Gejala: riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal,penyakit vascular
perifer, atau stasis vascular(peningkatan risiko pembentukan trombus).
2.Integritas Ego
Gejala : insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untukhipoglikemia/ketoa
sidosis) ; malnutrisi (termasukobesitas) ; membrane mukosa yang kering(
pembatasan pemasukkan / periode puasa praoperasi).
4.Pernapasan
1. Kekurangan volume cairan
Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran.
Tinjau ulang catatan intra operasi.
Kaji pengeluaran urinarius,terutama untuk tipe prosedur
operasi yang dilakukan.
Pantau tanda-tanda vital.
Letakkan pasien pada posisiyang sesuai,
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis
pembedahan.
Periksa pembalut, alat drainpada interval reguler.
Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan.
Pantau suhu kulit, palpasi denyut perifer.
Kolaborasi, berikan cairanparenteral, produksi darah dan
atau plasma ekspander sesuai petunjuk.
2. Nyeri
Evaluasi rasa sakit seccarareguler, catat karakteristik,loka
si dan intensiitas (0-10).
Catat munculnya rasacemas/takut dan hubungkandengan
lingkungan danpersiapan untuk prosedur.
Kaji tanda vital,perhatikan takikardia,hipertensi dan
peningkatan pernapasan, bahkan jika pasien menyangkal
adanya rasa sakit
Berikan informasi mengenaisifat ketidaknyamanan,
sesuai kebutuhan.
Lakukan reposisi sesuai petunjuk, misalnya semi –
Fowler ; miring.
Observasi efek analgetik
Kolaborasi, pemberian analgetik sesuai kebutuhan.
3.Intoleransi aktivitas
Rencanakan periode istirahatyang cukup.
Berikan latihan aktivitas secara bertahap.
Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
sesuai kebutuhan
Setelah latihan dana
ktivitas kaji responspasien
4.Kerusakan integritas kulit
Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan
luka.
Kaji lokasi, ukuran, warna,bau, serta jumlah dan
tipecairan luka.
Pantau peningkatan suhu tubuh.
Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik.
Balut luka dengan kasa kering dan steril, gunakan plester
kertas.
Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan
lanjutan, misalnya debridement.
Setelah debridement,ganti balutan sesuai kebutuhan
Kolaborasi pemberianan tibiotik sesuai indikasi
5.Perubahan nutrisi
Kaji sejauh mana ketidak adekuatan nutrisi klien
Perkirakan/hitung pemasukan kalori, jaga
komentar tentang nafsu makan sampai minimal.
Timbang berat badansesuai indikasi.
Anjurkan makan sedikit tapi sering.
Anjurkan kebersihan oral sebelum makan.
Tawarkan minum saatmakan bila toleran.
Konsultasi tentang kesukaan/ketidak sukaan
klien yang menyebabkan distress.
Kolaborasi ahli gizi pemberian makanan yang bervariasi.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian suplemen dan obat-
obatan , serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa
lambung
6.Konstipasi
Kaji warna dan konsistensi feses, frekuensi, keluarnya
flatus, bising usus dan nyeri terkan abdomen.
Pantau tanda gejala rupture usus dan/atau peritonitis.
Kaji factor penyebab konstipasi.
Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi.
Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama
defekasi.
Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan
serat dan cairan dalam diet.
Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan
bantuan eleminasi, seperti: diet, pelembut feses,enema
dan laksatif
Evaluasi
1. Keseimbangan cairan tubuh adekuat.
2. Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol
atau hilang.
3. Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
4. Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal.
5. Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang
sesuai.
6. Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan in
take nutrisi.
7. Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan ; fese
s lembut danberbentuk.1
8. Ansietas berkurang/terkontrol.
KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari
masaabnormal/neoplasma yang muncul dari jarin
gan epithelial daricolon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel
kanker
yangganas di dalam permukaan usus besar atau re
ktum (Boyle &Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel
yang bersifat ganasyang tumbuh pada kolon dan
menginvasi jaringan sekitarnya(Tambayong, 2000
: 143).