasi oral/ enteral dengan parenteral pada
dan lain-lain. tahap awal. Nutrisi enteral diberikan bila makanan tak
Perhitungan Kebutuhan Kalori, Protein, Lemak dan dapat diberikan melalui mulut dan esofagus, jadi nutrisi
Cairan - elektrolit diberikan melalui selang nasogastrik (pada stenosis/
Perkiraan kebutuhan kalori basal: 25-35 kkal/kgBB/ striktur esofagus) atau melalui gastrostomi (pada
hari, wanita 25-30 kcal/kgBB/hari, pria 30- 35 kkal/kbBB/ stenosis/ striktur esofagus, kanker esofagus distal atau
hari. Kebutuhan ini ditambah lagi bila ada kegiatan fisik, tumor lambung, obstruksi/stenosis pilorus, pankreatitis
stres, infeksi dan lain-lain. Beberapa pusat penelitian akut). (Gambar 1) 9
memakai rumus Harris Benedict untuk mengukur
kebutuhan kalori.
TEE = BEE x AF x SF (TEE=total energy expenditure; BEE PENGALAMAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL
= basal energy expenditure; AF = activity factor; SF=stress PADA PASIEN DI RUANG RAWAT PENYAKIT DALAM
factor). Laki-laki: BEE= 66,47+ [13,75 x berat (kg] + [5,0
x tinggi (cm)] – [6,76 x usia (tahun)]. Wanita :BEE=655,1 Enam belas pasien malnutrisi dengan penyakit dasar infeksi
+ [9,56 x berat(kg)] + [1,85 x tinggi(cm)] – [4,68 x usia tuberkulosis paru, diberikan nutrisi enteral suplemen yang
(tahun)]. mengandung susu kedelai (Proten) 40 gram hari selama 2
Kebutuhan protein dewasa: 1g/kgBB/hari. Kebutuhan minggu. Pasien-pasien tersebut tetap mendapat makanan
lemak = 20% dari total kalori, sebaiknya lemak tidak jenuh standard rumah sakit. Dari penelitian ini didapatkan hasil
: jenuh = 2:1; dosis 1-3 g/kgBB/hari bahwa susu kedelai sebagai suplemen dapat meningkatkan
Kebutuhan cairan: 25-40 ml/kgBB/hari; dewasa muda indeks masa tubuh (Body Mass Index=BMI) pada hari ke-7
(16-30 tahun) kebutuhan 40 ml/kgBB/hari; dewasa rerata dibanding hari ke-1: 14,6 + 2,6 vs 14,1 + 2,6 (p=0,010),
(25-55 tahun) kebutuhan 35 ml/kgBB/hari; usia tua (55- tetapi tak bermakna pada hari ke 14 dibanding hari ke- 7:
65 tahun) 30 ml/kgBB/hari; manula (>65 tahun) 25 ml/ 14,9 + 3,0 vs 14,6+ 2,6 (p=0,06). Pemberian suplemen
kgBB/hari. susu kedelai tersebut juga dapat meningkatkan kadar pre-
Kebutuhan elektrolit: 1). Kebutuhan natrium: pada albumin darah hari ke-7 dibanding hari ke-1, yaitu 0,130 +
pasien muda (16-25 tahun)dan dewasa (25-55 tahun) 0,078 vs 0,108 + 0,057(p=0,019), tapi tak bermakna pada
yaitu 60-100 mmol/hari, pada pasien tua (56-65 tahun) hari ke-14 dibandingkan hari ke-7, yaitu 0,121 + 0,068
> 60 mmol/hari dan pasien geriatri (> 65 tahun) > 50 vs 0,130 + 0,078 (p=0,534). Yang jelas terlihat bahwa
mmol/hari. 2). Kebutuhan kalium: pada pasien muda (16- pemberian suplemen susu kedelai ini dapat memperbaiki
25 tahun) , dewasa (25-55 tahun) dan pasien tua (56-65 keseimbangan nitrogen pasien-pasien malnutrisi pada hari
tahun) yaitu > 60 mmol/hari, sedangkan pada pasien ke-14 dibandingkan hari ke- 1: + 2,546 + 4,976 vs – 4,062
geriatri (> 65 tahun) yaitu > 50 mmol/hari. 3). Kebutuhan + 8,371. Tidak ditemukan efek samping pemberian susu
kalsium: pada pasien muda (16-25 tahun), dewasa (25- tersebut.8
55 tahun) dan pasien tua (56-65 tahun) yaitu 15 mEq/ Sembilan puluh enam pasien sirosis hati dekompensata
hari, sedangkan pada pasien geriatri (> 65 tahun) yaitu dengan ensefalopati hepatik diberikan nutrisi enteral
10 mEq/hari. 4). Kebutuhan fosfat: pada pasien muda mengandung Branched-Chain Amino Acid (BCAA)
(16-25 tahun), dewasa(25-55 tahun pasien tua (56-65 (Aminoleban EN) 1 sachet (50 gr) tiga kali sehari selama 6
tahun) dan geriatri(>65 tahun) yaitu 20-50 mmol/hari. 4. bulan atau lebih. Dari penelitian ini didapatkan perbaikan
Kebutuhan magnesium: pada pasien muda(16-25 tahun), rasio Fischer, perbaikan performance Karnofsky setelah
pasien dewasa(25-55 tahun), pasien tua(56-65 tahun) pemberian susu BCAA. Perbaikan rasio Fischer adalah
dan geriatri(> 65 tahun) yaitu 8-20 mEq/hari. terjadinya peningkatan BCAA dan penurunan asam amino
aromatik (AAA). Protein total serum pasien menunjukkan
peningkatan sejak minggu kedua sampai bulan 3
PRINSIP DAN JALUR PEMBERIAN NUTRISI pemberian susu BCAA tersebut. Efek samping didapat
pada 20% kasus antara lain, distensi abdomen, diare,
Pada penyakit saluran cerna di mana makanan tidak berkurangnya nafsu makan.10,11,12
418 NUTRISI KLINIK

Penilaian Nutrisi

Peritonitis difus
Saluran cerna berfungsi Obstruksi usus
Muntah intractable, ileus
Ya Tidak
Diare intractable
Iskemi gastrointestinal
Nutrisi enteral Nutrisi parenteral
Jangka panjang Jangka pendek
Gastrostomi Nasogastrik
jejunostomi Nasoduodenal
Nasojejunal
Fungsi GI Jangka pendek Jangka panjang
Normal Terganggu atau
restriksi cairan
Nutrien standar Formula khusus Ya
NP perifer NP sentral

Tidak
Toleransi nutrien Fungsi GI kembali

Adekuat Tak adekuat Adekuat


maju ke makanan oral Suplementasi NP maju ke diet lebih kompleks
dan makanan oral yang dapat
di toleransi
Maju ke makanan enteral total

Gambar 1. Jalur pemberian nutrisi suportif khusus


(dikutip dari the ASPEN. Clinical Pathways and Algorithms for Delivery of Parenteral and enteral nutrition support in adults)9

IMUNONUTRISI

Beberapa studi mendapatkan hasil yang masih kontroversi


dari pemberian imunonutrisi yang mengandung nutrien
glutamin, arginin, omega-3 fatty acids dan nukleotida
Nasogastric tube

pada pasien-pasien infeksi dan berat. Banyak studi yang


melaporkan efek baik dari imunonutrisi tersebut tapi ada
studi-studi yang melaporkan tidak ada efeknya terutama
pada pasien sangat berat dan kritis. Hal ini memerlukan
penelitian atau studi lebih lanjut dan lebih dalam serta
pasien yang lebih banyak.11

Gastronostomi
KESIMPULAN

Nutrisi enteral merupakan salah satu pemenuhan


jejunostomi kebutuhan gizi pasien yang berguna untuk meningkatkan
satus nutrisi dan mempercepat penyembuhan
penyakit.
Gambar 2.
NUTRISI ENTERAL 419

REFERENSI

1. Daldiyono, Dharmika, Simadibrata M, Syadra B. Nutrisi pada


penyakit gastrointestinal(1). Dalam: Daldiyono-Thaha AH,
editors. Kapita Selekta Nutrisi Klinik. 1998.p. 117-23.
2. Simadibrata M, Daldiyono. Nutrisi pada penyakit
gastrointestinal(2). Dalam: Daldiyono-Thaha AH, editors.
Kapita Selekta Nutrisi Klinik. 1998.p.124-35.
3. Rombeau JL.-Rolandelli RH. Eds. Clinical Nutrition Enteral
and Tube Feeding.Philadelphia-London: WB Saunders Co;
1997.
4. Betzhold J, Howard L, Enteral nutrition and gastrointestinal
disesases. In: Rombeau JL-Caldwell MD(eds). Enteral and
Tube Feeding. Clinical Nutrition volume 1. Philadelphia-
London-Toronto: WB Saunders; 1984.p. 338-61.
5. Marshall A, West S. Nutritional intake in the critically ill:
improving practice through research. Aust Crit Care 2004;
17:6-8, 10-5.
6. Syam AF, Simadibrata M, Manan C, Daldiyono, Wirawan R,
Helsi. A Randomized trial comparing the effect of soy protein
diet supplement versus hospital standard supplement on
clinical and laboratory parameters in malnutrition patients.
Indones J Gastroenterol hepatol dig Endosc 2003;4:70-4.
7. Dervenis C. Enteral nutrition in severe acute pancreatitis:
future development. JOP.Jpancreas(online) 2004:5(2): 60-3.
8. PT. Otsuka Indonesia. Buku saku nutrisi klinik. Edisi 2.
2003.
9. ASPEN Board of Directors and The Clinical Guidelines
Task Force. Guidelines for the use of parenteral and enteral
nutrition in adult and pediatric. ASPEN. J Parenteral and
Enteral Nutrition 2002;26(1)suppl: 85A
10. Ichida T, Shibasaki K, Muto Y, Satoh S, Watanabe A, Ichida
F. Clinical study of an enteral branched-chain amino acid
solution in decompensated liver cirrhosis with hepatic
encephalopathy. Nutrition 1995;11: 238-44.
11. American Society for Parenteral and Enteral Nutrition(ASPEN).
What is Enteral Nutrition. Available from url: http://www.
nutritioncare.org/wcontent.aspx?id=266. Accessed 4 De-
cember 2011.
12. Choudry HA, Pan M, Karinch AM, Souba WW. Branched-
Chain Amino Acid-enriched Nutritional Support in Surgical
and Cancer patients. J. Nutri 2006;136: 314S-8S.

Anda mungkin juga menyukai