PALIATIF
OLEH: TENGKU MUHAMMAD RIDHO ANHAR
PEMBIMBING: DR. WIKA HANIDA LUBIS, SPPD, K-PSI
PENDAHULUAN
Program paliatif merupakan pendekatan yang efektif bagi pasien yang penyakitnya tidak
dapat disembuhkan untuk mengurangi penderitaan dan memperbaiki kualitas hidup pasien
dan keluarganya.
Hai ini untuk mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dan meminimalkan dampak dari
progresifitas penyakit sehingga pasien dapat berfungsi semaksimal mungkin sesuai dengan
kondisinya .
Secara umum pelayanan paliatif bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan gejala lain,
meningkatkan kualitas hidup, memberikan dukungan psikososial dan spiritual serta
memberikan dukungan kepada keluarga selama pasien sakit dan selama masa dukacita.
PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang penting dalam pemberian terapi
paliatif adalah menjaga status nutrisi pasien. Status nutrisi
yang baik dapat mencegah timbulnya bermacam-macam
komplikasi tambahan yang dapat memperberat kondisi
kesehatan pasien karena penyakitnya.
Di Indonesia, sebagian besar penyakit kanker ditemukan
pada stadium lanjut, sehingga angka kesembuhan dan
angka harapan hidup pasien kanker belum seperti yang
diharapkan. Salah satu aspek untuk memperbaiki kualitas
hidup pasien kanker adalah dengan menilai status nutrisi.
RAWATAN PALIATIF
• Menurut WHO 2016 rawatan palatif merupakan suatu terapi atau pendekatan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien (dan keluarga) yang sedang mengalami masalah
penyakit terminal atau mengancam jiwa, melalui pencegahan dan pembebasan
penderitaan dengan identifikasi dini dan evaluasi yang baik, serta tatalaksana nyeri,
fisik, psikososial, dan spiritual.
TUJUAN RAWATAN PALIATIF
• Pada program paliatif care nutrisi juga merupakan yang harus di dukung dan harus
dioptimalkan dengan tujuan mensejahterakan pasien
TUJUAN TERAPI NUTRISI
• Pemberian cairan intravena juga dapat diberikan sebagai jalan untuk pemberian obat. Jika tidak
tersedia akses intravena, dan pasien memerlukan cairan untuk mencegah gejala akibat dehidrasi,
cairan dapat diberikan melalui subku-tan dengan junlah antara 500 ml -1000 ml, sesuai jumlah
urine per 24 jam.
MASALAH YANG SERING DIJUMPAI
• Mulut kering
• Mual dan muntah
• Tidak nafsu makan
• Cepat kenyang
• Konstipasi
• Diare
• Gangguan menelan
KESIMPULAN
• Jika tidak ditangani dengan baik, malnutrisi dapat berkembang menjadi kaheksia. Kaheksia
didefinisikan sebagai kehilangan massa otot, dengan ataupun tanpa lipolisis, yang tidak dapat
dipulihkan dengan dukungan nutrisi konvensional. Ditinjau dari gejalanya, kaheksia merupakan suatu
sindrom yang ditandai tidak nafsu makan (anoreksia), cepat merasa kenyang, dan kelemahan tubuh
secara umum yang mengakibatkan mortalitas meningkat
•TERIMA KASIH