Anda di halaman 1dari 18

Nama: Malin Nur Aeni

Kelas: Gizi B
2110714060
STUDI KASUS DISLIPIDEMIA

BAGIAN 1. ASSESSMENT GIZI

A. Anamnesis
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. AR No RM : 01.19.32.82
Umur : 50 tahun Ruang : Poliklinik Gizi
Sex : Laki-laki Tanggal Masuk :-
Pekerjaan : Karyawan swasta Tanggal Kasus :-
Pendidikan : SMA Alamat : Limo Depok
Agama : Islam Diagnosis : Dislipidemia dan
Medis Obesitas

2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit

Keluhan Utama Pasien mengeluhkan berat badannya susah turun

Riwayat Penyakit Tn AR adalah pasien dislipidemia yang


Sekarang mempunyai kadar kolesterol total, LDL, dan
trigliserida tinggi dari hasil cek laboratorium. Tn
AR memiliki nafsu makan yang tinggi sehingga
berat badan susah turun. Berdebar (-), keringat
berlebih (-), nafsu makan (meningkat), BB
turun (-)

Riwayat penyakit dahulu Hipertiroid dan hipertensi stadium II


Riwayat Penyakit -
Keluarga

3. Berkaitan dengan Riwayat Gizi


Data Sosio Penghasilan : ± Rp 5.000.000,00/bulan
Jumlah anggota keluarga : 5
Ekonomi Suku : Betawi
Aktivitas Fisik Jumlah Jam kerja : 12 jam/hari
Jumlah tidur sehari : 4 jam
Jenis olahraga : -
Frekuensi olahraga : -

Alergi makanan Makanan : -


Penyebab : -
Jenis diet khusus : -
Alasan : -
Yang menganjurkan : -
Masalah Nyeri ulu hati (tidak)
Gastrointestinal Mual (tidak)
Muntah (tidak)
Diare (tidak)
Konstipasi (tidak)
Anoreksia (tidak)
Perubahan pengecapan/penciuman (tidak)
Penyakit kronik Jenis penyakit : -
Modifikasi diet : -
Jenis dan lama pengobatan : -
Kesehatan Sulit menelan (tidak)
mulut Stomatitis (tidak)
Gigi lengkap (tidak)
Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain : -
Frekuensi dan jumlah : -
Perubahan Bertambah/berkurang : Bertambah tidak pernah turun
berat badan disengaja/tidak : Tidak
Mempersiapkan Fasilitas memasak : kompor gas
makanan Fasilitas menyimpan makanan : lemari es
Riwayat/pola Makanan pokok : nasi 2x/hari (@ 2 centong)
makan Lauk hewani : daging sapi sering (@ 1 potong), telur ayam
sering (@ 1 butir), ikan bandeng sering (@ 1 ekor), daging
ayam kadang-kadang (@ 1 potong), udang jarang (@ 5
ekor)
Lauk nabati : tempe 3x/hari (@ 2-4 potong), tahu 1x/hari (2
potong)
Sayuran : sawi jarang (@ ¼ gelas), bayam jarang (@ ¼
gelas), kangkung jarang (@ ¼ gelas) Buah : -
Selingan : -
Minuman : teh manis 400 ml/hari

Kesimpulan :
Dihadapkan pasien laki-laki berusia 50 tahun dengan diagnosis medis
dislipidemia dan obesitas. Hasil laboratorium menunjukan bahwa pasien memiliki kadar
kolesterol total, LDL, dan trigliserida tinggi. Nafsu makan pasien cukup tinggi sehingga
mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan. Pada riwayat penyakit dahulu,
pasien menderita hipertiroid dan hipertensi stadium II. Hasil pengkajian data personal
fisik, pasien merupakan laki-laki berusia 50 tahun dengan riwayat hipertensi sehingga
memiliki risiko tinggi penyakit kardiovaskular.

Pembahasan:
Dislipidemia adalah ketidaknormalan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan atau penurunan kadar lipid dalam plasma darah. Kelainan kadar lipid
terutama adalah kenaikan kadar kolesterol Low density Lipoprotein (LDL) dan
trigliserida serta penurunan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL).
Berikut merupakan tabel status kadar lipid dalam darah:

Klasifikasi dislipidemia terbagi menjadi dua yaitu:


1. Dislipidemia Primer
Dislipidemia primer adalah dislipidemia yang terjadi akibat kelainan
genetik. Pasien dislipidemia sedang disebabkan oleh hiperkolesterolemia piligenik
dan dislipidemia kombinasi familial. Sementara itu, dislipidemia berat umumnya
karena hiperkolesterolemia familial, dyslipidemia remnan dan hipertrigliseidemia
primer.
2. Dislipidemia sekunder
Merupakan jenis dislipidemia yang terjadi akibat suatu penyakit lain
misalnya hipotiroidisme, sindrom nefrotik, diabetes melitus, dan sinroma
metabolik.

Dilihat dari karakteristik personalnya, pasien dapat disebut mengalami


dislipidemia sekunder sebab kejadian dislipidemia nya diduga berhubungan dengan
riwayat penyakit sebelumnya yaitu hipotiroidisme. Umumnya, gejala klinik dan keluhan
dislipidemia tidak dapat dideteksi dini. Manifestasi klinik yang timbul biasanya
merupakan komplikasi dari dislipidemia itu sendiri seperti PJK dan stroke. Kadang
trigliserida yang tinggi apabila dibiarkan dalam waktu lama tanpa penanganan yang baik
dapat menyebabkan pankreatitis akut, hepatosplenomegali, parastesia, perasaan sesak
napas hingga gangguan kesadaran, juga dapat merubah warna pembuluh darah retina
menjadi krem, serta warna plasma darah menjadi seperti susu.
B. Antropometri
TB Rentang Lenga Tinggi Lutut Berat Badan
158 cm - - 84 kg

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri, diperoleh status gizi pasien obesitas
tingkat 2 (IMT 33,6).

C. Pemeriksaan Biokimia
Pemeriksaan Satuan/ Hasil Cek Lab. Keterangan
urin/darah Nilai Normal Tanggal 14/06/2013
TSH 0,4 – 4,0 0,58 Normal
FT4 0,8 – 1,76 0,8 Normal
Kolesterol total < 200 mg/dl 264 mg/dl Tinggi
HDL 35 - 55 mg/dl 40 mg/dl Rendah
LDL < 130 mg/dl 195 mg/dl Tinggi
Trigliserida 40 - 155 mg/dl 188 mg/dl Tinggi
Calsium 1,5 – 2,5 mmol/L 2,25 mmol/L Normal
Natrium 136 – 145 mmol/L 141 mmol/L Normal
Kalium 3,5 – 5,1 mmol/L 4,31 mmol/L Normal
Chloride 98 – 107 mmol/L 101,6 mmol/L Normal

Kesimpulan :
Data Pemeriksaan biokimia menunjukan bahwa kolesterol total, LDL, dan trigliserida
pasien tinggi, dan HDL pasien rendah.

Pembahasan
Kolesterol merupakan jenis lemak yang memiliki peran penting dalam sistem
metabolisme sel. Namun, apabila jumlahnya berlebihan dapat menimbulkan efek negatif
yang berakibat fatal pada sistem organ dan jaringan. Kolesterol dikatakan tinggi apabila
kadar lemak trigliserida dan LDL melampaui batas normal serta menumpul atau
terakumulasi pada dinding-dinding pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan
penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.

D. Pemeriksaan Fisik Klinik


1. Kesan Umum : sadar
2. Vital sign : - Tensi : 150/100 - Respirasi : 20x/menit
- Nadi : 80x/menit - Suhu : 36,5OC

Kesimpulan :
Berdasarkan pemeriksaan fisik klinis, pasien dalam keadaan sadar, respirasi, nadi,
dan suhu menunjukan normal namun tekanan darah berada di atas batas normal.

E. Asupan Zat Gizi


Hasil Recall 24 jam diet : Rumah
Tanggal : - Diet
RS : -
Implementasi Energi (kcal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Asupan oral 2965,2 145,3 164,1 245,6
Kebutuhan 2329,82 80,82 68,01 368,01
% Asupan 127,27% 179,78% 241,29% 66,74%

Kesimpulan :
Berdasarkan tabel asupan zat gizi, dapat terlihat hasil bahwa asupan makan pasien
(protein, lemak, dan energi) telah melebihi 120% kebutuhan sehingga perlu dikurangi.
Sementara itu, asupan karbohidrat perlu ditingkatkan lagi agar minimal bisa mencapai
diatas 80%.

F. Terapi Medis
Jenis Obat/ Fungsi Interaksi dengan
Tindakan Zat Gizi
Thyrozol Terapi konservatif pada pasien Absorpsi obat terganggu
hipertiroid dengan memblokir total apabila diberikan bersama
produksi hormon tiroid. dengan makanan.
Maintate 1 x Bisoprolol fumarate untuk pengobatan Absorpsi obat terganggu
hipertensi sebagai penghambat terhadap apabila diberikan bersama
2,5 g ACE inhibitor, diuretik, dan glikosida dengan makanan.
jantung.

Adalat 2 mg 1 x Nifedipine GITS (Gastro Intestinal Absorpsi obat terganggu


1 Therapeutic System) untuk pengobatan apabila diberikan bersama
dan prophylaxis antihipertensi dengan dengan makanan.
terapi sistem gastrointestinal (OROS).
BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI

1. Domain Asupan
- Asupan Lemak Berlebih (NI-5.6.3) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
pasien terkait zat gizi pada makanan yang ditandai dengan persentase pemenuhan
lemak sebanyak 241,29%.
- Asupan Protein Berlebih (NI-5.7.2) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
terkait zat gizi pada makanan yang ditandai dengan persentase pemenuhan protein
sebanyak 179,78%.
- Asupan Karbohidrat Tidak Adekuat (NI-5.8.1) berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan terkait zat gizi pada makanan yang ditandai dengan persentase
pemenuhan karbohidrat sebanyak 66,74%.

2. Domain Klinis
- Berat Badan Berlebih (NC-3.3) berkaitan dengan kelebihan asupan energi yang
ditandai dengan hasil IMT lebih dari 25, yaitu 33,64.

3. Domain Perilaku
- Gangguan Pola Makan (NB-1.5) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan terkait
zat gizi pada makanan yang ditandai dengan seringnya mengkonsumsi makanan
berlemak dan tinggi gula.
BAGIAN 3. INTERVENSI

PLANNING
1. Tujuan Diet
a. Memberikan asupan makanan yang mencakup energi, zat gizi makro, dan zat gizi mikro
yang mencukupi kebutuhan pasien.
b. Menurunkan berat badan pasien hingga mencapai IMT dan status gizi yang normal.
c. Menurunkan BB ½ - 1 Kg/minggu dengan batasi energi.
d. Kurangi sel lemak.
e. Mengubah jenis dan asupan lemak makanan.
f. Menurunkan asupan kolesterol makanan.
g. Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat
sederhana.

2. Syarat/Prinsip Diet
a. Pemberian energi sebesar kkal.
b. Pemberian protein sebesar 20% atau 88,94 gram.
c. Pemberian lemak sebesar 25% atau 49,41 gram.
d. Pemberian karbohidrat sebesar 55% atau 244,58 gram.
e. Kolesterol < 300 mg.
f. Serat tinggi, terutama serat larut air.
g. Frekuensi pemberian makanan yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.
h. Banyak minum air.
i. Bentuk makanan padat.

3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


A. Energi
REE = (10 x BB) + (6,25 x TB) - (5 x usia) + 5
= (10 x 84 kg) + (6,25 x 158 cm) - (5 x 50) + 5
= 840 + 987,5 - 250 + 5
= 1582,5 kkal
TEE = REE x FA x FS - 500
= 1582,5 x 1,2 x 1,2 - 500
= 1778,8 kkal

20% 𝑥 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖


B. Protein (20%) = 4

20% 𝑥 1778,8
= 4

= 88,94 gram → 355,76 kkal

25% 𝑥 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖


C. Lemak (25%) = 9

25% 𝑥 1778,8
= 9

= 49,41 gram → 444,7 kkal

55% 𝑥 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖


D. Karbohidrat (55%) = 4

55% 𝑥 1778,8
= 4

= 244,58 gram → 978,34 kkal

4. Terapi Diet (Bentuk Makanan dan Cara Pemberian)


Terapi diet : Diet rendah kalori seimbang dan diet dislipidemia I
Bentuk : Makanan lunak
Cara : Oral
Frekuensi : 3 kali makanan utama, 2 kali makanan selingan

5. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Yang Diukur Frekuensi Evaluasi/target

Antropometri Berat badan Setiap hari Turun/Tidak terjadi


kenaikan berat badan
Biokimia GDS, TSH, FT4, Sesuai keputusan Normal/membaik
kolesterol total, HDL, dokter
LDL, trigliserida,
kalsium, kalium, natrium,
klorida
Fisik klinik a. Vital sign (tekanan Sesuai keputusan a. Vital sign normal
darah, denyut nadi, dokter b. Keluhan berkurang
pernapasan, suhu)
b. Keluhan (sesak napas,
cepat lelah, dan lemas)
Asupan zat gizi a. Asupan energi, Recall 24 jam setiap Minimal memenuhi
protein, lemak, hari kebutuhan basal dan
karbohidrat tidak kurang/melebihi
b. Asupan natrium dan kebutuhan.
gula

6. Rencana Konsultasi Gizi


Tujuan
Masalah Gizi Materi Konseling Keterangan
Konseling Gizi
Asupan Lemak Menurunkan - Memberikan edukasi Pemberian konseling
dan Protein asupan lemak terkait batas asupan dilakukan kepada
Berlebih dan protein lemak dan protein pasien dan keluarga
pada pasien yang sesuai dengan ketika pasien dirawat
hingga batas kebutuhan pasien. inap dan ketika
normal - Memberikan edukasi hendak pulang dari
kebutuhan terkait jenis bahan RS
pasien. makanan dan
kandungan gizi di
dalamnya.
Asupan Meningkatkan - Memberikan edukasi Pemberian konseling
Karbohidrat asupan terkait pemenuhan dilakukan kepada
Tidak Adekuat karbohidrat asupan karbohidrat pasien dan keluarga
pasien hingga yang sesuai dengan ketika pasien dirawat
mencapai batas kebutuhan pasien. inap dan ketika
normal - Memberikan edukasi hendak pulang dari
kebutuhan terkait jenis bahan RS
pasien. makanan tinggi
karbohidrat dan bahan
makanan alternatif
lainnya.
Gangguan Pola Memperbaiki pola - Memberikan materi Pemberian konseling
Makan makan pasien Pedoman Gizi dilakukan kepada
Seimbang pasien dan keluarga
- Jenis makanan yang ketika pasien dirawat
dapat membantu inap dan ketika
proses hendak pulang dari
penyembuhan RS
penyakit pasien
- Memberikan
edukasi untuk
memakan sayuran
dan buah-buahan
lebih sering lagi
Berat Badan Menurunkan berat - Gaya hidup yang Pemberian konseling
Berlebih badan pasien dan baik dilakukan kepada
mencegah - Pemilihan makanan pasien dan keluarga
terjadinya yang benar ketika pasien dirawat
kenaikan berat - Pemilihan makanan inap dan ketika
badan pada pasien yang kaya akan zat hendak pulang dari
RS
gizi makro yang
berkualitas

IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
- Jenis diet/bentuk makanan/cara pemberian : Diet Dislipidemia I & diet rendah
energi/Lunak/Oral
- Parenteral nutrisi : -
Implementasi Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Standar RS 2965.2 145.3 164.1 245.6
Kebutuhan (planning) 2088.9 78.3 58 313.3
%Standar/Kebutuhan 141,95% 185,57% 282,93% 78,39%

Pembahasan :
Berdasarkan kajian terapi diet RS diatas, Asupan oral meliputi energi, protein, dan
lemak melebihi kebutuhan planning yang telah dihitung menggunakan rumus mifflin. Pasien
diketahui memiliki keluhan berupa berat badan berlebih serta memiliki tekanan darah tinggi.
Hal ini disebabkan oleh nafsu makan yang tinggi, terutama konsumsi protein hewani seperti
daging sapi, telur ayam, dan ikan bandeng yang tinggi lemak. Selain itu, pasien jarang
makan sayur dan buah, sehingga asupan karbohidratnya kurang. Pasien juga minum teh
manis sebanyak 400 ml per hari. Nafsu makan yang tinggi, asupan energi yang berlebihan,
dan kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab keluhan pasien.

2. Rekomendasi Menu

Waktu Bahan Energi Protein Lemak Karbohidr


makan Menu Makanan Berat (gr) (kkal) (gr) (gr) at (gr)
Nasi merah beras merah 80 119.2 2.24 0.32 26
Buah apel
potong Apel 120 81.2 0.42 0.56 21

Makan Bayam 55 8.8 0.5 0.22 1.59


Pagi Sayur bayam
oyong Wortel 35 12.6 0 0.21 2.37
Bawang putih 8 1.1 0.4 0.02 2.3
Oyong 40 7.6 0.32 0.08 1.64
Ikan makerel 80 133.6 15.4 5.6 0
tomat 15 3.6 0.19 0.07 0.7
Air lemon 7 2 0 0 0.65
Bawang merah 8 3.68 0.1 0.02 0.73
Bawang putih 8 1.1 0.4 0.02 2.3
Kunyit 5 4.6 0.13 0.18 0.6
Pepes ikan
makerel jahe 5 2.83 0.08 0.05 0.56
Jumlah Asupan Makan Pagi 381.91 20.18 7.35 60.44
Kentang 200 174 3.6 0.2 40
Selingan Creamy
1 Mashed Potato Susu skim 100 36 3.5 0.1 5.1
Jumlah Asupan Selingan 1 210 7.1 0.3 45.1
Nasi Tim Beras Putih 75 180 3.6 0.6 39
Dada ayam
panggang Dada ayam 100 172.8 10.6 14.5 0
Wortel 35 9.8 0.2 0.2 2.2
Tahu 40 32 4.4 1.9 0.3
Sup Wortel
Tahu Tomat 10 2.4 0.1 0.05 0.5
Makan
Siang Apel Apel 70 35.7 0.2 0.2 9.2
Jumlah Asupan Makan Siang 432.7 19.1 17.45 51.2
Selingan Strawberry Oat
2 Smoothie Strawberry 100 32 0.67 0.3 8

Oatmeal 15 58.35 2.53 1 9.9

Susu low fat 150 64.5 5.22 1.5 7.7


Jumlah Asupan Selingan 2 154.85 8.4 2.8 25.7
Kentang 200 174 3.6 0.2 40
Susu rendah
Mashed potato lemak 50 21.5 1.74 0.5 3
Daging ayam
tanpa kulit 60 178.8 10.92 15 0
Selada 50 8.5 1.55 0.1 1.1
Tomat ceri 30 5.4 0 0.06 1
paprika 25 6.5 2 1 2

Salad Daging Mentimun 50 4 0.1 0.1 0.7


Malam ayam
Minyak Zaitun 5 44.2 0 5 0
Jumlah Asupan Makan Malam 442.9 20.64 21.71 47.046
Total Asupan Makan Sehari 1622.02 75.42 49.61 229.5
Kebutuhan Sehari 1778.8 88.94 49.41 244.58
%Asupan/Kebutuhan 91.10% 84.70% 100.40% 93.80%

3. Penerapan Diet Berdasarkan Rekomendasi


Pemesanan Diet : Diet Dislipidemia tahap I & Diet rendah energi/Lunak/Oral
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami kondisi obesitas tingkat 2, diet yang diberikan
adalah diet dislipidemia I dan diet rendah energi. Diet dislipidemia I diberikan terlebih
dahulu untuk membiasakan pasien untuk asupan rendah kolesterol dan lemak jenuh. Setelah
pasien terbiasa, perlahan dialihkan ke diet Dislipidemia II.

4. Penerapan Konseling

Masalah Tujuan Materi Konseling Keterangan


Gizi Konseling Gizi

Asupan Menurunkan - Memberikan edukasi Sasaran: pasien dan


Lemak dan asupan lemak terkait batas asupan keluarga pasien
Protein dan protein pada lemak dan protein yang
Berlebih pasien hingga sesuai dengan Waktu: selama pasien
batas normal kebutuhan pasien. berada di RS
kebutuhan - Memberikan edukasi
pasien. terkait jenis bahan Lokasi: ruang rawat
makanan dan inap pasien.
kandungan gizi di
dalamnya. Media: lisan
Asupan Meningkatkan - Memberikan edukasi Sasaran: pasien dan
Karbohidrat asupan terkait pemenuhan keluarga pasien
Tidak karbohidrat asupan karbohidrat
Adekuat pasien hingga yang sesuai dengan Waktu: selama pasien
mencapai batas kebutuhan pasien. berada di RS
normal - Memberikan edukasi
kebutuhan terkait jenis bahan Lokasi: ruang rawat
pasien. makanan tinggi inap pasien.
karbohidrat dan bahan
makanan alternatif Media: lisan
lainnya.
Gangguan Memperbaiki pola - Memberikan materi Sasaran: pasien dan
Pola Makan makan pasien Pedoman Gizi keluarga pasien
Seimbang
- Jenis makanan yang Waktu: selama pasien
dapat membantu berada di RS
proses penyembuhan
penyakit pasien Lokasi: ruang rawat
- Memberikan edukasi inap pasien.
untuk memakan
sayuran dan Media: lisan
buah-buahan lebih
sering lagi
Berat Badan Menurunkan - Gaya hidup yang Sasaran: pasien dan
Berlebih berat badan baik keluarga pasien

pasien dan - Pemilihan


mencegah makanan yang Waktu: selama pasien

terjadinya benar berada di RS

kenaikan berat - Pemilihan


badan pada makanan yang Lokasi: ruang rawat

pasien kaya akan zat gizi inap pasien.

makro yang
berkualitas Media: lisan

Anda mungkin juga menyukai