Anda di halaman 1dari 21

ASKEP Kanker Kolon

Nama : Halimah sitepu


NIM : 2017008
Pengertian…
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial
dari colon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kankeryan
g ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum
(Boyle& Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan
sekitarnya(Tambayong, 2000 : 143).
Kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang
bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat
disekitar kolon (usus besar)
ETIOLOGI….
1. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah
serat(sayur-sayuran, buah-buahan)
2. Kelainan kolon :
Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adeno
karsinoma.
Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasim
aligna menjadi karsinoma.
KondisiulserativePenderita colitis ulserativa menahun me
mpunyai risikoterkena karsinoma kolon.
Genetik Anak yang berasal dari orangtua yang menderita
karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih
banyak dari pada anak – anak yang orangtuanya sehat
Anatomi kolon
PATOFISIOLOGI KANKER KOLON
KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES


adalahsebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) :
A : kankerhanya terbatas pada mukosa dan belum adametastasi
B1: kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa.
B2:kanker telah menembus lapisan muskularis sampai
lapisanpropria.
C1: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar
getahbening sebanyak satu sampai empat buah.
C2:kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getahbening
lebih dari 5 buah.
D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut
dan penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasilagi
MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
1. Kanker kolonkanan,
dimana isi kolon berupa caiaran,
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut. 
Sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi, karena lumen usus lebih besar
dan feses masih encer.
Anemia akibat perdarahan sering terjadi, dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yangdapat dilakukan di klinik). 
2. Kanker kolon kiri
rectum cenderung menyebabkan perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan
respon refleks.
Diare,
nyeri,
kembung sering terjadi. Karena lesikolon kiri cenderung melingkar, 
sering timbul gangguanobstruksi.
Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita.
Baikmucus maupun darah segar sering terlihat pada feses. Dapat terjadi anemia
akibat kehilangan darah kronik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Endoskopi
Radiologis
Ultrasonografi (USG)
Histopatologi
Laboratorium
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pembedahan (Operasi)
Penyinaran(Radioterapi)
Kemotherapy
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Sirkulasi

Gejala: riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal,penyakit vascular
 perifer, atau stasis vascular(peningkatan risiko pembentukan trombus).
2.Integritas Ego

Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apatis ; factor-faktorstress


multiple, misalnya financial, hubungan, gaya hidup. Tanda : tidak dapat
istirahat, peningkatan ketegangan/pekarangsang ; stimulasi simpatis.
3.Makanan / cairan

Gejala : insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untukhipoglikemia/ketoa
sidosis) ; malnutrisi (termasukobesitas) ; membrane mukosa yang kering(
pembatasan pemasukkan / periode puasa praoperasi).
4.Pernapasan

Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok


Lanjutan…
5.Keamanan
Gejala : alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester,dan larutan ;
Defisiensi immune (peningkaan risikoinfeksi sitemik dan penundaan
penyembuhan) ;Munculnya kanker /terapi kanker terbaru ;
Riwayatkeluarga tentang hipertermia malignant/reaksianestesi ; Riwayat p
enyakit hepatic (efek daridetoksifikasi obat-
obatan dan dapat mengubahkoagulasi) ; Riwayat transfuse darah / reaksitr
ansfuse. Tanda : menculnya proses infeksi yang melelahkan demam.
6.Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotic,antihipertensi, kard
iotonik glokosid, antidisritmia,bronchodilator, diuretic, dekongestan, analg
esic,antiinflamasi, antikonvulsan atau tranquilizer dan juga obat yang diju
al bebas, atau obat-
obatanrekreasional. Penggunaan alcohol (risiko akankerusakan ginjal,
yang mempengaruhi koagulasi  
ANALISIS DATA,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan pembatasan pe
masukkan cairan
tubuh secara oral, hilangnya cairan tubuh secara tidak normal,
pengeluaran integritas pembuluh darah.
2. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan, traumamuskulos
kletal, kehancuran yang terus-menerus (misalnya,lokalisasi).
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahanfisik/nyeri.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lukapembedaha
n.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual/muntah.
6. Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan  cairan
Intervensi

1. Kekurangan volume cairan
Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran. 
Tinjau ulang catatan intra operasi.
Kaji pengeluaran urinarius,terutama untuk tipe  prosedur
operasi yang dilakukan.
Pantau tanda-tanda vital.
Letakkan pasien pada posisiyang sesuai,
 tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis
pembedahan.
Periksa pembalut, alat drainpada interval reguler.
Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan.
Pantau suhu kulit, palpasi denyut perifer.
Kolaborasi, berikan cairanparenteral, produksi darah dan
atau plasma ekspander sesuai petunjuk.
2. Nyeri
Evaluasi rasa sakit seccarareguler, catat karakteristik,loka
si dan intensiitas (0-10).
Catat munculnya rasacemas/takut dan hubungkandengan 
lingkungan danpersiapan untuk prosedur.
Kaji tanda vital,perhatikan takikardia,hipertensi dan
 peningkatan pernapasan, bahkan jika pasien menyangkal
adanya rasa sakit
Berikan informasi mengenaisifat ketidaknyamanan,
sesuai kebutuhan.
Lakukan reposisi sesuai petunjuk, misalnya semi –
Fowler ; miring.
Observasi efek analgetik
Kolaborasi, pemberian analgetik  sesuai kebutuhan.
3.Intoleransi aktivitas
Rencanakan periode istirahatyang cukup.
Berikan latihan aktivitas secara bertahap.
Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
sesuai kebutuhan
Setelah latihan dana
ktivitas kaji responspasien
4.Kerusakan integritas kulit
Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan
luka.
Kaji lokasi, ukuran, warna,bau, serta jumlah dan
tipecairan luka.
Pantau peningkatan suhu tubuh.
Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik.
Balut luka dengan kasa kering dan steril, gunakan plester
kertas.
Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan
lanjutan, misalnya debridement.
Setelah debridement,ganti balutan sesuai kebutuhan
Kolaborasi pemberianan tibiotik sesuai indikasi
5.Perubahan nutrisi
Kaji sejauh mana ketidak adekuatan nutrisi klien
Perkirakan/hitung pemasukan kalori, jaga
komentar tentang nafsu makan sampai minimal. 
Timbang berat badansesuai indikasi.
Anjurkan makan sedikit tapi sering.
Anjurkan kebersihan oral sebelum makan.
Tawarkan minum saatmakan bila toleran.
Konsultasi tentang kesukaan/ketidak sukaan
klien yang menyebabkan distress.
Kolaborasi ahli gizi pemberian makanan yang bervariasi.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian suplemen dan obat-
obatan , serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa
lambung
6.Konstipasi
Kaji warna dan konsistensi feses, frekuensi, keluarnya
flatus, bising usus dan nyeri terkan abdomen.
Pantau tanda gejala rupture usus dan/atau peritonitis.
Kaji factor penyebab konstipasi.
Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi.
Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama
defekasi.
Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan
serat dan cairan dalam diet.
Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan
bantuan eleminasi, seperti: diet, pelembut feses,enema
dan laksatif
 Evaluasi
1. Keseimbangan cairan tubuh adekuat.
2. Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol
atau hilang.
3. Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
4. Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal.
5. Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang
sesuai.
6. Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan in
take nutrisi.
7. Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan ; fese
s lembut danberbentuk.1
8. Ansietas berkurang/terkontrol.
KESIMPULAN

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari 
masaabnormal/neoplasma yang muncul dari jarin
gan epithelial daricolon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel
kanker
yangganas di dalam permukaan usus besar atau re
ktum (Boyle &Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel
yang bersifat ganasyang tumbuh pada kolon dan 
menginvasi jaringan sekitarnya(Tambayong, 2000
: 143).

Anda mungkin juga menyukai