Tutorial 2
Skenario 4
Definisi
Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid
yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan kadar
fraksi lipid dalam plasma.
Dislipidemia
Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia. Perkeni: 2021
Klasifikasi
sekunder
Akibat suatu penyakit lain.
primer Penyebabnya:
2 Tingginya kadar kolesterol total dan LDL adalah konsumsi pangan yang tinggi akan
lemak jenuh serta kolesterol
Data Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) tahun 2018, 28,8 % dari penduduk Indonesia
≥
yang berusia 15 tahun dengan kadar kolesterol total abnormal (berdasarkan NCEP ATP III,
dengan kadar kolesterol ≥ 200 mg/dl) dimana perempuan lebih banyak dari laki-laki dan
penduduk perkotaan lebih banyak dari penduduk pedesaan. Pendududuk dengan kadar K-LDL
mendekati optimal (100-129 mg/dl) sebesar 36,5%, borderline (130-159 mg/dl) sebesar 24,9%,
tinggi (160-189 mg/dl) sebesar 9,0% dan sangat tinggi (>190 mg/dl) sebesar 3,4%. Kadar K-HDL
yang kurang dari 40 mg/dl sebesar 24,3% dan untuk trigiserida secara berturut-turut
didapatkan 13,3% borderline tinggi (150-199 mg/dl) sebesar 13,3%, tinggi (200-499 mg/dl) dan
≥
0,8% penduduk mempunyai kadar trigliserid yang sangat tinggi ( 500 mg/dl).
Data global Nilai LDL
Berdasarkan Jenis
Kelamin
Pirillo, A., Casula, M., Olmastroni, E. et al. Global epidemiology of dyslipidaemias. Nat Rev Cardiol 18, 689–700 (2021).
Prevalensi
dislipidemia
berdasarkan usia
dan tingkat
pendidikan
Cho, So & Lee, Ho & Shim, Jee & Song, Bo. (2020). Associations between age and dyslipidemia are differed by education level: The Cardiovascular and Metabolic Diseases
Etiology Research Center (CMERC) cohort. Lipids in Health and Disease. 19. 10.1186/s12944-020-1189-y.
FAKTOR RISIKO
perokok sigaret Umur pria > 45 tahun dan wanita > 55
tahun.
Sumber: Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1 2017
FAKTOR RISIKO
Riwayat keluarga
dengan dislipidemia Penggunaan alkohol
Obesitas Merokok
-
DIAGNOSIS KLINIS
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
Tata laksana
Penetuan terapi yang tepat untuk pasien dislipidemia, sebelumnya dilakukan
penentuan stratifikasi faktor resiko dan target LDL-C pada pasien
Tata laksana
NON FARMAKOLOGIS
pjk
strok
kelainan pembuluh
darah tubuh lainnya
pankreatitis akut
Pencegahan
Dislipidemia sekunder dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat. Upaya
yang dapat dilakukan antara lain:
Berhenti merokok
Berolahraga rutin dan melakukan aktivitas fisik
Memenuhi kebutuhan tidur dan beristirahat
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang
Membatasi makan makanan yang berlemak jenuh
Mengelola stres dengan baik
Menjaga berat badan ideal
Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia. Perkeni: 2021
Prognosis
OBESITAS
Klasifikasi
Faktor Risiko
Obesitas
Penanganan
Obesitas
Tidak
Biasakan Hindari
merokok
selalu makanan
dan minum
sarapan ringan dan
minuman
sehat minuman
beralkohol
bersoda
Terima kasih