Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PRAKTIKUM

MANAJEMEN PELAYANAN GIZI RS DAN PKM

Disusun oleh :

AULIA DWI NUR ANGGRAINI P07231118009

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
berkat rahmat yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyusun
laporan praktikum ini merupakan syarat wajib menyelesaikan tugas mata kuliah
Manajemen Pelayanan Gizi puskesmas dan Rumah Sakit.

Ada kebanggaan tersendiri jika kegiatan praktikum ini bisa selesai dengan hasil
yang baik. Dengan keterbatasan penulis dalam membuat laporan hasil praktikum,
maka cukup banyak hambatan yang kami temui. Dan jika praktikum ini pada
akhirnya bisa diselesaikan dengan baik tentulah karena bantuan dan dukungan
dari para instruktur.

Tak ada yang kami berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus
kepada para Instruktur yang telah banyak membantu kami. Namun tidak lupa juga
masukan yang berguna seperti saran dan kritik dari para pembaca diharapkan
kami. Kami sangat berharap bahwa laporan praktikum ini akan sangat bermanfaat
bagi siapa saja yang membaca menambah pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................

A. Latar belakang.............................................................................................
B. Tujuan.......................................................................................................

BAB II PEMBAHSAN.......................................................................................

A. Identifikasi ruang lingkup puskesmas....................................................


B. Tujuan pelayanan gizi puskesmas.........................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi
langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan
kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
(Depkes RI,1997/1998). Muninjaya (2004) menjelaskan bahwa Puskesmas
merupakan unit teknis yang bertanggungjawab untuk menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disatu atau sebagaian wilayah kecamatan yang
mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat,
pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama dalam rangka pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas sebagai
ujung tombak pembangunan bidang kesehatan (Alamsyah, 2011)
Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan
semakin kompleks, baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang
dibutuhkan. Peningkatan peralatan saja tidak cukup, tetapi juga
memerlukan manajemen selanjutnya yang lebih sesuai, maka keperluan
sistem informasi yang dapat menunjang manajemen tersebut agar tercipta
kesesuaian yang diperlukan. Tidak mungkin ada manajemen akan berjalan
dengan lancar tanpa didukung dengan sistem informasi yang sesuai
(Sabarguna HBS dan Listiani H, 2008). Sistem informasi merupakan salah
satu bentuk pokok SistemKesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan
sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman
dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan
berwawasan kesehatan (Depkes,2004)
B. Tujuan
Untuk mengetahui identifikasi ruang lingkup puskesmas dan tujuan
pelayanan gizi puskesmas.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi pelayanan gizi puskesmas


Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan
1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar
a. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
b. Pelayanan kesehatan bayi dan anak pra sekolah
c. Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
d. Pelayanan kesehatan usia subur
e. Pelayanan kesehatan usia lanjut
f. Pelayanan imunisasi
g. Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
h. Pelayanan pengobatan / perawatan
2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang
Pelayanan kesehatan dengan 4 kompetensi dasar (kebidanan,
bedah, penyakit dalam, anak)
a. Pelayanan laboratorium kesehatan yang mendukung upaya
kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat
b. Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan
c. Penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular
d. Pelayanan kesehatan darurat
3. Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB)
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB paru
c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria
d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta
e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA
f. Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-AIDS
g. Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD
h. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare
i. Pencegahan dan pemberantasan penyakit fliariasis
4. Penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat
a. Pemantauan pertumbuhan balita
b. Pemberian suplemen gizi
c. Pelayanan gizi
d. Penyuluhan gizi seimbang
e. Penyelenggaraan kewaspadaan gizi
5. Penyelenggaraan promosi kesehatan
a. Penyuluhan prilaku sehat
b. Penyuluhan pemberdayaan masyarakat dalam upaya
kesehatan

6. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar


a. Pemeliharaan kualitas lingkungan fisik, kimia, biologi
b. Pengendalian vektor
c. Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum
7. Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lain Penyuluhan P3 NAPZA
(Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA) yang
berbasis masyarakat
8. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengamanan sediaan
farmasi, alat kesehatan serta makanan dan minuman
a. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan
kesehatan dasar
b. Penyediaan dan pemerataan pelayanan kefarmasian di
saranan pelayanan kesehatan
c. Pelayanan pengamanan farmasi alat kesehatan
Program Pokok Puskesmas
Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga
maupun fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat
berbeda-beda. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim
dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )
b. Keluarga Berencana (KB)
c. Usaha Peningkatan Gizi
d. Kesehatan Lingkungan
e. Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
g. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
h. Usaha Kesehatan Sekolah
i. Kesehatan Olah Raga
j. Perawatan Kesehatan Masyarakat
k. Usaha Kesehatan Kerja
l. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
m. Usaha Kesehatan Jiwa
n. Kesehatan Mata
o. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
p. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
q. Kesehatan Usia Lanjut
r. Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga
sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas
ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari
masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas
dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok
Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat
diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah
Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik
petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah
Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan
dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau
bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa
mengurangi atau menunda kegiatan lain.
Azas Penyelenggaraan Puskesmas Menurut Kepmenkes No 128 Tahun
2004
1) Azas pertanggungjawaban wilayah
a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya.
b. DilakukanDilakukan kegiatan dalam gedung dan luar
gedung
c. Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa,
puskesmas keliling
2) Azas pemberdayaan masyarakat
a. Puskesmas harusmemberdayakan perorangan, keluarga dan
masyarakat agar berperan aktif dalam menyelenggarakan
setiap upaya Puskesmas
b. Potensi masyarakat perlu dihimpun
3) Azas keterpaduan
Setiap upaya diselenggarakan secara terpad
a) Keterpaduan lintas program
UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi,
Kespro, Remaja, Kesehatan Jiwa
b) Keterpaduan lintassektoral
Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama,
dunia usaha, koperasi, PKK
Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama
4) Azas rujukan
 Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan
rujukan kasus
bahan pemeriksaan
ilmu pengetahuan
 Rujukan upaya kesehatan masyarakat
rujukan sarana dan logistik
rujukan tenaga
rujukan operasional
B. Tujuan pelayanan gizi puskesmas
Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam
gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya
bersifat individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif. Kegiatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan
program pelayanan gizi yang akan dilakukan di luar gedung. Sedangkan
pelayanan gizi di luar gedung umumnya pelayanan gizi pada kelompok
dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam pelaksanaan
pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang bermutu,
sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat
proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat
diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi
yang bermutu sesuai dengan 4 pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS)
Lingkup Kegiatan gizi ;
1) Pelayanan Gizi di Dalam Gedung
Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari upaya
promotif, preventif, dan kuratif serta rehabilitatif baik rawat jalan
maupun rawat inap yang dilakukan di dalam puskesmas. Kegiatan
pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu
pelayanan gizi rawat jalan dan pelayanan gizi rawat inap.
2) Kegiatan Pelayanan Gizi di Luar Gedung
Secara utuh kegiatan pelayanan gizi di luar gedung tidak
sepenuhnya dilakukan hanya di luar gedung, melainkan tahap
perencanaan dilakukan di dalam gedung. Kegiatan pelayanan gizi
di luar gedung ditekankan ke arah promotif dan preventif serta
sasarannya adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
Beberapa kegiatan pelayanan gizi di luar gedung dalam rangka
upaya perbaikan gizi yang dilaksanakan oleh Puskesmas antara
lain:
1. Edukasi Gizi/Pendidikan Gizi
 Tujuan edukasi gizi adalah untuk mengubah
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat
mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan
sesuai dengan risiko/masalah gizi.
 SasarannyaSasarannya adalah kelompok dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
 LokasiLokasi edukasi gizi antara lain: Posyandu,
Pusling, Institusi Pendidikan, Kegiatan Keagamaan,
Kelas Ibu, Kelas Balita, Upaya Kesehatan Kerja
(UKK), dll.

 FungsiFungsi tenaga gizi puskesmas dalam edukasi
gizi disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta
berkoordinasi dengan tim penyuluh di Puskesmas
misalnya tenaga promosi kesehatan, antara lain:
o Merencanakan kegiatan edukasi di wilayah
kerja Puskesmas.
o MerencanakanMerencanakan materi
edukasi yang akan disampaikan kepada
masyarakat.
o MemberikanMemberikan pembinaan
kepada kader agar mampu melakukan
pendidikan gizi di Posyandu dan masyarakat
luas.
o MemberikanMemberikan pendidikan gizi
secara langsung di UKBM, institusi
pendidikan, pertemuan keagamaan, dan
pertemuan-pertemuan lainnya.
o MenyusunMenyusun laporan pelaksanaan
pendidikan gizi di wilayah kerja
Puskesmas.
3) Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
 Tujuan kegiatan ini adalah untuk memantau status gizi
Balita menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) atau Buku
KIA.
 SasaranSasaran kegiatan ini adalah kader Posyandu
 Lokasi pelaksanaan kegiatan ini di Posyandu
 Fungsi tenaga gizi puskesmas antara lain:
o Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan
di wilayah kerja Puskesmas
o Memberikan pembinaan kepada kader posyandu
agar mampu melakukan pemantauan pertumbuhan
di Posyandu.
o MelakukanMelakukan penimbangan
o Membina kader dalam menyiapkan SKDN dan
pelaporan
o Menyusun laporan pelaksanaan pemantauan
pertumbuhan di wilayah kerja Puskesmas
o Memberikan konfirmasi terhadap hasil pemantauan
pertumbuhan.
4) Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A
a. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
keberhasilan kegiatan pemberian vitamin A melalui
pembinaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan sehingga kegiatan pencegahan
kekurangan vitamin A dapat berjalan dengan baik
b. SasaranSasaran: kegiatan ini antara lain bayi, balita, dan ibu
nifas
c. Lokasi pelaksanaan kegiatan ini di Posyandu
d. Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam pengelolaan
manajemen pemberian vitamin A antara lain:
 Merencanakan kebutuhan vitamin A untuk bayi 6-
11bulan, anak usia 12-59 bulan, dan ibu nifas setiap
tahun.
 MemantauMemantau kegiatan pemberian vitamin
A di wilayah kerja Puskesmas yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan lain.
 MenyusunMenyusun laporan pelaksanaan distribusi
vitamin A di wilayah kerja Puskesmas.
e. KetentuanKetentuan dalam pemberian vitamin A:
o Bayi 6-11 bulan diberikan vitamin A 100.000 SI
warna biru, diberikan dua kali setahun yaitu pada
bulan Februari dan Agustus
o Balita 12-59bulan diberikan kapsul vitamin A
200.000 SI warna merah, diberikan dua kali setahun
yaitu pada bulan Februari dan Agustus
o Bayi dan Balita Sakit Bayi usia 6-11 bulan dan
balita usia 12-59 bulan yang sedang menderita
campak, diare, gizi buruk, xeroftalmia, diberikan
vitamin A dengan dosis sesuai umur
o Ibu nifas (0-42 hari) Pada ibu nifas diberikan 2
kapsul merah dosis 200.000 SI, 1 kapsul segera
setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam
berikutnya.
o PengelolaanPengelolaan Pemberian Tablet
Tambah Darah (TTD) untuk Ibu
o Hamil dan Ibu Nifas
o Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan
keberhasilan pemberian TTD untuk kelompok
masyarakat yang rawan menderita anemia gizi besi
yaitu Ibu Hamil melalui pembinaan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
sehingga kegiatan pencegahan anemia gizi besi.
SasaranSasaran kegiatan ini adalah Ibu hamil dan
ibu nifas Lokasi: di tempat praktek bidan,
Posyandu. Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam
pengelolaan manajemen pemberian TTD antara
lain:
 Merencanakan kebutuhan TTD untuk
kelompok sasaran selama satu tahun.
 MemantauMemantau kegiatan pemberian
TTD oleh bidan di wilayah kerja puskesmas.
 MenyusunMenyusun laporan pelaksanaan
distribusi TTD di wilayah kerja Puskesmas.
 KetentuanKetentuan dalam pemberian TTD
untuk Ibu hamil dan ibu nifas:
 Pencegahan : 1 tablet/hari sejak awal
kehamilan dan dilanjutkan sampai masa
nifas
 Pengobatan : 2 tablet/hari sampai kadar Hb
Normal.
 Edukasi Dalam Rangka Pencegahan Anemia
pada Remaja Putri dan WUS Tujuan
kegiatan ini adalah meningkatkan
keberhasilan program pencegahan anemia
gizi besi pada kelompok sasaran . Sasaran
kegiatan ini adalah Remaja putri, WUS
Lokasi pelaksanaan kegiatan ini di UKS
(Usaha Kesehatan Sekolah)

BAB III

PENUTUP

A Kesimpulan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada


masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan puskesmas semakin hari
akan mengalami kemajuan dan semakin kompleks, baik dari segi pelayanan
ataupun sumber daya yang dibutuhkan. Peningkatan peralatan saja tidak cukup,
tetapi juga memerlukan manajemen.

B Saran

Petugas kesehatan terait pelayanan gizi dengan tetap memperhatikan prinsip


proses pembelajaran dan manfaat.Keberhasilan pelayanan gizi tergantung pada
komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya peningkatan pelayanan
gizi

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Nuha Medika;

Yogyakarta.
Buku pedoman Pusat Kesehatan Masyarakat. (2010). Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai