Anda di halaman 1dari 9

Laporan ke-3 Tanggal : Kamis, 22-04-2021

MK. Praktikum Dietetika Penyakit Tidak Menular Tempat : -

PENATALAKSANAAN DIET RENDAH ENERGI SISA II PADA


PASIEN OBESITAS

Oleh:

Kelompok 3
Adi Iskandar 2018350007
D. Zulya Lovyana 2018350017
Restu Ajeng Nadila 2018350019
Hanafiah Az-Zahra 2018350031

Dosen Pengampu:
Khoirul Anwar, SGz, MSi
Almira Nuraelah, SGz, MSi

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2021
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dislipidemia adalah peningkatan kadar lemak dan kolesterol dalam darah.
Dislipidemia merupakan suatu kelainan metabolisme lipoprotein. Gangguan ini
ditandai dengan meningkatnya total serum kolesterol, low density lipoprotein (LDL)
dan penurunan konsentrasi high density lipoprotein(HDL). Dislipidemia ini diduga
berhubungan dengan hiperinsulinemia. Dalam proses terjadinya aterosklerosis,
ketiganya memiliki peran yang penting dan sangat erat kaitannya satu sama lain.
Dislipidemia dapat menimbulkan aterosklerosis yang termanifestasi menjadi PJK,
nyeri perut berulang yang disebabkan oleh peningkatan kadar trigliserid (TG) darah
dan dapat tejadi pankreatitis akut yang membahayakan jiwa bila kadar TG darah
cukup tinggi.
. Berdasarkan data Global Health Observatory (GHO) dari badan kesehatan
dunia (WHO) yang menunjukkan bahwa prevalensi dislipidemia pada tahun 2008
adalah sebesar 37% pada populasi laki-laki dan 40% pada populasi wanita dan
dianggap bertanggung jawab terhadap 2,6 juta kematian serta menyebabkan 29,7 juta
jiwa lainnya akan mengalami ketidakberdayaan setiap tahun. Di Indonesia, data yang
diambil dari hasil riset kesehatan dasar nasional (RISKESDAS) tahun 2013
menunjukkan ada 35.9 % dari penduduk Indonesia yang berusia ≥ 15 tahun dengan
kadar kolesterol abnormal. Data RISKEDAS juga menunjukkan 15.9 % populasi
yang berusia ≥ 15 tahun mempunyai proporsi LDL yang sangat tinggi (≥ 190 mg/dl),
22.9 % kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl, dan 11.9% dengan kadar trigliserid
yang sangat tinggi (≥ 500 mg/dl).
Lipid adalah substansi lemak, agar dapat larut dalam darah, Lipid merupakan
komponen utama yang berfungsi membentuk beberapa bagian tubuh yang
berfungsi sebagai sumber energi. molekul lipid harus terikat pada molekul protein
(yang dikenal dengan nama apolipoprotein, yang sering disingkat dengan nama apo.
Senyawa lipid dengan apolipoprotein dikenal sebagai lipoprotein. Tergantung dari
kandungan lipid dan jenis apolipoprotein yang terkandung maka dikenal lima jenis
liporotein yaitu kilomikron, very low-density lipoprotein (VLDL), intermediate
density lipo protein (IDL), low-density lipoprotein (LDL), dan high
densitylipoprotein (HDL)
Kadar lipid darah yang tinggi memiliki kaitan yang erat dengan penyakit
jantung koroner (PJK). Kolesterol yang menentukan aterosklerosis atau PJK adalah
kolestrol LDL, Trigliserid, dan kolestrol HDL.
Dari total serum kolesterol, K-LDL berkontribusi 60-70 %, mempunyai
apolipoprotein yang dinamakan apo B-100 (apo B). Kolesterol LDL merupakan
lipoprotein aterogenik utama, dan dijadikan target utama untuk penatalaksanaan
dislipidemia. Kolesterol HDL berkontribusi pada 20-30% dari total kolesterol serum,
apolipoprotein utamanya adalah apo A-1 dan apo A-II. Bukti bukti menyebutkan
bahwa K-HDL memghambat proses aterosklerosis
Manifestasi klinik yang timbul pada dislipidemia merupakan komplikasi dari
dyslipidemia seperti PJK dan strok. Kadar trigliserid yang sangat tinggi dapat
menyebabkan pankreatitis akut, hepatosplenomegali, parastesia, perasaan sesak napas
dan gangguan kesadaran, juga dapat merubah warna pembuluh darah retina menjadi
krem (lipemia retinalis) serta merubah warna plasma darah menjadi seperti susu. Pada
pasien dengan kadar LDL yang sangat tinggi (hiperkolesterolemia familial) dapat
timbul arkus kornea, xantelasma pada kelopak mata dan xantoma pada daerah tendon
archiles, siku dan lutut
Klasifikasi dislipidemia berdasarkan proses terjadinya penyakit yaitu ada dua,
dislipidemia primer dan dislipidemia sekunder. Dislipidemia primer yaitu
dislipidemia yang disebabkan karena kelainan penyakit genetik dan bawaan yang
dapat menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah. Dislipidemia primer yang
berhubungan dengan obesitas ditandai dengan peningkatan trigliserida, penurunan
kadar HDL, LDL, dan komposisi abnormal (Grundy, 2004). 2. Dislipidemia Sekunder
yaitu dislipidemia yang disebabkan oleh suatu keadaan seperti hiperkolesterolemia
yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, syndrome nefrotik, kehamilan, anoreksia
nervosa, dan penyakit hati obstruktif. Hipertrigliserida disebabkan oleh diabtes
mellitus, konsumsi alkohol, gagal ginjal kronik, miokard infark, dan kehamilan.
Selain itu dislipidemia dapat disebabkan oleh gagal ginjal akut, dan penyakit hati
(Grundy, 2004).
Faktor resiko terjadinya dislipidemia termasuk diantaranya adalah diet, stress,
tidak aktif secara fisik dan merokok. Dislipidemia dapat bersifat primer atau genetik
dan bersifat sekunder yang merupakan pengaruh dari suatu kondisi tertentu atau
pengaruh dari penggunaan suatu obat yang dapat meningkatkan kadar lipid plasma
(Talbert, 2008)

PATHWAY DISLIPIDEMIA

Dislipidemia Primer Dislipidemia Sekunder

Kelainan Penyakit Genetik Penyakit Obstruktif

Gangguan Metabolisme

Peningkatan Kadar Peningkatan Kadar Peningkatan Kadar Peningkatan Kadar


LDL HDL Kolestrol Total Trigliserida
PENATALAKSANAAN DIET RENDAH ENERGI SISA II PADA
PASIEN OBESITAS

Identitas Pasien

NRM : 03090103
Nama : Tn. Sb
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : N/a
Usia : 56 tahun 5 bulan
Pekerjaan : N/a
Tanggal Kasus : 15 April 2021
Diagnosis Medis : Dislipidemia

Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

Asesmen Gizi

Antropometri

TB : 160 cm
BB : 70 kg (BBI: 51 kg)
IMT : 27,3 kg/m2 (Status gizi: overweight )
Lingkar Pinggang : N/a
Tinggi Lutut : N/a
Lingkar Lengan Atas : N/a

Biokimia
Hasil pemeriksaan laboratorium Os tersedia pada tabel 1 berikut:
Tabel 1 Hasil pemeriksaan laboratorium
Parameter Hasil Lab Nilai Rujukan Interpretasi
Kolesterol 280 mg/dl <200 - >240 mg/dl Dislipidemia
HDL kolesterol 28 mg/dl <40 - >60 mg/dl Rendah
LDL kolesterol 171 mg/dl <100 - >190 mg/dl Normal
Albumin 3,5 g/dl 3,5 – 5 g/l Normal
Sumber: kemenkes 2011

Hasil pemeriksaan biokimia Os menunjukkan bahwa kadar kolesterol tinggi yang di


interpretasikan dislipidemia, HDL rendah yang dapat meningkatkan risiko penakit jantung,
dan LDL serta albumin normal.

Klinis/ Fisik
Hasil pemeriksaan klinis Os tersedia pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2 Hasil pemeriksaan klinis/ fisik Os
Parameter Hasil Lab Nilai Rujukan Interpretasi
Suhu tubuh 36,8 ºC 36.5-37°C Normal
Tekanan Darah 160/120 mmHg 120/80 mmHg Hipertensi
Laju pernafasan 20 12-20 kali/menit Normal
Denyut nadi 80 70-100 kali/menit Normal
Parameter Hasil Lab Nilai Rujukan Interpretasi
Kemerahan di wajah + + Abnormal
Pusing + + Abnormal
Sakit kepala + + Abnormal
Sumber: kemenkes & melyana (2019)

Tabel 2 menunjukkan Tekanan Darah Os 160/120 mmHg yang menandakan bahwa


Os mengalami hipertensi derajat 2, untuk respirasi, denyut nadi dan suhu itu normal.
Sedangkan pada pemeriksaan fisik menunjukkan Os mengalami pusing, sakit kepala dan
kemerahan di wajah.

Riwayat Gizi/Dietary History

Alergi Makanan : N/a


Lainnya : N/a
Pola makan : Pola makan OS, yaitu Tn. Sb memiliki frekuensi makan 8 kali sehari.
Terdiri dari makan pagi 2 kali, makan siang 2 kali, makan malam 2
kali, dan selingan minum teh di pagi, siang, sore. Pasien
mengkonsumsi daging 2-3 kali per minggu
Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada riwayat penyakit yang sama di keluarga.
Riwayat Penyakit Pribadi : kolesterol tinggi dan hipertensi yang sudah di derita sejak ± 5
tahun yang lalu.
Kebiasaan : Kebiasaan makan tidak teratur yaitu 8 kali, kurang beragam
dan sering konsumsi teh setiap pagi, siang dan sore.

Riwayat Penyakit
Os mengalami dislipidemia dan mempunyai riwayat kolesterol tinggi dan hipertensi
yang sudah di derita sejak ± 5 tahun yang lalu, disertai sakit kepala dan pusing.

Terapi Medis
N/a

Konsumsi SMRS Os dapat di lihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3 Asupan MRS Os

Zat Gizi Kebutuhan MRS %MRS


Energi (kkal) 2207 N/a N/a
Protein (gram) 82,8 N/a N/a
Lemak (gram) 61 N/a N/a
Karbohidrat (gram) 331 N/a N/a

Perhitungan Kebutuhan Gizi

AMB = 10BB + 6.25TB - 5U + 5 Keb P = (15% x Keb E)/4


= 10(70) + 6.25(160) – 5(56) + 5 = (15% x 2207)/4
= 700 + 1.000 - 285 = 82,8 gram
= 1415 Kkal
Keb. E = AMB x Fs x Fa Keb L = (25% x Keb E)/9
= 1415 x 1.2 x 1.3 = (25% x 2207 )/9
= 2207 Kkal = 61 gram

Keb KH = (60 % x Keb E)/4


= (60 % x 2207)/4
= 331 gram

DIAGNOSIS GIZI

INTERVENSI GIZI

1) Tujuan Intervensi
1. Menurunkan atau mempertahankan kadar kolestrol LDL nomal
2. Menurunkan asupan lemak jenuh dan lemak trans (<7%) dan menu dan menurunkan
asupan kolestrol makanan kurang dari 200 mg/dl.
3. Menurunkan berat badan Os ke berat badan normal, dengan memberikan asupan diet
rendah kalori dan meningkatkan aktifitas fisik.
4. Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat
sederhana
5. Meningkatkan aktifitas fisik Os
2) Implementasi
1. Pemberian Diet (ND/Nutrition Delivery)
a. Jenis Diet : Diet dislipidemia tahap I energi 1600 kkal
b. Bentuk makanan : Makanan Biasa
c. Frekuesi makanan : 3 kali makan utama 2 kali selingan
d. Rute Pemberian : Oral
e. Tujuan Diet
1. Menurunkan berat badan Os menuju berat badan normal
2. Menurunkan asupan lemak jenuh dan lemak trans (<7%) dan menu dan
menurunkan asupan kolestrol makanan kurang dari 200 mg/dl
3. Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana
f. Prinsip dan syarat diet :
1. Energi disesuaikan menurut berat badan dan aktifitas fisik, jika BB berlebih
penurunan BB dicapai dengan asupan energi rendah dan peningkatan aktifitas
fisik
2. Lemak diberikan 25-35% dari kebutuhan total
 Lemak jenuh <7% dan lemak trans <1%
 Lemak tak jenuh ganda maksimal 10% dari kebutuhan energi, lemak tak
jenuh tunggal maksimal 20% dari kebutuhan energi
3. Protein cukup (15% dari kebutuhan energi)
4. Kolestrol kurang dari 200 mg
5. Karbohidrat sedang 50-60%
6. Serat tinggi 25-30 g/hari
7. Vitamin dan mineral cukup
Tabel 4. Perencanaan Menu sehari

Golongan Satuan Penukar Kandungan Zat Gizi


E KH L P
Makanan Pokok 3.5 612.5 140 0 14
Protein Hewani (RL) 3 150 0 6 21
Protein Hewani (LS) 1 75 0 5 7
Protein Nabati 4 300 28 12 20
Sayuran (B) 2 50 10 0 2
Sayuran (C ) 1 50 10 0 3
Buah-buahan 3 150 36 0 0
Gula 4 200 48 0 0
Minyak 4 200 0 20 0
Kandungan Zat Gizi Menu Sehari 1787.5 272 43 67
(DKBM)
Kebutuhan Gizi Os 2207 331 61 82.8
 % Tingkat Kecukupan Gizi Menu Sehari 80.9923 82.17523 70.4918 80.91787

Tabel 5. Pembagian Makan Os Per Waktu Makan dalam Sehari

Tabel 6. Susunan Menu sehari Os berdasarkan DBMP

2. Pemberian Edukasi (E/Education)


a. Tujuan edukasi :
Memberikan informasi gizi yang berkaitan dengan penyakit pasien agar pasien
dapat mengikuti dan menerapkan anjuran diet setelah pasien keluar dari rumah sakit.
Informasi yang disampaikan yaitu berupa pemilihan bahan makanan yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan bagi pasien serta bahan makanan yang harus dibatasi
konsumsinya, serta memberikan edukasi olahraga yang dapat dilakukan oleh Os saat
dirumah nanti.
b. Waktu edukasi gizi : 30 menit
c. Sasaran edukasi gizi : Pasien dan Keluarga
d. Metode edukasi gizi : Konseling
e. Media edukasi gizi : Leaflet, Video saran aktifitas fisik di rumah dan Bahan
Penukar makanan
f. Tempat edukasi gizi : Ruang rawat inap pasien
g. Materi
a. Pembahasan mengenai pengertian dan penyebab terjadinya dislipidemia
b. Tujuan diberikannya Diet dislipidemia tahap I kepada pasien.
c. Memberikan edukasi mengenai pemilihan bahan makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang tidak dianjurkan dan bahan makanan yang harus dibatasi
konsumsinya oleh pasien
d. Memberikan edukasi dan motivasi kepada pasien agar merubah perilaku makan
menjadi lebih baik
e. Memberikan edukasi dan saran aktifitas fisik yang dapat dilakukan di rumah
3. Koordinasi Asuhan Gizi
Dokter : Koordinasi terkait terapi medis pasien
Perawat : Monitoring keadaan antropometri, fisik dan klinis Os
Dll

MONITORING DAN EVALUASI


DAFTAR PUSTAKA

J. Kedokteran Meditek Vol. 20 No. 54, 2014. Tatalaksana Terkini Dislipidemia

Pedoman Pengelolaan Dislipidemia Di Indonesia 2019

Talbert, R.L., 2008, Dyslipidemia

Grundy,M.S.,Cleeman I.J.,Merz C.N.B et al.,.2004.NCEP Report :Implication of Recent

Clinical Trial for the national Cholesterol education Program Adult Treatment Panel III

KEMENKES RI. Cek kesehatan secara rutin

Melyana, Sarotama A. 2019. Implementasi peringatan abnormalitas tanda-tanda vital pada


telemedicine workstation

Anda mungkin juga menyukai