Anda di halaman 1dari 10

DIETETIKA PENYAKIT TIDAK MENULAR

LOGBOOK PRAKTIKUM

ASUHAN GIZI PADA KASUS GOUT

Oleh :

ISMATUL MAULA

P17331117031

3B

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG PROGRAM STUDI D3

JURUSAN GIZI

2019
KASUS GOUT

Tn. YR umur 45 tahun, seorang PNS, datang ke dokter kaarena sudah 1 bulan merasakan
nyeri di persendian dan kaki juga terasa nyeri saat berjalan. Setelah diperiksa, tampak kaki
kanan Tn. YR bengkak dan kemerahan. Tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 37.5 0 C, RR
20x/menit. Dari hasil pemeriksaan biokimia diketahui : asam urat darah 11.5 mg/dl,
kolesterol total 201 mg/dl, kolesterol LDL, HDL dan TG dalam batas normal. HAsil
pemeriksaan urin menunjukan : Kristal urat (+)

Dari hasil pengkajian antropometri diperoleh hasil TB 175 cm, BB 70 kg. Tn. YR
menyampaikan berat badannya yang lalu 68 kg. dari hasil pemeriksaan fisik dan biokimia,
maka dokter mendiagnosis Tn.YR menderita gout. Dokter memberikan obat allopurinol dan
colchicines, dan Tn.YR diminta untuk melakukan control ulang bulan depan dan
berkonsultasi kepada ahli gizi.

Tn. Yr mempunyai kebiasaan makan bebek setiap minggu (2 potong sedang setiap kali
makan @100 gram). Selain itu, Tn. YR juga hampir setiap hari mengkonsumsi daging sapi
atau makanan laut seperti udang, cumi, dan kerang. Istri Tn. YR gemar memasakan makanan
kegemaran Tn. YR seperti sarden kaleng, corned, sosis sebagai menu sarapan keluarga. Tn.
YR juga sangat gemar minum softdrink (2 botol/hari) dan kopi manis (2 gelas/hari), tidak
suka minum air putih. Tn. YR juga seorang perokok aktif (1-2 bungkus rokok/hari), kurang
suka sayuran, masih mau makan buah tertentu seperti papaya, jeruk dan apel namun tiidak
dikonsumsi setiap hari

Asuhan gizi yang optimal sangat diperlukan untuk membantu proses penyembuhan pasien
DATA UMUM

Nama pasie/klien : Tn. YR


Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun,
BB : 70 kg
TB : 175 cm

1. PATOFISIOLOGI
Penyakit pirai (gout) atau athritis pirai adalah penyakit yang disebabkan oleh
tumpukkan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Pirai
berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan
kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Hiperurisemia adalah keadaan dimana
terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah diatas normal. Secara biokimia
akan terjadi hipersaturasi yaitu kelarutan asam urat di serum yang melewati ambang
batasnya. Batasan hiperurisemia secara ideal yaitu kadar asam urat diatas standar
deviasi hasil laboratorium pada populasi normal (Hidayat, 2009).
Biasanya kadar asam urat serum pada penderita gout lebih dari 6.5-7,0
mg/dl (Bennion, 1979). Kadar normal asam urat dalam darah adalah 2-5,6 mg/dL
untuk perempuan dan 3-7,2 mg/dL untuk laki-laki. Manifestasi hiperurisemia sebagai
suatu proses metabolik yang menimbulkan manifestasi gout, dibedakan menjadi
penyebab primer pada sebagian besar kasus, penyebab sekunder dan idiopatik.
Penyebab primer berartitidak penyakit atau sebab lain, berbeda dengan kelompok
sekunder yang didapatkan adanya penyebab yang lain, baik genetik maupun
metabolik.
Pada 99% kasus gout dan hiperurisemia dengan penyebab primer, ditemukan
kelainan molekuler yang tidak jelas (undefined) meskipun diketahui adanya
mekanisme akibat penurunan eksresi asam urat urin (undersecretion) pada 80-90%
kasus dan peningkatan metabolisme asma urat (overproduction) pada 10-20% kasus.
Sedangkan kelompok hiperurisemia dan gout sekunder, bisa melalui mekanisme
overproduction, seperti gangguan metabolisme purin. Pada mekanisme
undersecretion bisa ditemukan pada keadaan penyakit ginjal kronik, dehidrasi,
diabetes insipidus, peminum alkohol. Selai itu juga dapat terjadi pada pemakaian
obat seperti diuretik, salisilat dosis rendah, pirazinamid, etabunol (Hidayat, 2009).
Pada kasus hiperurisemia dan gout idiopatik yaitu hiperurisemia yang tidak
ditemukan jelas penyebabnya, kelainan genetik, tidak ada kelainan fisiologis dan
anatomi yang jelas (Sidauruk, 2011).
Menurut Iskandar, 2012 penyebab asam urat darah tinggi (hiperurisemia)
terjadi karena:
1. Pembentukan asam urat berlebihan (gout metabolik):
a. Gout primer metabolik terjadi karena sintesa atau pembentukan asam urat
yang berlebihan.
b. Gout sekunder metabolik terjadi karena pembentukan asam urat berlebihan
karena penyakit. Seperti leukemia, terutama yang di obati dengan sitostatika,
psoriasis, polisitemia vera, dan mielofibrosis.
2. Pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang (gout renal):
a. Gout renal primer terjadi karena gangguan eksresi asam urat di tubuli distal
ginjal yang sehat.
b. Gout renal sekunder disebabkan oleh ginjal yang rusak, misalnya pada
glomerulonefritis kronik, kerusakan ginjal kronis (chronic renal failure).
3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Serangan gout (arthritis gout akut)
secara mendadak, dapat dipicu oleh:
a. Luka ringan
b. Pembedahan
c. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar atau makanan yang kaya akan protein
purin
d. Kelelahan
e. Stres secara emosional
f. Penyakit dan sejumlah obat yang menghambat sekresi asam urat, seperti
salisilat dosis kecil, hidroklorotiazid (diuretik), asam-asam keton hasil
pemecahan lemak sebagai akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi lemak

2. ASSESSMENT GIZI
Pendokumentasian dari asesmen gizi dapat dilihat seperti pada tabel berikut:
Tabel 1. Dokumentasi Asesmen Gizi

Domain Assessment Standar comparative Interpretasi


CH 1.1 Personal History Dewasa
- Nama : Tn.XR
- Umur : 45 tahun
- Pekerjaan : PNS
- Tn. YR seorang perokok
aktif (1-2 bungkus
rokok/hari),

2.1. Riwayat Medis


- sudah 1 bulan
merasakan nyeri di
persendian dan kaki
juga terasa nyeri saat
berjalan
- Diagnosis dokter : Gout
FH FH 1.1. Asupan Makanan Dengan menggunakan rumus - Asupan purin tinggi.
dan zat Gizi Mifflin - Kebiasaan makan
1.2. Asupan Makanan dan REE = (10xbb)+(6.25xtb)-(5xu)+5 yang salah
Minuman = (10x70)+(6.25x175)-
1.2.2. Asupan Makanan (5x45)+5 - Pemilihan makanan
- Tn. Yr mempunyai = 1573.75 kkal yang salah
kebiasaan makan TEE = REE x FA x FS - Kurang konsumsi buah
bebek setiap minggu TEE = 1573.75 x 1.56 x 1.1
dan sayur
(2 potong sedang = 2700.5 kkal
- Kurang konsumsi air
setiap kali makan Protein = ( 10% x2700.5)/4
@100 gram). = 67.51 gr putih
- Tn. YR juga hampir Lemak = (20% x2700.5)/9 - Konsumsi soft drink
setiap hari = 60.01gr dan kafein
mengkonsumsi daging KH = ( 70% x 2700.5)/4 - Kurangnya edukasi gizi
sapi atau makanan = 478.58 gr Menurut PGS:
laut seperti udang, - konsumsi sayur 3-4 porsi/
cumi, dan kerang. hari
- Istri Tn. YR gemar - konsumsi buah 2-3/hari.
memasakan makanan
kegemaran Tn. YR
seperti sarden kaleng, Makan Utama = 3x
corned, sosis sebagai Makan Snack = 2x
menu sarapan (WHO 2005)
keluarga.
- Tn. YR juga sangat
gemar minum
softdrink (2
botol/hari) dan kopi
manis (2 gelas/hari),
tidak suka minum air
putih.
- kurang suka sayuran,
- masih mau makan
buah tertentu seperti
papaya, jeruk dan apel
namun tidak
dikonsumsi setiap hari
3.1. Pegobatan
- Dokter memberikan
obat allopurinol dan
colchicines, dan Tn.YR
diminta untuk
melakukan control ulang
bulan depan dan
berkonsultasi kepada
ahli gizi.

-
AD 1.1 Komposisi/Pertumbuha Klasifikasi BMI/IMT: Normal (22.85 kg/m2)
n tubuh/ riwayat BB - Under weight : <18.5
- BB = 70 kg - Normal : 18.5 – 22.9
- TB = 175 cm - Overweight : ≥ 23
- IMT = 22.85 kg/m2 - At risk : 23.0-24.9
- Obese I: 25.0-29.9
- Obese II: ≥ 30
(Asia Pacific BMI cut off points,
2014)
BD 1. Data biokimia, tes medis Menurut Kemenkes RI, 2011
dan prosedur - Kolesterol total : <200 mg/dl - Kadar kolesterol tinggi
- asam urat darah 11.5 - LDL <130 mg/dl - Kadar asam urat
mg/dl, - HDL 30-70 mg/dl normal
- kolesterol total 201 - TG pria 40-160 mg/dl - LDL, HDL dan TG
mg/dl, dalam batas normal
- kolesterol LDL, HDL dan Menurut Kemenkes RI (asam - Positif terdapat Kristal
TG dalam batas normal. urat normal) urat dalam urin
- Hasil pemeriksaan urin - Perempuan : 2.4-6.0 mg/dl
menunjukan : Kristal urat - Laki-laki : 3.4-7.0 mg/dl
(+) - Anak-anak : 2.0-5.5 mg/dl

PD 1.1 Hasil pemeriksaan fisik Menurut Depkes 2011 - Tekanan darah normal
terkait gizi - Tekanan darah normal : - Suhu tubuh normal
Hasil pemeriksaan klinis: 120/80 mmHg - RR normal
- Tekanan darah 110/70 - Kaki kanan tampak
mmHg, Menurut Depkes 2011 bengkak dan
- suhu 37.5 0 C, - Suhu tubuh normal : 36.6- kemerahan
- RR 20x/menit. 37.50C
- tampak kaki kanan
bengkak dan kemerahan (comprehensive medical
assisting : administrative clinical
competencies. New York :
Cengage Learning, 2006)
- Lahir-6 minggu : 30-60x/mnt
- 6 bulan : 25-40x/mnt
- 3 tahun : 20-30x/mnt
- 6 tahun : 18-25x/mnt
- 10 tahun : 15-20x/mnt
- Dewas : 12-20x/mnt

1. DIAGNOSA GIZI
Penelusuran diagnosis gizi dapat dilihat seperti pada tabel berikut:
Tabel 2. Penelusuran Diagnosis Gizi

Sign/Symptom Problem Etiologi


Tn. YR setiap hari makan NI.5.6.3 Asupan jenis Pola makan yang buruk
tinggi purin seperti bebek, protein tidak tepat (purin) karena kurang
daging sapi, makanan laut pengetahuan mengenai
seperti udang, cumi, gizi
kerang, sarden kaleng,
corned, dan
sosis

Adanya kolesterol tinggi NC 2.2 perubahan Nilai Asupan makanan tinggi


(201 mg/dl), kadar asam Lab Terkait Gizi purin yang berlebih
urat tinggi (11.5 mg/dl) sehingga meningkatnya
dna positif Kristal urat kadar kolesterol dan asam
dalam urin urat
Tn. YR sangat gemar NB. 1.2. Perilaku dan Kurang terpapar
minum softdrink (2 kepercayaan yang salah pengetahuan terkait gizi
botol/hari), kopi manis (2 terkait makanan dan zat dalam pemilihan bahan
gelas/hari) tidak suka gizi makanan
minum air putih dan juga
seorang perokok aktif (1-2
bungkus rokok/hari

PERNYATAAN DIAGNOSA GIZI DENGAN FORMAT PES

Domain Intake

Asupan jenis protein tidak tepat (purin) berkaitan dengan Pola makan yang buruk
karena kurang pengetahuan mengenai gizi ditandai dengan Tn. YR setiap hari makan
tinggi purin seperti bebek, daging sapi , makanan laut seperti udang, cumi, kerang,
sarden kaleng, corned, dan sosis

Domain Klinis

perubahan Nilai Lab Terkait Gizi berkaitan dengan Asupan makanan tinggi purin yang
berlebih sehingga meningkatnya kadar kolesterol dan asam urat ditandai dengan
kadar kolesterol tinggi (201 mg/dl), kadar asam urat tinggi (11.5 mg/dl) dan positif
Kristal urat dalam urin

Domain Behavior

Perilaku dan kepercayaan yang salah terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan
Kurangnya edukasi mengenai gizi ditandai dengan kebiasaan minum softdrink (2
botol/hari), kopi manis (2 gelas/hari) tidak suka minum air putih dan juga seorang
perokok aktif (1-2 bungkus rokok/hari)

2. INTERVENSI
Penyusunan rencana intervensi gizi meliputi:
1. Penyediaan Makanan dan atau Zat Gizi (ND), terdiri dari
a. Tujuan Diet :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar
asam urat dalam darah dan urin
2. Mengurangi konsumsi bahan makanan tinggi purin
3. Menormalkan kadar asam urat menjadi 3.4-7.0 mg/dl dan kadar kolesterol
<200 mg/dl
b. Rekomendasi Diet : Diet Gout Artritis
c. Preskripsi Diet
a) Syarat Diet
1. Energi sesuai kebutuhan tubuh.
2. Protein cukup, yaitu 1-1,2 g/kg/BB/hari atau 15-20% dari kebutuhan
energy total
3. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan
purin >150 mg/100g
4. Lemak sedang yaitu 10-20% dari kebutuhan energy total. Lemak berlebih
dapat menghambat pegeluaran asam urat atau purin melalui urin
5. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari kebutuhan
energy total. Gunakan sumber karbohidrat kompleks bagi pasien dengan
berat badan lebih
6. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan.
7. Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari
b) Kebutuhan energi dan zat gizi makro
Dengan menggunakan Rumus Mifflin
a. REE = (10 x BB) + (6.25 x TB) – (5 x U) + 5
= (10 x 70) + (6.25 x 175) – (5 x 45) + 5
= 700 + 1093.75 - 225 +5
= 1573.75 kkal
b. TEE = REE x PA x Fstres
= 1573.75 x 1.56 x 1.1
= 2700.5 kkal
c. Protein = 1 x BB
= 1 x 70
= 70 gr
% Protein = 70 x 4/2700.5
= 10%
d. Lemak = 20 % x 2700.5 / 9
= 60.01 gr
e. Karbohidrat = 70% x 2700.5 / 4
= 478.58 gr
c) Kebutuhan Zat Gizi Mikro
Ca : 1000 mg Vit A : 600 mcg
P : 700 mg Vit D : 15 mcg
Fe : 13 mg Vit E : 15 mg
Zn : 13 mg Vit K : 65 mcg
Vit C : 75 mg
2. Rancangan Preskripsi Diet
d. Bentuk makanan : makanan biasa
e. Frekuensi Makan : 3x makanan utama, 3x makanan selingan
f. Rute pemberian Makan : Oral

5. EDUKASI DAN KONSELING GIZI


Edukasi Materi :
Topik : Gizi untuk a. Memberi tahu tentang tujuan diet yang akan dijalankan
Gout. b. Meningkatkan pengetahuan tentang diet yang akan
Sasaran : pasien dan dijalankan
keluarga
c. Memberi pemahaman tentang prinsip gizi seimbang
Metode : Ceramah
d. Memberi pengertian tentang bahaya rokok dan
dan diskusi
Waktu : 20-30 indikasinya terkait penyakit gout
menit

Konseling a. Memberi pengetahuan tentang pengaturan pola hidup


sehat
e. Meningkatkan pengetahuan tentang Pemilihan bahan
makanan dan porsi yang sesuai dengan kondisi
f. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dengan
kadar purin rendah, sedang dan tinggi
b. Meningkatkan pengetahuan tentang cukup konsumsi
buah dan sayur
c. Menjalankan olahraga rutin minimal 2x/minggu
d. Hindari alcohol dan minuman softdrink
e. Cairan cukup yaitu 8-10 gls/hari
Koordinasi asuhan Bekerjasama dengan klien dan keluarga klien serta dengan
gizi petugas kesehatan lain

6. MONITORING DAN EVALUASI


Parameter Indikator Evaluasi Pelaksanaan / Target
waktu
1. Protein Total protein Total asupan purin Setiap hari Konsumsi purin
intake intake (purin) pasien <150mg100/g
(purin) dibandingkan
dengan kebutuhan
sehari pasien
2. Kolesterol Pemeriksaan Membandingkan Kadar kolesterol
Asam urat terkait hasil lab kadar normal menjadi <200
kolesterol dan mg/dl
asam urat dengan Kadar asam
hasil lab urat3.4-7.0
mg/dl
7. VALIDASI DAN PENILAIAN

NILAI Diperiksa oleh Dosen Catatan:


Pengampu Mata Kuliah

Nama:
Tanggal:

8. Daftar Pustaka
Chapter II : Patofisiologi Asam Urat. Diakses dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56421/Chapter%20II.pdf?
sequence=4 pada tanggal 30 Juli 2019

“Pedoman Gizi Seimbang”. Diakses dari pdfgizi.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai