I KONSEP DASAR
A. Pengertian
Karsinoma empedu merupakan neoplasma yang tak lazim dengan penyerta yang sering ada
yaitu batu empedu dan kolesistisis kronik.
B. Patofisiologi
Kolesistisis (batu empedu) merupakan faktor predisposisi terjadinya kanker empedu.
Adenokarsinoma papiler dimulai sebagai pertumbuhan keluar yang abnormal seperti kutil,
tumbuh lambat ke dalam ketimbang melalui dinding sampai massa berfungsi mengisi vesika
billiaris. Perubahan mukoid berhubungan dengan pertumbuhan lebih cepat, metastasis dini
dan karsinomatosis peritonial gelatinosa.
Biasanya tumor muncul dalam fundus atau collum, tetapi penyebaran cepat bisa membuat
tempat asli sulit ditentukan tempatnya. Drainase vena dan pembuluh limfe yang kaya pada
vesica billiaris memungkinkan penyebaran cepat kelenjar limfe berhubungan yang
menyebabkan ikterus kolestatik dan penyebaran yang luas.
C. Etiologi
Resiko tinggi pada orang dengan riwayat kolelitiasis.
D. Tanda dan Gejala
Ikterus
Berat badan menurun
Massa pada quadrant kanan atas
Mual
Muntah
E. Penatalaksanaan
Kolesistektomi
Koledokoduodenostomi
Koledokojejenostomi
Kolesistodiodenostomi
II ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA EMPEDU
A. Pengkajian
Aktivitas/Istirahat
Gejala: Kelemahan fisik
Tanda: Gelisah, cemas, takut.
Sistem sirkulasi
Tanda: Takikardi, perubahan tekanan darah, berkeringat.
Sistem eliminasi
Gejala: Perubahan warna urine dan fesses ikterus
Tanda: Distensi abdomen
Teraba massa pada quadrant kanan atas
Makanan/cairan
Gejala: Anorexia, mual/muntah
Tanda: Adanya penurunan berat badan
Nyeri/kenyamanan
Gejala: Nyeri abdomen atas berat, dapat menyebar ke punggung atau bahu kanan.
Kolik epigastrium tengah sehubungan dengan makan.
Tanda: Nyeri lepas, otot tegang atau kaku bila quadrant kanan atas ditekan, tanda Murphy
positif.
Pernafasan
Tanda: Peningkatan frekuensi pernafasan.
Pernafasan tertekan ditandai dengan nafas pendek, dangkal.
Keamanan
Tanda: Ikterik dengan kulit berkeringat.
Pemeriksaan Diagnostik:
Ultrasound: menyatakan kalkuli, dan distensi kandung empedu.
Scan CT: dapat menyatakan kista kandung empedu, dilatasi kandung empedu, dan
membedakan ikterik
Angiografi: memperlihatkan pergeseran pembuluh darah porta dan hepatika.
ERCP: dapat memperlihatkan tumor.
Foto abdomen: menyatakan gambaran radiologi tumor empedu, kalsifikasi pembesaran
kandung empedu.
Foto dada: menunjukkan pernafasan yang menyebabkan penyebaran nyeri.
2. Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan deter ngan perubahan
kemampuan untuk mendapatkan cairan, kelemahan, muntah, depresi dan keletihan.
Intervensi:
Kaji membran mukosa/kulit, nadi perifer.
Awasi tanda/gejala peningkatan mual/muntah.
Hindarkan dari lingkungan yang berbau.
Lakukan kebersihan oral dengan pencuci mulut.
Berikan cairan intravena sesuai petunjuk tim dokter.
Kolaborasi: konsul dengan dokter untuk pemberian anti emetik yang tepat.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
Menunjukkan keseimbangan cairan adekuat dibuktikan dengan tanda vital stabil, membran
mukosa lembab, turgor kulit baik, tidak ada muntah.
4. Diare yang berhubungan dengan kecemasan, proses penyakit, kemoterapi, terapi radiasi
dan obat-obatan.
Intervensi:
Observasi/catat frekuensi defekasi, karakteristik, dan jumlah.
Dorong diet tinggi serat dalam batasan diet, dengan masukan cairan sedang sesuai diet
yang dibuat.
Identifikasi makanan dan cairan yang mencetus diare, mis: bumbu-bumbu.
Buang fesses dengan cepat. Berikan pengharum ruangan.
Mulai lagi pemasukan cairan per oral secara bertahap. Tawarkan minuman jernih tiap jam,
hindari minuman dingin.
Tingkatkan tirah baring, berikan alat-alat di samping tempat tidur.
Kolaborasi: konsul dengan tim dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
Melaporkan penurunan frekuensi defekasi, konsistensi kembali normal.
Mengidentifikasi/menghindari faktor pemberat.
5. Resiko terhadap penatalaksanaan program therapeutic yang berhubungan dengan ketidak-
cukupan pengetahuan tentang proses penyakit, pengobatan, pemeriksaan diagnostik, efek
pengobatan.
Intervensi:
Kaji ulang proses penyakit/prognosis
Diskusikan perawatan dan pengobatan. Dorong pertanyaan, ekspresi masalah.
Kaji ulang program obat, kemungkinan efek samping.
Diskusikan program penurunan berat badan bila diindikasikan.
Anjurkan pasien untuk menghindari makanan/minuman yang tinggi lemak.
Kaji ulang tanda dan gejala yang memerlukan intervensi medik.
Anjurkan istirahat pada posisi semi fowler setelah makan.
SUMBER:
Doenges, Marilynn E. dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Penerbit: EGC.
Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Penerbit: EGC.
Jakarta.
Sherlock, Sheila.1990. Penyakit Hati Dan Saluran Empedu. Penerbit: Widya Medika. Jakarta.