Anda di halaman 1dari 25

PENGATURAN DIIT PADA

PENYAKIT KRONIS DAN


DEGENERATIF
Oleh : Ns. Lucky Ariestya Abidin, S. Kep
PENYAKIT KRONIS
• Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan
penyakit berlangsung lama sampai bertahun-tahun,
bertambah berat, menetap dan sering kambuh.
(Purwaningsih dan Karbina, 2009)
• Contoh :
 Kanker
 Stroke
 Gagal jantung
 Gagal ginjal
 Hipertensi
 Diabetes Melitus
 Radang sendi
PENYAKIT DEGENERATIF
• Penyakit degeneratif adalah suatu penyakit yg timbul
akibat dari kemunduran fungsi sel yg akan mempengaruhi
fungsi jaringan dan organ dan semakin menurun seiring
bertambahnya waktu.

• Penyakit degeneratif secara sederhana dapat dikatakan


sebagi penyakit pada umur tua.

• Sesuai dengan arti secara bahasa, kata degeneratif dalam


bahasa Indonesia merupakan adopsi langsung dari kata
“degenerative” dalam bahasa inggris, yang berarti bersifat
merosot atau kemunduran dan mengalami perobahan-
perobahan yang terjadi pada umur tua.
PENYAKIT DEGENERATIF

• Dibagi menjadi 3 kelompok:


Kardiovaskular (HT, PJK, Infark miokard)
Neoplasma (Tumor, Kanker)
Saraf (Alzheimer, Parkinson)
Penyakit kronis/penyakit degeneratif
diderita orang tua → diderita usia muda
PENYEBAB

• Faktor irreversible: usia, jenis kelamin, genetik


• Faktor reversible:
 Gaya hidup yg salah
 Merokok
 Kurang aktifitas/olahraga (sedentary lifestyle)
 Kurang konsumsi serat
 Pola makan yg salah (dislipidemia,
hiperkolesterolemia)
 Obesitas
 Konsumsi alkohol
GAGAL GINJAL
• Penyebab gagal ginjal kronik :
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Penyumbatan saluran kemih
 Glomerulonefritis
 Kelainan ginjal, misalnya penyakit ginjal polikista, diabetes
melitus (kencing manis) dan kelainan autoimun, misalnya
lupus eritematosus sistemik.

• Seseorang yang memiliki penyakit ginjal kronik, dapat memiliki


stadium yang berbeda.
• Klasifikasi stadium ditentukan oleh nilai laju filtrasi
glomerulus (GFR). Stadium yang lebih tinggi menunjukkan nilai
laju filtrasi glomerulus yang lebih rendah.
PENYAKIT KARDIOVASKULAR
• Erat kaitannya dengan peningkatan kadar lemak dan
kolesterol darah.
• Kesalahan pola konsumsi gizi ; ↑↑ asam lemak jenuh, gula
murni, kolesterol.
• Dapat menyebabkan PJK, sindrom angina pektoris,
aterosklerosis.
• Hiperlipidemia dan dislipidemia (faktor resiko
aterosklerosis) merupakan peningkatan dan
ketidakseimbangan lemak darah dalam tubuh terjadi
akibat lanjut dari peningkatan kadar lemak (trigliserida)
darah, kolesterol total peningkatan LDL-kolesterol dan
penururan HDL. HT, aterosklerosis (degeneratif).
PENYAKIT KARDIOVASKULAR
• Pengaturan pola dan jenis makanan sangat dibutuhkan
dalam pencegahan penyakit-penyakit degeneratif
kardiovaskuler.
• ↓ konsumsi asam lemak jenuh dan kolesterol.
• ↑ konsumsi asam lemak tak jenuh (esensial) contoh:
asam lemak omega-3
• ↑ konsumsi asam lemak esensial → ↑ HDL (high
density lipoprotein)
• ↑ HDL membawah LDL dan trigliserida ke hati untuk
diproses.
• Kontrol asupan kalori dan karbohidrat agar seimbang.
Pemeriksaan Profil Lipid
PROFIL LIPID NILAI NORMAL

KOLESTEROL TOTAL < 200 mg/dL

LDL 70-130 mg/dL

HDL 40-60 mg/dL

TRIGLISERIDA 10-150 mg/dL

https://www.healthline.com/health/cholesterol-test#understanding-results
OBESITAS & DM
• Obesitas dan diabetes melitus juga sangat erat
kaitannya dengan pola konsumsi makanan yang tidak
seimbang.
• Kelebihan kalori dan lemak tinggi menjadi salah satu
pemicu terjadinya kelainan-kelainan ini.
• Untuk menentukan kadar lemak tubuh dilakukan dengan
cara mengukur indeks masa tubuh (IMT).
• Pengukuran IMT digunakan sebagai cara sederhana dlm
menentukan lemak tubuh pada usia mulai dari 18 tahun.
• IMT = BB/(TB)2
• Satuannya: BB dalam Kg, TB dalam meter (m)
Sumber: Diambil dari berbagai kepustakaan.
Standar Indeks Masa Tubuh
NILAI IMT STATUS GIZI
< 16 Malnutrisi buruk
16-17 Malnutrisi sedang
> 17-19 Malnutrisi ringan
20-25 Normal
> 25-30 BB lebih (overweight)
> 30-40 Obesitas
> 40
Sumber: Diambil dari berbagai kepustakaan
Obesitas berat
NEOPLASIA
• Istilah lain dari kanker adalah NEOPLASIA, yaitu
'adanya pertumbuhan baru'. (Kusumawardhani, 1996)
• Neoplasia terjadi apabila sel-sel di dalam jaringan
atau organ berkembang secara tidak terkendali
sebagaimana yang seharusnya terjadi pada
pertumbuhan normal.
• Pada neoplasia yang ganas sel-sel dapat berkembang
menyebar ke jaringan- jaringan di sekitarnya secara
langsung atau ke organ lain yang letaknya
berjauhan melalui pembuluh darah ataupun limpa
sehingga terjadi penyebaran sel-sel ganas
(metastase)
NEOPLASIA
• Berdasarkan atas keterkaitannya dengan kanker, gizi
dibedakan atas tiga sifat, yaitu Causing Cancer, Promoting
Cancer, dan Protective Cancer.
• Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa timbulnya
jenis kanker dapat juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang meliputi keadaan geografis dan rasial,
berkaitan dengan gaya hidup, serta pola makan yang
berbeda.
• Walaupun tingkat kesembuhan penderita kanker
masih .sangat rendah, namun dengan terapi nutrisi yang
tepat dan lingkungan yang mendukung diharapkan dapat
menunjang keberhasilan terapi pengobatan penderita
kanker.
Masalah Gizi pd Penderita Kanker

• Intake sulit
• Akibat adanya kanker 'dalam tubuh dan efek
dari terapi pengobatan membuat penderita
kanker mengalami berbagai problem nutrisi,
bila tidak segera diatasi dapat memperburuk
kondisi kesehatannya.
Cancer Promoting
•Adanya lemak dalam tubuh membuat zat yang bersifat karsinogenik, zat
yang membentuk terjadinya kanker, berkembang. Beberapa cara zat
gizi lemak menjadi penunjang timbulnya kanker, diantaranya adalah:
 ↑ sekresi hormon esterogen yang berlebih meriunjang tumbuhnya
kanker payudara.
 ↑ sekresi cairan empedu yang berlebih menuju usus yang selanjutnya
oleh mikroorganisma di kolon di ubah menjadi zat karsinogenik.
 Asam lemak Poliunsaturated ( PUFA) yang mengalami proses
hidrogenasi akan membentuk asam lemak Trans ( Trans - fatty acid)
yang cenderung menunjang timbulnya kanker dan merangsang
pembentukan kolesterol
 ↑ konsumsi alkohol dan merokok dapat menimbulkan kanker di daerah
kepala dan leher. ↑ konsumis alkohol dapat menyebabkan kanker
mulut, kanker tenggorokan, dan kanker hati.
JENIS KANKER CANCER PROMOTING FOODS

KANKER MULUT alkohol, tembakau, rendah beta caroten, rendah vitamin E

KANKER PAYUDARA & PROSTAT tinggi lemak, tinggi kalori, rendah omega 3
KANKER SAL. PENCERNAAN nitrosamin, alkohol, As. amino pyrosalates pada daging dan ikan yang
dipanggang, rendah karoten, · rendah vitamin C, dan vitamin E
KANKER HATI aflatoksin

KANKER SAL. PERNAPASAN Merokok, alkohol, ↓ vit C & E

KANKER SERVIKS rendah vit. C, vit. E dan beta karotin

KANKER OVARIUM makanan berlemak, di- goreng, dan telur

KANKER KOLOREKTAL tinggi protein hewani, alkohol, tinggi kalori, rendah vit. C dan vit. D, rendah
kalsium, rendah konsu msi karotin dan serat.

MELANOMA rendah vit. 86 dan ka- rotinoid

CARCINOGEN ALAMI Radiasi ultra violet, obat celup, zat kimiawi (asap, penambangan), virus,
nitrosamin, aflatoxin, saffrole.

Cecilia M Pemberton, et al.Mayo Clinical Diet Manual a handbook of Dietary Practices, sixth ed 1988 B.C Decker Inc.
Tujuan Diit Penyakit Kronis &
Degeneratif

• Gagal Ginjal
 Mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi
memperlambat perkembangan penyakit.
 Menurunkan akumulasi sisa nitrogen.
 Membatasi gangguan metabolik krn uremia.
 Mencukupi keb gizi agar sesuai dgn fungsi ginjal.
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
 Menjaga stamina agar pasien bs beraktivitas
normal
Tujuan Diit Penyakit Kronis &
Degeneratif

• Kardiovaskular
 Mengurangi beban kerja jantung.
 Menormalkan BB.
 Memenuhi keb gizi pasien.
 Mengurangi resiko penyumbatan pembuluh
darah.
Tujuan Diit Penyakit Kronis &
Degeneratif

• Neoplasma/Kanker
 Mencegah terjadinya penurunan berat badan (jangka
pendek).
 Mencapai dan memelihara berat badan normal (jangka
panjang ).
 Mengganti zat gizi yang hilang karena efek pengobatan.
 Memenuhi kebutuhan kalori, protein, KH, L, Vitamin dan
mineral yang seimbang utk mencegah terjadinya malnutrisi.
 Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi lebih lanjut.
 Memenuhi keb. Mikronutrient
 Menjaga kadar glukosa darah.
SYARAT DIIT
• Gagal Ginjal:
 Diit rendah protein sesuai BB.
Menurut Kementerian Kesehatan, asupan protein dalam satu hari yang
direkomendasikan untuk pasien gagal ginjal adalah 0,6 gr/Kg BB.
 Diit rendah kalium, natrium, magnesium.
 Batasi cairan.
 Karbohidrat cukup.
 Tambahan vit B & C utk pasien yg menjalani dialisa.

• Modifikasi diet protein pada pasien penyakit ginjal kronik yaitu:


Protein sangat rendah, kurang dari 0,3 g/kg BB
Diet protein rendah, 0,6-0,8 g/kg BB
Diet protein normal, 1-1,2 g/kg BB

• Para Nefrologist menganjurkan bahwa diet rendah protein sudah bisa dimulai
pada saat LFG 60 ml/mnt/1.73 m (Penyakit Ginjal Kronik stadium 3).
SYARAT DIIT
• Kardiovaskular:
 Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat
badan (BB) normal.
 Protein 0,8gr/kg BB ideal/hari.
 Lemak 25—30% dari kebutuhan energi, 7% lemak jenuh dan
10—15% lemak tidak jenuh.
 Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
 Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen
kalium, kalsium, dan magensium jika tidak dibutuhkan.
 Garam rendah, 3– 5 gr/hr, jika disertai hipertensi atau edema.
 Batasi cairan (gagal jantung kongestif atau HT)
 Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
 Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
SYARAT DIIT
• Neoplasma/Kanker:
 Tinggi protein : 1,5-2,0 gr/kg BB untuk mengganti kehilangan
berat badan.
 Tinggi kalori : 25-35 kcal/kg BB,dan 40-50 kcal/kg BB untuk
mengganti simpanan dalam tubuh bila pasien berat badan kurang.
Bila terjadi infeksi perlu tambahan kalori sesuai dengan keadaan
infeksi.
 Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
 Makanan sebaiknya diberikan lebih banyak pada pagi hari.
Diberikan porsi kecil dan sering. Makanan formula sonde (NGT)
dapat diberikan sesuai dengan kondisi pasien. Bila kehilangan berat
badan mencapai lebih dari 20 persen dapat diberikan Total
Parenteral Nutrition (TPN), sesuai dengan kondisi pasien.
 Bila perlu dapat diberikan suplemen vitamin B kompleks ( vitamin
86, Asam pantotenik 1 asam folat, dll) vitamin A, dan vitamin C.
SUMBER
• http://thinkgoodone.blogspot.com/2012/09/askep-pada-klien-penyakit-k
• Brunner & Suddart.2002.Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC
• Yosep,Iyus.2007.Keperawatan Jiwa.Bandung:Refika Aditama
• Herdman, Heather.2010.Diagnosa Keperawatan NANDA Internasional .Jakarta:EGC
• Baras F. Mencegah Serangan Jantung dengan Menekan Kolesterol. Jakarta, Gramedia, 1994.
• Cameron AJ, Welborn TA, Zimmet DZ, Dunotan DW, Owen N, Salmon J. Overweight and
obesity in Australia: The 1999-2000 Australian diabetes, obesity and life style study
(AusDiab). The Medical Journal of Australia (MJA) 2003; 175: 472-432.
• Malik AM. Perubahan Pola Hidup dan Kebiasaan Makan Merupakan Faktor Penting Peningkatan
Prevalensi Penyakit Kronis. Lokakarya Nasional, Jakarta, 306 Desember 1990.
• Meilani K. Efek asam lemak tak jenuh omega-3 dalam upaya pencegahan aterosklerosis. Ebers
Papyrus 1998; 4(2): 93-104.
• https://
media.neliti.com/media/publications/238464-penanganan-nutrisi-pada-penderita-kanker-7177
0d9a.pdf
• http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/08/Brosur-Diet-Penyakit-Jantung1.pdf
• https://rsuppersahabatan.co.id/artikel/read/penatalaksanaan-diit-pada-gagal-ginjal-kronik2

Anda mungkin juga menyukai