Anda di halaman 1dari 30

Diet Pada Penyakit Jantung Koroner

Oleh : Nuning Marina P,


SKM, M.Kes
Definisi
Keadaan dimana terjadi ketidak
seimbangan antara kebutuhan oksigen
miokardium ( otot jantung ) dengan
penyediaan yang di berikan oleh darah
koroner (pembuluh darah jantung )
Faktor Resiko Terjadinya PJK
1. Usia
2. Strees
3. Jenis Kelamin
4. Merokok
5. Diet
6.Kurang olah raga
7.Hipertensi
8.Diabetes
9.Dislipidemia
10.Obesitas
Pengontrolan Faktor Resiko
1.Penanganan hipertensi
2.Hentikan Kebiasaan Merokok
3.Kontrol diabetes (gula darah)
4.Kendalikan kadar kolesterol darah
5.Pola hidup yang benar :
- Kontrol kelebihan BB
- Menghindari stress berlebihan
- Aktifitas fisik
- Istirahat cukup
Gejala
• NYERI DADA
• SESAK NAFAS
• KELELAHAN
• PUSING
• PINGSAN
Etiologi
• Atherosklerosis Pembuluh Darah Koroner
• Atherosklerosis disebabkan adanya
penimbunan lipid di lumen arteri koronaria
sehingga mempersempit lumen
ATHEROSCLEROSIS
Pemeriksaan Penunjang Penyakit
Jantung
• EKG :
• Radiologi Thorax
• Echocardiografi
• Kateterisasi jantung
TUJUAN DIET
– Memberikan makanan secukupnya
tanpa memberatkan kerja jantung
– Menurunkan berat badan
– Mencegah atau menghilangkan
penimbunan garam atau air
Syarat Diet
– Energi cukup, untuk mencapai dan
mempertahankan BB normal
– Protein cukup 0,8 gr/kg BB dari kebutuhan
energi total
– Lemak sedang, yaitu 25 – 30% total energi
– Karbohidrat cukup.
– Kolesterol rendah
– Vitamin dan mineral cukup
– Garam rendah, jika disertai hipertensi atau
oedema (2-3 gr/hr)
– Makanan mudah cerna dan tidak
menimbulkan gas
– Serat cukup untuk mencegah konstipasi
– Cairan cukup ±2 liter/hari
– Bentuk makanan disesuaikan dengan
keadaan penyakit.
• DIIT JANTUNG I
Diit jantung I diberikan kepada penyakit
jantung akut seperti myocard infarct atau
decompensasi kordis berat. Diit berupa 1-
1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari
pertama.
• DIIT JANTUNG II
Diberikan dalam bentuk saring atau lunak.
Jika disertai hipertensi dan atau edema
diberikan diit rendah garam.

• DIIT JANTUNG III


Diberikan dalam bentuk makanan lunak
atau biasa sebagai makanan perpindahan
dari Diit Jantung II dengan kondisi yang
tidak terlalu berat
• DIIT JANTUNG IV
Bentuk makanan biasa, diberikan pada
penderita jantung ringan. Jika disertai
hipertensi diberikan diit rendah garam.
Parameter Diagnosis Gizi Penyakit
Jantung
1. Riwayat Makan : Riwayat
mengkonsumsi makanan :Kebiasaan
mengkonsumsi tinggi lemak, minum
alkohol. NI-5.6.2, NI-4.3, NI-5.3, NI- 5.4,
NI-5.6.3, NI-3.2
2. Biokimia : Pemeriksaan meliputi : Profil
lipid, Glukosa darah, pemeriksaan enzim
jantung CPK-MB/CPK (isoenzim yang
ditemukan pada otot jantung meningkat),
AST/SGOT, Penunjang : EKG. NC-2.2
3. Antropometri : BB (obesitas), IMT. NC-
3.3
4. Pemeriksaan Fisik :KU : Nyeri, sesak
Klinis : tensi, nadi, suhu tubuh,
pernapasan, edema. NC-2.2
5. Riwayat personal Pasien : Riwayat yang
dialami oleh pasien : Riwayat penyakit
keluarga, usia, genetik. NB-1.3, NB-1.7
DISLIPIDEMIA
Kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan maupun penurunan
kadar lipid dalam darah
Fraksi lipid yang utama
- Kenaikan kadar kolesterol total
- Kenaikan kadar LDL
- Kenaikan Trigliserida
- Penurunan kadar HDL
Patofisiologi
• Umumnya lemak ditransport dalam darah
berikatan dengan lipid berbentuk globular
• Lipid dalam plasma adalah kolesterol, Tg,
fosfolipid dan asam lemak bebas
• Peningkatan lipid darah mempengaruhi
kolesterol dan trigliserida
• Kelebihan BB berhubungan dengan
hiperkolesterolemia
• Makanan tinggi lemak sintesis kolesterol
di hepar meningkat densitas reseptor
LDL menurun LDL melepas
lemakmembentuk plakaterosklerosis
dan PJK
Batasan Kadar Li[id Dalam
Darah
Komponen Lipid Batasan (mg/dl) Klasifikasi

Kolesterol total < 200 Normal

200-239 Batasan tinggi

> 240 Tinggi

Kolesterol LDL < 100 optimal

100-129 Mendekati optimal

130-159 Batas tinggi

160-189 Tinggi

Kolesterol HDL < 40 Rendah

> 60 Tinggi
Lanjutan....
Komponen Lipid Batasan (mg/dl) Klasifikasi
Trigliserida < 150 Normal
150-199 Batas Tinggi
200-499 Tinggi
> 500 Sangat Tinggi
Parameter Diagnosa Gizi
Parameter Uraian Kode (kemungkinan)
Diagnosa gizi
Riwayat makan Riwayat mengkonsumsi NI-2.2
makanan padat energi NI-5.6.2
(lemak)daging berlemak, junk
food, gula berlebih (soft drink),
mentega, krim, santan, minyak,
alkohol rendah konsumsi sayur
dan buah (serat)
Biokimia Kadar kolesterol total, LDL, NC- 2.2
HDL, Trigliserida, glukosa
darah, tes fungsi hati, urin
lengkap, tes fungsi ginjal
Antropometri BB (obesitas), IMT NC-3.3
Pemeriksaan KU pasien : cepat lelah, sesak NC-2.2
Fisik Klinis Pemeriksaan klinis :
Pengukuran Tekanan darah,
suhu tubuh, nadi/denyut
Parameter Uraian Kode (kemungkinan)
Diagnosa Gizi
Riwayat personal Riwayat yang dialami pasien, NB- 1.3
pasien riwayat penyakit keluarga,
aktivitas fisik, olah raga, jenis
kelamin (laki2 lebih beresiko),
usia lanjut
Penatalaksanaan Nutrisi
Tujuan :
- Menurunkan BB bila mengalami
kegemukan
-Mengubah jenis dan asupan lemak –
makanan
-Menurunkan asupan kolesterol makanan
-Meningkatkan asupan karbohidrat
kompleks
-Menurunkan asupan karbohidrat sederhana
Hal Yang perlu diperhatikan Dalam
pengaturan diet Penderita Dislipidemia
1. Energi yang dibutuhkan disesuaikan
menurut BB dan aktivitas fisik, apabila
pasien mengalami kegemukan , penurunan
BB dapat dicapai dengan asupan energi
rendah dan peningkatan aktivitas fisik
(penurunan asupan energi disertai
penurunan BB biasanya menghasilkan
penurunan kadar trigliserida darah yang
cepat)
2. Lemak diberikan sedang yaitu < 30% dari
kebutuhan energi total
3. Protein diberikan cukup ,yaitu 10-20 % dari
kebutuhan energi total. Sumber protein
hewani terutama dari ikan yang banyak
mengandung lemak omega 3, dianjurkan
sumber protein nabati
4. Karbohidrat diberikan sedang, yaitu 50-60
% dari kebutuhan energi total
5. Serat diberikan tinggi, terutama serat larut
air (apel, beras merah, havermout, kacang-
kacangan)
6. Vitamin dan mineral cukup.
7. Menghindari konsumsi makanan yang tinggi
lemak (gorengan, daging berlemak termasuk
sosis,krim, mentega, keju, susu, es krim, kulit
hewani, kue-kue manis(tart), es krim
• Menghindari makanan sumber kolesterol
(jerohan, otak, kuning telur (2 butir/mgg)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai