A. INTERVENSI DIET
a. Tujuan Intervensi
1. Memberikan asupan makanan yang adekuat sesuai keadaan pasien
untuk mempertahankan status gizi optimal.
2. Memperbaiki asupan makan pasien sesuai dengan kebutuhan
makan sehari pasien.
3. Mengurangi gejala kanker, meningkatkan kualitas hidup pasien
dan memabantu upaya medis dalam mencegah komplikasi seperti
sepsis dan infeksi.
b. Prinsip Diet
1. Diet ETPT
c. Syarat Diet
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien,
yaitu 2.364,6 kkal
2. Protein sedang, yaitu 15% dari total energy sebesar 88,6 gr.
3. Lemak sedang yaitu 25% dari total energy sebesar 65,6 gr.
4. Karbohidrat cukup, yaitu 60% dari total energy sebesar 354 gr.
5. Kebutuhan air 20-40ml/kg, sesuaikan dengan balans cairan. Atau
dapat sesuai dengan kebutuhan energi sehari, yaitu 1 ml setiap 1
kkal kebutuhan individu.
6. Kebutuhan vitamin dan mineral dianjurkan sesuai kebutuhan
normal/RDA, pada kondisi oenurunan BB drastis, dapat dipastikan
bersamaan dengan peningkatan hormone diuretic yang
menyebabkan kehilangan banyak cairan tubuh dan vitamin-mineral
tertentu, di antaranya adalah vitamin C, B1, natrium, kaliaum,
magnesium dan fosfat. Apabila terdapat tanda defisiensi
disanrankan untuk dikoreksi dengan cara pemberian suplementasi
vitamin C (500 mg/hari), vitamin B1 (200-300 mg), kalium (2-4
mmol/kgBB/hari), fosfat (0,3-0,6 mmol/kgBB/hari), dan
magnesium (0,2 mmol/kgBB/hari via intravena, atau 0,4
mmol/kgBB/hari via oral).
7. Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas karena akan
menimbulkan rasa sebah (penuh) pada perut. Sayuran yang dapat
menimbulkan gas diantaranya kembang kol, sawi, dan nangka
muda; sedangkan buah di antaranya durian, nangka dan nanas.
8. Pada pasien kanker dengan gangguan mulut dan tenggorok
(stomatitis, mukositis, esophagitis) yang disebabkan oleh local
bleeding akan sering mengalami rasa sakit pada saluran pencernaan
bagian atas. Makanan yang diberikan sebaiknya dalam bentuk
tekstur dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi pasien, yaitu
dapat diberikan makanan saring dengan bumbu tidak merangsang
dan tajam. Sebelum makan mulut pasien harus dalam keadaan
bersih (bilas dengan air dan NaHCO3). Hindari makanan yang
asam dan asin. Cairan atau minuman diberikan secara teratur
dengan bantuan sedotan, baik makanan dingin maupun hangat.
Makanan diberikan dalam porsi kecil.
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Usia : 40 th
TB : 170 cm
BB : 54 kg
BBI : 62,86 kg
BEE = 5 + (10 x BBA) + (6,25 x TB) – (5 x U)
= 5 + (10 x 54) + (6,25 x 170) – (5 x 40)
= 5 + 540 + 1.062,5 – 200
= 1.407,5 kkal
TEE = BEE x AF x FS
= 1.407,5 x 1,2 x 1,4
= 2.364,6 kkal ( ±10% = 2.128 – 2.601 kkal)
Protein = 15% x 2.364,6 : 4
= 88,6 gr (± 10% = 79,74 – 97,46 gr)
Lemak = 25% x 2.364,6 : 9
= 65,6 gr (± 10% = 59 – 72,16 gr)
KH = 60% x 2.364,6 : 4
= 354 gr (± 10% = 318,6 – 389,4 gr)