Anda di halaman 1dari 5

SOSIALISASI SISTEM MANAJEMEN RUMAH SAKIT

DALAM MENANGANI KESELAMATAN DAN


KESEHATAN PASIEN

Muhammad Firdaus1, Marian Tonis2, Bobi Handoko3,Abdul Zaky3


STIKes Awal Bros Pekanbaru
Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit
1
dauz.messi@gmail.com

ABSTRACT

All medical actions against patients must have their own risks. Certainly not a single health worker or
doctor would want his patient to experience this unwanted risk. Therefore, patient safety must be
prioritized in every medical treatment. Every medical staff must understand it, so they can apply it
properly. Patient safety is of key importance to any health facility. PKM activities were held on
September 4, 2020, Tangkerang Selatan Village, Bukit Raya District, Pekanbaru City. This
community service aims to provide knowledge to the public about management information systems in
hospitals, provide knowledge about existing services in hospitals and how to get excellent service. The
results obtained from community service are that the community understands the method and flow of
treatment and services at the hospital. The community also understands the services available at the
hospital and how to get excellent service. For continuation, it is recommended to carry out further
research on this guidance approach on a broader subject, easier material and more relevant methods
so that generalizations can be drawn.

Keywords: Hospital Management System, patient safety

ABSTRAK

Seluruh tindakan medis terhadap pasien pasti memiliki risiko tersendiri. Pastinya tidak ada satu
petugas kesehatan atau dokter pun yang menginginkan pasiennya mengalami risiko tidak diinginkan
tersebut. Oleh sebab itu, keselamatan pasien harus diutamakan dalam setiap penanganan medis.
Setiap tenaga medis harus memahaminya, sehingga bisa menerapkannya dengan baik. Keselamatan
pasien adalah kunci penting bagi setiap fasilitas kesehatan. Kegiatan PKM dilaksanakan pada 04
September 2020 Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, kota Pekanbaru. Pengabdian
masyarakat ini bertujuan untuk Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang sistem
informasi manajemen di rumah sakit, Memberikan pengetahuan tentang pelayanan yang ada dirumah
sakit serta cara mendapatkan layanan yang prima. Hasil yang didapatkan dari pengabdian masyarakat
adalah masyarakat memahami tentang cara dan alur berobat serta layanan yang ada dirumah sakit.
Masyarakat juga memahami pelayanan yang ada dirumah sakit serta cara mendapatkan layanan yang
prima. Untuk kelanjutan disarankan melakukan penelitian lanjutan tentang pendekatan bimbingan ini
pada subjek yang lebih luas, materi yang lebih mudah dan metode yang lebih relevan sehingga dapat
ditarik generalisasinya.

Keywords: Sistem Manajemen Rumah Sakit, keselamatan pasien


PENDAHULUAN ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan atas usulan Direktur
Undang-Undang Nomor 44 Tahun Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 43 Jumlahnya 11 orang yang terdiri dari
ayat (1) mewajibkan Rumah Sakit unsur Kementerian Kesehatan, asosiasi
menerapkan standar keselamatan pasien. perumahsakitan dan pakar
Yang dimaksud dengan keselamatan perumahsakitan. Tugas Komite adalah
pasien (patien safety) adalah proses memberikan masukan dan
dalam suatu Rumah Sakit yang pertimbangan kepada Menteri
memberikan pelayanan pasien yang lebih Kesehatan dalam rangka penyusunan
aman. Termasuk di dalamnya asesmen kebijakan nasional dan peraturan
risiko, identifikasi, dan manajemen keselamatan pasien Rumah Sakit.
risiko terhadap pasien, pelaporan Rumah Sakit dan tenaga kesehatan
dan analisis insiden, kemampuan yang bekerja di Rumah Sakit wajib
untuk belajar dan menindaklanjuti melaksanakan program dengan mengacu
insiden, dan menerapkan solusi untuk pada kebijakan nasional Komite
mengurangi serta meminimalisir Nasional Keselamatan Pasien Rumah
timbulnya risiko. Sakit.
Standar keselamatan pasien Seluruh tindakan medis terhadap
tersebut menurut Pasal 43 ayat (2) pasien pasti memiliki risiko tersendiri.
dilaksanakan melalui pelaporan insiden, Pastinya tidak ada satu petugas
kesehatan atau dokter pun yang
menganalisa, dan menetapkan
menginginkan pasiennya mengalami
pemecahan masalah dalam rangka risiko tidak diinginkan tersebut. Oleh
menurunkan angka kejadian yang tidak sebab itu, keselamatan pasien harus
diharapkan.Yang dimaksud dengan diutamakan dalam setiap penanganan
insiden keselamatan pasien adalah medis. Setiap tenaga medis harus
kesalahan medis (medical error), memahaminya, sehingga bisa
kejadian yang tidak diharapkan menerapkannya dengan baik.
Keselamatan pasien adalah kunci
(adverse event), dan nyaris terjadi (near
penting bagi setiap fasilitas kesehatan.
miss). Untuk meningkatkan mutu Hal ini pula yang menjadi indikator
pelayanan Rumah Sakit, Menteri sangat penting dalam penilaian sebuah
Kesehatan menurut Pasal 3 ayat (1) rumah sakit. Terutama dalam
Perat uran Menteri Kesehatan Nomor kepentingan akreditasinya sebagai
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang standar mutu atas pelayanan dan
kinerjanya. Untuk menjamin hal
Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
tersebut, maka sudah ditetapkan 6
membentuk Komite Nasional sasaran keselamatan pasien. Secara
Keselamatan Pasien Rumah Sakit. internasional ketentuan tersebut dikenal
Komite Nasional tersebut dengan istilah IPSG (International
merupakan organisasi nonstruktural Patient Safety Goals). Dalam peraturan
dan independen dibawah koordinasi tersebut ada enam sasaran untuk
direktorat jenderal yang membidangi menjamin keselamatan pasien.
rumah sakit, serta bertanggung jawab Ketentuan itu dirilis oleh Joint
kepada Menteri. Keanggotaan Komite Commission International atau JCI.
Lembaga ini memberikan dedikasinya Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan
untuk peningkatan kualitas layanan Bukit Raya, kota Pekanbaru. Adapun
fasilitas kesehatan dan juga keselamatan organisasi dari pelaksanaan pengabdian
bagi pasien. masyarakat ini sebagai berikut:
Misi dari JCI adalah senantiasa 1. Narasumber : Ns. Muhammad Firdaus,
meningkatkan kualitas kesehatan secara S.Kep., MMR
berkelanjutan untuk setiap 2. Penanggung Jawab :
masyarakat. Dengan cara menjalin Marian Tonis, SKM.,MKM
kerjasama bersama seluruh stakeholder Bobi Handoko,SKM.M,Kes.
terkait, melakukan evaluasi terhadap Abdul Zaky.M.Si
organisasi pelayanan kesehatan, dan 3. Panitia Pelaksana
menjadi inspirasi untuk peningkatan Ketua Pelaksana : Meidita tifany
pelayanan pria, efektif dan berkualitas Sekretaris : Andra Fristasya
tinggi. Saat ini baru tercatat beberapa Bendahara : Nurhayati
saja rumah sakit di tanah air yang sudah
berhasil mendapatkan akreditasi dari Adapun tujuan dan target capaian dari
lembaga tersebut. Nah, IPSG yang dirilis pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
oleh JCI sudah diaplikasikan hampir di ini adalah :
setiap rumah sakit di seluruh dunia. 1. Bagi Panitia Pelaksana:
Kemudian ketentuan itu pun menjadi a. Memberikan pengalaman kepada
pijakan pemerintah Indonesia melalui mahasiswa dalam membuat
Kementrian Kesehatan dengan perencanaan kegiatan seperti
menerbitkan Permenkes-RI no. menyusun proposal, mengundang
1691/MENKES/PER/VII/2011. masyarakat untuk ikut serta dalam
Peraturan itu terkait dengan keselamatan kegiatan dan menyiapkan
para pasien yang dirawat di rumah sakit. perlengkapan kegiatan pengabdian
Dengan dasar kuat dari JCI maka masyarakat
pemerintah Indonesia pun berupaya b. Memberikan pengalaman kepada
untuk melindungi pasien dengan mahasiswa dalam melaksanakan
mengutamakan keselamatan pasien suatu kegiatan seperti memandu
(patient safety). kegiatan, memberikan kata
sambutan panitia, panitia
METODE memberikan arahan terhadap
kegiatan.
Kegiatan pelaksanaan PKM dilaksanakan c. Memberikan pengalaman kepada
pada hari Jumat tanggal 04 September 2020 mahasiswa dalam membuat
di di Kelurahan Tangkerang Selatan, laporan kegiatan.
Kecamatan Bukit Raya, kota Pekanbaru.
Materi yang disajikan pada pengabdian 2. Bagi Peserta Pengabdian Masyarakat
masyarakat ini adalah tentang sosialisasi a. Memberikan pengetahuan
Sistem Manajemen Rumah Sakit dalam kepada masyarakat tentang
menangani keselamatan dan kesehatan sistem informasi manajemen di
pasien. rumah sakit.
Metode kegiatan pengabdian kepada b. Memberikan pengetahuan tentang
masyarakat ini adalah memberikan pelayanan yang ada dirumah sakit
penyuluhan dan diskusi. Adapun sasaran serta cara mendapatkan layanan
dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yang prima.
adalah masyarakat dan kader kesehatan di c. Memberikan pengetahuan tentang
cara dan alur berobat serta pengetahuan yang baik maka akan terbentuk
layanan yang ada di rumah sakit. tindakan seseorang dan perilaku yang
didasari oleh pengetahuan yang baik akan
HASIL DAN IMPLIKASI lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan, sehingga aspek
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pengetahuan ini merupakan hal yang sangat
yang dilaksanakan di Kelurahan Tangkerang berpengaruh dan penting karena
Selatan, Kecamatan Bukit Raya, kota pengetahuan akan membentuk keyakinan
Pekanbaru, diawali dengan meninjau lokasi tertentu sehingga seseorang dapat
pengabdian masyarakat serta pendekatan berperilaku sesuai dengan keyakinannya.
kepada pihak desa serta tokoh masyarakat Banyak faktor-faktor yang
setempat. Ketua pelaksana mengajukan ijin mempengaruhi pengetahuan antara lain
penggunaan lahan pengabdian masyarakat sosial ekonomi, budaya, pendidikan dan
serta rapat koordinasi dengan pihak-pihak pengalaman. Pengetahuan seseorang
terkait yang dilaksanakan pada tanggal 20 didukung oleh lingkungan sosialnya, jika
Agustus 2020. Rapat diawali dengan ekonomi baik maka pendidikan seseorang
pembukaan dan pengarahan dari Kepala juga baik sehingga memiliki pengetahuan
LPPM STIKes Awal Bros Pekanbaru. yang baik juga (Notatmodjo, 2010).
Selanjutnya, pengarahan dari ketua pelaksana Semakin tinggi pendidikan maka akan
mengenai mekanisme pelaksanaan kegiatan semakin mudah menerima hal-hal baru dan
pengabdian masyarakat di Kelurahan mudah menyesuaikan. Selain itu informasi
Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, yang baru didapat akan disaring sesuai
kota Pekanbaru, Koordinasi dengan kader dengan budaya dan keyakinananya yang ada
kesehatan yang ada dilokasi. sehingga budaya sangat berpengaruh
terhadap tingkat pengetahuan seseorang.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di
Umur dan pendidikan seseorang juga akan
Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan
mempengaruhi terhadap pengalaman
Bukit Raya, kota Pekanbaru berjalan
seseorang sehingga akan lebih matang
dengan lancar. Kegiatan diawali dengan
berpikir dan siap menerima informasi.
pemberian pre-test untuk mengukur
Ketika seseorang telah siap dan memiliki
pengetahuan awal tentang keselamatan
sikap positive secara otomatis akan timbul
dan kesehatan pasien. Penyuluhan
motivasi atau keinginan berperilaku terhadap
dilaksanakan dengan membagikan leaflet
hal yang positif sehingga sangat
sebagai media penyuluhan. Penyampaian
memungkinkan ibu mau berperilaku sesuai
materi dilakukan dengan gambar-gambar
dengan apa yang diketahuinya dan yang
yang menarik serta diskusi sehingga
diyakininya.
peserta menjadi antusias dalam
Melalui pengabdian masyarakat ini,
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
masyarakat di Kelurahan Tangkerang
Pemahaman peserta setelah penyuluhan
Selatan, Kecamatan Bukit Raya, kota
diukur dengan memberikan post-test.
Pekanbaru memahami terkait system
Soal post-test yang diberikan sama
manajemen dalam dalam menjaga
dengan soal pre-test.
keselamatan dan kesehatan pasien . Pada
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,
hari Jumat pukul 08.30 wib pagi dosen dan
dan hal ini terjadi setelah orang melakukan
mahasiswa datang ke balai desa dan panitia
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu
mempersiapkan perlengkapan untuk
dalam membentuk tindakan seseorang suatu
melakukan sosialisasi (pengabdian kepada
objek tertentu melalui panca indera manusia
masyarakat). Pemateri yang sudah ditunjuk
yaitu indera penglihatan, pendengaran,
oleh panitia untuk menyampaikan materi.
penciuman rasa dan raba. Dengan adanya
Meskipun acara sosialisasinya sedikit agak DAFTAR PUSTAKA
telat dilaksanakannya tetapi tidak
mengurangi antusias masyarakat tentang Cahyono, B. 2008. Membangun Budaya
pengabdian masyarakat ini. Panitiapun selalu Keselamatan Pasien Dalam Praktik
mendampingi masyarakat jika ingin bertanya Kedokteran. Yogyakarta: Penerbit
dan selalu mengarahkan. Kanisius..

SIMPULAN Depkes RI. 2006. Panduan Nasional


Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
1. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat
Jakarta: Depkes RI.
diselengarakan dengan baik dan berjalan
lancar sesuai dengan jadwal dan Notoatmodjo, S., 2010, Promosi Kesehatan
mekanisme pelaksanaan kegiatan yang dan Perilaku Kesehatan, Jakarta :
telah disusun oleh tim pengabdian
Rineka Cipta
masyarakat serta disepakati oleh
masyarakat. Depkes RI. 2008. Upaya Peningkatan Mutu
2. Penyuluhan dan sosialisasi system
Pelayanan Rumah Sakit. (konsep dasar
manajemen rumah sakit dalam menangani dan prinsip). Jakarta: Depkes RI.
keselamatan dan kesehatan pasien telah
dilakukan dengan hasil memuaskan. Dwiyanto, A. 2007. Penerapan Hospital by
SARAN Laws Dalam Meningkatkan Patient
Safety di Rumah Sakit. [Thesis].
Rekomendasi untuk kegiatan ini Semarang: Program Pascasarjana
sebaiknya memberikan kesempatan kepada UNIKA Soegijapranata..
masyarakat umum untuk mengetahui lebih
jauh lagi tentang tentang sistem informasi Mukti, A.G. 2007. Strategi Terkini
manajemen dan pelayanan di rumah sakit. Peningkatan Mutu Pelayanan
Agar memudahkan masyarakat jika ingin Kesehatan: Konsep dan Implementasi,
berobat di setiap rumah sakit. Masyarakat Pusat Pengembangan Sistem
juga mengetahui sistem dan alur yang ada di Pembiayaan dan Manajemen
setiap rumah sakit. Dan untuk para pihak Asuransi/Jaminan Kesehatan,
lain disarankan melakukan penelitian Yogyakarta: Fakultas Kedkteran
lanjutan tentang pendekatan bimbingan ini Universitas Gajah Mada
dikenakan pada subjek yang lebih luas,
materi yang lebih umum dan metode yang Peraturan Menteri Kesehatan
lebih relevan sehingga dapat ditarik 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
generalisasinya. Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai