Anda di halaman 1dari 41

Ratmawati, S.Gz., M.

Gz
Prodi DIII Gizi Poltekkes
Pangkalpinang
Kanker merupakan penyebab kematian
kedua di dunia.
Data Departemen Kesehatan
menyebutkan kanker menduduki peringkat
ketujuh sebagai penyebab kematian di
Indonesia dengan persentase 5,7 %.
Insiden kanker di Indonesia diperkirakan
180 per 100.000 penduduk.
Kanker dengan kasus terbanyak adalah
kanker serviks uteri, hepatoseluler,
payudara, paru, dan leukemia.
Tumor
 Umum: Penyakit yang berbentuk benjolan
yang abnormal dalam tubuh, yang
disebabkan oleh berbagai macam penyakit,
spt penyakit keganasan (neoplasma), infeksi
dll.
 Arti khusus: benjolan yg disebabkan oleh
penyakit keganasan (neoplasma)

 Onkologi : onkos=tumor, logos=ilmu ilmu


yang mempelajari penyakit yang disebabkan
oleh tumor
JENIS TUMOR
Pembengkakan

Neoplasma
(tumor) Non Neoplasma

Maligna
(ganas) Benigna (jinak) Kista Radang Hipertrofi

Karsinoma Sarkoma

Karsinoma : tumor ganas yg berasal dr sel epitel


Sarkoma : tumor ganas yg berasal dr sel mesenkim
Kanker
 Penyakit pertumbuhan jaringan yang tidak
terkendali karena hilangnya mekanisme
kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi
tidak normal
 Neoplasma ganas (kanker) tumbuh
menyusup (infiltrasi) ke jaringan sekitarnya
sambil merusaknya (destruktif)
 Neoplasma jinak: tumbuh dengan batas tegas
& tidak menyusup, tidak merusak, tetapi
membesar dan menekan jaringan sekitarnya
(ekspansif), umumnya tidak bermetastasis
KARAKTERISTIK TUMOR*
N Karakteristik Jinak Ganas
o
1. Batas tumor Jelas Tidak jelas
2. Kapsul Jelas Tidak jelas
3. Bentuk sel uniform Asal jaringan
4. Kecepatan Lambat Cepat
tumbuh
5. Infiltrasi Tidak ada Ada, ciri khas
6. Metastasis Tidak ada ++
7. Efek sistemik Jarang, kecuali Sering
tumor endokrin
ETIOLOGI
Karsinogenesis kimiawi: aflatoksin B1,
Vinilklorida, benzopiren, akibat
kemoterapi.

Karsinogenesis fisik: pajanan sinar


radioaktif, sinar UV.

Hormon: pada hewan coba tikus terbukti


bahwa karsinoma uteri lebih mudah
ditimbulkan jika pada tikus diberikan
sediaan estrogen.
Lanjutan….
Gaya hidup: kebiasaan makan (E >>, L >>,
serat <<), asap rokok, alkohol

Parasit: Schistosoma hematobium


KANKER KAKEKSIA
Sindrom yang ditandai dengan gejala
klinik berupa :
 anoreksia
 perubahan ambang rasa kecap
 penurunan BB
 anemia, astenia (lemah/kurang tenaga)
 gangguan metabolisme KH, P, L
 gangguan kekebalan
ANOREKSIA
 Kontributor terbesar terjadinya kakeksia
 Produk metabolit kanker atau respon tubuh
penderita thd kanker  anoreksia, perasaan cepat
kenyang
 Metabolisme glukosa dari Cori cycle pada kanker >>
sehingga kadar asam laktat meningkat  mual
 Metabolit kanker  perubahan rasa kecap
sehingga terjadi p↑ambang rasa kecap terhadap
manis, asam, asin; p↓ rasa manis, pahit
 Stres psikologik, terapi antikanker
P↓ asupan
makanan

P↓ BB

P↑ resting
energy
expenditure
KARBOHIDRAT PROTEIN
Metabolisme
Gangguan

 Intoleransi glukosa  p↑ penyusutan


akibat p↑ resistensi
insulin dan otot-otot skelet
pelepasan insulin  p↓ sintesis protein
inadekuat otot-otot skelet
 p↑ glikolisis
anaerobik oleh  p↑ sintesis protein di
tumor hepar
kekurangan
glikogen 
glukoneogenesis p↑ penyusutan
hepar ↑ jaringan perifer
Metabolisme Lemak
 P↓ aktivitas Lipoprotein lipase (enzim yang
berperan dalam ikatan membran pada
penyerapan TG oleh jaringan lemak di perifer)
 Akibat dari jeleknya pembuangan dari TG yang
beredar, terjadi kekurangan lipid perifer dan
timbul hipertrigliseridemia
 p↑ mobilitas asam lemak dari jaringan adiposa 
deplesi lemak tubuh total
NUTRITION ASSESSMENT
Data Yang Dikumpulkan :
Asupan Gizi
Status Kesehatan
Status Sosial
Faktor Psikis Dan Emosi
Kualitas Hidup
Diagnosa Gizi pada AIDS/Cancer*

 Inadequate oral food/beverage intake (NI-2.1)


 Increased nutrient needs (NI-5.1)
 Swallowing difficulty (NC-1.1)
 Altered GI function (NC-1.4)
 Food-medication interaction (NC-2.3)
 Involuntary weight loss (NC-3.2)
 Food and nutrition-related knowledge deficit (NB-1.1)
 Impaired ability to prepare foods/meals (NB-2.4)

*Ir. AAG Anom Aswin, MPS. 2010. NCP-Diagnosa Gizi.


Beberapa kriteria sebagai landasan
nutrition teraphy pada penderita kanker,
antara lain:

Penderita tidak mampu mengkonsumsi


1000 kkal sehari
Terjadi penurunan BB lebih dari 10% BB
penderita sebelum sakit
Kadar albumin serum kurang dari 3,5 g%
Kadar transferin serum menurun
Terdapat tanda-tanda penurunan daya
tahan tubuh
TUJUAN DIET
Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
dengan cara:
 Memberikan makanan seimbang sesuai dengan
keadaan penyakit serta daya terima pasien
 Mencegah atau menghambat penurunan BB secara
berlebihan
 Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare
 Mengupayakan perubahan sikap, dan perilaku sehat
terhadap makanan
Prinsip Diet
Tinggi Energi
Tinggi Protein

Lemak cukup
Serat cukup
Pemberian bertahap (sesuai kondisi dan
daya terima pasien)
SYARAT DIET
 Energi tinggi: 36 kkal/kg BB (♂) dan 32 kkal/kg BB
(♀)
gizi kurang  40 kkal/kg BB (♂) dan 36 kkal/kg
BB (♀)
 Protein tinggi: 1,5-2 g/kg BB
 Lemak sedang: 15-20% dari kebutuhan E total
 KH cukup, sisa kebutuhan E total
SYARAT DIET
 Vitamin dan mineral cukup: terutama
vitamin A, B kompleks (vitamin B6, asam
pantotenat, asam folat dll), C, E, Fe, Se,
Zn  jika diperlukan dapat ditambahkan
suplemen
 Serat cukup
 Porsi makan kecil dan sering
Asam folat
Diperlukan untuk pembentukan sel baru 
sintesis sel
mencegah kelainan mutasi DNA
Pengobatan supportif pada penyakit kritis
Menghambat kerusakan pembuluh darah
Koenzym membentuk SAM (S-Adenosyl-
Methionine) yang penting pada pencegahan
kanker
Vitamin A dan E  memperbaiki sistem imun
Vitamin C  mencegah pembentukan
Nitrosamin
Selenium  melindungi membran sel
Bioflavonoid  dapat memperkuat kapiler
Vitamin B Complex  membantu
menetralisir bahan-bahan karsinogenik
Bawang merah dan bawang putih 
mencegah kanker empedu dan
gastrointestinal
Tomat dan lada  menurunkan risiko
kanker Prostat dan Cervix
Minyak ikan  efek anti kanker
Kol, brokoli, dan Kedelei  mencegah
kanker prostat, ovarium, dan mamae
Jamur  mencegah pertumbuhan sel
kanker
Efek Samping Obat
Mual
Muntah
Anoreksia
Hiperurisemia
Hipomagnesemia
Hipokalsemia
Hipokalemia
Hipoalbuminemia
Xerostomia (kekeringan mulut akibat disfungsi kelenjar saliva)
Perhatikan
Hindari pemberian makan dan minum selama
2 jam post kemoterapi atau radiasi

Jika sering terjadi diare  diit menyesuaikan

Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit

Pemberian parenteral nutrition  keputusan


tim  cek risiko yang timbul
Pemberian bergantung pada:

Keadaan Perkembang
pasien an penyakit

Daya
terima
makanan
Kurang Nafsu Makan
Mengkonsumsi makanan padat energi dan protein.
Tambahkan susu, mentega, telur
Porsi kecil dan lebih sering dari biasanya
Menyediakan makanan favorit untuk meningkatkan
selera makan
Hindari bau atau aroma makanan yang menyengat
Olah makanan dengan bentuk yang menarik
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
Tekankan bahwa makan adalah bagian penting
dalam program pengobatan/terapi
Perubahan Indera Kecap

 Bilas mulut dengan air sebelum makan


 Konsumsi jus atau makanan selingan berbahan
buah-buahan yang segar
 Campurkan makanan dengan rasa manis seperti
gula dan madu
 Gunakan bumbu yang dapat meningkatkan
selera dari segi aroma maupun rasa
 Berkumur dengan air soda 5 g + air putih 500 ml
Mual dan Muntah
 Makan makanan yang kering
 Porsi makanan kecil dengan frekuensi 6-8 kali/hari
 Hindari makanan yang berbau merangsang
 Hindari makanan yang berlemak tinggi karena
akan merangsang rasa mual
 Makan dan minum perlahan-lahan
 Hindari makanan dan minuman yang terlalu manis
 Batasi cairan pada saat makan
 Tidak tiduran setelah makan, ± 1 jam setelah makan
 Bila muntah, minumlah banyak air untuk
menghindari dehidrasi
Mulut Kering
 Minumlah 8-10 gelas/hari. Gunakan sedotan untuk
minum air
 Konsumsi makanan yang lunak dan mudah untuk
dikonsumsi
 Kunyah makanan dengan baik
 Kunyahlah permen rendah gula untuk
menstimulasi kelenjar ludah
Rasa Cepat Kenyang

Konsumsi makanan dalam porsi kecil


dan frekuensi sering
Hindari minum sebelum makan
Hindari makan dalam posisi tidur
Kesulitan Mengunyah/Menelan

 Minum dengan menggunakan sedotan


 Makanan atau minuman disajikan pada
suhu kamar atau dingin
 Bentuk makanan saring atau cair. Bila
makanan lunak, bahan makanan dipotong
kecil-kecil dan masak hingga lunak
 Hindari makanan terlalu asin atau asam
Diare
 Minumlah banyak air  air dalam suhu kamar
 Konsumsi makanan porsi kecil 6-8 kali/hari
 Hindari makanan terlalu manis
 Hindari susu penuh selama diare
 Berikan makanan sumber serat larut air
 Hindari makanan yang bergas
Konstipasi
 Mengkonsumsi cukup serat
 Minum 8-10 gelas/hari
 Lakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan
Mengolah Makanan
 Pastikan tangan dalam keadaan bersih, cuci
dengan sabun dan air bersih sebelum mengolah
 Alas pemotong sayur dan daging harus berbeda/
dipisah
 Masak bahan makanan sampai matang
 Pastikan sumber air bersih, tidak terkontaminasi
PENCEGAHAN

•Penapisan pada
•Dimaksudkan kelompok tertentu
untuk yang beresiko tinggi
menghilangkan terhadap keganasan
faktor penyebab

PRIMER
SEKUNDER
Pencegahan melalui Penyuluhan (KIE)
Bahan Keganasan Penerangan/Nasihat
Rokok Paru, mulut, Stop rokok remaja,
laring bumil
Makanan Saluran cerna, E tepat kebutuhan, L
payudara, uterus tdk >>, cukup serat
Alkohol Hepar, mulut Kurangi atau
hentikan
Infeksi hepar Vaksinasi
hepatitis B
Sinar UV kulit Perlindungan thd
sinar matahari
Sinar ionisasi Payudara, Perlindungan thd
leukemia, tiroid penyinaran dan
industri
7 PATOKAN TANDA BAHAYA*
Waktu BAB/BAK, ada gangguan atau
W perubahan kebiasaan
A Alat cerna terganggu atau sukar menelan
Suara serak atau batuk yang tidak
S sembuh-sembuh
Payudara atau bagian lain
P memperlihatkan benjolan
Andeng2 yang berubah sifat, makin
A besar, dan gatal
Darah atau lendir yang abnormal yang
D keluar dari tubuh
Adanya koreng atau borok yang tidak
A mau sembuh
* Yayasan Kanker Indonesia

Anda mungkin juga menyukai