Anda di halaman 1dari 29

Play

Tutorial 2
Skenario 4
Definisi
Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid
yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan kadar
fraksi lipid dalam plasma.

Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar


kolesterol total (K-total), kolesterol LDL (K-LDL) dan atau
trigliserid (TG), serta penurunan kolesterol HDL (K-HDL).

Dislipidemia
Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia. Perkeni: 2021
Klasifikasi
sekunder
Akibat suatu penyakit lain.
primer Penyebabnya:

Akibat kelainan genetik.


Dislipidemia sedang disebabkan oleh
hiperkolesterolemia poligenik dan dislipidemia
kombinasi familial.
Dislipidemia berat umumnya karena
hiperkolesterolemia familial, dislipidemia
remnan, dan hipertrigliseridemia primer.

Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia. Perkeni: 2021


Etiologi

1 Terganggunya metabolisme lipid akibat interaksi faktor genetik (dislipidemia primer)


dan faktor lingkungan

2 Tingginya kadar kolesterol total dan LDL adalah konsumsi pangan yang tinggi akan
lemak jenuh serta kolesterol

3 Tingginya kadar trigliserida adalah faktor genetik, kegemukan serta asupan


karbohidrat sederhana yang berlebihan
Etiologi
Epidemiologi
Berdasarkan data Global Health Observatory (GHO) dari badan kesehatan dunia (WHO) yang
menunjukkan bahwa prevalensi dislipidemia pada tahun 2008 adalah sebesar 37% pada populasi
laki-laki dan 40% pada populasi wanita. Dianggap bertanggung jawab terhadap 2,6 juta kematian
serta menyebabkan 29,7 juta jiwa lainnya akan mengalami ketidakberdayaan setiap tahun.

Data Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) tahun 2018, 28,8 % dari penduduk Indonesia

yang berusia 15 tahun dengan kadar kolesterol total abnormal (berdasarkan NCEP ATP III,
dengan kadar kolesterol ≥ 200 mg/dl) dimana perempuan lebih banyak dari laki-laki dan
penduduk perkotaan lebih banyak dari penduduk pedesaan. Pendududuk dengan kadar K-LDL
mendekati optimal (100-129 mg/dl) sebesar 36,5%, borderline (130-159 mg/dl) sebesar 24,9%,
tinggi (160-189 mg/dl) sebesar 9,0% dan sangat tinggi (>190 mg/dl) sebesar 3,4%. Kadar K-HDL
yang kurang dari 40 mg/dl sebesar 24,3% dan untuk trigiserida secara berturut-turut
didapatkan 13,3% borderline tinggi (150-199 mg/dl) sebesar 13,3%, tinggi (200-499 mg/dl) dan

0,8% penduduk mempunyai kadar trigliserid yang sangat tinggi ( 500 mg/dl).
Data global Nilai LDL

Berdasarkan Jenis
Kelamin

Pirillo, A., Casula, M., Olmastroni, E. et al. Global epidemiology of dyslipidaemias. Nat Rev Cardiol 18, 689–700 (2021).
Prevalensi
dislipidemia
berdasarkan usia
dan tingkat
pendidikan

Cho, So & Lee, Ho & Shim, Jee & Song, Bo. (2020). Associations between age and dyslipidemia are differed by education level: The Cardiovascular and Metabolic Diseases
Etiology Research Center (CMERC) cohort. Lipids in Health and Disease. 19. 10.1186/s12944-020-1189-y.
FAKTOR RISIKO
perokok sigaret Umur pria > 45 tahun dan wanita > 55
tahun.

Hipertensi Kolesterol HDL rendah (<40 mg/dl).


Jika didapatkan kolesterol HDL
(2140/90 mmHg 260mg/dl maka mengurangi satu faktor
atau sedang risiko dari jumlah total
mendapat obat
Riwayat keluarga PJK dini yaitu ayah
antihipertensi)
usia < 55 tahun dan ibu < 65 tahun

Sumber: Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1 2017
FAKTOR RISIKO
Riwayat keluarga
dengan dislipidemia Penggunaan alkohol

Obesitas Merokok

Diabetes yang tidak


Diet kaya lemak
terkontrol dengan baik

Kurang melakukan Kelenjar tiroid yang


olahraga kurang aktif
Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya dislipidemia berkaitan dengan metabolisme
lipid di dalam tubuh. Secara umum, lemak di dalam darah di
metabolisme di hati. Asupan lemak berlebih menyebabkan terjadinya
gangguan proses metabolisme kolesterol yang berujung pada
penumpukan kolesterol di hati. Akibatnya, kolesterol tidak dapat
diangkut seluruhnya oleh lipoprotein menuju ke hati dari aliran darah
di seluruh tubuh.

Hal ini terjadi berulang-ulang dan berlangsung cukup lama, sintesis


kolesterol di hati terus meningkat dan densitas reseptor LDL menurun
sehingga akhirnya kolesterol menumpuk di dinding pembuluh darah
dan menimbulkan plak dan berakibat pada aterosklerosis.
Patofisiologi
Patogenesis
Manifestasi Klinis

Kadar Trigliserida yang sangat tinggi

Kadar K-LDL yang sangat tinggi

Peningkatan kadar kolesterol yang ekstrem

-
DIAGNOSIS KLINIS
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
Tata laksana
Penetuan terapi yang tepat untuk pasien dislipidemia, sebelumnya dilakukan
penentuan stratifikasi faktor resiko dan target LDL-C pada pasien
Tata laksana
NON FARMAKOLOGIS

1. Terapi nutrisi medis


2. Aktivitas Fisik
Tata laksana
NON FARMAKOLOGIS
Tata laksana
FARMAKOLOGIS
Tatalaksana farmakologis dilakukan setelah 6 minggu terapi non farmakologis
Tata laksana
FARMAKOLOGIS
Komplikasi
atherosklerosis

pjk

strok
kelainan pembuluh
darah tubuh lainnya

pankreatitis akut
Pencegahan

Mengurangi konsumsi lemak jahat, kurangi


daging merah, jeroan, coklat, dan
gorengan. Konsumsi lemak tak jenuh;
kacang-kacangan, ikan salmon, minyak
zaitun, dan buah alpukat. Perbanyak
serat dari buah-buahan dan sayur.
Pencegahan

Dislipidemia sekunder dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat. Upaya
yang dapat dilakukan antara lain:
Berhenti merokok
Berolahraga rutin dan melakukan aktivitas fisik
Memenuhi kebutuhan tidur dan beristirahat
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang
Membatasi makan makanan yang berlemak jenuh
Mengelola stres dengan baik
Menjaga berat badan ideal
Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia. Perkeni: 2021

Prognosis

Penyakit Bukan hanya Evaluasi pengobatan


dislipidemia melalui meliputi evaluasi
untuk tingkat efektivitas dan efek
pengobatan
kesembuhanny samping terutama pada
tapi penting pasien dengan gangguan
a bergantung juga adanya ginjal dan hati perlu
pada tata kesungguhan dilakukan demi
pelaksanaan dari pasien menghindari adanya
yang ada komplikasi lanjut
Definisi
Obesitas merupakan suatu keadaan yang terjadi jika kuantitas
jaringan lemak tubuh dibandingkan dengan berat badan total lebih
besar dari keadaan normalnya, atau suatu keadaan di mana terjadi
penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan
seseorang jauh di atas normal. Obesitas dapat terjadi karena
adanya ketidakseimbangan antara energi dari makanan yang
masuk lebih besar dibanding dengan energi yang digunakan tubuh

OBESITAS
Klasifikasi
Faktor Risiko
Obesitas

Genetik kebiasaan makan Penurunan aktivitas


fisik
Perbanyak
Biasakan Batasi
makan aktivitas
penggunaan
dengan diluar
keluarga
gadget ruangan

Penanganan
Obesitas

Tidak
Biasakan Hindari
merokok
selalu makanan
dan minum
sarapan ringan dan
minuman
sehat minuman
beralkohol
bersoda
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai